Anda di halaman 1dari 9

RUANG TINDAKAN/ UGD

Kejadian Infeksi Pasca Tindakan Jahit Luka

Judul Tidak adanya kejadian Infeksi Pasca Tindakan Jahit Luka


Dasar Pemikiran Adanya kejadian infeksi pasca tindakan jahit luka
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Mencegah terjadinya infeksi pada pasien
Infeksi pada luka pasca penjahitan dapat terjadi karena
berbagai akibat salah satunya karena kelalaian petugas
Definisi Operasional dalam melakukan pelayanan kepada pasien. Kejadian Ini
dapat dicegah dengan cara menerapkan praktek pencegahan
infeksi
Tipe Indikator Output
Numerator Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca penjahitan luka
Denumerator Jumlah pasien yang mendapatkan tindakan penjahitan luka
Standar / Target Capaian 0
Kriteria Inklusi Seluruh Pasien yang mengalami Infeksi pasca penjahitan
luka di puskesmas
Pasien yang mengalami infeksi luka pasca penjahitan di
Kriteria Eksklusi
Faskes lain
Jumlah pasien yang mengalami infeksi pasca
Rumus Perhitungan/ Cara penjahitan luka
Pengukuran X 100%
Jumlah pasien yang mendapatkan tindakan
penjahitan luka
Metode pengumpulan data Retrospektif
(pengamatan terhadap peristiwa yg telah terjadi untuk
mencari faktor yg berhubungan dgn penyebab)
Sumber Data Buku Register Ruang Tindakan/ UGD
Populasi/ Sampel Pasien yang mengalami infeksi pasca penjahitan
Frekuensi Pengumpulan Data Bulanan
Periode waktu pelaporan data Bulanan
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Instrumen Pegambilan Data Form Penilaian Indikator Bulanan
Penaggung Jawab Indikator Petugas Ruang Tindakan
RUANG TINDAKAN/ UGD

Waktu Tanggap Pelayanan UGD < 3 menit

Judul Waktu Tanggap Pelayanan UGD < 3 menit


Dasar Pemikiran Waktu tunggu pasien untuk mendapat pelayanan lama
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsive dan mampu
Tujuan
menyelamatkan pasien gawat darurat
Emergency Response Time (Waktu tanggap) adalah waktu yang
Definisi Operasional dibutuhkan mulai pasien dilakukan Triage di UGD sampai
mendapat pelayanan dokter
Tipe Indikator Output
Jumlah pasien gawat, darurat, dan gawat-darurat yang
Numerator mendapatkan pelayanan kegawatdaruratannya dalam waktu ≤ 3
menit.
Jumlah seluruh pasien pasien gawat, darurat, dan gawat-darurat
Denumerator yang mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan di puskesmas
tersebut
Standar / Target Capaian 100%
Kriteria Inklusi Semua pasien gawat, pasien darurat , dan pasien gawat darurat
Kriteria Eksklusi Situasi bencana (disaster) / musibah massal
Rumus Perhitungan/ Cara Jumlah pasien yang mendapat pelayanan di UGD
Pengukuran X 100%
Jumlah pasien yang datang ke UGD

Metode pengumpulan data Retrospektif


(pengamatan terhadap peristiwa yg telah terjadi untuk mencari
faktor yg berhubungan dgn penyebab)
Sumber Data Buku Register Ruang Tindakan/ IGD
Populasi/ Sampel Pasien yang datang ke UGD
Frekuensi Pengumpulan
Bulanan
Data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Instrumen Pegambilan
Form Penilaian Indikator Bulanan
Data
Penaggung Jawab
Petugas Ruang Tindakan
Indikator
RUANG RAWAT INAP UGD

Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Judul Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


- Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pencegahan
dan pengendalian infeksi di Fasyankes, pasal 3
ayat 1 setiap Fasyankes harus melaksanakan program
Dasar Pemikiran Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).
- Rumah Sakit harus memperhatikan kepatuhan
pemberi pelayanan dalam menggunakan APD sesuai
dengan prosedur
Dimensi Mutu Keselamatan efektif
1.Mengukur kepatuhan petugas Puskesmas dalam
menggunakan APD
Tujuan 2.Menjamin keselamatan petugas dan pengguna layanan
dengan cara mengurangi risiko infeksi
Kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
Definisi Operasional resiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja dan orang
disekelilingnya.
Tipe Indikator Output
Jumlah petugas kesehatan yang menggunakan APD
Numerator sesuai indikasi dan standar dalam periode Pengamatan
Denumerator Jumlah petugas kesehatan diamati
Standar / Target Capaian 100%
Kriteria Inklusi Semua petugas yang terindikasi harus menggunakan APD
Kriteria Eksklusi -
Rumus Perhitungan/ Cara Jumlah petugas yang menggunakan APD sesuai
indikasi dan standar dalam periode pengamatan
Pengukuran
X 100%
Jumlah petugas yang diamati
Metode pengumpulan data Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Sumber data primer melalui observasi
Populasi/ Sampel Petugas Rawat Inap UGD
Frekuensi Pengumpulan
Harian
Data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Instrumen Pegambilan
Form Penilaian Indikator Bulanan
Data
Penaggung Jawab
Petugas PPI
Indikator
RUANG RAWAT INAP UGD

