Anda di halaman 1dari 28

Oleh:

Tri Retno Wulan Sari

OTOT PENGGERAK MATA

Ada enam otot mata yang berfungsi


memegang sklera:
Empat di antaranya disebut otot rektus
(rektus inferior, rektus superior, rektus
eksternal, dan rektus internal). Otot rektus
berfungsi menggerakkan bola mata ke
kanan, ke kiri, ke atas, dan ke bawah.
Dua lainnya adalah otot obliq atas (superior)
dan otot obliq bawah (inferior).

Fusi
Adalah kemampuan otak untuk membuat satu
bayangan gambar yang berasal dari kedua mata.
Fusi akan hilang jika penglihatan satu mata tidak
ada.

Refleks fusi
usaha mata mempertahankan letak mata searah
atau sejajar. Refleks fusi ini dirangsang oleh
terjadinya bayangan terpisah pada kedua mata atau
terdapatnya bayangan satu pada 2 titik retina yang
tidak sekoresponden

Bidang kerja otot mata


Posisi mata ditentukan oleh keseimbangan yang
dicapai oleh tarikan keenam otot ekstra okular.

Konvergensi
adalah suatu keadaan mengarahkan sumbu
penglihatan kedua mata pada satu titik dekat, yang
mengakibatkan pupil kedua mata akan saling
mendekat.

Divergensi
adalah suatu keadan dimana kedua mata berputar
ke luar untuk melihat benda jauh. Mata akan searah
bila dapat mempertahankan fusi kedua mata.
Kedudukan mata normal atau ortoforia.

Dikenal 2 bentuk foria:


1. Ortoforia
merupakan kedudukan bola mata dimana
kerja otot-otot luar bola mata seimbang,
sehingga memungkinkan terjadinya fusi
tanpa usaha apapun. Pada ortoforia
kedudukan bola mata ini tidak berubah
walaupun refleks fusi diganggu.

2. Heteroforia
adalah keadaan kedudukan bola mata yang normal
namun akan timbul penyimpangan atau deviasi
apabila refleks fusi diganggu.
Maccam-macam heteroforia bergantung
pada bidang penyimpangannya:
Pada bidang Horizontal esofori dan eksofori
Pada bidang Vertikal Hipofori dan Hiperfori
Pada bidang frontal insiklofori dan eksiklofori
Kondisi-kondisi tersebut diakibatkan oleh adanya
ketidak seimbangan atau insufisiensi otot
penggerak bola mata.

Esofori
(Mata berbakat juling ke dalam)

Adalah suatu penyimpangan sumbu


penglihatan ke arah nasal yang
tersembunyi olehkarena masih adanya
refleks fusi.

Penglihatan esoforia dapat diobati dengan jalan:


1.Memberikan koreksi hipermetropia
untuk mengurangi rangsang akomodasi
yang berlebih-lebihan.
2.memberikan miotika untuk menghilangkan
akomodasinya.
3.memberikan prisma base out yang dibagi
sama besar untuk mata kiri dan kanan.
4.tindakan oprasi jika usah-usaha diatas tidak
berhasil.

Eksoforia
(Mata berbakat juling ke luar)

Eksoforia atau strabismus laten adalah suatu


tendensi penyimpangan ke arah temporal. Dimana
akan terjadi deviasi ke luar pada mata yang ditutup
atau dicegah terbantuknya refleks fusi.
Eksoforia merupakan kelainan yang paling sering
dijumpai pada keadaan kelainan keseimbangan
kekuatan otot luar bola mata oleh karena
kedudukan bola mata pada waktu istirahat pada
umumnya ada pada keadaan sedikit menggulir
kearah luar.

Pengobatan eksoforia ditujukan kepada


kesehatan umum. Bila ada kelainan refraksi
harus diberikan koreksi. Bila mungkin
diberikan latihan-latihan ortoptik. Bila tidak
berhasil dapat diberikan prisma base in yang
kekuatannya dibagi dua sama besar untuk
masing-masing mata kiri dan kana.

