Anda di halaman 1dari 7

PT.

ENDISA HUSADA MEDIKA


KLINIK ENDISA HUSADA

KEPUTUSAN KEPALA KLINIK ENDISA HUSADA


Nomor Kep/22/ PMKP/XII/2023

TENTANG

TENTANG PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN


KLINIK ENDISA

KEPALA KLINIK ENDISA HUSADA


Menimbang : a. bahwa dalam rangka optimalisasi pemberian pelayanan
Kesehatan pada pasien terutama dalam hal keselamatan pasien,
menurunkan angka kejadian yang tidak diinginkan pada pasien,
maka perlu dibuat sebuah panduan identifikasi pasien klinik
endisa.

b. bahwa identifikasi pasien merupakan proses penting yang


bertujuan mengenali pasien dengan benar sebagai orang yang
akan diberi pelayanan dan pengobatan tertentu, maka harus
dilakukan cermat dan teliti.

c. bahwa untuk maksud sebagaimana dengan hal a.b diatas, maka


perlu ditetapkan keputusan kepala klinik endisa tentang panduan
identifikasi klinik endisa.

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang - undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Undang - Undang RI Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien permenkes 1961.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA KLINIK ENDISA HUSADA TENTANG KEBIJAKAN


PANDUAN IDENTIFIKASI PASIEN KLINIK ENDISA HUSADA.

Kesatu : Kebijakan Panduan Identifikasi Pasien Klinik Endisa Husada harus


dijadikan acuan dalam menyelenggarakan pelayanan di
lingkungan Klinik Endisa Husada sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 10 Juli 2023

Kepala Klinik Endisa Husada,

dr. Nur Zakiah


SIP.503/747/SIPDF/DU.2/35.07.122/2023
PT. ENDISA HUSADA MEDIKA Lamp.Kep.Ka. Klinik Endisa Husada
KLINIK ENDISA HUSADA Nomor Kep/22/ PMKP/XII/2023
Tanggal : 10 Juli 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

a. Klinik Endisa Husada merupakan Unit Pelaksana Teknis Kesehatan


yang bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar
secara umum bagi masyarakat sekitar dengan menyelenggarakan kegiatan
pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan. Memiliki letak yang sangat strategis yaitu terletak di
lingkungan masyarakat wilayah Asrikaton, Pakis..
Visi :
Menjadi klinik pilihan pertama masyarakat
Misi :
1) Menyelenggarakan layanan kesehatan umum dan gigi yang bermutu
berlandaskan paradigma sehat yaitu kuratif, rehabilitative, prefentif, dan
promotif.
2) Menyelenggarakan tata kelola administrtif dan managemen pelayanan
kesehatan yang paripurna.

b. Kesalahan identifikasi pasien dapat terjadi di semua aspek diagnosis


dan tindakan. Keadaan yang dapat membuat identifikasi tidak benar adalah
jika pasien dalam disorientasi, tidak sepenuhnya sadar, dalam keadaan
koma, terjadi disfungsi sensoris, lupa identitas diri atau mengalami situasi
lainnya. Oleh karena itu petugas kesehatan Klinik Endisa Husada perlu
memastikan ketepatan pasien yang akan menerima layanan atau tindakan
dan untuk menyelaraskan layanan atau tindakan yang dibutuhkan oleh
pasien.

2. Pengertian

Identifikasi adalah proses pengumpulan data dan pencatatan segala


keterangan tentang bukti-bukti dari seseorang sehingga petugasdapat
menetapkan dan menyamakan keterangan tersebut dengan individu seseorang
dan untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam identifikasi pasien
selama perawatan dan pemberian tindakan invasif di klinikserta mengurangi
kejadian/ kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini
dapat berupa salah pasien, kesalahan prosedur, dan kesalahan pemeriksaan
diagnostik.
3. Maksud dan tujuan

a. Kesalahan mengidentifikasi pasien dapat terjadi di semua aspek pelayanan


baik diagnosis,proses pengobatan serta tindakan, atau apabila pasien
memiliki cacat indra atau rentan terhadap situasi berbeda..
b. Mencocokan layanan atau perawatan yang akan diberikan dengan pasien
yang akan menerima layanan

BAB II
RUANG LINGKUP

4. Ruang Lingkup.

Panduan Identifikasi Pasien Klinik Endisa meliputi tata cara ketepatan (akurasi)
identifikasi pasien, dengan tata urut sebagai berikut:
a. Bab I Pendahuluan
b. Bab II Ruang Lingkup meliputi:
1. Identifikasi pasien harus dilakukan pada saat melakukanpemeriksaan,
2. Sebelum melakukan tindakan intervensi misalnya pemberian obat,
nebulizer, injeksi,
3. Sebelum tindakan diagnostik (laboratorium sederhana).
c. Bab III Kebijakan
d. Bab IV Tata Laksana
e. Bab V Dokumentasi

BAB III
KEBIJAKAN

5. Kebijakan Umum
Klinik Endisa Husada menjamin pelaksanaan ketepatan (akurasi) identifikasi
pasien.

6. Kebijakan Khusus
a. Klinik Endisa Husada mengatur pelaksanaan identifikasi pasien.
b. Klinik Endisa Husada melaksanakan identifikasi pasien sebagai individu
yang akan diberi layanan, tindakan, atau pengobatan tertentu secara tepat dan
mencocokan layanan yang akan diberikan dengan pasien yang akan menerima
layanan. Pelaksanaan identifikasi dengan menggunakan minimal 2 (dua)
identitas yaitu
1) Nama Lengkap Pasien (sesuai eKTP).
2) Tanggal lahir (Tanggal/Bulan/Tahun).
3) Nomor Rekam Medik.
4) Nomor NIK
c. Pelaksanaan Identifikasi pasien dilakukan pada saat :
1. Sebelum melakukan pengkajian awal pasien
2. Sebelum melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik oleh dokter
3. Sebelum tindakan diagnostik apapun (misalnya mengambil darah
dan specimen lain untuk pemeriksaan laboratorium penunjang)
4. Sebelum melakukan tindakan bedah minor
Identifikasi di temple dimana saja
Di rm
Di sampel

BAB IV
TATA LAKSANA

7. Tata Laksana Identifikasi Pasien

a. Identifikasi pasien dengan menggunakan minimal 2 (dua) dari 4 (empat)


identitas, yaitu :
1) Nama Lengkap Pasien (sesuai eKTP).
2) Tanggal lahir (Tanggal/Bulan/Tahun).
3) Nomor Rekam Medik.
4) Nomor NIK
b. Pelaksanaan identitas pasien denganminimal 2 identitas digunakan pada:
1) Semua area layananklinik.
2) Pelabelan sampel darah.
c Semua pasien harus diidentifikasi dengan benar
1) Sebelum melakukan pengkajian awal pasien.
2) Sebelum melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik oleh dokter.
3) Sebelum tindakan diagnostik apapun (misalnya mengambil darah dan
specimen lain untuk pemeriksaan laboratorium penunjang).
4) Sebelum melakukan tindakan bedah minor.
d. Proses identifikasi pasien hanya dilakukan satu kali pada satu pasien oleh
petugas yang sama dan dalam waktu yang sama, saat akan melakukan
tindakan diagnostik maupun teurapetik, petugas harus menanyakan
identitas pasien dengan menggunakan pertanyaan terbuka :
misalnya :"Siapa nama Anda?" (Jangan menggunakan pertanyaan
tertutup seperti "Apakah nama anda ibu Siti?”)
e. Identifikasi pasien dilakukan secara verbal atau visual dengan cara
menanyakan nama dan tanggal lahir.

8. Tata laksana identifikasi pasien sebelum dilakukan pemeriksaan

Petugas harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan


prosedur, dengan cara :
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya.Data ini harus dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam
medis.
2) Jika terdapat 2 pasien dengan nama yang sama, periksa ulang identitas
dengan menambah nama orang tua laki-laki dibelakang nama pasien.
3) Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengindentifikasi dirinya sendiri,
verifikasi data dengan menanyakan keluarga/ pengantar pasien.
4) Jika staf Klinik tidak yakin/ragu akan kebenaran identitas pasien, jangan
lakukanpemeriksaan sampai diperoleh kepastian identitas pasien dengan
benar.
9. Tata laksana identifikasi pasien sebelum dilakukan tindakan

a. Petugas harus memastikan identitas pasien dengan benar sebelum


melakukanprosedur, dengan cara:
1) Memintapasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada rekam medis pasien.
3) Jika data yang diperoleh sama lakukan prosedur tindakan.

10. Tatalaksana Sebelum tindakan diagnostik apapun (misalnya mengambil


darah dan specimen lain untuk pemeriksaan laboratorium penunjang)

a. Petugas laboratorium harus memastikan identitas pasien dengan benar


sebelum melakukan tindakan diagnostik, dengan cara :
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal
lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data dengan lembar permintaan diagnostik
laboratorium.
b. Jika data pasien tidak lengkap,informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pemeriksaan laboratorium penunjang dilakukan.

BAB V
DOKUMENTASI

11. Dokumentasi.

Berupa pelaporan Insiden/Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


a. Setiap petugas yang menemukan kesalahan dalam identifikasi pasien harus
segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang tersebut kemudian
melengkapi laporan insiden.
b. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
1) Kesalahan pencetakan identitas nama pasien
2) Dua pasien dengan nama yang sama
3) Kesalahan identifikasi data/pencatatan di rekam medis
4) Registrasi ganda saat masuk Klinik
5) Salah memberikan obat ke pasien
6) Pasien menjalani prosedur yang salah
c. Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya kesalahan
identifikasi dengan atau tanpa menimbulkan bahaya dan juga insidens yang
hampir terjadi dimana kesalahan identifikasi terdeteksi sebelum dilakukan
suatu prosedur.
d. Kesalahan pada administrasi / tata usaha :
1) Kesalahan mengisi formulir
2) Kesalahan memasukan nomor/angka pada rekam medis
Jika terjadi insidens akibat identifikasi pasien, lakukan hal
berikut ini:
1) Pastikan keamanan dan keselamatan pasien.
2) Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan.
3) Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau
dilakukan ditempat yang salah, para klinisi harus memastikan
bahwa langkah-langkah yang penting telah di ambil untuk
melakukan prosedur yang tepat pada pasien yang tepat.

e. Panduan Identifikasi pasien ini diharapkan bisa dijalankan dalam proses


pelayanan pasien di Klinik Endisa Husada. Seluruh petugas terkait di Klinik
Endisa Husada agar mampu melaksanakan proses identifikasi pasien mulai
dari pendaftaran sampai pemulangan pasien melalui SPO tentang identifikasi
pasien yang berlaku dan didokumentasikan dalam rekam medis pasien,
sehingga dapat terhindar dari kesalahan dalam proses pelayanan pasien.

Ditetapkan di : Malang
Pada tanggal : 10 Juli 2023

Kepala Klinik Endisa Husada,

dr. Nur Zakiah


SIP.503/747/SIPDF/DU.2/35.07.122/2023

Anda mungkin juga menyukai