Anda di halaman 1dari 6

PROSEDUR EVAKUASI BILA TERJADI BENCANA

KEBAKARAN

No. Dokumen : Halaman


1

SPO DIREKTUR,
Tanggal Terbit :

September 2014 Drg. H. HERU PURWANTO, MARS


NIP. 19570322 198312 1 001

Evakuasi adalah perpindahan langsung dan cepat dari


orang-orang yang menjauh dari ancaman atau kejadian
1. PENGERTIAN
yang sebenarnya dari bahaya. Contoh berkisar dari
evakuasi skala kecil sebuah bangunan karena kebakaran.

Agar penanggulangan Kebakaran yang terjadi di rumah sakit


2. TUJUAN
dapat di tangani dengan cepat dan tepat.

3. KEBIJAKAN KEPMENAKER No 11/M/BW/1997 Pengawasan khusus K3


Penanggulangan Kebakaran

4.1. Tetap tenang, jangan panik, jangan berlari, ikuti


petunjuk arah evakuasi atau dari petugas evakuasi.
4.2. Jangan coba mengambil barang yang tertinggal
4.3. Lepas sepatu hak tinggi
4.4. Gunakan tangga darurat terdekat menuju jalur evakuasi
4.5. Jangan menggunakan lift, tidak bekerja sewaktu alarm
berbunyi
4. PROSEDUR
4.6. Jalan merangkak menuju tangga darurat bila lorong
dipenuhi asap
4.7. Tutup hidung dan mulut dengan saputangan atau tissue
yang telah dibasahi oleh air guna menghindari dari
kemungkinan menghirup zat-zat beracun
4.8. Keluar menuju tempat behimpun di halaman rumah
sakit atau tempat titik berkumpul

5.1 Direksi
5.2 Tim / Panitia penanggulangan Bencana
5. UNIT TERKAIT 5.3 Satpam
5.4 Sanitasi dan K3
5.5 IPSRS
PROSEDUR PENGGUNAAN ALAT PEMADAM API
RINGAN (APAR)

No. Dokumen : Halaman


1

SPO DIREKTUR,
Tanggal Terbit :

September 2014 Drg. H. HERU PURWANTO, MARS


NIP. 19570322 198312 1 001

Alat pemadam api ringan (APAR) adalah sesuatu alat yang


1. PENGERTIAN digunakan untuk memadamkan api yang begitu besar
sebagai penanggulangan bencana pertama.

Untuk memadamkan api dalam keadaan tidak begitu besar


2. TUJUAN sebagai penanggulangan pertama, biasanya digunakan
dalam gedung.

Surat keputusan Direktur RSUD Gunung Jati Kota Cirebon


3. KEBIJAKAN No : 566/Kep.297-RSUD.GJ/2010 Tentang kebijakan
kesehatan,keselamatan kerja lingkungan Rumah Sakit
Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon

1. Tarik pin hingga segel terlepas


2. Arahkan pada dasar sumber Api
4. PROSEDUR
3. Tekan tuas
4. Semprotkan satu sisi ke sisi lain

5. UNIT TERKAIT 1 Seluruh Unit Kerja


PROSEDUR TITIK KUMPUL PADA SAAT TERJADI
KEBAKARAN

No. Dokumen : Halaman


1

SPO
DIREKTUR,
Tanggal Terbit :

September 2014 Drg. H. HERU PURWANTO, MARS


NIP. 19570322 198312 1 001

Titik kumpul adalah area yang di pakai untuk berkumpul


1. PENGERTIAN apabila terjadi bencana kebakaran atau area aman

Untuk mempermudah berkumpul di area aman setelah


2. TUJUAN melakukan evakuasi

Kepmen PU No 10 /KPTS/2000, Tentang pengamanan


3. KEBIJAKAN bahaya kebakaran
KEPMENAKER No 11/M/BW/1997 Pengawasan khusus K3
Penanggulangan Kebakaran

1. Apabila terjadi kebakaran semua pegawai menuju arah


evakuasi
2. Jangan panik, tetap tenang ikuti petunjuk arah evakuasi
atau ikuti instruksi dari petugas evakuasi
3. Berlari melawati arah evakuasi
4. Kemudian berkumpul dititik kumpul rumah sakit :
1. Parkiran depan Rumah sakit
4. PROSEDUR 2. Parkiran CB 1
3. Parkiran belakang CB 2
4. Parkiran IGD dan ODC
5. Parkiran Poli Klinik
6. Belakang laundry
7. Forensik
8. Samping PTRM
9. Gedung flu burung

5. UNIT TERKAIT 5.1 Seluruh Unit Kerja


PROSEDUR TANDA KODE DARURAT

No. Dokumen : Halaman


1

SPO DIREKTUR,
Tanggal Terbit :

September 2014 Drg. H. HERU PURWANTO, MARS


NIP. 19570322 198312 1 001

Kode darurat adalah kode yang menandakan bahwa telah


1. PENGERTIAN terjadi bahaya disuatu tempat atau ruangan yang dapat
menimbulkan dampak yang berat.

2. TUJUAN Agar dapat membedakan macam-macam kejadian yang


terjadi di lingkungan Rumah sakit.

3. KEBIJAKAN Undang-undang darurat Republik Indonesia Nomer 12 tahun


1951.
4. PROSEDUR 1. Apabila terjadi kebakaran (Kode merah) teriak
Perhatian 3x, kode merah 3x, dan sebutkan Ruangan
3x kemudian hubungi satpam ke nomor (1005).
2. Apabila terjadi pasien henti jantung (Kode Biru) beri
pertolongan pertama dengan (RJP) / First Aider pada
pasien kalau pasien tidak ada respone maka hubungi
IGD ke nomor (118).
3. Apabila terjadi henti jantung pada pasien anak maka
beri pertolongan pertama dengan memberi nafas
bantuan dan kalau tidak ada respone hubungi IGD ke
nomor (118)
4. Apabila terjadi penculikan bayi / anak-anak (Kode
merah muda) teriak kode merah muda 3x kemudian
telepon satpam Ke Nomor (1005) kemudian satpam
mengejar pelaku penculikan bayi.
5. Apabila terjadi ciri-ciri orang yang membahayakan
maka (Kode Abu-abu) maka amankan daerah sekitar
rumah sakit dan awasi orang yang mencerigakan
tersebut dengan melihat gerak-geriknya kemudian
telepon satpam (1005).
6. Apabila terjadi orang yang membahayakan dengan
senjata (Kode perak) awasi orang tersebut kemudian
jika orang membahayakan tersebut bertindak maka
telepon satpam ke nomor (1005) kemudian langsung
menangani orang tersebut.
7. Ancaman bom (Kode Kuning), apabila terjadi ancaman :
a. Jangan panik
b. Perpanjang pembicaraan guna mendapatkan
informasi yang jelas
c. Minta supaya telepon mengulangi pesan
d. Hidupkan alat perekam
e. Mencatat infromasi dan data penelepon dalam
lembar formulir ancaman Bom
f. Perhatikan latar belakang suara dari penelepon.
g. Laporkan kepada satpam ke nomor (1005)
h. Jangan menyebarkan informasi ancaman Bom
kepada orang lain.
i. Kembali melaksanakan aktifitas dengan wajar.
j. Laksanakan evakuasi (atas instruksi satpam)

8. Apabila terjadi bencana di dalam rumah sakit (triage di


RS) :
a. Jangan panik, tetap tenang, jangan berlari
b. Lepaskan sepatu hak tinggi untuk wanita
c. Berjalan menuju titik kumpul melalui jalur evakuasi

9. Apabila terjadi bencana diluar rumah sakit (triage di luar


rumah sakit) :
1. Pasien datang atau korban datang di sesuaikan
dengan keadaan pasien dengan menggunakan logo
warna :
a. Warna putih menunjukan pasien dengan resiko
sangat tinggi (kritis tetapi masih bisa di tangani
b. Warna merah menunjukan pasien dengan resiko
tingkat tinggi (ICU,ICCU,OK, dan IGD)
c. Warna kuning menunjukan pasien dengan resiko
tingkat sedang (rawat inap).
d. Warna hijau menunjukan pasien dengan resiko
tingkat ringan (rawat jalan / poliklinik)
e. Warna hitam menunjukan pasien yang sudah
meninggal dan tidak terselamatkan.
10. Apabila terjadi tumpahan B3 (kode orange) :
1. Pakai APD
2. Mempersiapkan spilkit
3. Mengevakuasi
4. Buka jendela agar udara segar tidak terpapar bahan
B3
5. Menangani tumpahan dengan penjepit
6. Bersikan dengan detergen
7. Buah bekas lap di tempat sampah medis

1. Sanitasi / K3
2. Tim bencana
5. UNIT TERKAIT 3. Satpam
4. IGD
5. IPSRS

Anda mungkin juga menyukai