04
RUMAH SAKIT Tk IV 02.07.05 dr. NOESMIR
TAHUN 2022
1
1. Pendahuluan
Program manajemen risiko merupakan suatu upaya rumah sakit untuk mengurangi,
mengantisipasi, dan meminimalisir risiko dalam kaitannya dengan insiden keselamatan
pasien (patient safety), sehingga dapat memberikan pelayanan terhadap pasien yang lebih
aman dan berkualitas. Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah setiap
kejadian yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien. Kejadian keselamatan pasien
dapat terjadi di semua instalasi pelayanan di rumah sakit, baik itu kejadian yang diakibatkan
oleh faktor lingkungan pekerjaan, individu, dan staf penugasan yang tidak jelas.
Risiko yang bisa dikurangi atau dicegah adalah risiko baik klinis dan risiko non klinis.
Risiko Klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan
lain yang dialami pasien selama di rumah sakit. Sementara Risiko Non klinis ada yang
berupa risiko bagi organisasi maupun risiko financial. Risiko Organisasi adalah yang
berhubungan langsung dengan komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem informasi
dan semua risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian organisasi termasuk risiko
fasilitas. Risiko financial adalah risiko yang dapat mengganggu control financial yang efektif,
salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntasi yang
baik (Bury PCT, 2007).
Semua risiko baik medis maupun non medis dapat terjadi di lingkungan rumah sakit
karena itu penting bagi rumah sakit untuk menerapkan program managemen risiko. Rumkit
TK.IV dr. Noesmir dalam rangka mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi
dilingkungan rumah sakit maka merasa perlu untuk membuat program managemen risiko
di lingkungan Rumkit TK. IV dr. Noesmir.
2
2. Latar Belakang.
Rumah Sakit adalah salah satu tempat yang paling berbahaya, di mana banyak resiko
dapat terjadi (Occupational safety and Health Administration, 2013). Rumah Sakit
merupakan area pengendalian yang luas dan unik di mana terdapat area klinis dan non
klinis sehingga pengendalian risiko yang tepat dilakukan di RS adalah managemen risiko
korporasi di RS (Jone, 2013). Managemen resiko korporasi adalah suatu proses untuk
mengelola risiko risiko perusahaan/rumah sakit secara menyeluruh yang menjangkau
berbagai jenis risiko, baik lokasi maupun kegiatan rumah sakit.
Laporan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien periode Januari sampai
dengan Desember tahun 2021 didapatkan laporan kasus insiden keselamatan pasien
rumah sakit, sebagai berikut :
Akar masalah (type insiden) dari kejadian keselamatan pasien tahun 2021 adalah
sebagai berikut :
a. Tujuan Umum. Tujuan umum dari program ini dibuat adalah agar dapat
dijadikan acuan dalam upaya meminimalkan dan meniadakan risiko yang ditimbulkan
oleh berbagai potensi bahaya dalam pelayanan asuhan kepada pasien yang terkait
dengan program manajemen risiko tahun 2021 di Rumkit TK.IV 02.07.05 dr. Noesmir.
a. Kegiatan Pokok :
b. Rincian kegiatan :
c) Pelatihan.
d) Orientasi.
6. Sasaran.
a. Pada tahun 2022 diharapkan angka kejadian KTC,KTD dan Sentinel tidak
ada.
b. Meningkatkan pelaporan insiden keselamatan pasien; dan
c. Menyusun HVA,ICRA dan FMEA di tahun 2022.
6
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk tim x
manajemen Risiko
2 Melakukan rapat x
pelaksanaan
3 Melakukan identifikasi x
risiko yang ada di Rumah
Sakit dr. Noesmir
4 Menyusun, HVA,ICRA, x
FMEA dan risk
assessment tahun 2021
6 Pengajuan tindakan x x x x x x x x x x x x
tindak lanjut dari insiden
yang terjadi
7 Evaluasi tindakan x x x x
perbaikan
8 Pengawasan terhadap x x x x
risiko dengan pembuatan
risk register
Dr Noesmir Baturaja