Hiperforia
(Mata berbakat juling ke atas)

Hiperforia atau strabismus sursumvergen


laten adalah suatu tendensi penyimpangan
sumbu penglihatan kearah atas. Dimana
pada hiperforia akan terjadi deviasi ke atas
pada mata yang ditutup
Umumnya keadaan ini disebabkan kerja
yang berlebihan otot-otot rektus inferior dan
oblikus superior atau kelemahan otot-otot
rektus inferior dan obliqus superior.

Pengobatan hiperforia dapat dengan kaca


mata prisma dan puncak di atas (vertical
base down) di depan mata yang sumbu
penglihtannya lebih tinggi dengan puncak di
bawahnya, (vertical base up) di depan mata
yang sumbu penglihatannya lebih rendah.
Selain itu dapat juga dilakukan oprasi pada
otot-otot rektus superior dan rektus inferior.

Tropia

Heterotropia
adalah suatu keadaan penyimpangan sumbu
bola mata yang nyata dimana kedua sumbu
penglihatan tidak berpotong pada titik fiksasi.
Pada heterotropia kedudukan bola mata
dalam kedudukan primer dimana
penyimpangan sudah berwujud.

Heterotropia dapat disebabkan oleh:


1.
Herediter
2.
Anatomik, kelainan otot luar, kelainan rongga
orbita
3.
Kelainan refeaksi
4.
Kelainan persarafan, sensori motorik, AC/A rasio
tinggi, keadaan yang menggagalkan fusi.
Heterotropia dapat dalam bentuk-bentuk
berdasarkankeudukan penyimpangannya, yaitu:
1.
Horizontal eksotropia esotropia
2.
Vertikal hipertrofi
3.
Sagital insiklotropia dan esiklotropia

Esotropia

Yaitu suatu kondisi dimana mata juling ke dalam atau strabismus


konvergen manifes dimana sumbu penglihatan mengarah ke arah nasal
Bentuk-bentuk esotropia:
- esotropia konkomitan, yaitu bila sudut penyimpangan
sama besarnya pada semua arah pandang.
- esotropia nonkomitan, yaitu bila besarnya sudut
penyimpangan berbeda-beda pada arah pandangan
yang berbeda-beda pula.
Penyebab esotropia:
- faktor refleks dekat, akomodatif esotropia
- hipertoni rektus medius kongenital
- hopertoni rektus lateral akuisita
- penurunan fungsi penglihatan satu mata pada bayi dan anak.

Esotropia

1.

2.
3.

Dikenal bentuk esotropia dalam:


- esotropia kongenital, mulai terlihat pada usia 6
bulan.
- esotropia akomodatif, yang mulai usia 6 bulan
hingga 7 tahun, bila dikoreksi hipertropianya
maka akan terlihat hingga esotropianya.
- esotropia nonakomodatif, yang tidak hilang
hingga dengan koreksi hipermetropianya.
Pengobatan:
Mengetahui dan mengobati kelainan ini secara dini adalah
penting untuk mencegah penyulit-penyulit sensorik dan
motorik.
Memberikan lensa koreksi untuk mengatasi keadaan miopinya.
Tindakan operatif pada kasus-kasus dengan penyebab non
akomodatif

Esodeviasi akomodatif dan


nonrefraktif

Esodeviasi akomodatif refraktif


- adalah suatu esodeviasi yang timbul
sebagai akibat suatu usaha akomodasi
pada hipertropia tak terkoreksi. Biasanya
timbul pada anak normal,
- biasanya terjadi pada usia 2 dan 3 tahun

Esotropia akomodatif non-refraktif


- pasien-pasien yang menderita suatu esotropia sedang untuk jarak jauh
dengan suatu esotropia yang lebih besar untuk jarak dekat. Seperti
pada esotropia akomosatif refraktif, esotropia akomodatif non refraktif
biasanya menjadi jelas nyata pada usia 2 dan 3 tahun.
- pengobatan terdiri dari koreksi penuh untuk kelainan refraksi jarak jauh
(kaca minus) dengan tambahan bifokal untuk jarak dekat.

Eksotropia

Eksotropia, juling ke luar atau strabismus divergen


manifes dimana sumbu penglihatan ke arah
temporal.

Bentuk-bentuk eksotropia:
Eksotropia konkomitan, yaitu bila sudut
penyimpangan sama besarnya pada semua arah
pandangan.
Eksotropia nonkomitan, yaitu bila esarnya sudut
penyimpangan berbeda-beda pada arah
pandangan berbeda-beda

1.

2.

Eksotropia

Penyebab eksotropia:
Herediter
Inervasi, tetapi tidak terdapat abnormalitas yang berarti dalam
bidang sensorimotor
Anatomi, kelainan untuk rongga orbita misalnya pada penyakit
Crouzon.
Pengobatan:
Dengan koreksi refraksi pada eksotropia merupakan hal yang
penting dan harus dilakukan hati-hati, bila pasien eksotropia
dengan hipermetropia maka harus diberikan kaca mata dengan
ukuran yang kurang dari seharusnya untuk merangsang
akomodasi dan konvergensi.
Bila pasien menderita miopia maka harus diberikan kaca mata
yang lebih besar ukurannya dari seharusnya untuk merangsang
akomodasi dan konvergensi
Pada dasarnya pengobatan utamanya adalah oprasi

Strabismus konkomitan dan


inkomitan

Strabismus komitan
atau strabismus non paralitik yaitu juling akibat
terjadinya gangguan fusi, kelainan ini dapat terjadi
pada kekeruhan kornea pada satu mata dan
katarak. Besar bsudut deviasinya sama pada semua
arah penglihatan.
Strabismus inkomitan
atau strabismus paralitik yaitu strabismus yang
terjadi akibat paralisis otot penggerak mata, dimana
juling akan bertambah nyata jika mata digerakan ke
arah otot yang lumpuh. Dalam keadaan ini deviasi
akan berubah-ubah tergantung pada arah
penglihatan penderita

Gangguan keseimbangan gerak mata


disebabkan oleh:
- Gerakan berlebihan salah satu otot mata
- Gerakan salah satu otot yang kurang
Kemungkinan penyebab terjadinya juling adalah:
- Kelainan kongenital
- Biasanya bentuk deviasi eso
- Herediter
- Hilangnya penglihatan pada satu mata (fusi
terganggu) seperti pada retinoblatoma, trauma, dan
katarak.
- Neuroparalitik
- Kelumpuhan saraf ke III, IV, VI

Ambliopia

1.

2.

Adalah suatu keadaan mata dimana tajam penglihatan tidak


mencapai optimal sesuai dengan usia dan intelegensianya
walaupun sudah dikoreksi kelainan refraksinya.
Diduga terdapat 2 faktor yang dapat menjadi penyebab
terjadinya ambliopia, yaitu:
Ambliopia nirpakai (non use) terjadi akibat tidak
diprgunakannya elemen visual retinokortikal pada kritis
perkembangannya terutama pada usia sebelum 9 tahun.
Supresi yang terjadi pada amblopia dapat merupakan proses
kortikal yang akan mengakibatkan terdapatnya skotoma
absolut pada penglihatan binokuler atau sebagai hambatan
binokuler pada bayangan yang kabur.

Pemeriksdaan ambliopia
- Uji Crowding Phenomena
- Uji densiti Filter Netral
- Uji Worths Dot

Penanganan ambliopia
-

Perbaikan dapat dilakukan bila penglihatan masih dalam


perkembangannya. Bila ambliopia ditemukan pada usia di bawah 6 th
maka masih dapat dilakukan latihan untuk perbaikan penglihatan.
Untuk memulihkan kembali ambliopia pada pasien muda harus
dilakukan pengobatan antisupresi aktif untuk menyingkirkan faktor
ambliopiagenik.
Oklusi mata yang sehat
Penalisasi dekat, mata ambliopia dibiasakan melihat dekat dengan
memberi lensa +2,5 D sedang mata yg baik diberi atropin
Panelisasi jauh dimana mata yang ambliopia dipaksa melihat jauh
dengan memberi atropin pada mata yg baik serta di beri lensa + 2,5 D
Latihan ortoptik bila terjadi juling
Pencegahan terhaddap ambliopia adalah pada anak berusia kurang 5
th perlu pemeriksaan tajam penglihatan terutama bila memperlihatkan
tanda-tanda juling.

Anda mungkin juga menyukai