Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

GLAUKOMA AKUT

Di susun oleh :
Desra Aufar Alwafi
I1011131026

Pembimbing : dr. Muhammad Assrorudin, Sp.M


PENDAHULUAN
Glaucoma

Penyebab kebutaan
terbanyaak kedua, setelah
katarak.

Data WHO 2010 sebanyak


3,2 juta orang menderita
glaukoma
TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma
Definisi :
Kelainan pada mata karena rusaknya saraf
optik akibat peningkatan tekanan intraokuler.
Kelaianan ini dapat menyebabkan kebutaan
pada mata yang mengalami kelainan.
Trias Glaukoma
1. Kehilangan lapang pandang
2. Cupping Diskus Optikus
3. Peningkatan Tekanan Intraokular
PHYSIOLOGY OF AQUEOUS HUMOR
Epidemiologi
Glaukoma lebih sering terjadi pada orang yang berusia diatas 40
tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh Tham, diketahui
bahwa kejadian glaukoma sudut terbuka lebih sering terjadi pada
orang afrika, sedangkan untuk kasus glaukoma sudut tertutup
lebih sering terjadi pada orang asia. Pada penelitian tersebut juga
diketahui bahwa pada tahun 2013 jumlah penderita glaukoma di
dunia adalah sebanyak 64,3 juta orang, dan diprediksikan akan
meningkat menjadi 76 juta orang pada tahun 2020.
Faktor Resiko
a. Genetik dan Riwayat Keluarga
b. Usia
c. Ras
d. Gangguan refraksi
e. Diabetes
Patofisiologi
Gambaran Klinis
 Sudden onset of visual loss
 Pain
 Halos
 Nausea and vomiting
 Increased intraocular pressure
 A shallow anterior chamber
 A steamy cornea
 Moderately dilated pupil
 Ciliary injection
PEMBAHASAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 35 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Dr. Wahidin S
Suku : Melayu
Agama : Islam
Tanggal Konsul : Kamis, 4 Mei 2017
Keluhan Utama
Nyeri mata kiri
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada mata kiri dirasakan sejak 7
hari, nyeri dirasakan menjalar hingga kebelakang mata dan kepala,
nyeri dirasakan terus menerus, nyeri seperti tertimpa barang, pasien
mengeluhkan pusing disertai mual dan muntah. Pasien juga
mengeluhkan pandangan mendadak menjadi kabur pada mata kiri.
Mata merah (+) dan merasa seperti ada benda asing. Riwayat trauma
disangkal.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengaku belum pernah merasakan keluhan yang
sama seperti yang ia rasakan saat ini. Pasien mengatakan
memiliki penyakit tekanan darah tinggi namun tidak
mengkonsumsi obat rutin
Riwayat Keluarga
Tidak ada anggota keluarga di dekat pasien yang memiliki keluhan
sama seperti yang dialami pasien. Riwayat penyakit menular pada
keluarga disangkal. Riwayat hipertensi dan diabetes pada keluarga
disangkal.
Status Umum
Kesadaran : Compos Mentis Paru : tidak dilakukan
Tanda-tanda Vital : Hati : tidak dilakukan
◦ Tekanan Darah : 130/80 mmHg Limpa : tidak dilakukan
◦ HR : 68x/menit
◦ RR : 18x/ menit Limfe : tidak dilakukan
◦ Temp. : 37,1oC Ekstremitas : Akral teraba hangat, Edema (-)
Status gizi : Kesan gizi cukup
Kepala : tidak dilakukan
Kulit : tidak dilakukan
Jantung : tidak dilakukan
Gambar Mata Pasien
Status Oftalmologi
Pemeriksaan Visus

Okuli Dekstra Okuli Sinistra


6/20 Visus 1/300
- Koreksi dan Addisi

- Pinhole
- Kacamata Lama -
Kedudukan Bola Mata
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Tidak ada Eksoftalmus Tidak ada


Tidak ada Enoftalmus Tidak ada
Tidak ada Deviasi Tidak ada
Baik ke semua Gerakan Bola Mata Baik ke semua
arah, tanpa arah, tanpa
hambatan hambatan
Pergerakan Bola Mata
OD OS
Orthoforia Posisi bola mata Orthoforia
Pergerakan (-), ptosis (-), lagoftalmos (-), Palpebra Superior dan Inferior Pergerakan (+), ptosis (-), lagoftalmos (-),
edema (-), eritema (-), nyeri tekan (-), edema (-), eritema (-), nyeri tekan (-),
ektropion (-), entropion (-), trikiasis (-), ektropion (-), entropion (-), trikiasis (-),
sikatriks (-), Fisura Palpebra dalam batas sikatriks (-), Fisura Palpebra dalam batas
normal normal

Hiperemis (-), Folikel (-), Papil (-), Sikatriks (- Konjungtiva Palpebra Hiperemis (+), Folikel (-), Papil (-), Sikatriks (-
), Anemis (-), Kemosis (-) ), Anemis (-), Kemosis (-)

Sekret (-), injeksi konjungtiva (-), injeksi siliar Konjungtiva Bulbi Sekret (-), injeksi konjungtiva (+), injeksi siliar
(-), penebalan epitel konjungtiva (-), nodul (- (-), penebalan epitel konjungtiva (-), nodul (-
), perdarahan subkonjungtiva (-) ), perdarahan subkonjungtiva (-)

Warna putih Sklera Warna putih


Ikterik (-), nyeri tekan (-) Ikterik (-), nyeri tekan (-)
Sensibilitas baik, edema (-), infiltrat (-), ulkus (-), Kornea Permukaan jernih dan licin, sensibilitas baik,
perforasi (-), sikatriks (-), arkus senilis (-) edema (+), infiltrat (-), ulkus (-), perforasi (-),
sikatriks (-), arkus senilis (-)

