LAMONGAN
PUSKESMAS LAREN
2021
KERANGKA ACUAN WORKSHOP
KESELAMATAN PASIEN
KESELAMATAN
PASIEN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS LAREN
Jl. Gampang SejatiNo. 016 Laren 62262
Telp. 081 135 447 63
E-mail : puskesmaslaren@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien ( patient safety ) adalah suatu system dimana puskesmas membuat
asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi:sasaran keselamatan yang sesuai dengan
standar keselamatan melalui tujuh langkah menuju keselamatan pasien, asesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya sertai implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan dan tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil.
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian diantaranya berisiko
ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang memberikan
konsekuensi yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi
atau potensi bahaya yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil akhir.
Risiko yang dicegah berupa risiko klinis dan non klinis. Risiko klinis adalah risiko
yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien
selama di rumah sakit. Sementara risiko non medis ada yang berupa risiko bagi organisasi
maupun risiko finansial. Risiko organisasi aadalah risiko yang berhubungan langsung dengan
komunikasi , produk layanan, proteksi data, sistem informasi, dan semua risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian organisasi. Risiko financial adalah risiko yang dapat mengganggu
kontrol finansial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan
pencatatan akuntansi yang baik
Manajemen risiko adalah aktivitas klinik dan administrative yang dilakukan untuk
melakukan identifikasi, evaluasi dan pengurangan risiko terjadinya cidera atau kerugian pada
pasien, pengunjung dan institusi. Manajemen risiko dapat digambarkan sebagai proses
berkelanjutan dari identifikasi secara sistemik, evaluasi dan penatalaksanaan risiko dengan
tujuan mengurangi dampak buruk baik organisasi maupun individu
2
B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk keselamatan puskesmas. Ada
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) puskesmas yaitu keselamatan
pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan
puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan keselamatan puskesmas yang
terkait dengan kelangsungan hidup puskesmas.
karena banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan oleh karakteristik
pasien misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan) bahasa dan komunikasi serta faktor
sosial, oleh karena itu puskesmas perlu melakukan pengelolaan resiko dalam suatu
mananemen risiko dan keselamatan pasien yang professional, komprehensif, dan terintegrasi,
agar insiden dapat diminimalisir dan dicegah sedini mungkin.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas maka dilakukanlah upaya
asuhan pasien lebih aman dengan system keselamatan pasien dengan beracuan pada PMK 11
tahun 2017 tentang keselamatan pasien yang mengatur tentang system keselamatan pasien
dengan menggunakan sasaran keselamatan pasien dengan memuat tujuh standar keselamatan
pasien melalui tujuh langkah menuju keselamatan pasien, melaksanakan identifikasi resiko
hingga usaha meminimalkan faktor resiko, serta pelaporan insiden hingga penanganan
insiden agar tidak berulang.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya budaya keselamatan pasien dan petugas di Puskesmas Laren sesuai sasaran
keselamatan, standar keselamatan, dan tujuh langkah menuju keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas Laren.
b. Meningkatkan akuntabilitas
c. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD)
d. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan
kejadian tidak diharapkan.
e. Meminimalisir risiko yang mungkin terjadi dimasa mendatang. Dengan adanya
antisipasi risiko, apabila terjadi insiden sudah terdapat alternative penyelesaiannya.
3
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
KTD,KNC,KPC, dan KTC yang unit pelayanan terhadap insiden yang dilaporkan
ditangani melalui grading resiko dengan oleh pasien, petugas, hingga masyarakat untuk
4
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
A. Perencanaan
a. Menyusun usulan kegiatan (RUK)
Penyusunan RUK didasari atas :
hasil evaluasi kinerja tahun sebelumnya
Hasil identifikasi umpan balik dan harapan masyarakat
b. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan (RPK)
Penyusunan RPK didasari atas :
Anggaran tahun berjalan
Dari rencana tahun sebelumnya
c. Penyusunan jadwal bulanan (POA )
Jadwal disusun secara terperinci perbulan dan persasaran kegiatan serta
pertugas pelaksananya
d. Penetapan kinerja tim disesuai dengan pedoman dari PMK 11 tahun 2017 tentang
keselamatan pasien.
B. Pelaksanaan dan pengendalian
a. Pengorganisasian di Puskesmas
Penggalangan tim
Koordinasi lintas program
Koordinasi lintas sektor
b. Sosialisasi
Sosialisasi lintas program dilaksanakan pada saat minilok bulanan
Sosialisasi lintas sektor dilaksanakan pada saat minilok tiga bulanan
Sosialisasi kepada sasaran disampaikan melalui leaflet, brosur
c. Melaksanakan kegiatan tim keselamatan pasien sesuai prosedur:
1. Melaksanakan workshop dan sosialisasi ulang tentang keselamatan pasien dan
manajemen resiko
2. Menetapkan sasaran keselamatan sesuai standar keselamatan melalui tujuh
langkah menuju keselamatan pasien
3. Melaksanakan survey budaya keselamatan
4. Melakukan identifikasi resiko dengan pembuatan register resiko admin,UKM,
dan UKP
5. Menetapkan 3 area prioritas dengan metode 3H+ 1P dan menyusun FMEA
sebagai rencana perbaikan dari area prioritas tertinggi.
5
6. Melakukan identifikasi, analisis, hingga tindak lanjut terhadap pelaporan insiden
KTD,KNC,KPC, dan KTC yang ditangani melalui grading resiko dengan
investigasi sederhana hingga RCA
7. Melakukan evaluasi dan membuat laporan seluruh kegiatan tim keselamatan
pasien melalui laporan bulanan, triwulan, tahunan, dan rapat tinjauan
manajemen.
C. VISI MISI dan Tata Nilai
A. Visi
Menjadi puskesmas berprestasi dengan pelayanan paripurna.
B. Misi
1. Mengembangkan sumber daya kesehatan secara professional dan akuntabel
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berorientasi pada
kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan dengan melibatkan peran serta
masyarakat
C. Tata Nilai
1. Profesional dengan mengerjakan pekerjaan sesuai standar dan wewenangnya,
serta senantiasa berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan secara
berkesinambungan
2. Resik yaitu memperhatikan serta memelihara kebersihan dan kerapian baik
terhadap diri sendiri maupun lingkungan kerja
3. Bermutu dalam melaksanakan setiap pekerjaan dan tindakan sesuai dengan
prosedur mutu yang telah ditetapkan
4. Ramah dengan menunjukkan sikap sopan santun baik kepada pasien atau
pelanggan maupun kepada sesama rekan kerja
5. Akuntabel dalam menjalankan pekerjaan dan pelayanan kesehatan sesuai
dengan pedoman dan standar pelayanan yang telah ditetapkan serta terukur
dan dapat dipertanggungjawabkan
6. Kerjasama yaitu semua karyawan/ pegawai saling membantu dalam
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan puskesmas
7. Amanah yaitu dengan melaksanakan dengan sungguh-sungguh segala sesuatu
yang telah dipercayakan (dititipkan) kepada kita
F. SASARAN
Sasaran umum: Seluruh karyawan Puskesmas Laren
6
G. STRUKTUR TIM MANAJEMEN RESIKO
Ketua : Yulfia
Sekretaris : Almasruroh
Anggota Tim : 1. Rini W
2. Hari
3. Anita
4. Novi R
BULAN
No Kegiatan dan Pelaksanaan KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan, pembuatan RPK,RUK
√
tim PMKP
2. Melaksanakan workshop dan
sosialisasi ulang tentang
keselamatan pasien dan √
manajemen resiko
7
hingga tindak lanjut terhadap
pelaporan insiden
KTD,KNC,KPC, dan KTC yang
ditangani melalui grading resiko
dengan investigasi sederhana
hingga RCA