PENDAHULUAN
injuries, back injuries, latex allergy, violence, dan stres. Walaupun hal
sangat menurun.
1
baik tenaga kesehatan sendiri maupun pasien.
infeksi,
2
bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja
Sakit.
2. LATAR BELAKANG
juga yang tidak saling terkait, namun ada yang saling menguatkan.
Untuk dapat mengelola risiko secara efektif, maka kita tidak hanya
3
Sakit sebagai corporat dan sebagai pengelola pasien, penuh dengan
risiko.
di rumah sakit.
3. TUJUAN
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
risiko unit.
unit.
unit.
4
4) Rumah Sakit Islam Karawang mampu melakukan kelola risiko
unit
4. KEGIATAN
dampaknya.
diperoleh dari:
prosedur)
5
Penilaian risiko (Risk Assesment) merupakan proses untuk
RCA&FMEA).
2. Finansial
4. Strategik
5. Hukum/Regulasi
6. Teknologi
6
untuk kemudian secara proaktif melakukan analisis risiko dengan FMEA
7
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
8
IDENTIFIKASI RESIKO DI RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG
9
makannya pecah dan dalam pencucian alat makan pencucian
licin terkena tangan alat makan pasien alat makan
atau lengan
4. Terjatuh • Pada saat pencucian • Lantai licin • Pada saat pencucian • Di ruang • Petugas
alat makan • Troly tidak • Pada saat membawa pencucian pencucian
• Pada saat membawa seimbang troly ke ruangan • Di ruang • Petugas
troly makanan dengan badan rawat inap rawat inap pramusaji
petugas
• Lantai rawat
inap terlalu
tinggi atau
menurun terlalu
tajam
5. Salah • tidak ada tercantum • perawat belum • pada saat pasien • ruangan • petugas
pemberian diet di DPMP (Daftar mencantumkan baru masuk rawat rawat inap pramusaji
pasien Pemesan Makanan DPMP & inap belum ada • perawat
Pasien) dan belum diagnosa pada tercantum di DPMP rawat inap
ada diagnosa pasien pasien baru dan diagnosa pasien
pada pasien baru masuk rawat baru ke instalasi gizi
masuk rawat inap inap • petugas gizi belum
menanyakan
informasi pasien baru
masuk rawat inap ke
petugas perawat
rawat inap
6. Gas elpiji bocor Kebocoran gas elpiji Tidak ada pengecekan Ketika akan digunakan gas Di ruang • petugas
sehingga kemungkinan gas elpiji dari bagian elpiji bocor jadi pemasakan IPSRS
terjadi kebakaran dan IPSRS waktu pengiriman menghambat pemasakan • Petugas
menghambat pelayanan gas elpiji datang dan pengolahan makanan masak
makanan pasien
10
7. Kerusakan alat • Piring pecah karena • Alat makan yang Ketika pengolahan • Di ruang • Petugas
makan dan alat terbentur satu sama selalu dipakai, makanan jadi terhambat distribusi pramusaji
masak lain begitu juga alat • Di ruang • Petugas
• Alat masak listrik dan masak listrik dan pemasakan masak
manual rusak manual yang
serin digunakan
rusak atau bocor
8. Makanan • Saat penyajian • Tidak ada • Pada saat penyajian, • Di ruang • Petugas
matang makanan matang lampu/alat makanan tidak penyajian pramusaji
terkontaminasi untuk pasien pengusir lalat ditutup atau tidak dan • Ahli gizi
hewan dihinggapi lalat, dan pengusir memasang distribusi • Petugas
serangga (lalat, semut dan tikus tikus di ruang lampu/alat pengusir makanan masak
semut, dan penyajian dan lalat dan serangga
tikus) disribusi
• Tidak ditutupnya
makanan
matang yang
telah diolah
• Tidak bersihnya
meja penyajian
dari semut atau
serangga lainnya
• Tidak adanya
pengawasan dari
petugas
distribusi
makanan/ahli
gizi di produksi
makanan
11
9. Kebakaran dari • Saat pemasakan dan • Tidak ada alat • Pada saat pemasakan • Di ruang • Petugas di
gas elpiji pengolahan makanan penrtukaran dan pengolahan pemasakan instalasi
tidak ada pertukaran udara makanan tidak ada dan gizi
udara ruangan/exhaust pertukaran udara pengolahan • Petugas
ruangan/exhaust fan fan yang ruangan/exhaust fan makanan IPSRS
menjadikan suhu memadai di menjadikan suhu dan ruangan
ruangan panas/tinggi ruang ruangan panas/tinggi gizi pada
• Saat pemasakan ada pemasakan dan • Pada saat pemasakan umumnya
kebocoran/kerusakan pengolahan ada
gas elpiji dan makanan kebocoran/kerusakan
selangnya • Gas elpiji dan gas elpiji dan
selangnya bocor selangnya
atau rusak
• Tidak adanya
pemeriksaan
kebocoran atau
kerusakan gas
elpiji dari IPSRS
dan petugas
masak atau dari
pihak kedua
yang ditunjuk RS
dalam hal ini
biogas dll
10. Masih • Pasien rawat inao • Tidak adanya • Ketika dihidangkan • Di ruangan • Petugas
banyaknya sisa tidak menghabiskan nafsu makan makanan dari rumah rawat inap pramusaji
makan pasien makananyang pasien rawat sakit hanya sedikit pasien dan • Pemasak
rawat inap disediakan sehingga inap dari yang dikonsumsi pencucian • perawat
masih banyak sisa penyakit yang pasien masih banyak alat makan ruangan
makanan dan tidak diderita untuk sisa makanannya
12
tercukupi kebituhan mengkonsumsi • pasien
gizi pasien rawat inap makanan yang sendiri,
disediakan • ahli gizi
rumah sakit ruangan
• Tidak adanya rawat inap
kemampuan
untuk menelan
atau mengunyah
bagi pasien
dengan diagnosa
tertentu
• Tidak atau
kurangnya
pengetahua
mengenai gizi
pasien rawat
inap dan
kebutuhannya
11. Lambatnya • dalam pemberian • telatnya • ketika ada pasien • di ruang • perawat
pemberian makanan ke pasien informasi atau beru masuk rawat rawat inap rawat inap
makanan atau rawat inap lambat/ DPMP (daftar inap, belum ada pasien • petugas
tidak sesuainya tidak sesuai jadwal permintaan informasi dari • di ruang instalasi
jadwal makan makan pasien makanan pasien) perawat rawat inap instalasi gizi gizi
ke pasien rawat dari perawat tentang DPMP
inap rawat inap ke (daftar permintaan
instalasi gizi makanan pasien)
untuk pasien • ketika proses
baru pengolahan dan
• telatnya proses pemasakanan
pengolahan dan makanan, distribusi
13
pemasakan di makanan lambat
instalasi gizi atau lama
serta proses • belum ada informasi
distribusi pasien yang mulai
makanan makan pos op?
• tidak adanya Operasi atau
informasi pasien pemeriksaan yang
yang mulai memerlukan puasa
makan pos op?