Hipopion (-), hifema (-) Camera Oculi Anterior Hipopion (-), hifema (-), dangkal

Iris : berwarna coklat, Pupil : bulat, diameter ±3 Iris dan Pupil Iris : berwarna coklat, Pupil : bulat, diameter 7
mm, isokor, reflek cahaya (-), mm, Anisokor, reflek cahaya (-),shadow test (+)

Jernih Lensa Keruh

Sulit dinilai Funduskopi Diskus optikus : tepi tegas, warna


kuning, bentuk bulat, C/D ratio 0.3-0,4
Pembuluh darah : rasio AV (arteri 2:3
vena)
Penurunan lapang Tes Lapang Normal
pandang Pandang
(Konfrontasi)
Normal Tes Intraocular Teraba lebih keras

Pressure dibanding mata kiri

dengan Palpasi

Tidak dilakukan Uji Fluorescein Tidak dilakukan

13 mmHg Tes Intraocular 56 mmHg


Pressure dengan
tonometri non
Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala dan mata sebelah kiri disertai pandangan pada mata
kiri kabur sejak 7 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan mata kirinya berair. Pasien mengaku
penglihatannya terganggu ketika melihat ke arah sumber cahaya. Mata kiri merah dan berair.
Tajam penglihatan mata pasien OD 6/20 , OS 1/300 untuk tanda-tanda vital dalam batasan
normal. Pada pemeriksaan oftalmologi didapatkan pada mata kiri (OS), konjungtiva palpebra
hiperemis, pada konjungtiva bulbi ditemukan injeksi konjungtiva, didapatkan edema pada
kornea, pupil anisokor berukuran 7 mm dengan reflek cahaya negatif, lensa tampakkeruh,
fundus Diskus optikus : tepi tegas, warna kuning, bentuk bulat, C/D ratio 0.3-0,4 Pembuluh darah
: rasio AV (arteri 2:3 vena). Pemeriksaan TIO mengunakan Tonometri Non-kontak didaatkan hasil
peningkatan tekanan bola mata sebelha kiri 56mmHg Pada mata kiri posisi bola mata, palpebra,
bilik mata anterior, iris, pupil, lensa dan bilik mata posterior dalam batas normal.
Diagnosis
Diagnosis
Diagnosis Kerja
Glaukoma Akut Sudut Tertutup Oculi Sinistra
Diagnosis Banding
Uveitis Oculi Sinistra
Endoftalmitis Oculi Sinistra
Terapi
Non medikamentosa :
 Keluarga pasien diminta untuk menggunakan obat secara teratur untuk
mempercepat penyembuhan
 Menjelaskan kepada penderita mengenai komplikasi yang mungkin terjadi dan
kontrol ulang
Medikamentosa :
 Obat tablet (oral) asetazolamid 250 mg diminum 3 kali sehari
 Obat KSR mengandung Kalium klorida 1 kali sehari pada pagi hari
 Tetes mata C. Timol 0,5% (Timolol maleate) ditetes pada mata kanan 1 atau 2
tetes, 2 kali sehari
 Tetes mata C Xitrol (Dexamethasone Sodium phosphate 0,1%, dikombinasikan
dengan neomycin sulphate 3,5 mg dan polymixin B sulphate 6.000 IU) di tetes
1 atau 2 tetes pada mata kanan 4 kali sehari.
Pembahasan
Gejala Glaukoma akut sudut tertutup adalah dapat tiba-tiba dengan gejala mata merah, nyeri
kepala, pandangan kabur, mata berair dan rasa yang tidak nyaman saat melihat cahaya. Mata
merah yang disebabkan pelebaran pembuluh darah, visus dapat terganggu apabila sudah
menganggu aksis visual
Mata merah yang disebabkan pelebaran pembuluh darah, visus dapat terganggu apabila sudah
menganggu aksis visual. Oleh karena itu pada pasien ini memenuhi syarat dari glaukoma akut itu
sendiri dimana pada pasien ditemukan adanya sensasi benda asing di mata sebelah kiri, mata
merah yang disebabkan pelebaran pembuluh darah.
Edema kornea terjadi karena peningkatan tekanan intraokular menyebabkan kerusakan pada
endotel kornea, sehingga terjadi peradangan pada kornea
Pembahasan
Pada pasien ini diberikan Glauseta (Acetazolamide) yang merupakan obat inhibitor carbonat
anhydrase berfungsi mengurangi pembentukan ion hidrogen dan bikarbonat dari karbon
dioksida dan air, sehingga mengurangi ketersediaan ion ini untuk transportasi aktif pada sekresi
aqueous humor sehingga dapat menurunkan sekresi aqueous humor dan IOP. Obat KSR (Kalium
klorida) merupakan obat untuk mengatasi hipokalemia yang mungkin ditimbulkan akibat
penggunaan acetazolamide.
C Timol 0,5% (Timolol maleate) merupakan obat yang membantu menurunkan tekanan intra
okular dengan cara menurunkan produksi aqueous humor yang dihasilkan. C Xytrol
((Dexamethasone Sodium phosphate 0,1%, dikombinasikan dengan neomycin sulphate 3,5 mg
dan polymixin B sulphate 6.000 IU) diberikan sebagai obat untuk menurunkan inflamasi yang
terjadi pada mata dan sebagai antibiotik apabila pada mata terjadi infeksi.
Kesimpulan
Ny S 35 tahun menderita Glaukoma Akut Sudut Tertutup pada mata kiri (OS) dan memerlukan
pengobatan segera untuk menurunkan tekanan intraokular.

Anda mungkin juga menyukai