Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN KASUS

SKIZOFRENIA PARANOID
DISUSUN OLEH :

M. AFYUDIN
ZAKIYAH

KEPANITERAAN KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : 28 Maret 1981
Usia : 27 tahun
Alamat : Jl. Sarang Bango No. 46 RT 07/
RW 04
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SMP kelas 2
Status Pernikahan : Belum Menikah
Pekerjaan : Pengangguran
Tanggal Masuk RS : 11 Januari 2010
Riwayat Perawatan
Rawat Jalan : 2006 2007 ( 6 bln )
Rawat Inap : 2006
Usia awitan (onset) : 19 tahun (tahun
1991)
ANAMNESIS

Autoanamnesis
Dilakukan pada tanggal 13, 14, 15 Januari 2010.

Alloanamnesis
Dilakukan alloanamnesis dengan adik kandung
pasien, pada tanggal 14 Januari 2010 pada
pukul 11.30 WIB
Keluhan Utama :
Mengamuk ngamuk dan melukai tetangga nya sejak
satu hari SMRS.

Keluhan Tambahan :
Marah-marah hingga melakukan tindak kekerasan tanpa
sebab
Sering mendengar suara suara bisikan.
Melihat bayangan yang mengajak berbicara.
Gelisah dan membuat kegaduhan
Suka tertawa sendiri
Gangguan tidur
Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien dibawa ke RSJI Klender hari senin tanggal 11 januari


2010 pukul 14.30 WIB oleh kakak iparnya dikarenakan pasien
mengalami peningkatan gejala ( mengamuk dan melukai
tetangganya ) sejak satu hari SMRS. Menurut pasien, ketika ia
sedang menonton TV di rumahnya, ia mendengar suara
tetangganya yang mengejeknya tanpa sebab. Pasien merasa
kesal dan pada saat yang sama, pasien mendengar suara-
suara yang sumbernya tidak diketahui, untuk melukai atau
membunuh tetangganya tersebut. Pasien keluar dari
rumahnya dan memukul tetangganya dengan bambu hingga
telinga tetangga nya terluka.
Menurut keluarga pasien, pasien tiba-tiba mendatangi
tetangga tersebut dan melakukan tindak kekerasan
terhadap tetangganya dengan menggunakan benda
tajam (bukan menggunakan bambu). Pasien
menyampaikan bahwa ia sering mencuri minuman di
kantin sekolah tempat tetangga yang menjadi
korbannya tersebut berdagang, karena ia tidak memiliki
uang untuk membelinya.
Pasien menyangkal pernah melakukan tindak kekerasan
terhadap tetangga tersebut sebelumnya. Pasien
mengatakan bahwa ia merasa dikucilkan, tidak disukai,
dan dianggap seperti sampah di lingkungan sekitar
rumahnya.

Pasien mengaku mudah terbawa emosi. Ia menyampaikan


bahwa ia masih memiliki niat untuk membunuh
tetangganya tersebut, karena tetangga tersebut sering
meminta uang dengan paksa ke keluarga pasien. Pasien
mengaku sering mendengar suara atau bisikan yang tidak
diketahui sumbernya dan terkadang pasien juga melihat
bayangan orang-orang yang mengajaknya berinteraksi.
Menurut pasien suara yang ia dengar adalah suara
seorang laki-laki dan terkadang perempuan. Suara
tersebut menyuruh pasien untuk menyakiti atau
membunuh tetangganya yang sering mengejek. Sampai
saat ini, pasien mengaku masih sering mendengar
ataupun melihat bayangan-bayangan tersebut. Pasien
mengaku mengalami gangguan tidur, sering bermimpi
ingin dibunuh. Gangguan nafsu makan disangkal oleh
pasien.
Menurut pasien ia menghabiskan waktunya di rumah,
dengan cara mondar-mandir di dalam rumahnya, karena
tidak ada pekerjaan yang dapat dilakukan oleh pasien.
Pasien mengatakan, dulunya memiliki banyak teman.
Sejak pasien pindah rumah pada tahun 1992, pasien
mulai tidak memiliki teman karena memang tidak ada
teman yang tinggal di sekitar lingkungan rumahnya
tersebut.
Menurut adik kandung pasien, Tn. T sering membuat
kegaduhan dilingkungan sekitar ataupun didalam rumah.
Pasien sering berjalan-jalan diluar rumah tanpa menggunakan
busana, merusak genteng tetangga, masuk dan mengintip
rumah tetangga tanpa seizin pemiliknya. Menurut adiknya,
pasien sudah sering melukai banyak orang. Karena hal inilah
pasien diacuhkan dari lingkungan sekitarnya.
Kegiatan pasien dirumah hanya menonton TV dan
melamun. Adiknya mengaku ia sering mengajak pasien
berbicara dan menasihatinya namun terkadang pasien
tidak menerima dan akhirnya marah-marah terhadap
adiknya. Selain itu pasien sering merusak perabotan
rumah tangga dan sering memukul atau menyakiti adik
laki-lakinya yang mengalami cacat mental.