Operasi atau
pemeriksaan
yang
memerlukan
puasa
14
Nama Instalasi : Laundry
15
Nama Instalasi : Farmasi
16
Nama Instalasi : Rawat Jalan
17
(pasien TB pasien, dari pasien ke berdekatan • Keluarga
Paru) keluarga yang mengantar dengan poliklinik pasien
lainnya
• Pasien paru
tidak memakai
APD (masker)
5. Waktu tunggu Dokter datang terlambat Dokter masih praktek di Saat praktek di poliklinik Di poliklinik Pasien
lama rumah sakit lain spesialis RSIK
18
Nama Instalasi : OK
2. Kassa tertinggal Tidak melaksanakan SOP Tidak ada perawat Pada saat insisi akan ditutup Di kamar operasi Pasien
dalam tubuh sign out sirkuler
pasien
3. Salah prosedur Tidak melaksanakan SOP tidak ada perawat Pada saat akan dilakukan Di kamar bedah Pasien
tindakan surgical safety checklist sirkuler insisi
4. Salah pasien Tidak melaksanakan SOP Tidak ada perawat yang Pada saat di ruang persiapan Di ruang persiapan Pasien
sign in operan dengan perawat
rawat inap
5. Tertusuk jarum Kurang hati-hati dalam Kurang fokus/kelelahan Pada saat melakukan hecting Di kamar bedah • Dokter
hecting melakukan hecting • Perawat
6. Pasien jatuh Tidak ada pengaman • Tidak ada Pada saat pasien post Di ruangan RR Pasien
blankar/roda rusak pemeliharaan sedasi? Di ruang RR (recovery room)
alat (recovery room)
• Tidak ada
petugas RR
(recovery room)
19
Nama Instalasi : OK (anestesi)
20
Nama Instalasi : Rawat Inap
21
7. Kesalahan Kesalahan golongan darah Pengecekan labu darah Saat pemasangan transfusi Ruangan pasien Perawat
transfusi darah tidak sesuai tidak sesuai dengan darah
pasien
22
Nama Instalasi : Rekam Medis
23
• Ketidaklengkapan
catatan medis pasien
saat pelayanan
24
Nama Instalasi : Laboratorium
25
• Pemeliharaan
lantai yang tidak
benar
3. 5. Cahaya kurang atau • Gangguan • Tidak di lakukan • Jika intensitas • Di ruang • Petugas
lebih penglihatan Pemantauan cahaya laboratorium laboratorium
dan tingkat kurang dari 75 • Petugas
kecelakaan pencahayaan LUX atau kebersihan
Kerja secara berkala Lebih dari 100 • pasien
oleh IPSRS LUX untuk
• Tidak adanya ruangan
perencanaan laboratorium
adanya
pencahayaan
buatan yang
harus
berdasarkan
tingakat iluminasi
yang di
persyaratkan
sesuai fungsi
ruangan
laboratorium di
rumah sakit..
• Adanya
gangguan dari
PLN
4. 6. Resiko bahaya Listrik • Kesetrum, • Jika rumah sakit Jika rumah sakit • Di ruang • Petugas
Konsleting arus tidak memiliki tidak mengikuti laboratorium laboratorium
listik/kebakaran gardu listrik aturan tentang • Petugas
sesuai standar sistem kelistrikan kebersihan
PLN sesuai standar • Pasien
26
• Kapasitas tidak • Seluruh
sesuai dengan karyawan
daya terpasang •
• Tidak ada
Peralatan
pembantu dan
sistem
pengaman atau
grounding
• penggunaan
kabel listrik tidak
memenuhi SNI,
• Tidak ada
pengecekan listik
secara rutin baik
fungsi dan
kelayakan,
• kalibrasi
peralatan medis
dan penggantian
peralatan yang
telah out off date
• Hubungan
pendek arus
listrik
• Percikan api dari
colokan listrik
5. 7. Resiko terjadi • Luka bakar dari • Konstruksi • Jika rumah • Di ruang • Petugas
kebakaran akibat ringan sampai bangunan yang sakit tidak laboratorium laboratorium
(bahan Kimia atau berat bahkan tidak tahan api mempunyai • • Petugas
kompor kematian. • Sistem sistim proteksi kebersihan
penyimpanan pasif terhadap
27
• Timbul yang tidak baik resiko bahaya • Pasien dan
keracunan terhadap bahan- kebakaran pengunjung
akibat kurang bahan yang yang berbasis • Seluruh
hati-hati. mudah terbakar pada desain karyawan
• Tidak ada atau
pengawasan pengaturan
terhadap komponen
kemungkinan arsitektur dan
timbulnya struktur
kebakaran rumah sakit
• Tidak ada sistem sehingga
tanda kebakaran dapat
• Tidak ada melindungi
manual yang penghuni dan
memungkinkan benda dari
seseorang kerusakan
menyatakan fisik saat
tanda bahaya terjadi
dengan segera kebakaran
• Tidak ada • Jika rumah
otomatis yang sakit tidak
menemukan memiliki
kebakaran dan sistem
memberikan proteksi aktif
tanda secara • Jika
otomatis penyimpanan
• TIdak ada Jalan bahan kimia
untuk tidak sesuai
menyelamatkan aturan
diri
• Kurang lengkap
untuk
28
penanggulangan
kebakaran.
• Penyimpanan
dan penanganan
zat kimia yang
kurang benar
dan tidak aman.
6. 8. Resiko bahaya akibat jika suhu tidak • Jika tidak • Pemantauan • Di ruang • Pihak RS
iklim kerja suhu dikendalikan dapat dilakukan suhu ruangan/ laboratorium • Pasien
ruangan dan tingkat mempengaruhi pemantauan suhu •
kelembaban lingkungan kerja dan terhadap suhu penyimpanan
kualitas hasil kerja ruangan, suhu reagen setiap
penyimpanan hari
reagen • Jika di
• Tidak dii lakukan temukan
pemantauan kondisi tidak
secara berkala, memenuhi
oleh IPSRS, persyaratan
akan di
lakukan
pengendalian
oleh IPSRS
7. Ergonomik • Cedera pada • Pada saat • Saat reagen • Di ruang • Petugas
1. Mengangkat Beban punggung mengangakat habis/ laboratorium laboratorium
Berat • Mudah lelah beban berat pergantian • Petugas
seperti reagen reagen baru kebersihan
diluent yang • Pada saat
bervolume lebih penampungan
dari 20 liter limbah penuh
• Pada saat dan perlu di
memindahkan buang ke
limbah saluran IPAL
29
8. 2. Postur yang salah • Ringan => • Pada saat • Saat reagen • Di ruang • Petugas
dalam melakukan Mudah lelah mengangakat habis/ laboratorium laboratorium
pekerjaan sehingga kerja beban berat pergantian • Petugas
menjadi kurang • Pada saat reagen baru kebersihan
efisien, memindahkan • Pada saat
• Berat => Stres, limbah penampungan
Low back pain • Pada saat limbah penuh
/ nyeri tindakan dan perlu di
pinggang kerja sampling buang ke
• Pada saat duduk saluran IPAL
lama • Pada saat
• pada saat mengambil
melakukan darah
pemeriksaan • Pada saat
duduk lama di
depan alat
karena pasien
banyak
9. 3. Pekerjaan berulang • jenuh , bosan, • Kegiatan • Setiap Di laboratorium • Petugas
setres pemeriksaan melakukan laboratorium
yang sama tindakan • Petugas
• Tidak membuat pemeriksaan kebersihan
pergantian posisi pasien
dalam
menjalankan
tugas pekerjaan
10. Psikososial • Gangguan 1. Tuntutan • Setiap • Di ruang • Petugas
1. Sering kontak dengan emosional pekerjaan melakukan laboratorium laboratorium
pasien • Gangguan 2. Tuntutan kegiatan di • Pasien
2. Pelayanan kesehatan komunikasi pekerjaan laboratorium • Petugas
sering kali bersifat • Gangguan 3. Tidak ada kebersihan
emergency/ cyto Konsentrasi pertukaran tugas
30
3. Pekerjaan yang • Gangguan 4. Konflik masalah • Pimpinan
monotan pelaksanaan 5. Kekurangan
4. hubungan Kerja yang tugas petugas
kurang harmonis sehingga harus
5. Kerja yang Berlebih lembur
6. Kerja yang bergilirlan/ 6. Tuntutan
shif pelayanan 24
7. kesalahan jam
memberikan hasil 7. Kurang
konsentrasi
11. Biologik • INOS • Pada saat kontak • Setiap • Di ruang • Petugas
1. Resiko dari kuman dengan pasien melakukan sampling laboratorium
Patogen Melalui • Pada saat kontak pekerjaan / laboratorium • Petugas
darah, cairan tubuh dengan cairan kegiatan • Di ruang kebersihan
dan udara tubuh pasien laboratorium pasien/
• Pada saat rawat inap
pembuangan • Di ruang
limbah pemeriksaan
laboratorium
12 2. Resiko dari • Pembawa • Jika di • Setiap Di area • Petugas
Binatang(tikus, kecoa, penyakit/ laboratorium kebersihan laboratorium laboratorium
lalat, kucing dll) vektor kotor maka dan • Petugas
• Merusak/ binatang vektor pengendalian kebersihan
mengganggu tersebut bisa tidak
ada. dilaksanakan
• Jika tidak dengan baik
dilakukan
pengendalian
melalui
hosekeeping
13 Kimia • terpercik • Jika • Ketika kontak Di area • Petugas
(amoniak, tertelan,terpercik, langsung laboratorium laboratorium
31
1. Kontak langsung dioksan) terhirup atau dengan zat • Petugas
dengan bahan (keton). terserap kimia kebersihan
kimia,terpecik,tumpah • Bahan toksik • Terpapar
jika tertelan,
trhirup atau
terserap
melalui kulit
dapat
menyebabkan
penyakit akut
atau kronik,
bahkan
kematian.
• Terhirup asam
atau basa
• terpercik
(amoniak,
dioksan)
(keton).
• Bahan toksik
jika tertelan,
trhirup atau
terserap
melalui kulit
dapat
menyebabkan
penyakit akut
atau kronik,
bahkan
kematian.
• Terhirup asam
atau basa
32
Nama Instalasi : Keamanan
33
RISK MATRIX DI RUMAH SAKIT ISLAM KARAWANG
34
semut) dan
tikus
8. Elpiji bocor 1 3 3 9 8
9. Kebakaran dari 1 4 2 8 9
gas elpiji
10. Lambatnya 1 2 3 6 10
pemberian
makanan/tidak
sesuai jadwal
makan ke
pasien rawat
inap
11. Salah 1 2 3 6 11
pemberian diet
pasien
35
Nama Instalasi : Laundry
36
Nama Instalasi : Farmasi
37
Nama Instalasi : Rawat Jalan
38
Nama Instalasi : OK
39
Nama Instalasi : OK (anestesi)
40
Nama Instalasi : Rawat Inap
41
Nama Instalasi : Rekam Medis
42
Nama Instalasi : Laboratorium
43
bersifat emergency
/cyto
3. Resiko. Pekerjaan
yang monotan 3 2 5 30 1
4. Resiko. hubungan
Kerja yang kurang
harmonis 3 2 5 30 1
5. Resiko. kerja yang
Berlebih 3 2 5 30 1
6. Resiko kerja yang
bergilirlan/ shif 3 2 5 30 1
7. Resiko kesalahan
memberikan hasil 3 2 5 30 1
Resiko Biologik
1. Resiko dari kuman
Patogen Melalui
darah, cairan tubuh
dan udara 4 5 1 20 2
2. Resiko dari
Binatang(tikus,
kecoa, lalat, kucing
dll) 3 2 2 12 3
Resiko Kimia
1. Resiko kontak
langsung dengan
bahan kimia,terpecik,
tumpahan 3 3 1 9 4
44
Nama Instalasi : Keamanan
45
MANAJEMEN RISIKO
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Kecipratan 24 1 Tidak terjadi luka Mengurangi angka • pengelolaan pada saat Dilihat angka kejadian
minyak/luka bakar pada kejadian luka bakar pemasakan dalam kurun waktu
bakar petugas gizi pada petugas gizi • tersedia obat sebulan
pertolongan pertama
di ruangan instalasi
gizi
2. Masih 24 2 Rata-rata sisa Mengurangi angka • pengelolaan menu Dilihat angka rata-
banyaknya sisa makanan pasien rata-rata sisa makanan yang paling banyak rata sisa makanan
makanan masih batas pasien rawat inap disukai pasien sesuai pasien dalam kurun
pasien rawat normal (20%) dari diagnosa penyakit waktu sebulan
inap yang disajikan • edukasi dan
komunikasi dengan
pasien rawat inap
mengenai penyakit
dan jenis dietnya
• kerjasama dengan
perawat rawat inap
mengenai jenis diet
pasien
3. Kerusakan 18 3 Tidak adanya Mengurangi kerusakan • pengelolaan peralatan Dilihat angka kejadian
alat-alat kerusakan alat alat makan & aat makan & alat masak dalam kurun waktu
makan & alat sebulan
46
makan & alat masak sesuai masak sesuai dengan sesuai dengan
masak dengan fungsinya fungsinya fungsinya
• pengecekan peralatan
makan & alat masak
sesuai dengan
fungsinya dalam
waktu sebulan sekali
atau sebelum
pemakaian
• penyediaan stok
peralatan makan &
alat masak
4. Nosokomial 18 4 Tidak ada petugas Mengurangi angka • menggunakan APD Check-up karyawan
(TB Paru dan gizi yang terinfeksi kejadian petugas gizi (sarung tangan, intalasi gizi setiap
Hepatitis) terinfeksi TB dan masker) tahun mulai cek
Hepatitis • menggunakan cairan darah, rontgent, swab
disinfektan waktu anal karyawan
pencucian alat
• cuci tangan setelah
pencucian alat
• cuci tangan setelah
dari ruangan pasien
5. Terjatuh 16 5 Tidak terjadi Mengurangi angka • pemeriksaan/audit Dilihat angka kejadian
