Anda di halaman 1dari 3

LIMBAH MEDIS ( VAKSIN )

No. :
Dokumen
No. Revisi :
SOP Tgl. Mulai :
Berlaku
Halaman :
RSDC
WISMA ATLET Gelombang 7 Kelompok 53 TIM RSDC WISMA ATLET
KEMAYORAN RSDC Wisma Atlet Jakarta KEMAYORAN JAKARTA
JAKARTA WISMA ATLET

1. Pengertian Limbah medis vaksinasi Covid 19 adalah seluruh limbah


yang berkatogeri infeksius dari aktivitas pelayanan
vaksinasi covid 19 di Fasyankes atau tempat vaksin yang
ditunjuk.

Jenis Limbah medis adalah berupa Spuit, jarum, sisa


vaksin, botol vaksin / ampul / vial, swab alkohol,
masker, sarung tangan dan Alat Pelindung Diri (APD)
lainnya.
2. Tujuan 1. Mencegah penularan penyakit dan / atau kecelakaan /
cidera.

2. Mencegah pencemaran lingkungan

3. Menjadi acuan pengelolaan limbah medis vaksinasi


Covid 19

4. Mencegah penyalahgunaan limbah


3. Kebijakan 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomer. 99
Tahun 2020 tentang Pengadan Vaksin dan
Pelaksaan Vaksin Dalam Rangka Penanggulangan
Pademi Corona Virus Disease 2019 ( Covid 19 )
2. Keputusan Direktur Jendral Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit No. HK. 02.02/4/1/2021
tentang Petunjuk Teknis Pelaksaan Vaksin Dalam
Rangka Penanggulangan Pademi Corona Virus
Disease 2019 ( Covid 19 ) setiap Fasyankes dan Pos
Pelayanan Vaksinasi yang melaksanakan vaksinasi
Covid 19 harus melakukan pengelolaan limbahnya.
4. Referensi 1. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Dasar Hukum Kesehatan
2. Undang – undang No. 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang
pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 99 Tahun
2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan
Vaksin Dalam Rangka Penaggulangan Pademi Corona
Virus Disease 2019 ( Covid 19 )
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. P.56/MenLHK-Sekjen/2015 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari
Fasyankes.
6. Peraturan Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68
tahun 2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/537/2020 tentang Pedoman
Pengelolaan Limbah Medis D=Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dan Limbah dari Kegiatan Isolasi atau
Karantina Mandiri di Masyarakat dalam Penanganan
Coronavirus Disease 2018 ( Covid 19 ).
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
imunisasi.
9. SK Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementrian Kesehatan
No.HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk teknis
Pelaksanaan Vaksinasi dalam rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid -19) Tahun
5. Prosedur 1. Petugas memastikan Alat dan bahan bahan yang
dibutuhkan tersedia.
2. Petugas Menyiapkan plastik kuning, tempat sampah
dan safety box.
3. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau
plastik lain dengan label / logo limbah medis /
infeksius.
4. Masukin spuit dan jarum ke dalam safety box
5. Masukin limbah botol vaksin / ampul / vial, alkohol
swab, masker, sarung tangan, APD lainnya ke dalam
plastik kuning atau plastik lain dengan logo / logo
limbah medis / infeksius
6. Cairan sisa vaksin yang masih berada di dalam botol
vaksin / ampul / vial menjadi kategori limbah dan
dimasukkan dalam plastik kuning atau plastik lain
dengan label / logo limbah medis / infeksius.
7. Menempatkan limbah / infeksius yang ada di
Fasyankes dan seluruh pos pelayanan vaksinasi di
tempat penyimpanan sementara (TPS) Limbah B3 yang
dilengkapi dengan lemari pendingin ( Suhu < 0”C) bila
menyimpan lebih dari 48 jam.
8. Pengangukutan limbah medis / infeksius ke TPSLB3
dilakukan secara berhati – hati sehingga tidak terjadi
tumpahan atau ceceran.
9. Pengelolaan Limbah medis vaksinasi Covid 19
dilakukan denga beberapa alternatif yaitu :
9.1. Mengolah Limbah medis vaksinasi bekerja sama
dengan perusahaan pengolahan limbah B3
Berizin :
9.2. Mengolah limbah medis vaksinasi covid 19
menggunakan incinerator / autoclave /
microwave milik Fasyankes
9.3. Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan
pengelolaan limbah B3, residu insinerasi /
autoclave / microwave dapat di olah dengan
enkapsulasi / intertisasi ( soldifikasi ), kemudian
disimpan di lokasi yang telah disepakati dengan
DLH / pihak berwenang setempat.
9.4. Untuk daerah yang tidak terjangkau perusahaan
pengangkut dan pemgolahan limbah B3, dapat
dilakukan penguburan dengan Kontruksi sesuai
PErmenLHK P.56/2015 ( Ukuran minimal 1
meter kubik ) dan berkoordinasi dengan DLH /
Pihak Berwenang setempat.
10. Melakukan pencatatan dalam log book TPSLB3 dan
Pelaporan pengelolaan limbah medis vaksinasi
sebagai bagian dari pelaporan pelaksanaan vaksinasi
covid 19.
6. Unit Terkait 1. Instalasi Limbah Medis

2. Perusahaan Limbah Medis Pihak ke 3


7. Dokumen 1. Log Book TPSLB3
Terkait

Anda mungkin juga menyukai