Anda di halaman 1dari 26

PANDUAN

BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GUNUNG JATI KOTA CIREBON

TAHUN 2014

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Panduan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon tahun 2014.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini sangat penting untuk menerapkan
aspek kesehatan keselamatan dan keamanan kerja bagi pegawai Rumah Sakit Umum
Daerah Gunung Jati Kota Cirebon dalam melaksanakan aktivitasnya di Rumah Sakit
Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon. Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) ini dimaksudkan agar dalam bekerja setiap pekerja berhati-hati dengan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3), sehingga tidak membahayakan dirinya sendiri maupun
lingkungan sekitar.

Semoga Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini bermanfaat bagi kita semua,
dan kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam aspirasinya
mencurahkan pemikirannya, sehingga Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini
tersusun.

Cirebon, Januari 2014


Direktur
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon

Drg. H. HERU PURWANTO, MARS


NIP. 19570322 198312 1 001

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………….……………………………………………….. ii

BAB I DEFINISI.................................................................................................... 1

BAB II RUANG LINGKUP..................................................................................... 2

BAB III TATA LAKSANA....................................................................................... 3

BAB IV DOKUMENTASI....................................................................................... 5

ii

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


BAB I

DEFINISI

Definisi menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan


Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), B3 didefinisikan sebagai bahan yang karena sifat
dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk lainnya.

Pengertian Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menurut OSHA (Occupational Safety
and Health of the United State Goverment) adalah bahan yang karena sifat kimia
maupun kondisi fisiknya berpotensi menyebabkan gangguan pada kesehatan manusia,
kerusakan properti dan atau lingkungan.

Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah gambar yang menunjukkan
klasifikasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Pemberian Simbol Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) ini yang terbaru, diatur oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.
14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label Limbah B3.

Label adalah uraian singkat yang menunjukkan antara lain klasifikasi dan jenis Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3). Label atau etiket diperlukan sebagai informasi yang
cepat dapat dikenal untuk pekerja, sehingga dengan cepat dapat bersikap hati-hati
dalam penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang tidak sesuai dengan
peruntukannya dan penanganannya dapat menimbulkan ancaman atau bahaya
terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah kegiatan yang menghasilkan,
mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan atau membuang Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3).

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup yang menggunakan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon meliputi :

1. Pelayanan misalnya :

a. Instalasi Gawat Darurat (IGD)


b. Rawat Inap dan Rawat Jalan
c. ICU, ICCU, HCU dan NICU
d. OK CMU dan OK IGD
e. Perinatologi dan VK

2. Penunjang misalnya :
a. Radiologi
b. Laboratorium
c. CSSD
d. Sanitasi
e. IPSRS
f. Forensik
g. Laundry

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


BAB III

TATA LAKSANA

Mengingat penting dan dampaknya Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) bagi manusia,
lingkungan, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia dan makhluk lainnya,
pemerintah melakukan pengaturan ketat. Pengaturan pengelolaan B3 ini meliputi
pembuatan, pendistribusian, penyimpanan, penggunaan hingga pembuangan limbah
B3.

Salah satu peraturan yang mengatur pengelolaan B3 adalah Peraturan Pemerintah


Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun. Dalam PP
ini, B3 diklasifikasikan menjadi :

1. Mudah meledak yaitu bahan pada suhu dan tekanan standar (25 0C) dapat meledak
atau melalui reaksi kimia dan atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi yang dengan cepat merusak lingkungan di sekitarnya;
2. Pengoksidasi yaitu bahan yang memiliki waktu pembakaran sama atau lebih
pendek dari waktu pembakaran senyawa standar;
3. Sangat mudah sekali menyala yaitu padatan dan cairan yang memiliki titik nyala di
bawah 00C dan titik didih lebih rendah atau sama dengan 35 0C.
4. Sangat mudah menyala yaitu bahan yang memiliki titik nyala 0 – 21 0C
5. Mudah menyala
6. Amat sangat beracun
7. Sangat beracun
8. Beracun yaitu bahan yang bersifat racun bagi manusia dan akan menyebabkan
kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan,
kulit atau mulut;
9. Berbahaya yaitu bahan baik padatan maupun cairan ataupun gas yang jika terjadi
kontak atau melalui inhalasi ataupun oral dapat menyebabkan bahaya terhadap
kesehatan sampai tingkat tertentu;
10. Korosif yaitu bahan yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, menyebabkan
proses pengkaratan pada lempeng baja SAE 1020 dengan laju korosi lebih besar
dari 6,35 mm/tahun;
11. Bersifat iritasi yaitu bahan padat atau cair yang jika terjadi kontak secara langsung,
dan apabila kontak tersebut terus-menerus dengan kulit atau selaput lendir dapat
menyebabkan peradangan;
12. Berbahaya bagi lingkungan yaitu bahaya yang dapat ditimbulkan oleh suatu bahan
seperti merusak ozon misal CFC, persisten dilingkungan misal PCBs;

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


13. Karsinogenik yaitu bahan yang dapat menyebabkan sel kanker;
14. Teratogenik yaitu bahan yang dapat mempengaruhi pembentukan dan
pertumbuhan embrio;
15. Mutagenik yaitu bahan yang menyebabkan perubahan kromosom.

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Gunung
Jati Kota Cirebon dilengkapi dengan cara penanganan apabila terpapar Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sebagai berikut :

1. ALKOHOL
Nama Kimia : Ethyl Alkohol

Nama Lain : Alkohol, Ethanol

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Sakit kepala, batuk-batuk, sakit dada, pusing, tidak sadar,


kerusakan hati, anemia.

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Bila tertelan, segera lakukan lavase lambung, berikan
carchoal untuk menyerap sisa bahan yang masih berada
dalam lambung.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai baju pelindung badan dan ektremitas.
- Pakai masker bila konsentrasi > 2000ppm.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


2. ASAM ASETAT
Nama Kimia : CH3COOH

Nama Lain : Asetic Acid, Ethanoic Acid, Glacial Acetic Acid

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Conjungtivitis, lakrimasi, pembengkakan kornea, fotofobia

Kulit : Melepuh, timbul vesikel, dermatitis

Inhalasi : Iritasi hidung/farings, batuk, sesak nafas, bronkhitis.

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Bila tertelan, segera lakukan lavase lambung, jangan
memaksakan untuk dimuntahkan karena akan merusak
esofagus.

Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.


- Pembilasan cepat pada kamar bilas atau kamar mandi.

3. ASAM KLORIDA
Nama Kimia : HCl

Nama Lain : Anhydrone Hydrogen Chloride, Muratic Acid

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan, kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi, dermatitis

Kulit : Terbakar, melepuh, frosbite

Inhalasi : Iritasi hidung/tenggorokan, batuk, kesedak, spasme larings,


edema paru.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air
Pertama mengalir selama 15 menit, lakukan pemeriksaan mata
dengan slit lamp.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan air, berikan KY
jeli pada daerah yang terpapar.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Bila tertelan, segera lakukan lavase lambung. Jangan
melakukan emesisi. Dapat diberikan 1 – 2 gelas susu.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pembilasan cepat pada kamar bilas atau kamar mandi.

4. ASAM NITRAT
Nama Kimia : HNO3

Nama Lain : Aqua Fortic, Eugravers Acis, Red Fummingnitric Acid

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan, kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Iritasi membrane mukosa, edema paru, pneumonitis, bronchitis,


erosi gigi.

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Bila tertelan, segera lakukan lavase lambung.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pembilasan cepat pada kamar bilas atau kamar mandi.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


5. ASAM PICRAT
Nama Kimia : (NO2)C6H2OH

Nama Lain : Phenoltrinitrate

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit,tertelan atau kontak


dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Dermatitis

Inhalasi : Lemas, mialgia, anuria, poliuria, gangguan perut, hepatitis,


hematuria, albuminuria, nefritis dan rambut berwarna kuning.

Target organ : Mata, ginjal, hati, kulit

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

6. ASAM SULFAT
Nama Kimia : H2SO4

Nama Lain : Battery Acid, Hydrogen Sulfate, Oil of Vitrial

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi, conjunctivitis, erosi kornea

Kulit : Iritasi, kulit terbakar, dermatitis

Inhalasi : Iritasi hidung/tenggorokan, edema paru, bronchitis, emfisema,


hipotensi, shock, pneumonia, asidosis metabolic, gangguan hati,
ginjal, ulserasi/perforasi esophagus.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air
Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Bila tertelan, segera diencerkan dengan air.
- Berikan kortikosteroid, antibiotika.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Lakukan pembilasan cepat pada kamar bilas atau kamar
mandi.

7. ASETON
Nama Kimia : (CH3)2CO

Nama Lain : Dimethyl Keton, Keton Propane

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit, dermatitis

Inhalasi : Iritasi hidung, tenggorokan, sakit kepala, pusing, depresi saraf


pusat.

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun dan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Bila tertelan, segera diencerkan dengan air.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


8. BARIUM SULFAT
Nama Kimia : BaSO4

Nama Lain : Barium Sulphate

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit, terbakar

Inhalasi : Iritasi saluran nafas, spasme otot, nadi lambat, ekstrasistol,


hypokalemia.

Target Organ : Mata, kulit, saluran pernafasan, cardiovaskular

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun dan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

9. BENSIDIN
Nama Kimia : NH2C6H4C6H4NH2

Nama Lain : Zat pewrna Benzidine

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit, dermatitis

Inhalasi : Iritasi saluran nafas, anemia non hemolisis, sistitis akut,


gangguan kencing dan hematuri.

Target Organ : Hati, ginjal, kandung kemih

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air
Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun dan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

10. CIDEX
Nama Kimia : Glutaraldehyde

Nama Lain : Cidex

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit, dermatitis, sensitivitas kulit

Inhalasi : Mual, muntah, batuk, asma.

Target Organ : Mata, kulit, saluran nafas

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

11. ELPIJI
Nama Kimia : C3H8/C3H6/C4H10/C4H8

Nama Lain : Lpg, Liquid Petroleum Gas, Liquified Hidrocarbon Gas

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata, frostbite

Kulit : Frostbite

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


10

Inhalasi : Pusing, kesadaran menurun, asfiksia.

Target Organ : Saluran nafas, CNS

12. FENOL
Nama Kimia : C6H5OH

Nama Lain : Phenol, Carbolic Acid, Hydroxy benzene, Phenyl Alcohol,


Phenyl Hydroxide

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit, Dermatitis, Kulit terbakar

Inhalasi : Iritasi hidung/tenggorokan, anoreksia, kelemahan, nyeri otot,


urin warna gelap, sianosis, kerusakan ginjal dan hati, tremor,
konvulsi, twiching.

Target Organ : Mata, kulit, saluran nafas, hati, ginjal

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Lakukan pembilasan cepat pada ruang bilas atau kamar
mandi.

13. FORMALIN
Nama Kimia : HCHO

Nama Lain : Formaldehyda, Methanal, Methyl Aldehida, Methylene Oxide

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata, hiperlakrimasi

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


11

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Iritasi hidung, tenggorokan, batuk, wheezing, sesak nafas,


bronchitis, pneumonitis dan edema paru.

Target Organ : Mata, saluran nafas

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.

- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.


- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

14. FREON
Nama Kimia : CCl4

Nama Lain : Karbon Klorida, Halon, Tetraklorometana

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan, absorbsi kulit, kontak


dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Mual, muntah, pusing, gangguan koordinasi, depresi saraf


pusat, gangguan hati dan ginjal.

Target Organ : - Mata, kulit, paru-paru, saraf perifer, hati, ginjal


- Menyebabkan kanker hati (pada binatang)
Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air
Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Lakukan pembilasan cepat pada ruang bilas atau kamar
mandi

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


12

15. HALOTAN
Nama Kimia : CF3CHBrCl

Nama Lain : Halothane/Gas anastetik

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertyelan, absorbsi kulit atau


kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata (perih, merah dan berair)

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Iritasi saluran nafas, nausea, pusing, bingung, aritmia jantung,


kerusakan hati dan ginjal, penurunan kemampuan audiovisual.

Target Organ : Kulit, mata, saluran nafas, kardiovaskular, saraf pusat, ginjal,
hati dan sistem reproduksi.

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

16. HIDROGEN PEROKSIDA


Nama Kimia : H2O2

Nama Lain : Peroxide, Hydrogen diooxyde

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata, ulkus kornea

Kulit : Iritasi kulit, vesikel, eritema

Inhalasi : Iritasi hidung, tenggorokan, pneumonitis, edema paru.

Sistemik : Rambut menjadi putih

Target Organ : Kulit, mata, saluran nafas

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


13

17. HPH
Nama Kimia : H2CO

Nama Lain : Methanol

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi, gangguan penglihatan, kerusakan saraf mata

Kulit : Iritasi, Dermatitis

Inhalasi : Iritasi saluran nafas/hidung, sakit kepala, pusing, mual, muntah,


gangguan kesadaran.

Target Organ : Kulit, mata, saluran nafas

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.

Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.


- Lakukan pembilasan cepat pada ruang bilas atau kamar
mandi.

18. IODINE
Nama Kimia : I2

Nama Lain : Iodine, Jodium

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata, lakrimasi

Kulit : Iritasi kulit, terbakar, rash, hypersensitive

Inhalasi : Sakit kepala, sakit dada.

Target Organ : Kulit, mata, saluran nafas, saraf pusat, cardiovaskular

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


14

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Lakukan pembilasan cepat pada ruang bilas atau kamar
mandi.

19. KARBON DIOKSIDA


Nama Kimia : CO2

Nama Lain : Gas CO2, Dry Ice

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Penglihatan kabur, iritasi mata, myosis

Kulit : Melepuh, luka baker (frostbite)

Inhalasi : Sakit kepala, berkeringat, hypersalivasi, asfiksia, kram perut,


diare, mual, muntah, lemas, twitching otot, inkoordinasi, kejang.

Target Organ : Saraf pusat, saraf perifer, cholinesterase darah

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai pelindung badan.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


15

20. KLORIN
Nama Kimia : Cl2

Nama Lain : Chlorine, Sodium hypochloride, Precept, Bleaching agent

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi atau kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Rasa perih, panas, terbakar

Kulit : Dermatitis, frostbite

Inhalasi : Hypersalivasi, mual, muntah, rinorea, batuk, kesedakan, nyeri


substernal, sakit kepala, pusing, sinkope, edema paru,
pneumonia, hipoksemia.

Target Organ : Mata, kulit, saluran nafas

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun bila belum
ada frostbite.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Kortikosteroid, antibiotika.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.

21. LAS KARBID


Nama Kimia : CH2

Nama Lain : Acetylene, Ethirine, (Gas yang dipakai untuk las)

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Luka beku (frostbite)

Kulit : Frostbite

Inhalasi : Sakit kepala, pusing, asfiksia.

Target Organ : Saluran nafas, Saraf pusat

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


16

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit. Bila terjadi frostbite jangan dibilas
dengan air.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun, bila
belum ada frostbite.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker dan kaca pelindung.

22. METHANOL
Nama Kimia : CH3OH

Nama Lain : Methyl Alcohol, Carbinol, Spirtus, Wood Alcohol, Pelarut cat
(Thiner)

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, absorbsi kulit, tertelan atau kontak
dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi, gangguan penglihatan, kerusakan saraf mata

Kulit : Iritasi, Dermatitis

Inhalasi : Iritasi saluran nafas/hidung, sakit kepala, pusing, mual, muntah,


gangguan kesadaran.

Target Organ : Mata, kulit, saluran nafas, CNS, GIT

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Lakukan lavase lambung. Dapat diberikan Charcoal.
- Dapat diberikan antidotom yaitu Ethanol atau Fomeprazole.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker bila > 2000 ppm.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


17

23. NATRIUM BISULFITE


Nama Kimia : Sodium Bisulfite (NaHSO3)

Nama Lain : Sodium Hydrogen Sulfite

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Iritasi saluran nafas

Target Organ : Mata, kulit, saluran nafas

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker.

24. NATRIUM HIDROKSIDA


Nama Kimia : NaOH

Nama Lain : Caustic Soda, Lye, Sodium Hydrate

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan, absorbsi kulit, kontak


dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit, kulit terbakar

Inhalasi : Iritasi mukosa saluran nafas, pneumonitis, kerontokan rambut


temporer.

Target Organ : Mata, kulit, saluran nafas

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


18

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan air.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker bila konsentrasi > 10 mg/m3.

25. NITROGEN DIOKSIDA


Nama Kimia : N2O

Nama Lain : Nitrogen Peroksida, Dinitrogen tetraokside-gas anestesi.

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan atau kontak dengan


kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata, penglihatan kabur, frostbite

Kulit : Iritasi kulit, melepuh, frostbite

Inhalasi : Iritasi hidung/tenggorokan, anestesi, batuk, frothy sputum,


penurunan fungsi paru, bronchitis, sesak nafas, edema paru,
sianosis, takipnea, takikardia.

Target Organ : Mata, saluran nafas, kardiovaskular.

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker bila konsentrasi > 20 ppm.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


19

26. NITROGLISERIN
Nama Kimia : CH2NO3CHNO3CH2NO3

Nama Lain : Glyceryl, Trinitrate, Trinitroglyceryne

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi, tertelan, absorbsi kulit, kontak


dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Kulit : Iritasi kulit

Inhalasi : Sakit kepala, pusing, mual, muntah, nyeri perut, hipotensi,


flushing, palpitasi, methemoglobinemia, delirium, depresi saraf
pusat.

Target Organ : Kardiovaskular, darah, kulit, saraf pusat

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Lakukan pembilasan dalam ruang bilas atau kamar mandi.
- Pakai masker.

27. TIMBAL
Nama Kimia : Pb

Nama Lain : Lead, Plumbum

Pemaparan : Dapat terjadi melalui tertelan, atau kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi mata

Tertelan : Lemah, pucat, insomia, anoreksia, berat badan menurun,


konstipasi, nyeri abdomen, anemia, tremor, paralysis,
encephalopati, gangguan ginjal, hipotensi.

Target Organ : Mata, saraf pusat, ginjal, saluran pencernakan, darah

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


20

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
-
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
- Lakukan irigasi lambung.
- Berikan antidotum EDTA atau Dimercaptosuccinic acid.
- Dapat diberikan Carchoal.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker.

28. XYLENE
Nama Kimia : C6H4(CH3) 2

Nama Lain : Orthoxylene-O-Xylol

Pemaparan : Dapat terjadi melalui inhalasi atau kontak dengan kulit/mata.

Gejala Keracunan

Mata : Iritasi vakuolisasi cornea

Kulit : Iritasi, dermatitis

Inhalasi : Iritasi hisung/ tenggorokan, pusing, eksitasi, gangguan


koordinasi, nausea, vomiting, jalan limbung, abdominal pain,
anoreksia.

Target Organ : Mata, saluran nafas, saluran cerna, darah

Pertolongan : - Segera melakukan irigasi mata dengan menggunakan air


Pertama mengalir selama 15 menit.
- Segera melakukan pembilasan kulit dengan sabun.
- Berikan oksigen/bantuan pernapasan apabila ada gangguan
pernapasan.
Pencegahan : - Hindari kontak dengan mata/kulit.
- Pakai masker bila konsentrasi > 1900 ppm.

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


21

BAB IV

DOKUMENTASI

Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Panduan
B3 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan


Berbahaya dan Beracun (B3)
2. Pemberian Simbol Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) ini yang terbaru, diatur oleh
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label
Limbah B3.

3. dan Panduan B3 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon Tahun
2014

Cirebon, Januari 2014


Direktur
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon

Drg. H. HERU PURWANTO, MARS


NIP. 19570322 198312 1 001

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun


22

Panduan Bahan Berbahaya dan Beracun

Anda mungkin juga menyukai