petugas yang kejadian petugas yang lantai pencucian dalam kurun waktu
terjatuh terjatuh • pemeriksaan troly sebulan
makan
• penggunaan alas kaki
anti licin
47
6. Cedera 12 6 Tidak terjadi Mengurangi angka • pengelolaan makanan Dilihat angka kejadian
tangan/luka cedera tangan kejadian cedera tangan pasien yang berisiko dalam kurun waktu
pada petugas gizi petugas gizi pecah sebulan
• kehati-hatian dalam
pencucian alat makan
7. Makanan 12 7 Tidak Menghindari • memasang lampu • dilihat apakah
terkontaminasi terkontaminasinya terkontaminasinya blue light anti lalat terpasangnya
hewan makanan matang makanan matang oleh dan serangga lainnya lampu anti
serangga oleh hewan hewan serangga (lalat, • memasang alat anti lalat dan
(lalat, semut) serangga (lalat, semut) dan tikus tikus di semua serangga dan
dan tikus semut) dan tikus ruangan gizi alat anti tikus
• membersihkan meja di ruangan gizi
penyajian dan • memeriksa
ruangan distribusi kebersihan
makanan meja
• menutup semua penyajian dan
makanan matang ruangan
sebelum dan sesudah distribusi
disajikan dan makanan
didistribusikan • memeriksa
• menutup ruangan tertutup
distribusikan tidaknya
• menutup ruangan tempat
distribusi dengan makanan
gorden steril/plastik matang dan
sebagai are higienis ruangan
distribusi
• mencuci
gorden plastik
setiap minggu
48
8. Gas elpiji 9 8 Tidak adanya Menghindari • mengecek setiap • dilihat angka
bocor kebocoran gas kebocoran gas elpiji kedatangan gas elpiji kejadian
elpiji baik petugas IPSRS kebocoran
maupun petugas gizi dalam kurun
yang menerima waktu sebulan
• mengecek setiap akan • evaluasi
memasang gas elpiji, pengecekan
regulator juga gas elpiji oleh
selangnya petugas IPSRS,
• bila ditemukan petugas gizi
indikator kerusakan maupun pihak
atau kebocoran gas kedua yang
elpiji, regulator ditunjuk
maupun selangnya rumah sakit
segera melapor ke
petugas IPSRS
9. Kebakaran dari 8 9 Tidak terjadinya • menghindari • memasang alat • dilihat angka
gas eloiji kebakaran dari resiko pertukaran udara/ kejadian
gas elpiji terjadinya exhaust fan di dalam kurun
kebakaran dari ruangan pemasakan waktu
gas elpiji • mengecek suhu setahun
ruangan setiap saat di • evaluasi
ruangan pemasakan pengecekan
• mengecek setiap 6 gas elpiji oleh
bulan sekali semua petugas IPSRS,
yng berhubungan petugas gizi
dengan gas elpiji, maupun pihak
regulator, selang oleh kedua yang
pihak kedua yang ditunjuk
rumah sakit
49
ditunjuk rumah sakit
dalam hal ini biogas
10. Lambatnya 6 10 Tidak terjadi Menghindari resiko • petugas gizi Dilihat angka kejadia
pemberian kelambatan kelambatan pemberian mengambil buku dalam kurun waktu
makanan/ pemberian makanan ke pasien DPMP (daftar sebulan
tidak sesuai makanan ke rawat inap sesuai permintaan makanan
jadwal makan pasien rawat inap/ jadwal makan pasien) bila perawat
ke pasien tidak sesuai belum memberi
rawat inap jadwal makan informasi ada pasien
baru masuk rawat
inap
• pengelolaan proses
pengolahan dan
pemasakan makanan,
sehingga proses
distribusi makanan
tidak lambat atau
lama
• petugas gizi
menanyakan
informasi pada
perawat rawat inap
bila ada pasien pos
op? Operasi atau
pemeriksaan yang
memerlukan puasa
11. Salah 6 11 Tidak adanya Menghindari resiko • petugas gizi Dilihat angka kejadian
pemberian kesalahan dalam kesalahan dalam mengambil buku dalam kurun waktu
diet pasien pemberian diet pemberian diet pasien DPMP (daftar sebulan
pasien mulai dari spesifikasi permintaan makanan
50
jenis, bentuk diet, pasien) bila perawat
jumlah kebutuhan belum memberi
kalorinya informasi ada pasien
baru masuk rawat
inap yang belum ada
diagnosanya
• petugas gizi/ ahli gizi
mengecek diet ketika
pasien baru masuk
51
Nama Instalasi : Laundry
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Terjatuh 36 2 Tidak ada insiden Mengurangi angka • perbaikan
petugas yang kejadian petugas kemiringan lantai
terjatuh laundry yang di tempat curam
terjatuh • penggunaan
keramik yang tidak
licin
2. Nosokomial 30 3 Tidak terjadi Mengurangi angka • pemberian vaksin
infeksi nosokomial kejadian infeksi hepatitis
nosokomial khusus • extra fooding
petugas laundry • sosialisasi
pentingnya
penggunaan APD
3. Cedera 16 5 Tidak terjadi Idem • pengelolaan linen
punggung cedera punggung sesuai standar
pada petugas • pengadaan mesin
laundry cuci sesuai standar
• diklat K3 RS
4. Dermatitis 8 6 Idem Idem • penggunaan APD
• sosialisasi
penggunaan APD
• audit penggunaan
APD
• pengadaan
kelengkapan APD
52
5. Luka bakar 8 6 Tidak ada insiden Mengurangi angka • harus lebih hati-
pada petugas petugas luka kejadian petugas hati
penyetrikaan bakar luka bakar
6. Kerusakan 24 4 Tidak ada linen Mengurangi angka • perbaikan pada
pada linen yang rusak kerusakan pada linen yang rusak
linen
7. Linen hilang 60 1 Tidak ada linen Mengurangi angka • pencatatan atau
atau tertukar yang rusak tau linen yang rusak pendistribusian
hilang atau hilang linen secara benar
dan teliti
53
Nama Instalasi : Farmasi
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Salah pasien •
2. Waktu tunggu •
melebihi SPM
3. Obat stock out •
(kosong)
4. Obat •
kadaluarsa
54
Nama Instalasi : Rawat Jalan
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Pasien resiko 16 5 Tidak ada kejadian • Tersedianya papan
jatuh pasien jatuh peringatan
• Bekerja sesuai
prosedur
• Tersedianya
fasilitas yang
menunjang
2. Tertusuk 16 4 Tidak ada kejadian • Bekerja sesuai
jarum tertusuk jarum dengan prosedur
• Penambahan
perawat poliklinik
3. Salah 24 3 Tidak ada • Memanggil pasien
memanggil kesalahan dengan suara yang
pasien pemanggilan keras dan
pasien disebutkan alamat
dan umur
• Mengulang
pemanggilan
untuk memastikan
4. Infeksi 27 2 Tidak terjadi • Pemisahan
nosokomial TB penularan dari poliklinik paru
pasien ke petugas dengan poliklinik
atau keluarga lain
pasien
55
• Menganjurkan
pasien untuk
memakai masker
5. Waktu tunggu 36 1 Dokter datang • Mempunyai
yang lama tepat waktu dokter spesialis
yang tetap
• Mempunyai
dokter spesialis
yang lebih banyak
56
Nama Instalasi : OK
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Kassa 24 1 Tidak ada kassa Tidak terjadi kassa Melaksanakan SOP
tertinggal yang tertinggal yang tertinggal surgical safety checklist
dalam tubuh dalam tubuh dalam tubuh pasien
pasien pasien
2. Salah prosedur 24 1 Tidak ada Tidak terjadi salah • Melakukan SOP
kesalahan dalam prosedur surgical safety
melakukan checklist
tindakan/prosedur • Menambah
perawat sirkuler
3. Salah pasien 24 1 Tidak ada Tidak terjadi salah • Operan dengan
kesalahan pasien pasien perawat rawat
inap
• Melakukan SOP
surgical safety
checklist
• Menambah
perawat sirkuler
57
Nama Instalasi : OK (anestesi)
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Kebocoran gas 24 1 Keselamatan Tidak terjadi • Ada petugas untuk
anestesi pasien dan kebocoran gas pemeliharaan alat
petugas anestesi medis
58
Nama Instalasi : Rawat Inap
No. Jenis Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Kelompok
Resiko
1. Tertusuk 30 Tidak ada kejadian • Menutup
jarum perawat yang jarum/nedle
tertusuk jarum dengan cara satu
arah (tidak
dipegang dua
tangan
2. Nosokomial 30 Tidak ada kejadian • Perawat memakai
nosokomial APD
• Alat kesehatan
yang kontak
langsung dengan
cairan tubuh
pasien dipakai
hanya oleh satu
pasien
3. Pasien jatuh 20 Tidak ada kejadian • Memasang
pasien jatuh restraint
• Memakai gelang
kuning
• Memasang
pegangan di
kamar mandi
• Hindari lantai licin
59
4. Salah 20 Tidak ada kejadian • 6 benar obat?
pemberian salah pemberian
obat obat
5. Infeksi luka Tidak ada kejadian • Gunakan tehnik
operasi luka operasi aseptik dan
antiseptik
6. Plebitis Tidak ada kejadian • Tehnik/tindakan
pasien plebitis untuk
pemasangan infus
harus sesuai
dengan SPO
7. Kesalahan Tidak ada kejadian • Dilakukan
transfusi darah kesalahan pengecekan pada
transfusi darah labu darah saat
akan memasang
transfusi ke pasien
60
Nama Instalasi : Rekam Medis
No. Jenis Kelompok Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Resiko
1. Ketidaklengkapan 30 1 Tertib Agar pelayanan • Menjadikan Belum efektif Tetap
DRM administrasi dapat berlangsung resume sebagai dilanjutkan
medis dengan baik form kontrol
• Memberi
surat/SP kepada
dokter bahwa
insentif tidak
keluar jika tidak
lengkap
2. Terjadi dua 8 Tertib Agar pengobatan • Meminta Sudah berjalan Membaik
nomor ganda administrasi dapat identitas dan
medis berkesinambungan mengecek pada
database SIMRS
3. Kesalahan 8 Tertib Agar memudahkan • Pengambilan • Belum • Segera
pengambilan, administrasi pencaria, perlu ada tracer berjalan terapkan
pendistribusian, medis pemahaman dan • Distribusi untuk • Sudah • Lanjutkan
penyimpanan penyimpanan selalu fokus membaik • Lanjutkan
kembali • Pemberian kode • Sudah
warna angka yang berjalan
sesuai
4. Kesalahan 4 Tertib Mendapatkan hasil • Menanyakan Sudah berjalan Membaik
mengkode administrasi pengeluaran yang kembali kepada
medis maksimal dokter yang
memberi
pelayanan
61
Nama Instalasi : Keamanan
No. Jenis Kelompok Skor Prioritas Tujuan Umum Tujuan Khusus Strategi Evaluasi Progres/Analisis
Resiko
1. Ketidaklengkapan 30 1 Tertib Agar pelayanan • Menjadikan Belum efektif Tetap
DRM administrasi dapat berlangsung resume sebagai dilanjutkan
medis dengan baik form kontrol
• Memberi
surat/SP kepada
dokter bahwa
insentif tidak
keluar jika tidak
lengkap
62
8. EVALUASI
Evaluasi dilaksanakan pada tiap akhir tahun dan rapat koordinasi tiap
Hasil dicatat dan hasilnya dilaporkan kepada komite PMKP Rumah Sakit
63