Anda di halaman 1dari 39

Strabismus

Desra Aufar Alwafi


Otot yang memepngaruhi
pergerakan bola mata

• Medial rectus m.
• Lateral rectus m.
• Superior rectus m.
• Inferior rectus m.
• Superior oblique m.
• Inferior oblique m.
Persarafan
• Inervasinervus cranialis pada muskulus ekstraokuler
• N.III (okulomotorius)
• Medial rectus m.
• Superior rectus m.
• Inferior rectus m.
• Inferior oblique m.

• N. IV (Trochleris)
• Superior oblique m.

• N. VI (Abdusen)
• Lateral rectus m.
PERGERAKAN DUA
MATA
• Versi : kedua mata bergerak ke arah sama
• Vergen : kedua mata bergerak berlawanan arah
• Streopsis merupakan kesanggupan mata melihat sebuah benda
dengan kedua mata yang memberikan kesan 3 dimensi

• Fusi merupakan penggabungan secara mental berdasarkan


kemampuan otak untuk mendapatkan satu penglihatan tunggal
yang berasal dari dua sensasi masing-masing mata.

Orthoforia :

• Keseimbangan okuler

• Kerja otot-otot ekstra okuler seimbang

• Terjadi fusi tanpa usaha (kedudukan bola mata tidak berubah


walaupun mekanisme fusi diganggu)
STRABISMUS
Kelainana Sensorik pada
Strabismus

• Diplopia  pada strabismus, kedua fovea menerima bayangan


yang berbeda, sehingga obyek yang sama terlihat di dua tempat.

• Supresi  bayangan yang terlihat di salah satu mata menjadi


predominan dan yang terlihat di mata yang lain tidak
dipersepsikan.

• Ambliopia  penurunan ketajaman penglihatan tanpa adanya


penyakit organik pada satu mata yang dapat dideteksi.

• Anomali korespondensi Retina  adaptasi sensorik yang timbul


pada strabismus dalam kondisi penglihatan binokular

• Fiksasi eksentrik  digunakan daerhan retina ekstrafovea untuk


fiksasi dalam penglihatan monokular.
Definisi Strabismus
Strabismus adalah suatu keadaan dimana kedudukan
kedua bola mata tidak searah. Strabismus merupakan
suatu kelainan posisi bola mata dan bisa terjadi pada
arah atau jauh penglihatan tertentu saja, atau terjadi
pada semua arah dan jarak penglihatan

Types of Strabismus :

• Concomitant Strabismus  (from the Latin “comitare”,


accompany). The deviating eye accompanies the leading
eye in every direction of movement.

• Paralytic Strabismus  results from paralysis of one or


more eye muscles.
1. Strabismus paralitik

• Terjadi akibat paralisis otot penggerak mata,


juling akan bertambah nyata bila mata
digerakkan ke arah otot yang lumpuh
• Sudut deviasi tidak sama kesemua arah
• Sudut deviasi bertambah besar bila melihat ke
arah otot yang parese
• Sudut deviasi berkurang/hilang jika melihat ke
arah yang berlawanan dengan otot yang parese
Concomitant strabismus

tropia
2. Concomitant Strabismus

• Tropia : deviasi manifes, tidak terkontrol fusi


mata tidak lurus
• Heterotropia : deviasi okuler manifes (nyata)
tidak dapat diatasi oleh mekanisme fusi (cth:
esotropia, eksotropia, hipertropia dan
hipotropia, siklotropia)
heterotropia
Keadaan penyimpangan sumbu bola mata yang nyata di mana kedua
sumbu penglihatan tidak berpotongan pada titik fiksasi. Besarnya
sudut penyimpangan pada semua kedudukan dapat sama ataupun
tidak sama besar.

Dapat disebabkan karena kelainan:

1. Herediter

2. Anatomik

3. Kelainan refraksi

4. Kelainan persarafan
Heterotropia dapat terjadi dalam
bentuk-bentuk berdasarkan kedudukan
penyimpangan bidang seperti:

1. Horizontal  exotropia dan


esotropia

2. Vertikal  hipertropia

3. Sagital  insiklotropia dan


esiklotropia
Heterotropia

Types of heterotropia. Note the


corneal light reflex.

A.Esotropia (inward).

B. Exotropia (outward).

C. Hypertropia (upward).

D. Hypotropia downward).
esotropia
Merupakan strabismus yang paling sering ditemukan. Terbagi
menjadi dua jenis yaitu Paralytic dan Concomitant. Concomitant
esotropia merupakan yang paling sering muncul pada bayi dan anak-
anak. Esotropia paralitik jarang terjadi pada anak-anak.

Esotropia merupakan suatu penyimpangan sumbu penglihatan


menuju titik fiksasi sedangkan sumbu penglihatan lainnya
menyimpang pada bidang horizontal ke arah medial.
Penyebab Jenis

1. Faktor refleks dekat, 1. Esotropia kongenital : mulai


akomodatif esotropia terlihat pada usia 6 bulan
2. Hipertoni rektus medius 2. Esotropia akomodatif : mulai
kongenital usia 6 bulan hingga 7 tahun
3. Hipotoni rektus lateral akuisita 3. Esotropia nonakomodatif

4. Penurunan fungsi penglihatan


suatu mata pada bayi dan
anak
a/v pattern
• A Pattern

Lebih esodeviasi atau kurang eksodeviasi pada posisi melirik ke


atas dibandingkan dengan melirik ke bawah (minimal 10 PD)

• V Pattern

kurang esodeviasi atau lebih eksodeviasi pada posisi melirik ke atas


dibandingkan dengan posisi melirik ke bawah ((minimal 15 PD)

Penyebab  disfungsi M. Obliq,

• obliqus inferior  pola V

• obliqus superior  pola A


exotropia
Suatu penyimpangan sumbu penglihatan yang nyata dimana salah
satu sumbu penglihatan menuju titik fiksasi sedangkan sumbu
penglihatan yang lainnya menyimpang pada bidang horizontal ke
arah lateral.

1. Eksotropia konkomitan : bila sudut penyimpangan sama


besarnya pada semua arah pandangan

2. Eksotropia nonkomitan bila besar sudut penyimpangan berbeda-


beda pada arah pandangan yang berbeda-beda
Penyebab:

1. Herediter

2. Inervasi

3. Anatomi

Pengobatan:

1. Koreksi refraksi

2. Operasi

Pada operasi besar sudut deviasi dan perbandingan pengukuran


deviasi untuk jauh dan dekat harus dipertimbangkan
Hipertropia dan
hipotrofia
Deviation of one eye upward

Deviation of one eye downward


heterophoria
• Deviasi okuler laten(tersembunyi) masih dapat diatasi oleh
mekanisme fusi dan menjadi nyata bila fusi diganggu ditahan
untukidak bermanifes oieh penglihatan binokular

1. Esophoria

2. Eksophoria

3. Hiperphoria

4. Hipophoria

5. Siklophoria
Esophoria dan
eksophoria
• ESOPHORIA

Mata berbakat juling ke dalam, penyimpangan sumbu penglihatan ke


arah nasal yang tersembunyi oleh karena masih adanya refleks fusi

• EKSOPHORIA

Mata berbakat juling ke luar, susatu tendensi penyimpangan sumbu


penglihatan ke arah temoral, dimana pada eksoforia akan terjadi
deviasi ke luar pada mata yang ditutup atau dicegah terbentuknya
refleks fusi
Hiperphoria hipophoria
dan siklophoria
• HIPERPHORIA

Mata berbakat juling ke atas, suatu tendensi penyimpangan sumbu


penglihatan ke arah atas dimana pada hiperforia akan terjadi deviasi
ke atas pada mata yang ditutup

• HIPOPHORIA

Mata berbakat juling ke bawah, suatu tendensi penyimpangan sumbu


penglihatan ke arah bawah, mata akan berdeviasi ke bawah bila
ditutup

• SIKLOPHORIA

Mata berdeviasi torsi pada mata yang di tutup


Gambaran klinis
strabismus
• Usia timbulnya deviasi

• Besarnya sudut deviasi

• Ada tidaknya amblyopia

• Foktor herediter

• Jenis dan besarnya kelainan refraksi

• Besarnya deviasi jauh dan dekat


Pemeriksaan

Disinari menggunakan penlight untuk melihat kedudukan bola mata

Pasien melakukan fiksasi terhadap suatu cahaya berjarak sekitar


33cm.
2. Krimsky test

• Diletakkan prisma pada mata yang


berfiksasi yang kekuatan prisma
ditambah perlahan-lahan sehingga
refleks sinar pada mata yang juling
terletak ditengah kornea.
3. Cover and Uncover test
4. Prism cover test

Untuk mengukur deviasi secara


kuantitatif, diletakkan prisma dengan
kekuatan yang semakin meningkat
disepan satu mata sampai terjadi
netralisasi gerakan mata pada uji tutup
bergantian.
TREATMENT
TREATMENT FOR
STRABISMUS
1. Eye patch

2. Eyeglass

3. Prisms

4. Botox therapy

5. Eye surgery
Eye patch
The stronger eye is patched to force the brain to interpret images
from the strabismic eye. Eye patches will not change the angle of
the strabismus. Typically, eye patching is used only if amblyopia
is present.
Eyeglass
Kacamata dapat digunakan untuk meningkatkan posisi mata dengan
memodifikasi reaksi pasien untuk fokus. Kacamata juga dapat
mengarahkan garis pandang yang dapat membantuk meluruskan
posisi mata.
prisms
Prisma dapat digunakan untuk memodifikasi cahaya dan gambar
yang terlihat pada mata, dan memberikan kenyamanan dan
membantu mencegah terjadinya perkembangan penglihatan
ganda.
Botox therapy
Penyuntikan toksin botulinum tipe A (botox) ke dalam otot
intraokular sehingga menyebabkan relaksasi pada otot mata. Dosis
digunakan sangat kecil shingga tidak menimbulkan toksisitas.
Dibantu dngan penggunaan kacamata. Efek yang ditimbulkan
kurang lebih 3 minggu sehingga harus dilakukan suntik ulang
surgery
• Recess : tindakan pelemahan standar. Otot dilepaskan dari mata
dan dibebaskan dari perlekatan fasia. Otot tersebut dijahit
kembali ke mata pada jarak tertentu di belakang insersinya
semula.

• Resect :tindakan memperkuat otot, otot dilepaskan dari mata,


diregangkan menjadi lebih panjang secara terukur, kemudian
dijahit kembali ke mata, biasanya ditempat insersi semula
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai