Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS

VAKSINASI COVID-19
No. Dokumen
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit Januari 2021
Halaman 1/3
Yenny,
PUSKESMAS SKM, MPH
KOMYOS SUDARSO NIP. 19801121 2009002 2002

1. Pengertian Pengelolaan limbah medis kegiatan vaksinasi COVID-19 adalah seluruh


rangkaian kegiatan penanganan limbah kegiatan vaksinasi sejak limbah
dihasilkan di di Fasyankes atau tempat vaksinasi yang ditunjuk.
2. Tujuan 1. Mencegah Penularan penyakit dan/atau
kecelakaan/cidera.
2. Mencegah pencemaran lingkungan.
3. Menjadi acuan pengelolaan limbah medis
vaksinasi Covid-19.
4. Mencegah penyalahgunaan limbah.
3. Kebijakan 1. Perarturan Presiden Republik Indonesia nomor 99 tahun 2020
tentangPengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksin dalam rangka
penangulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
2. Keputusan Direktur Jendral pencegahan dan pengendalian Penyakit
Nomor HK.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk teknispelaksanaan
Vaksinasi dalam rangka penggulangan Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19). Setiap fasyankes dan pelayanan Vaksinasi yang
melaksanakan vaksinasi covid-19 harus melakukan pengelolaan
Limbahnya
4. Referensi 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 99 tahun 2020 tentang
Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
5. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.
P.56/MenLHK- Sekjen/2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
6. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. 68 tahun
2016 tentang Baku Mutu Limbah Cair Domestik

5. Jenis Limbah Spuit dan jarum, sisa vaksin, vial, botol, ampul, swab alkohol, masker,
sarung tangan, dan Alat Pelindung Diri (APD) lainnya.
6. Prosedur/ 1. Menyiapkan kantong plastik kuning, safety box dan tempat sampah
langkah- langkah tertutup.
2. Melapisi tempat sampah dengan plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis/infeksius. Label bertuliskan nama faskes dan
ditulis tanggal pertama dibuka.
3. Masukkan spuit dan jarum, ke dalam safety box. Bila masih ada cairan
sisa vaksin di dalam, tidak perlu dikeluarkan. Bila safety box telah ¾
penuh segera diganti dengan yang baru.
4. Masukkan limbah berupa vial, alkohol swab, masker, sarung tangan,
APD lainnya ke dalam plastik kuning atau plastik lain dengan
label/logo limbah medis/infeksius. Jika ada vaksin yang rusak maka
cairan nya haru dibuang dahulu ke saluran IPAL. Bila kantong plastic
kuning sudah ¾ (tiga per empat) penuh segera diikat dan diganti
dengan yang baru.
5. Menempatkan limbah medis/infeksius yang ada di Fasyankes dan
seluruh pos pelayanan vaksinasi di Tempat Penyimpanan Sementara
(TPS) Limbah B3 yaitu ruangan tersendiri.
6. Pengangkutan limbah medis/infeksius ke TPSLB3 dilakukan
secara hati-hati sehingga tidak terjadi tumpahan atau ceceran
7. Pengolahan limbah medis vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan
beberapa alternatif, yaitu:
a. Mengolah limbah medis jarum suntik dan vial vaksin bekerja sama
dengan pihak ke tiga y a i t u P T . A n a k L a n a n g
c. Untuk limbah medis yang mudah terbakar akan dimusnahkan dengan
cara pembakaran di dalam drum besi atau dapat bekerja sama
dengan pihak ke tiga y a i t u P T . A n a k L a n a n g .

7. Diagram alir

8. Hal-hal yang 1. Penggunaan APD Level 1


perlu 2. Disinfeksi
diperhatikan
9. Unit terkait 1. Petugas sanitarian
2. Unit- unit pelayanan kesehatan dan Pos pelayanan Vaksinasi
10. Dokumen Terkait 1. Laporan
2. Nota pengangkutan pekerjaan limbah b3
11. Rekaman historis
perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
berlaku
1

Anda mungkin juga menyukai