TAHUN 2014
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2014.
Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini sangat penting untuk menerapkan
aspek kesehatan keselamatan dan keamanan kerja bagi pegawai Rumah Sakit Umum
Daerah Gunung Jati Kota Cirebon dalam melaksanakan aktivitasnya di Rumah Sakit
Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon. Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) ini dimaksudkan agar dalam bekerja setiap pekerja berhati-hati dengan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3), sehingga tidak membahayakan dirinya sendiri maupun
lingkungan sekitar.
Semoga Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini bermanfaat bagi kita semua,
dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam aspirasinya
mencurahkan pemikirannya, sehingga Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini
tersusun.
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………….……………………………………………….. ii
BAB I DEFINISI.................................................................................................... 1
BAB IV DOKUMENTASI....................................................................................... 5
ii
DEFINISI
Pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menurut OSHA (Occupational Safety
and Health of the United State Goverment) adalah bahan yang karena sifat kimia
maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia,
kerusakan properti dan atau lingkungan.
Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah gambar yang menunjukkan
klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pemberian Simbol Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) ini yang terbaru, diatur oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah B3.
Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Label atau etiket diperlukan sebagai informasi yang
cepat dapat dikenal untuk pekerja, sehingga dengan cepat dapat bersikap hati-hati
dalam penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang tidak sesuai dengan
peruntukannya dan penanganannya dapat menimbulkan ancaman atau bahaya
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah kegiatan yang menghasilkan,
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang menggunakan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon meliputi :
1. Pelayanan misalnya :
2. Penunjang misalnya :
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. CSSD
d. Sanitasi
e. IPSRS
f. Forensik
g. Laundry
TATA LAKSANA
Mengingat penting dan dampaknya Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) bagi manusia,
lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya,
pemerintah melakukan pengaturan ketat. Pengaturan pengelolaan B3 ini meliputi
pembuatan, pendistribusian, penyimpanan, penggunaan hingga pembuangan limbah
B3.
1. Mudah meledak yaitu bahan pada suhu dan tekanan standar (25 0C) dapat meledak
atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat merusak lingkungan di sekitarnya;
2. Pengoksidasi yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama atau lebih
pendek dari waktu pembakaran senyawa standar;
3. Sangat mudah sekali menyala yaitu padatan dan cairan yang memiliki titik nyala di
bawah 00C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 0C.
4. Sangat mudah menyala yaitu bahan yang memiliki titik nyala 0 – 21 0C
5. Mudah menyala
6. Amat sangat beracun
7. Sangat beracun
8. Beracun yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan akan menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan,
kulit atau mulut;
9. Berbahaya yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi
kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan sampai tingkat tertentu;
10. Korosif yaitu bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan
proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar
dari 6,35 mm/tahun;
11. Bersifat iritasi yaitu bahan padat atau cair yang jika terjadi kontak secara langsung,
dan apabila kontak tersebut terus-menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan peradangan;
12. Berbahaya bagi lingkungan yaitu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh suatu bahan
seperti merusak ozon misal CFC, persisten dilingkungan misal PCBs;
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung
Jati Kota Cirebon dilengkapi dengan cara penanganan apabila terpapar Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sebagai berikut :
1. ALKOHOL
Nama Kimia : Ethyl Alkohol
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
3. ASAM KLORIDA
Nama Kimia : HCl
Gejala Keracunan
4. ASAM NITRAT
Nama Kimia : HNO3
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
Kulit : Dermatitis
6. ASAM SULFAT
Nama Kimia : H2SO4
Gejala Keracunan
7. ASETON
Nama Kimia : (CH3)2CO
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
9. BENSIDIN
Nama Kimia : NH2C6H4C6H4NH2
Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.
Gejala Keracunan
10. CIDEX
Nama Kimia : Glutaraldehyde
Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.
Gejala Keracunan
11. ELPIJI
Nama Kimia : C3H8/C3H6/C4H10/C4H8
Gejala Keracunan
Kulit : Frostbite
12. FENOL
Nama Kimia : C6H5OH
Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.
Gejala Keracunan
13. FORMALIN
Nama Kimia : HCHO
Gejala Keracunan
14. FREON
Nama Kimia : CCl4
Gejala Keracunan
15. HALOTAN
Nama Kimia : CF3CHBrCl
Gejala Keracunan
Target Organ : Kulit, mata, saluran nafas, kardiovaskular, saraf pusat, ginjal,
hati dan sistem reproduksi.
Gejala Keracunan
17. HPH
Nama Kimia : H2CO
Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.
Gejala Keracunan
18. IODINE
Nama Kimia : I2
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
20. KLORIN
Nama Kimia : Cl2
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
Kulit : Frostbite
22. METHANOL
Nama Kimia : CH3OH
Nama Lain : Methyl Alcohol, Carbinol, Spirtus, Wood Alcohol, Pelarut cat
(Thiner)
Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
Gejala Keracunan
26. NITROGLISERIN
Nama Kimia : CH2NO3CHNO3CH2NO3
Gejala Keracunan
27. TIMBAL
Nama Kimia : Pb
Gejala Keracunan
28. XYLENE
Nama Kimia : C6H4(CH3) 2
Gejala Keracunan
BAB IV
DOKUMENTASI
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Panduan
B3 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon :
3. dan Panduan B3 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon Tahun
2014