Anda di halaman 1dari 4

P2K3RS

No.Dokumen : No.Revisi : Halaman


1 S/D 2
ADM/015/SOP/2010
RSUD Dr. H. MOH. ANWAR
SUMENEP
Dr. Cipto 42 Sumenep

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur

SOP
Tumpahan Bahan Infeksius 1 Mei 2010 Dr.S.Susianto,MSi
(Penggunaan Spill kit) Pembina Utama Muda
NIP.19560404 198512 1 001

PENGERTIAN Tumpahan Bahan Infeksius adalah semua bahan


berbentuk cair baik berasal dari kegiatan pelayanan
medis maupaun cairan yang keluar dari tubuh
manusia berupa darah, muntahan dan sejenisnya yg
bersifat infeksius yg berpotensi menularkan
penyakit atau berpotensi terjadinya infeksi
nosokomial
Spill kit adalah seperangkat alat yang digunakan
untuk menangani jika terjadi tumpahan bahan-
bahan berbahaya seperti bahan kimia ,bahan
infeksius,logam berat atau minyak agar tidak
membahayakan penghuni dan lingkungan
sekitarnya
TUJUAN 1. Melokalisir tersebarnya tumpahan
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang RI No 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
2. Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
3. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
4. Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit
5. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012
tentang Pelaksanaan system manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja
6. Peraturan Pemerintah RI nomor : 74
/PP/XI/2001, tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
7. Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999 jo No.
85 tahun 1999 tentang pengelolaan limbah B3.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No. 1204 Tahun
2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah sakit
9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI Nomor 56 tahun 2015 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
10. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 tahun
2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
PROSEDUR 1. Siapkan Spill kit
2. Pasang Rambu-rambu pembersihan
Lantai/tanda peringatan
3. Siapkan dan gunakan APD ( Tutup Kepala,
Apron, masker, kaca mata , dan handscoun)
4. Lokalisir area tumpahan dengan
menggunakan pasir absorben
5. Beri Desinfektan pada tumpahan dengan
menyemprotkan cairan disinfektan (clorin
0,5%)
6. Siapkan dua kantong plastik warna kuning
7. Serap semua tumpahan menggunakan bahan
yang mudah menyerap/kain pel dan
masukkan ke dalam kantong plastik warna
kuning ke I yang telah disediakan
8. Bersihkan sisa kotoran pasir menggunakan
sekrap dan masukkan sisa kotoran pasir ke
kantong plastik warna kuning ke I bersama
tumpahan tadi sedangkan sekrap masukkan ke
kantong plastic warna kuning yang ke 2 yg
telah disediakan berbeda dengan kantong
untuk tumpahan
9. Lepas handscoun dan masker masukan ke
kantong plastic kuning ke I yang berisi
tumpahan infeksius
10. Lakukan desinfeksi di area bekas tumpahan
(dengan clorin 5%)
11. Lakukan pengepelan pada area tumpahan
12. Kembalikan rambu/tanda peringatan pada
tempatnya

UNIT TERKAIT 1. Ketua P2K3RS


2. Tim Pengawas P2K3RS
3. Kepala Inst,Ruangan dan Poli
RSUD Dr. H. MOH. ANWAR P2K3RS
SUMENEP
Dr. Cipto 42 Sumenep No.Dokumen : No.Revisi : Halaman
1 S/D 2
ADM/015/SOP/2010

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh Direktur

SOP
Tumpahan B3 Kimia 1 Mei 2010 Dr.S.Susianto,MSi
(Penggunaan Spill kit Kimia) Pembina Utama Muda
NIP.19560404 198512 1 001

PENGERTIAN B3 adalah bahan-bahan yang selama pembuatan,


pengolahan, pengangkutan, penyimpanan,
penggunaan, dan pembuangan limbah dapat
melepas debu, partikel, gas, serat, radiasi yang bisa
menimbulkan iritasi, korosif, keracunan,
kebakaran, ledakan dan bahaya lain yang bisa
menimbulkan gangguan kesehatan, cacat, kematian
dan kerusakan harta benda dan lingkungan hidup.

Spill kit adalah seperangkat alat yang digunakan


untuk menangani jika terjadi tumpahan bahan-
bahan berbahaya seperti bahan kimia, bahan
infeksius, logam berat atau minyak agar tidak
membahayakan penghuni dan lingkungan
sekitarnya
TUJUAN 1. Melokalisir tersebarnya tumpahan
2. Mencegah terjadinya dampak buruk sesuai sifat
dari bahan B3 tersebut
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun
2009.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204
Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan RI Nomor 56 tahun 2015 tentang
Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
4. Peraturan Pemerintah RI Nomor 101 tahun
2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.
PROSEDUR 1. Siapkan Spill kit
2. Pasang Rambu-rambu pembersihan
Lantai/tanda peringatan
3. Gunakan APD (Tutup Kepala, masker, kaca
mata, apron dan sarung tangan)
4. Siapkan kantong plastic khusus kimia
5. Lokalisir area tumpahan dengan menggunakan
absorben lokalisir
6. Serap semua tumpahan menggunakan
absorben serap dan masukkan ke dalam
kantong plastic khusus kimia yg telah
disediakan termasuk juga absorben lokalisir
7. Lakukan pengepelan pada area tumpahan
8. Kembalikan rambu/tanda peringatan pada
tempatnya.

UNIT TERKAIT 1. Ketua P2K3RS


2. Tim Pengawas P2K3RS
3. Kepala Inst,Ruangan dan Poli

Anda mungkin juga menyukai