Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN LIMBAH VAKSINASI

COVID-19

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :

Halaman : 1 dari 2

UPT PUSKESMAS Febrina, SKM, M.Si


PONDOK RANJI NIP 19670202 198811 2 003

1. Pengertian Limbah vaksinasi COVID-19 adalah seluruh limbah yang berkategori


infeksius dari aktivitas pelayanan vaksinasi COVID-19 di Puskesmas.
2. Tujuan 1. Mencegah penularan penyakit dan/atau kecelakaan/cidera.
2. Mencegah pencemaran lingkungan.
3. Mencegah penyalahgunaan limbah.
4. Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan pengelolaan limbah
vaksinasi COVID-19 di Puskesmas.
5. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No. 445.4/050/KAPUS/III/2017 tentang
Pengendalian dan Pembuangan Limbah Berbahaya
6. Referensi 1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya Dan Beracun.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014
Tentang Kesehatan Lingkungan.
4. Peraturan Mentri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor: P.56/Menlhk-Setjen/2015 Tentang Tata cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
5. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 Tentang PPI di
Fasilatas Pelayanan Kesehatan.
6. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
7. Kemenkes No.HK.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka Penanggulangan Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
7. Jenis Limbah Spuit dan jarum, sisa vaksin, vial, botol, ampul, swab alcohol, masker,
sarung tangan, dan alat pelindung diri (APD) lainnya.
8. Prosedur 1. Menyiapkan plastik kuning, tempat sampah dan safety box.
2. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis//infeksius.
3. Masukkan spuit dan jarum ke dalam safety box.
4. Kumpulkan cairan sisa vaksin dalam botol khusus yang tertutup rapat
untuk kemudian dimasukkan pada tangki desinfeksi atau IPAL.
5. Masukkan botol vaksin, ampul, dan vial ke dalam plastik kuning atau
plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
6. Masukkan swab alkohol, masker, sarung tangan, APD lainnya ke dalam
plastik kuning atau plastik lain dengan label/logo limbah medis/infeksius.
7. Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Puskesmas dan
seluruh pos pelayanan vaksinasi di TPSLB3 yang dilengkapi dengan
lemari pendingin bila penyimpanan lebih dari 48 jam.
8. Pengankutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan secara hati-
hati sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran.
9. Pengelolaan limbah medis vaksinasi COVID-19 dilakukan dengan
beberapa alternatif, yaitu:
a. Mengolah limbah medis vaksinasi bekerja sama dengan perusahaan
pengolah berizin.
b. Mengolah limbah medis berupa swab alkohol, masker, sarung
tangan menggunakan autoclave atau microwave yang dilengkapi
pencacah, residu autoclave atau microwave dapat diolah dengan
solidifikasi kemudian disimpan di lokasi yang telah disepakati
dengan pihak berwenang setempat/Dinas Lingkungan Hidup.
c. Mengolah limbah medis vaksinasi berupa spuit dan jarum serta vial,
botol, dan ampul dengan dilakukan penguburan sesuai konstruksi
pada PermenLHK P.56/2015 (ukuran minimal 1 meter kubik) dan
berkoordinasi dengan dengan pihak berwenang setempat/Dinas
Lingkungan Hidup.
10. Melakukan pencatatan dalam log book TPSLB3 dan pelaporan
pengelolaan limbah medis vaksinasi sebagai bagian dari pelaporan
vaksinasi COVID-19.
9. Unit Terkait 1. Penanggung Jawab Program
2. Dinas Kesehatan
3. Dinas Lingkungan Hidup
10. Dokumen Dokumen limbah medis dari unit-unit terkait.
Terkait
11. Rekaman
Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai

Perubahan diberlakukan
1

Anda mungkin juga menyukai