0
DETASEMEN KESEHATAB WILAYAH 16.04.01
RUMAH SAKIT TINGKAT IV. 16.07.01 TERNATE
Tentang
TA. 2022
2
DETASEMEN KESEHATAB WILAYAH 16.04.01
RUMAH SAKIT TINGKAT IV. 16.07.01 TERNATE
1. Pendahuluan
Program manajemen risiko merupakan suatu upaya rumah sakit untuk mengurangi,
mengantisipasi, dan meminimalisir risiko dalam kaitannya dengan insiden keselamatan pasien
(patient safety), sehingga dapat memberikan pelayanan terhadap pasien yang lebih aman dan
berkualitas. Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien. Kejadian keselamatan pasien dapat terjadi di semua instalasi pelayanan di
rumah sakit, baik itu kejadian yang diakibatkan oleh faktor lingkungan pekerjaan, individu, dan staf
penugasan yang tidak jelas.
Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko, sebagian di antaranya berisiko ringan atau
hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang memberikan konsekuensi medik
yang cukup berat. Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya
yang terjadi yang dapat memberikan pengaruh keadaan hasil akhir. Dalam memberikan pelayanan
Rumah Sakit Tingkat Iv. 16.07.01 Ternate mempunyai kebijakan tentang pelaksanaan keselamatan
pasien. Dengan adanya program manajemen risiko diharapkan insiden keselamatan pasien dapat
dicegah dan dikurangi.
Risiko yang bisa dikurangi atau dicegah adalah risiko baik klinis dan risiko non klinis. Risiko
Klinis adalah risiko yang dikaitkan langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang
dialami pasien selama di rumah sakit. Sementara Risiko Non klinis ada yang berupa risiko bagi
organisasi maupun risiko financial. Risiko Organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan
komunikasi, produk layanan, proteksi data, sistem informasi dan semua risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian organisasi termasuk risiko fasilitas. Risiko financial adalah risiko yang
dapat mengganggu control financial yang efektif, salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat
menyediakan pencatatan akuntasi yang baik (Bury PCT, 2007).
Semua risiko baik medis maupun non medis dapat terjadi di lingkungan rumah sakit karena
itu penting bagi rumah sakit untuk menerapkan program managemen risiko. Rumah Sakit Tingkat
Iv. 16.07.01 Ternate dalam rangka mengantisipasi berbagai risiko yang dapat terjadi dilingkungan
rumah sakit maka merasa perlu untuk membuat program managemen risiko di lingkungan Rumah
Sakit Tingkat Iv. 16.07.01 Ternate.
3
2. Latar Belakang.
Rumah Sakit adalah salah satu tempat yang paling berbahaya, di mana banyak resiko dapat
terjadi (Occupational safety and Health Administration, 2013). Rumah Sakit merupakan area
pengendalian yang luas dan unik di mana terdapat area klinis dan non klinis sehingga pengendalian
risiko yang tepat dilakukan di RS adalah managemen risiko korporasi di RS (Jone, 2013).
Managemen resiko korporasi adalah suatu proses untuk mengelola risiko risiko perusahaan/rumah
sakit secara menyeluruh yang menjangkau berbagai jenis risiko, baik lokasi maupun kegiatan rumah
sakit.
Laporan Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien periode Maret sampai dengan
Juni tahun 2022 didapatkan laporan kasus insiden keselamatan pasien rumah sakit, sebagai berikut :
Akar masalah (type insiden) dari kejadian keselamatan pasien tahun 2020 adalah sebagai
berikut :
a. Tujuan Umum. Tujuan umum dari program ini dibuat adalah agar dapat dijadikan
acuan dalam upaya meminimalkan dan meniadakan risiko yang ditimbulkan oleh berbagai
potensi bahaya dalam pelayanan asuhan kepada pasien yang terkait dengan program
manajemen risiko tahun 2022 di Rumah Sakit Tingkat Iv. 16.07.01 Ternate.
b. Tujuan Khusus. Tujuan khusus dari program manajemen risiko di Rumkit TK.II
Dustira adalah agar dapat dijadikan acuan bagi seluruh unit kerja dalam upaya :
a. Kegiatan Pokok :
b. Rincian kegiatan :
d) Pelatihan.
e) Orientasi.
6. Sasaran.
a. Pada tahun 2022 diharapkan angka kejadian KTC dan KTD berkurang dan tidak
ada kejadian sentinel;
b. Meningkatkan pelaporan insiden keselamatan pasien; dan
c. Menyusun HVA, ICRA dan FMEA di tahun 2022.
8
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk tim x
manajemen Risiko
2 Melakukan rapat
pelaksanaan
3 Melakukan identifikasi
risiko yang ada di Rumah
Sakit Dustira
6 Pengajuan tindakan x x x x x x x x x x x x
tindak lanjut dari insiden
yang terjadi
7 Evaluasi tindakan x x x x
perbaikan
8 Pengawasan terhadap risiko x x x x
dengan pembuatan risk
register
Ternate, 2022
Kepala Rumah Sakit