Kejadian Pasien Pulang Paksa (APS)

Judul Kejadian Pasien Pulang Paksa (APS)


Mengetahui alasan mengapa pasien dirawat inap memutuskan
Dasar Pemikiran
pulang paksa
Dimensi Mutu Keselamatan efektif
1. Meningkatkan Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap
Tujuan 2. Meningkatkan Kepuasan Pasien Rawat Inap
Definisi Operasional Pulang paksa adalah pulang atas permintaan pasien atau keluarga
pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter
Tipe Indikator Proses
Numerator Jumlah Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Inap.
Total jumlah dokumen rekam medis rawat inap yang dikembalikan
Denumerator
ke rekam medis
Standar / Target Capaian 0
Kriteria Inklusi Jumlah pasien pulang paksa (APS)
Kriteria Eksklusi -
Rumus Perhitungan/ Cara Jumlah dokumen rekam medis pasien rawat inap
Pengukuran X 100%
Total dokumen rekam medis pasien rawat inap
Metode pengumpulan data Concurrent (Survei harian)
Sumber Data Rekam medis pasien
Populasi/ Sampel Pasien yang dirawat di UGD
Frekuensi Pengumpulan
Harian
Data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Periode Analisis Data Triwulan
Penyajian Data Tabel
Instrumen Pegambilan
Form Penilaian Indikator Bulanan
Data
Penaggung Jawab
Petugas Ruang Rawat Inap
Indikator
RUANG PERSALINAN

Kejadian Kematian Bayi Karena Persalinan

Judul Kejadian Kematian Bayi Karena Persalinan


Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk
mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat,
karena bayi sangat sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat
orang tua si bayi tinggal dan sangat erat kaitannya dengan status
sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang
Dasar Pemikiran
pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab
kematian akan tercermin secara jelas dengan menurunnya tingkat
AKB. Dengan demikian angka kematian bayi merupakan tolok
ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan
oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Dimensi Mutu Keselamatan efektif
Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaga keselamatan
Tujuan pasien dengan mencegah terjadinya kematian bayi
Definisi Operasional Kematian neonatus saat persalinan
Tipe Indikator Output
Numerator Jumlah pasien bayi yang meninggal dalam periode 1 bulan
Denumerator Jumlah pasien bayi yang dirawat dalam periode 1 bulan
Standar / Target Capaian 0
Seluruh pasien bayi yang diberi pelayanan intensif termasuk
Kriteria Inklusi pasien rujukan dari luar
1. Bayi meninggal dalam kandungan (IUFD)
Kriteria Eksklusi 2. Bayi yang meninggal karena tidak bisa dirujuk ke rumah sakit
rujukan
Rumus Perhitungan/ Cara Jumlah pasien bayi yang meninggal
Pengukuran X 100%
Jumlah pasien bayi yang dirawat
Metode pengumpulan data Prospektif
Sumber Data Rekam medis pasien
Populasi/ Sampel Bayi yang lahir di Puskesmas Silungkang
Frekuensi Pengumpulan
Bulanan
Data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Periode Analisis Data Triwulan berupa grafik garis (Run Chart)
Tabel
No Na ma No Alam Dx DPJ Rujukan/Non
RM at P
Penyajian Data
1
2
3
Instrumen Pegambilan Form Penilaian Indikator Bulanan
Data
Penaggung Jawab
Petugas Ruang Persalinan
Indikator
RUANG PERSALINAN

Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan

Judul Kejadian Kematian Ibu Karena Persalinan


Informasi mengenai angka kematian ibu akan bermanfaat untuk
pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi,
terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman
bebas risiko tinggi (making pregnancy safer), program peningkatan
Dasar Pemikiran jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan
sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan,
penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong
kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka
Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.
Dimensi Mutu Keselamatan efektif
Tergambarnya upaya puskesmas dalam menjaga keselamatan
Tujuan pasien dengan mencegah terjadinya kematian ibu
Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan
tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan,
Definisi Operasional
yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti
kecelakaan, terjatuh dll
Tipe Indikator Output
Numerator Jumlah pasien ibu yang meninggal dalam periode 1 bulan
Denumerator Jumlah pasien ibu yang dirawat dalam periode 1 bulan
Standar / Target Capaian 0
Kriteria Inklusi -
Kriteria Eksklusi Death on arrival
Rumus Perhitungan/ Cara Jumlah pasien ibu yang meninggal
Pengukuran X 100%
Jumlah pasien ibu yang dirawat
Metode pengumpulan data Prospektif
Sumber Data Rekam medis pasien
Populasi/ Sampel Ibu yang melahirkan di Puskesmas Silungkang
Frekuensi Pengumpulan
Bulanan
Data
Periode waktu pelaporan
Bulanan
data
Periode Analisis Data Triwulan berupa grafik garis (Run Chart)
Tabel
No Na No Alam Dx DPJ Rujukan/Non
ma RM at P
Penyajian Data
1
2
Instrumen Pegambilan
Form Penilaian Indikator Bulanan
Data
Penaggung Jawab
Petugas Ruang Persalinan
Indikator

PROFIL INDIKATOR MUTU


UPTD PUSKESMAS
SILUNGKANG

Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai