Anda di halaman 1dari 2

SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA


Nomor : Kep. 070/PP.IAI/1822/XI/2019
Tentang
HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL
IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa pada tanggal 2-3 November 2019 telah dilaksanakan Rapat
Koordinasi Nasional Ikatan Apoteker Indonesia (Rakornas IAI) di
Jakarta.
b. Bahwa Rakornas IAI telah membahas topik tentang (1) Rancangan
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Penyelenggara Sistem Elektronik
Farmasi (PSEF), (2) Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik / OSS Sektor Kesehatan, (3) Workforce Transformation
Programme / WTP, (4) Pengawasan dan Pembinaan Praktik
Kefarmasian (5) Sistem Informasi Apoteker / SIAP.
c. Bahwa forum Rakornas IAI telah membahas setiap topik untuk
mendapatkan kesepakatan.
d. Bahwa sehubungan dengan butir a, b dan c di atas perlu ditetapkan
Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia tentang Hasil
Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Apoteker Indonesia.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia
2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia
Memperhatikan : Hasil Rapat Koordinasi Nasional Ikatan Apoteker Indonesia yang
berlangsung tanggal 2-3 November di Jakarta.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nomor :


Kep. 070/PP.IAI/1822/XI/2019 tentang Hasil Rapat Koordinasi
Nasional Ikatan Apoteker Indonesia.
Pertama : Peserta Rakornas IAI sepakat akan menyampaikan secara tertulis
masukan terhadap Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan tentang
Penyelenggara Sistem Elektronik Farmasi (PSEF) paling lambat tanggal 8
November 2019.
Kedua : Peserta Rakornas IAI sepakat akan menyampaikan secara tertulis faktor-
faktor yang menghambat pengurusan perijinan Apotek melalui Pelayanan
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik / OSS di wilayah
masing-masing paling lambat tanggal 15 November 2019.
Ketiga……..

Hal 1 dari 2
Ketiga : Peserta Rakornas IAI sepakat Workforce Transformation Programme /
WTP atau yang juga disebut Advanced Pharmacist untuk tetap dilanjutkan
sampai tahap implementasi oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia bekerjasama dengan International Pharmaceutical Federation
(FIP).
Keempat : Peserta Rakornas IAI sepakat agar Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia menjajaki Memorandum of Understanding / MoU antara IAI
dengan BPOM dan Polri, dalam rangka pengawasan dan pembinaan.
Kelima : Peserta Rakornas IAI sepakat agar Pengurus Pusat Ikatan Apoteker
Indonesia melalui Bidang Advokasi dan Pembelaan Anggota untuk
menyusun Juknis Advokasi dan Pembelaan Anggota.
Keenam : Peserta Rakornas IAI sepakat bahwa Sistem Informasi Apoteker / SIAP :
1. Diberlakukan secara nasional paling lambat tanggal 1 Januari 2020.
2. Penggunaan layanan dikenakan biaya Rp 100.000,- (seratus ribu
rupiah) per tahun.
3. Menugaskan Korwil-I, II dan III yang merupakan representasi
pelaksanaan program SIAP di wilayah PD masing-masing sebagai
Tim Monitoring & Evaluasi dalam Manajemen SIAP.
4. Dilakukan evaluasi pelaksanaan program SIAP setiap 1 (satu)
tahun sekali.
Ketujuh : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 3 November 2019

PENGURUS PUSAT
IKATAN APOTEKER INDONESIA
Ketua, Sekretaris,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt Noffendri, S. Si., Apt


NA. 23031961010827 NA. 29111970010829

Hal 2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai