Anda di halaman 1dari 5

KLINIK IMI

Jl.Raya PLP Curug No. 3A Curug - Tangerang


Telp. 021-5986870

KEPUTUSAN
PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI
NOMOR :…………/…………../…..../…………

TENTANG
PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI,

Menimbang : a. bahwa bahan karena sifat kimia maupun kondisi fisiknya berpotensi
menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia, kerusakan properti dan
lingkungan, perlu dilakukan kegiatan yang mencakup pengendalian dan
pembuangan limbah berbahaya;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b, perlu ditetapkan


keputusan pimpinan klinik pratama IMI tentang Pengendalian dan
Pembuangan Limbah Berbahaya Klinik Pratama IMI.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009, tentang


Kesehatan;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan bahan


berbahaya dan beracun;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 42 Tahun 2015 tentang Akreditasi;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentangPedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI TENTANG


PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA
KLINIK PRATAMA IMI.

Kesatu : Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya meliputi : limbah padat


dan limbah medis. ;imbah berbahaya tersebut harus mengikuti standar
operasional prosedur yang tersedia di Klinik Pratama IMI.

Kedua : Pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan oleh Klinik


Pratama IMI dengan penanggung jawab petugas kesehatan lingkungan
sebagai koordinator.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaiakan sebagaimana mestinya.

.
Ditetapkan di : Curug
Pada tanggal :
PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI

RETNO WIDOWATI
KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK PRATAMA IMI
NOMOR : IMI/SK- /VII/2019
TENTANG : PEMELIHARAAN, PERBAIKAN
SARANA DAN PERALATAN

PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH BERBAHAYA

A. Pengendalian Limbah Berbahaya


Limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah berbahaya adalah sisa suatu
usahan dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya yang karena sifat dan/atau
konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau membehayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

Adapun cara pengelolaan dan pengendalian limbah berbahaya yaitu :


1. Pemilahan Limbah
Dilakukan pemilihan jenis limbah medis mulai dari sumber yang terdiri dari
limbah infeksius, limbah padat, limbah farmasi, limbah kimia, limbah radioaktif, limbah
kontainer bertekanan dan dengan kandungan logam berat yang tinggi.
a. limbah padat yaitu : spuit, needle dan botol ampul yang sudah terpakai
b. limbah medis yaitu : kain kassa yang terkena darah, micropore yang sudah terpakai,
dan lainnya
2. Pengumpulan Limbah Medis
Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah dimasukkan ke
troly yang tertutup (wilbin).
Persyaratan Pewadahan Limbah Medis
a. Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya fiberglass
b. Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan yang
terpisah dengan limbah non medis.
c. Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari atau bila 2/3 bagian telah terisi
limbah
d. Untuk benda-benda tajam hendaknya ditampung pada tempat khusus (safety box)
seperti botol atau karton yang aman

e. Tempat pewadahan limbah medis infeksius yang tidak langsung kontak dengan
timbah harus segera dibersihkan dengan larutan desinfektan apabila akan
dipergunakan kembali sedangkan untuk kantong plastik yang telah dipakai dan kontak
langsung dengan limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi

f. Tempat limbah memiliki minimal 2 macam tempat limbah satu untuk limbah medis
warna kuning atau merah, dan satunya lagi untuk non medis warna hitam

g. Semua limbah infeksius dari ruang pelayanan dianggap sebagai limbah medis

h. Semua limbah dari kantor biasanya berupa alat-alat tulis dianggap sebagai limbah non
medis

i. Tempat pewadahan limbah non medis sebagai berikut:

a) Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan mempunyai
permukaan yang halus pada bagian misalnya fiberglass.
b) Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup dan tanpa mengotori dalamnya
tangan
c) Terdapat minimal 1 buat untuk setiap ruangan atau sesuai dengan kebutuhan
d) Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi 3 x 24 jam atau apabila
2/3 bagian kantong sudah terisi limbah maka harus diangkut supaya tidak menjadi
perindukan vektor penyakit atau binatang pengganggu.
3. Tempat Penampungan Sementara
Jika tidak mempunyai insenerator limbah medis harus dimusnahkan melalui kerjasama
dengan Klinik atau pihak lain yang memiliki insenerator untuk dilakukan pemusnahan
selambat-lambatnya 24 jam apabila disimpan pada suhu ruang.
B. Pengelohan dan Pembuangan Limbah Padat, Medis dan Non Medis
1. Pengolahan dan pembuangan limbah medis dilakukan dengan cara:
a. Limbah padat dan limbah medis di angkut oleh petugas limbah medis pihak ke (dua)
b. Petugas yang menangani limbah harus menggunakan alat
c. Pelindung diri yang terdiri dari masker, pakaian panjang dan sarung tangan khusus
disposable gloves atau heavy duty gloves).
d. Limbah non medis diangkut oleh petugas kebersihan.

2. Prosedur :
a. Sampah padat berupa jarum suntik di masukan ke dalalm safety box
b. Sampah medis berupa kain kassa dan kapas yang terkena darah, micropore dan
lainnya yang sudah terpakai dimasukan ke dalam plastik kuning
c. Setiap 1 bulan sekali petugas limbah medis pihak ke 2 (dua) mengangkut limbah
medis.
d. Untuk sampah non medis setiap hari nya petugas kebersihan mengambil sampah dari
ruangan pelayanan kemudian dikumpulkan ditempat pengumpulan sampah sementara.
Setiap hari petugas kebersihan mengambil sampah dari tempat sampah sementara
untuk di buang ke TPA.

Anda mungkin juga menyukai