Anda di halaman 1dari 4

TUBERKULOSIS

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :

PPK/05/I/2023 1/3

RS BHAYANGKARA
TK IV TERNATE

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh


PS. KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV
TERNATE

PANDUAN PRAKTIK 02 Januari 2023


KLINIS

dr. MIKO SIDARTHA


INSPEKTUR POLISI SATU NRP 91020237

Tuberculosis (TB) adalah Penyakit menular langsung yang disebabkan oleh


kuman TB yaitu Mycobacterium Tubekulosis. Sebagian besar kuman TB
PENGERTIAN menyerang paru,namun juga dapat mengenai organ tubuh
lainnya.
Gejala umum TB paru adalah batuk produktif lebih dari 2 minggu yang disertai:
1. Gejala pernapasan (nyeri dada,sesak napas,hemoptisis) dan/atau
2. Gejala sistemik (demam,tidak napsu makan,penurunan berat
ANAMNESIS badan,keringat malam dan mudah lelah )

Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi sekali), dapat
disertai dengan respirasi meningkat, berat bada menurun (BMI pada
umumnya<18,5.
1. Inspeksi: ditemukan bentuk dada yang tidak semetris
2. Palpasi: ditemukan kelainan berupa fremitus mengeras atau melemah
PEMERIKSAAN 3. Perkusi: bila ada kelainan tertentu,dapat terdengar perubahan suara
perkusi seperti hipersonor pada pnuemotoraks, atau pekak pada efusi
FISIK
pleura.
4. Auskultasi: ditemukan kelainan berikut, Ronki basah kasar terutama
diapeks paru,suara napas melemah/mengeras/stridor. Suara napas
bronchial/amforik/ronkhi basah/suara napas melemah diparu.
TUBERKULOSIS

PANDUAN PRAKTIK No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


KLINIS
PPK/05/I/2023 2/3

KRITERIA DIAGNOSIS Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik

1. TB paru BTA positif kasus baru


2. TB paru BTA negative kasus baru
3. TB paru BTA positif kasus pengobatan ulang (gagal, kambuh, putus
obat)
DIAGNOSIS KERJA 4. Suspek TB paru resisten obat
5. TB HIV
6. TB DM
7. TB dengan Penyakit Ginjal Kronik
8. TB dengan kelainan Hati
Pneumonia, Tumor/keganasan paru, Jamur paru,penyakit paru akibat
DIAGNOSIS BANDING kerja, asma

1. Pemeriksaan mikroskopis kuman TB (Bakteri Tahan Asam/BTA) atau


kultur kuman dari specimen sputum/ dahak sewaktu- pagisewaktu
sebanyak 3 kali. Jika laboratorium sudah terakreditasi, pemeriksaan
BTA dapat dilakukan 2 kali dan minimal satu bulan berasal dari dahak
pagi hari.
2. Radiologi dengan foto thorax PA-Lateral/top lordotik dapat dilakukan
jika ada fasilitas dan atas indikasi, contoh: dugaan terdapat komplikasi
(efusi pleura, pneumotoraks,batuk darah) Pada TB, umumnya diapeks
paru terdapat gambaran bercak- bercak awan dengan batas yang tidak
PEMERIKSAAN jelas atau bila dengan batas jelas membentuk tuberkuloma. Gambaran
lain yang dapat menyertai yaitu, kavitas (bayangan berupa cincin
PENUNJANG
berdinding tipis), pleuritis (penebalan pleura), efusi pleura (sudut
kostrofrenikus tumpul).
3. Pemeriksaan X-pert/MTB-Rif jika tersedia di fasilitas
4. Biakan kuman TB atas indikasi
5. Pemeriksaan fungsi hati
6. Pemeriksaan darah rutin, Pemeriksaan gula darah, Pemeriksaan HIV,
Pemeriiksaan fungsi ginjal
TUBERKULOSIS

PANDUAN PRAKTIK No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


KLINIS

PPK/05/I/2023 3/3

Tujuan Pengobatan:
1. Menyembuhkan,mengembalikan kualitas hidup dan produktivitas
pasien
2. Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan
3. Mencegah kekambuhan TB
4. Mengurangi penularan TB kepada orang lain 5. Mencegah terjadinya
resistensi obat dan penularan Prinsip-prinsip terapi:
1. Praktisi harus memastikan bahwa obat-obatan tersebut
digunakan sampai terapi selesai
2. Semua pasien (termasuk pasien dengan infeksi HIV) yang tidak
pernah terapi sebelumnya harus mendapat terapi obat Anti TB (OAT)
TATALAKSANA lini pertama sesuai ISTC.
a. Fase awal selama 2 bulan terdiri dari: Isoniazid,
Rifampisin,Pirazinamid,dan Etambutol
b. Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan
Rifampisin
c. Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi
rekomendasi internasional, sangat dianjurkan untuk penggunaan
Kombinasi Dosis Tetap (KDT/fixed-dose combination/FDC) yang
terdiri dari 2 tablet (INH DAN RIF), 3 tablet (INH,RIF dan PZA) dan
4 tablet (INH,RIF,PZA,EMB)

KOMPETENSI Dokter dan Petugas Kesehatan


1. Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang penyakit
tuberculosis
EDUKASI 2. Pengawasan ketaatan dan minum obat secara teratur
3. Pola hidup sehat dan santasi lingkungan
Dubia: tergantung derajat berat, kepatuhan pasien,sensitivitas
PROGNOSISI bakteri,gizi,status imun,dan komorbiditas. Baik bila pasien patuh
menelan obat dalam waktu 6 bulan.
1. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Difasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
2. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. 2011. Tuberkulosis:
KEPUSTAKAAN Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia revisis
pertama. Jakarta:Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai