Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA PAREPARE

DINAS KESEHATAN DAERAH


UPTD PUSKESMAS LUMPUE
Jl. Jl. H. Iskandar No. 2 Kota Parepare
e-mail : PuskesmasLumpue@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS LUMPUE
Nomor : / PKM-LP/ / 2023

TENTANG
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN PELAYANAN KLINIS DI
PUSKESMAS LUMPUE TAHUN 2023
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA UPTD PUSKESMAS LUMPUE,

Menimbang : a. bahwa agar pelaksanaan kegiatan pelayanan di Puskesmas Lumpue


terlaksana dngan baik dan terkontrol, perlu adanya manajemen risiko
dalam mengidentifikasi, menganalisa dan menjawab faktor-faktor
risiko dalam pelaksanaan program dan pelayanan di Puskesmas;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a di atas perlu
ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Lumpue;
Mengingat : 1. Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
tahun 2014 tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2014 tentang Akreditasi Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RepublikIndonesia Nomor 43
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal bidang
Kesehatan Republik Indonesia;
5. Peraturan Pemerintah RI No 2 tahun 2022 Tentang Standar
Pelayanan Minimal;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS LUMPUE TENTANG PENERAPAN


MANAJEMEN RISIKO DALAM PELAKSANAAN PROGRAM DAN
PELAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS LUMPUE TAHUN 2023.
Kesatu : Penerapan manajemen Risiko dalam pelaksanaan Program dan
Pelayanan di Puskesmas Lumpue sebagaimana dimaksud dalam diktum
di atas diuraikan dalam Pedoman Manajemen Risiko Puskesmas.
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Parepare
Pada Tanggal : Januari 2023

KEPALA UPTD PUSKESMAS LUMPUE

IRNAWATY, SKM,M.Kes
Lampiran 1 : Keputusan Kepala Puskesmas Lumpue
Nomor : / PKM-LP/ / 2023
Tanggal : Januari 2023
Tentang : Penerapan Manajemen Risiko dalam pelaksanaan
Program dan Pelayanan klinis di Puskesmas Lumpue
tahun 2023

PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DI PUSKESMAS


LUMPUE

Ada 8 langkah yang bisa diaplikasikan sebagai upaya penerapan manajemen risiko di
Puskesmas, yaitu :
1. Menetapkan konteks.
Kontek merupakan dasar bagi proses manajemen risiko selanjutnya.
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian yaitu :
a. Adanya kontek manajemen di Puskesmas.
Contoh : Adanya kejadian infeksi / abses pasca suntik imunisasi pada bayi,
maka perlu dibuat protab untuk menekan angka kejadian infeksi / abses pada
bayi pasca imunisasi.
b. Adanya kriteria risiko di Puskesmas.
Contoh : Dengan mengidentifikasi jenis penyakit yang berkemungkinan
berisiko / menimbulkan bahaya pasca pengobatan / tindakan di Puskesmas.
2. Identifikasi risiko.
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian antara lain :
a. Adanya risiko K3 pada pelayanan / tindakan di Puskesmas.
Contoh : apabila Dokter Gigi berhalangan datang dan digantikan perawat
gigi, maka perlu diantisipasi adanya kesalahan dalam pemberian obat pada
pasien baik pemberian dosis maupun etiket penggunaan obat.
b. Adanya registrasi risiko yang ada pada Puskesmas yang mencatat semua
sumber risiko / bahaya, lokasi, tingkat risiko dan rencana pengendalianya
Contoh : Pada kasusu infeksi / abses pasca imunisasi, sumber risiko bisa
dari alat yang tidak steril, petugas yang tidak sesuai prosedur dll.
Rencana Pengendalian harus dijadikan suatu ketetapan / protap yang harus
dilaksanakan oleh semua pegawai Puskesmas.
3. Penilaian risiko.
Penilaian risiko adalah proses menganalisa tingkat risiko, pertimbangan tingkat
risiko dan mengevaluasi apakah tingkat bahaya bisa dikendalikan atau tidak
dengan memperhitungkan kemungkinan yang terjadi.

Indikator yang diperlukan untuk dasar penilaian :


a. Adanya penilaian risiko untuk setiap bahaya yang ada.
b. Terdapat matriks risiko.
4. Analisa risiko.
Indikator yang bisa dijadikan dasar penilaian yaitu adanya analisa secara selektif
terhadap setiap setiap risiko di Puskesmas.
5. Pengendalian risiko.
Adanya langkah-langkah pengendalian sampai risiko mencapai batas yang bisa
diterima.
Langkah pengendalian risiko merupakan tahapan pengendaalian bahaya
semaksimal mungkin sehingga bahaya dapat dikurangi dan diminimalkan.
Langkah penerapan pengendalian risiko antara lain :
a. Pemecahan pada sumber risiko.
b. Proteksi akibat dari bahaya.
c. Tanggap darurat.
d. Belajar dari kasus sebelumnya.
6. Komunikasi risiko.
Indikator yang dapat dijadikan dasar penilaian yaitu :
a. Adanya pola komunikasi semua risiko kepada pihak terkait.
b. Adanya sarana dan media yang bisa dipakai untuk menyebarkan hasil
pengendalian risiko kesemua pihak terkait.
7. Dokumentasi manajemen risiko.
Indikator yang bisa dijadikan dasar penailaian yaitu :
a. Adanya dokumen semua program manajemen risiko.
b. Adanya dokumen hasil dari identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian
yang dilakukan.
8. Implementasi manajemen risiko.
a. Implementasikan semua hasil pengendalian risiko dalam setiap tahap
kegiatan.
b. Adanya program pengendalian risiko dalam rencana kerja.

KEPALA UPTD PUSKESMAS LUMPUE

IRNAWATY, SKM,M.Kes
Pembina, IV/a
NIP. 197710292003122011

Anda mungkin juga menyukai