Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


RUMAH SAKIT BENYAMIN GULUH KOLAKA
Jl. Dr. Sutomo No. 1 Telp. (0405) 2321042 Kolaka 93516

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RS BENYAMIN GULUH


KABUPATEN KOLAKA
NOMOR :/ Tahun 2018

TENTANG

KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT


RUMAH SAKIT BENYAMIN GULUH KABUPATEN KOLAKA

Menimbang : a. Bahwa Efek Samping Obat yang berbahaya yang tidak diinginkan dari
obat yang timbul pada pemberian obat dengan dosis yang digunakan
untuk profilaksis, diagnosis dan terapi atau untuk modifikasi fungsi
fisiologis.
b. Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu
aktivitas dalam bentuk tulisan.
c. Pelaporan adalah catatan yang memberi informasi tentang kegiatan
tertentu, KTD adalah insiden yang mengakibatkan cidera pada pasien.
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a, b,
dan c, perlu ditetapkan dengan Peraturan Direktur Rumah Sakit
Benyamin Guluh

Mengingat : 1. Undang-UndangNomor 44Tahun 2009 TentangRumahSakit;

2. Undang-Undang RI 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan


Kefarmasiaan.

4. PeraturanMenteriKesehatanRepublik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014


TentangStandar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
PERTAMA : Pemantauan dan pelaporan Efek Samping Obat di Rumah Sakit
dilakukan oleh petugas farmasi (Apoteker) dibantu oleh panitia
Keselamatan Pasien.
KEDUA : Panitia Keselamatan Pasien di Rumah Sakit terdiri dari dokter spesialis,
dokter umum, farmasi dan perawat.
KETIGA : Metode pemantauan dan pelaporan Efek Samping Obat dilakukan
dengan cara monitoring terhadap pasien.

KEEMPAT : Monitoring pengawasan dan keamanan obat berpedoman pada :


1. Indikasi penggunaan (Dosis obat dan rute pemberian obat)
2. Efektivitas obat dan keamanan obat (safety)
3. Resiko obat
4. Biaya obat
5. Setiap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang tidak diantisipasi
atau kondisi yang berhubungan dengan obat baru selama periode

KELIMA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.

Apabila h
Ditetapkan di Kolaka
Pada Tanggal , September 2018

Direktur BLUD RS Benyamin Guluh


Kabupaten Kolaka

dr. H. MUHAMMAD RAFI


Pembina Gol IV/a
NIP. 19670201 200112 1 001

Tembusan Yth :
1. Kabid. Pelayanan Medis
2. Komite Medis
3. Seluruh Dokter di Rumah Sakit
4. Kabid. Keperawatan
5. Seluruh Kepala Ruang Keperawatan
6. Instalasi Farmasi
LAMPIRAN :SURAT KEPUTUSANDIREKTUR BLUD RUMAH SAKIT
BENYAMIN GULUH KOLAKA
NOMOR : / / / 2018
TANGGAL : Septembar 2018
TENTANG :KEBIJAKAN PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK
SAMPING OBATRUMAH SAKIT BENYAMIN GULUH
KABUPATEN KOLAKA

A. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT


Merupakan kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang merugikan
atau tidak diharapkan yang terjadi pada dosis normal yang digunakan pada manusia untuk
tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi.
Tujuan :
 Menemukan Efek Samping Obat sedini mungkin terutama yang berat, tidak dikenal,
frekuensi jarang
 Menentukan frekuensi dan insidensi Efek Samping Obat yang sudah dikenal sekali,
yang baru saja ditemukan.
 Mengenal semua factor yang mungkin dapat menimbulkan/mempengaruhi timbulnya
Efek Samping Obat atau mempengaruhi angka kejadian dan hebatnya Efek Samping
Obat.
Kegiatan :
 Menganalisa laporan Efek Samping obat
 Mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai resiko tinggi mengalami
Efek Samping Obat.
 Mengisi formulir Efek Samping Obat
 Melaporkan ke Panitia Efek Samping Obat Nasional
Faktor yang perlu diperhatikan :
 Kerjasama dengan Panitia farmasi dan Terapi dan ruang rawat
 Ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping Obat.

Ditetapkan di Kolaka
Pada Tanggal , September 2018

Direktur BLUD RS Benyamin Guluh


Kabupaten Kolaka

dr. H. MUHAMMAD RAFI


Pembina Gol IV/a
NIP. 19670201 200112 1 001

Anda mungkin juga menyukai