Pasien menyadari bahwa ia sedang menderita


gangguan atau penyakit jiwa.
RIWAYAT GANGGUAN DAHULU
Menurut pasien, perubahan perilaku mulai dirasakan pasien sejak
tahun 2000. Pasien mengaku pernah mendapat perawatan untuk
kasus yang serupa sebelumnya. Pasien pernah dirawat di RSJI
Klender pada tahun 2004 selama 2 minggu, karena saat itu pasien
mengalami juga mengalami peningkatan gejala.

Selain mendapat perawatan di RSIJ Pondok kopi, pasien juga


mengatakan pernah tiga kali dirawat di RSJ Sumber Waras, Grogol
serta di rawat di tempat rehabilitasi bogor, selama 1 bulan 1 minggu.
Menurut pasien selama mendapat perawatan di sana, ia dipasung.
Namun pasien berhasil kabur di saat terdapat kesempatan.
Pasien pernah dirawat di RSJ Grogol karena keluhan
yang sama pada tahun 2006. Pasien mengaku setelah
pulang dari rumah sakit, pasien teratur minum obat,
berobat jalan. Pasien mengaku mengkonsumsi 4
macam (pasien lupa nama obatnya) selama satu tahun
dan selebihnya pasien mengaku membuang obat-
obatan yang ia minum. Pasien terakhir minum obat-
obatan tersebut pada tahun 2007.
Pada akhir tahun 2009, pasien baru saja mendapatkan
perawatan dari RSJ Grogol, setelah beberapa minggu
dan telah diperbolehkan pulang. Menurut adiknya,
pasien teratur minum obat dan pergi untuk mengontrol
penyakitnya sendirian.

Adiknya mengeluhkan bahwa gejala / kelainan pada


pasien tersebut tetap ada. Adiknya mengatakan bahwa
setelah satu bulan pasien pulang dari rumah sakit,
keluhan pasien muncul kembali hingga membuat
pasien harus kembali dirawat saat ini.
Di beberapa kesempatan pasien juga
mengeluhkan bahwa pasien seringkali merasa
kesepian dan tidak memiliki teman sampai merasa
hidupnya tidak berarti. Keinginan untuk bunuh diri
pernah dialami pasien dengan meminum 1 gelas
baygon, dan karena hal tersebut pasien sempat
dirawat di RS koja selama 1 hari. Namun keluarga
mengatakan bahwa pasien telah melakukan usaha
bunuh diri sebanyak 2 kali.
Pasien mengaku sering mengkonsumsi minuman beralkohol
sejak tahun 1998 dan menggunakan narkoba (heroin) sejak
tahun 1999. Menurut pasien ia dipaksa oleh temannya untuk
mengkonsumsi narkoba.

Pasien merasa sejak mengkonsumsi narkoba ia merasa


kemampuan berpikirnya terganggu hingga tidak mampu lagi
mengikuti pelajaran di sekolah dan menyebabkan ia harus putus
sekolah. Pasien pernah ditahan di penjara pada tahun 2004 karena
mencuri sepeda motor. Alasan pasien melakukan pencurian
tersebut karena pasien memerlukan uang untuk membeli narkoba.
Menurut pasien selama di penjara ia sering mendengar suara-
suara orang yang berasal dari berbagai tempat (orang Malaysia,
orang Inggris, dll) yang mengajaknya berbincang-bincang, namun
mereka hanya mengajak pasien berbincang dari kejauhan
sehingga pasien tidak dapat mengetahui penampilan atau wujud
orang-orang tersebut.

Pasien menambahkan suasana penjara lebih menyenangkan


dibanding suasana di rumahnya, karena di dalam penjara, banyak
orang yang mau berinteraksi dengan pasien sehingga ia tidak
merasa sepi. Pasien ditahan selama 6 bulan. Keluarga pasien
menyampaikan bahwa ketika pasien dibebaskan dari penjara,
kondisi kejiwaan pasien memburuk.
Sejak tahun 2007 pasien mengaku sudah
tidak lagi mengkonsumsi narkoba
ataupun minuman beralkohol karena
sudah tidak mempunyai uang lagi untuk
membelinya.
Gangguan Medis
Menurut keluarga, pasien tidak pernah ada keluhan,
gangguan medis atau penyakit serius sebelumnya.

Gangguan Zat Psikoaktif


Menurut pasien, ia pernah mengkonsumsi alkohol
pada tahun 1998 dan pasien mengkonsumsi narkoba
( heroin ) pada tahun 1999.
Riwayat Peribadi Sebelum Sakit

Riwayat Prenatal

Menurut keluarga pasien, selama kehamilan ibu


pasien sehat dan tidak mengalami sakit atau hal-hal
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin.
Pasien dilahirkan cukup bulan dengan persalinan
normal tanpa adanya trauma pada jalan lahir dan
ditolong oleh dukun beranak karena keluarga
termasuk kurang mampu.
Masa kanak-kanak dini (0-3 tahun)

Pada masa ini, pasien diasuh oleh ibunya dan diberi ASI.
Pasien tidak pernah mengalami kejang ataupun trauma pada
kepalanya. Pasien juga tidak pernah mengalami kesulitan
makan dan tidak ada gangguan pada pola tidurnya. Pasien
tumbuh normal seperti anak seusianya (belajar berdiri,
berjalan, berbicara dan mengontrol BAB dan BAK).

Pasien kurang baik dalam berinteraksi dan bersosialisasi


dengan teman-teman seusianya. Pasien termasuk anak yang
pendiam. Pasien tidak mempunyai gangguan perilaku seperti
sering ketakutan maupun mimpi buruk.
Masa anak-anak pertengahan (usia 3-11 tahun)

Secara fisik, pasien tumbuh seperti anak seusianya,


menurut adiknya, pasien termasuk anak yang
penurut, termasuk anak yang memiliki rasa ingin
tahu yang besar, suka mencoba hal-hal baru hingga
cenderung nekat, dan seringkali tidak mematuhi
perintah orangtua. Menurut adiknya dari kecil pasien
memang termasuk anak yang pendiam, tertutup
(introvert), cukup bersosialisasi kurang dan tidak
pernah menangis walaupun dimarahi oleh orang
tuanya.
Masa Pubertas dan Dewasa

a. Hubungan Sosial
Hubungan sosial pasien dengan orang-orang yang
ada disekitarnya tidak harmonis. Pasien tidak
disukai karena sering membuat kekacauan atau
keributan tanpa sebab. Pasien sering berjalan
dilingkungan rumahnya tanpa menggunakan
pakaian, pasien sering masuk ke rumah tetangga-
tetangganya tanpa seizin pemiliknya. Pasien juga
sering mencuri hewan ternak, barang atau dagangan
yang ada diwarung sekolah sebelah rumahnya.
Menurut pasien awalnya ia cukup memiliki teman,
namun setelah ia masuk dalam narkoba, ia mulai
dikucilkan oleh orang-orang yang berada
disekelilingnya. Menurutnya, ia merasa
diperlakukan asing (dikucilkan) oleh lingkungan di
sekitarnya.
b. Perkembangan Motorik dan Kognitif

Menurut keluarganya, riwayat perkembangan


kognitif pasien tidak ada gangguan tetapi diakui
bahwa pasien tidak terlalu pintar dan kebiasaan
belajarnya biasa-biasa saja ketika duduk dibangku
sekolah.

Perkembangan motorik pasien dalam batas normal,


tidak ada hambatan.
c. Gangguan Emosi dan Fisik

Pasien termasuk orang yang pendiam, tidak mudah


bergaul dengan lingkungan sekitarnya.Pasien sering
marah-marah, baik terhadap ibunya maupun kakak
dan adiknya dan sering menyakiti adiknya yang
menderita cacat mental. Perkembangan emosi
pasien pada masa dewasa cenderung labil.

Dalam perkembangan fisik, pasien terlihat sesuai


dengan usianya.
d. Riwayat Psikoseksual

Pasien belum menikah. Menurut pengakuannya pasien


belum pernah menjalin hubungan yang serius dengan
lawan jenis. Tetapi pasien pernah melakukan hubungan
seksual sebanyak 3 kali.

e. Riwayat Pendidikan Formal


- Menurut keluarga, pasien tidak terlalu pintar dan
kebiasaan belajarnya biasa-biasa saja ketika duduk
dibangku sekolah. Pendidikan pasen hanya sampai kelas 2
SMP karena pasien menggunakan narkoba.
f. Riwayat Pekerjaan

Menurut pasien saat ini ia tidak memiliki


pekerjaan (pengangguran), tetapi
sebelumnya ia pernah bekerja sebagai
kernek kontainer selama 3 bulan, tetapi ia
tidak mendapatkan gaji.
g. Riwayat Keluarga

Pasien merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara.


Ibu pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang
juga mengalami gangguan jiwa dan tidak mau pergi
berobat. Ayah pasien adalah seorang supir, dan
menurut pasien ayahnya sudah memilki istri kedua
tetapi masih menafkahi keluarganya. Pasien tidak
menyukai ayahnya. Salah seorang adiknya
mengalami cacat mental sejak lahir ( hanya diam dan
tidak dapat melakukan aktifitas apapun ).
Hubungan pasien dengan kakak dan adiknya
kurang harmonis. Pasien sering membuat
keributan didalam rumah dan menyakiti
adiknya yang menderita cacat mental. Pasien
sering membantah apa yang dinasehati oleh
keluarganya. Pasien sering merusak barang-
barang yang ada didalam rumahnya.
SKEMA KELUARGA

ibu ayah

satpam cacat

Tn.T

Laki-laki

Perempuan
Situasi Kehidupan Sakarang

Pasien tinggal bersama ibu, adik laki-lakinya


yang mengalami cacat mental, dan kakak
iparnya. Kakak pertamanya seorang
perempuan dan kakak keduanya seorang laki-
laki. Kedua kakak dan adik pertamanya seorang
satpam, sudah menikah. Pasien belum
menikah. Ia mengaku ayahnya masih memberi
nafkah kepada keluarganya.
h. Riwayat hukum

- Pasien pernah masuk penjara tahun 2004 karena


mencuri motor tetangga. Menurutnya motor
curiannya itu akan dijual dan uangnya akan
digunakan untuk membeli minuman keras. Ia ditahan
selama 6 bulan.
STATUS MENTAL

a. Penampilan

Pasien seorang laki-laki berperawakan tinggi


170 cm dengan berat badan kurang lebih 63 kg.
Pasien memiliki kulit berwarna sawo matang,
rambut lurus, agak panjang, tidak tertata dengan
rapi. Pasien berusia 27 tahun, tampak sesuai
dengan usianya. Saat wawancara pasien
memakai baju berwarna orange, celana pendek
serta memakai sandal.
b. Perilaku dan Aktifitas Psikomotor

Selama wawancara pasien duduk bersebelahan


dengan pemeriksa dengan kaki diangkat ke atas
bangku, bersikap cukup ramah dan agak sedikit
tertutup. Pasien cukup kooperatif untuk diajak
wawancara, sikapnya cukup sopan. Pasien
menjawab semua pertanyaan dokter muda dengan
volume suara sedang. Pasien terlihat gelisah
seperti menggaruk-garuk kepala dan berubah-ubah
posisi.
c. Pembicaraan
Volume : Kurang atau kecil
Irama: Teratur
Kelancaran : Kurang lancar
( pasien sering terdiam sebelum menjawab
pertanyaan )
Kecepatan : Sedang
Pasien berkontak mata dengan pemeriksa.

d. Sikap terhadap pemeriksa


Kooperatif, cukup sopan, kontak mata baik, menjawab
pertanyaan dengan baik, perhatian cukup dan
bersahabat.
Afek dan Ekspresi

Mood : Hipotim
Ekspresi Afek : Afek tumpul
Keserasian : Inappropiate
Gangguan Persepsi
Halusinasi

Auditorik :
Ada, pasien sering mendengar suara atau bisikan
yang tidak diketahui sumbernya. Menurut pasien
suara yang ia dengar adalah suara seorang laki-
laki dan terkadang perempuan. Suara tersebut
menyuruh pasien untuk menyakiti atau membunuh
tetangganya yang sering mengejek.
Visual
Ada, ketika dipenjara (2007) pasien sering melihat
bayangan yang mengajaknya berbicara. Bayangan yang
pasien lihat banyak, laki-laki dan perempuan, tetapi tidak
jelas wajahnya.

Taktil : Tidak ada


Olfaktorius : Tidak ada
Gustatorik : Tidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Dereaisasi : Tidak ada
Pikiran
Proses atau bentuk pikir
Produktivitas : Cukup Ide (Pasien memiliki
pengharapan untuk dapat mempunyai pekerjaan
dan memiliki pasangan hidup)
Kontinuitas
Bloking : Tidak ada
Asosiasi Longgar : Tidak ada
Inkoherensi: Tidak ada
Flight of idea : Tidak ada
Word salad : Tidak ada
Neologisme: Tidak ada
Hendaya berbahasa: Tidak ada
Isi Pikir
Preokupasi : Sesuai
Gangguan Isi Pikir
Waham Kebesaran : Tidak ada
Waham Kejar : Tidak ada
Waham Persekutorik : Tidak ada
Waham Kontroling : Tidak ada
Waham Referensi : Ada
Fungsi Kognitif dan Pendengaran
Kesadaran : Composmentis
Orientasi
Waktu : Baik ( pasien mampu
membedakan waktu siang dan malam )
Tempat : Baik ( pasien sadar berada di RSJI
Kelender )
Orang : Baik ( pasien tau nama kakak, adik,
bapak dan ibunya)

Konsentrasi
Terganggu ( Pasien tidak bisa mengeja nama dokter muda
dari belakang ).
Daya Ingat Panjang
Baik ( Pasien mampu menyebutkan tanggal lahirnya )
Daya Ingat Sedang
Baik ( Pasien mampu menyebutkan menu makan pagi
yang ia konsumsi dengan lengkap )
Daya Ingat Pendek
Baik ( Pasien mampu mengingat nama dokter muda
yang mewawancarainya setelah 10 menit diajak
ngobrol )
Daya Ingat Segera
Baik ( Pasien mampu mengingat tiga nama benda
segera setelah pewawancara menyebutkan )
Intelegensi dan Pengetahuan Umum
Baik ( Pasien mengetahui nama presiden RI saat ini )

Pemikiran Abstrak
Kurang ( Pasien tidak bisa mengartikan ungkapan
panjang tangan / besar kepala )

Kemampuan Visuospasial
Baik ( Pasien mampu menggambarkan segilima )
Daya nilai
Penilaian sosial
Baik ( Pasien mampu bersosialisasi dengan pasien lainnya )
Uji daya nilai
Baik ( Pasien mengetahui bahwa menyentuh wanita yang
bukan muhrimnya adalah perbuatan dosa )

Tilikan
Derajat III
Sadar bahwa ia sakit tetapi melemparkan kesalahan pada
orang lain, pada faktor eksternal.
Pengendalian Impuls
Terganggu

Taraf dapat dipercaya


Dapat dipercaya
STATUS FISIK

Status Internus
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, kurang
bergairah / kurang semangat.
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110 / 90 mmHg
Nadi : 88 x / menit
Suhu : 36,8 o C
Pernapasan : 22 x / menit
TB : 170 cm
BB : 63 kg
Status Neurologis

Gangguan Rangsangan Meningeal : Negatif


Mata
Gerakan : Baik kesegala arah
Bentuk pupil : Bulat, isokor
Reflex cahaya : + / + ( langsung dan tidak langsung )
Motorik
Tonus otot : Baik
Turgor kulit : Baik
Kekuatan otot : Baik
Koordinasi : Baik
Refleks : Baik
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

RTA : Terganggu
Kesadaran : Composmentis
Mood : Hipotim
Ekspresi Afek : Afek tumpul
Gg. Persepsi : Halusinasi visual dan auditorik
Gg. Isi Pikir : Waham Reference
Tilikan : Derajat III
Pengendalian Impuls : Terganggu
DIAGNOSIS
Berdasarkan Ikhtisar Penemuan
Bermakna dan PPDGJ III kasus ini
digolongkan kedalam
Gangguan Jiwa
AKSIS I
Tn. T berumur 27 tahun mengalami disstress yang disebabkan
hendaya pada :

Proses pikir
Waham referensi
Gangguan persepsi (halusinasi auditorik dan halusinasi visual )
Perilaku
Klien sering melakukan hal-hal yang aneh (seperti merusak
perabotan rumah tangga, mencuri, berjalan tanpa
menggunakan busana, mengintip rumah tetangga, membuat
kegaduhan).
Emosi
Afek Tumpul RTA
TERGANGGU
Menurut PPDGJ III termasuk kedalam diagnosis

Skizofrenia Paranoid

AKSIS I SKIZOFRENIA PARANOID


DIAGNOSA BANDING
Skizoafektif tipe depresi
AKSIS II
Tidak ditemukan gangguan kepribadian sertra kelainan
retardasi mental
pada Tn. T

Ditemukan ciri kepribadian emosional tidak stabil

AKSIS II Z 03.2 Tidak Ada Diagnosis


AKSIS III

Tidak ditemukan suatu kondisi atau


gangguan medis pada Tn. T

AKSIS III Tidak Ada


AKSIS IV
Tn.T merasa tidak mempunyai teman dan
merasa dikucilkan oleh lingkungannya
( psikososial ).

AKSIS IV Merasa dikucilkan


AKSIS V

GAF ( Global Assessment of functioning )Scale :


60-51 Gejala sedang (moderat), disability sedang

AKSIS V GAF 60-51


EVALUASI MULTIAKSIS

Aksis I F20.0 Skizofrenia Paranoid


Aksis II Z 03.2 Tidak ada diagnosis
Aksis III Tidak ada
Aksis IV Merasa dikucilkan
Aksis V GAF 60-51 Gejala sedang
(moderat), disability sedang.
DIAGNOSIS KERJA

SKIZOFRENIA PARANOID
DAFTAR MASALAH
Masalah organobiologik
Tidak ada

Masalah patologis dan perilaku


Gangguan persepsi berupa halusinasi auditorik dan visual.
Gangguan isi pikir berupa waham reference.

Masalah Psikososial
Klien merasa dikucilkan oleh lingkungan sekitarnya.
RENCANA TERAPI

RAWAT INAP

FARMAKOTERAPI PSIKOTERAPI
RAWAT INAP

Indikasi utama :
Tujuan diagnostik
Menstabilkan medikasi
Keamanan pasien, keluarga serta lingkungan
rumahnya, karena pasien sering membuat
kegaduhan dan melakukan tindakan yang
melukai orang lain.
FARMAKOTERAPI

Anti-psikosis
Tipikal
Haloperidol 3 x 5 mg
Chlorpromazine 3 x 100 mg
Trihexphenidyl 3 x 2 mg / hari
Pemberian tidak lebih dari 3 bulan.
PSIKOTERAPI
Terapi Sosial
Terapi kerja
Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan
hobi atau pekerjaan yang bermanfaat.
Terapi rekreasi
Olahraga ringan, berlibur.
PROGNOSIS

dubia ad malam

Kriteria Diagnosis Skizofrenia
Thought echo, Thought broadcasting, Thought
withdrawal, Thought Insertion
Delusion of control, delusion of influence, delusion of
pasivity, delusional perseption
Halusinasi auditorik
Waham-waham menetap jenis lain yang di anggap
penduduk setempat tidak wajar atau mustahil
Atau paling sedikit dua gejal di bawah ini
yang harus selalu ada secara jelas :
Halusinasi yang menetap dari panca indra apa saja
Arus pikir yang terputus atau mengalami sisipan yang
berakibat inkoherensi atau neorologisme.
Perilaku katatonik
Gejala-gejala negatif

Ada gejala-gejala khas tersebut diatas


berlangsung selama kurun waktu satu bulan
atau lebih.
Kriteria diagnosis Skizofrenia Paranoid, yaitu :
Memenuhi kriteria umum untuk diagnosis skizofrenia
sebagai berikut :
Halusinasi dan atau waham yang harus menonjol :
Halusinasi Auditorik
Halusinasi Visual
Halusinasi Referensi
Gangguan afektif, dorongan kehendak dan
pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak
nyata / tidak menonjol
Gambaran prognosa skizofrenia

Prognosis Baik Prognosa Buruk


Onset lambat Onset muda
Faktor pencetus jelas Tdk ada faktor pencetus onset
tidak jelas riwayat
Onset akut sosial,seksual&pekerjaan
Riwayat pramorbid yg buruk
sosial,seksual&pekerjaan Prilaku menarik diri
pramorbid yg baik Tidak menikah,bercerai atau janda
Gejala gangguan mood Riwayat keluarga skizofrenia
Sistim pendukung yg buruk
Menikah
Gejala negatif
Riwayat keluarga ganggun Tanda dan gejala neurologis
mood Riwayat trauma perinatal
Sistemp pendukung yang baik Riwayat penyerangan
Gejala positif
SD SDN Marunda
SMP SMP Islam Cilincing
SMA Tidak melanjutkan

Anda mungkin juga menyukai

  • Igd 2
    Igd 2
    Dokumen41 halaman
    Igd 2
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Materi Hafalan
    Materi Hafalan
    Dokumen8 halaman
    Materi Hafalan
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan TB Paru
    Penyuluhan TB Paru
    Dokumen32 halaman
    Penyuluhan TB Paru
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Materi Kls 3 Anfal Kaki
    Materi Kls 3 Anfal Kaki
    Dokumen6 halaman
    Materi Kls 3 Anfal Kaki
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Cimandala Baru Lagi
    Lapkas Cimandala Baru Lagi
    Dokumen92 halaman
    Lapkas Cimandala Baru Lagi
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi Program Pelayanan TB - PKM KD
    Evaluasi Program Pelayanan TB - PKM KD
    Dokumen51 halaman
    Evaluasi Program Pelayanan TB - PKM KD
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Penanggulangan Tuberkulosis Di Puskesmas
    Penanggulangan Tuberkulosis Di Puskesmas
    Dokumen21 halaman
    Penanggulangan Tuberkulosis Di Puskesmas
    Ika Ayu Paramita
    Belum ada peringkat
  • Minipro Dikonversi
    Minipro Dikonversi
    Dokumen34 halaman
    Minipro Dikonversi
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Minipro Presentasi
    Minipro Presentasi
    Dokumen25 halaman
    Minipro Presentasi
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • BAB V Putri (Revisi 1)
    BAB V Putri (Revisi 1)
    Dokumen3 halaman
    BAB V Putri (Revisi 1)
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Dokumen25 halaman
    Laporan Kasus
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • HIPERTIROIDISME
    HIPERTIROIDISME
    Dokumen30 halaman
    HIPERTIROIDISME
    PutriPratiwiRamadhianti
    0% (2)
  • Laporan Kasus-Word
    Laporan Kasus-Word
    Dokumen17 halaman
    Laporan Kasus-Word
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Referat Dermatoterapi 12
    Referat Dermatoterapi 12
    Dokumen22 halaman
    Referat Dermatoterapi 12
    Agatha Billkiss Ismail
    Belum ada peringkat
  • Sna
    Sna
    Dokumen11 halaman
    Sna
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Ptu
    Ptu
    Dokumen2 halaman
    Ptu
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • PR Tiroiditis
    PR Tiroiditis
    Dokumen6 halaman
    PR Tiroiditis
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen15 halaman
    Agama
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Amnesia: Siska Nursyamsi 1102005247
    Gangguan Amnesia: Siska Nursyamsi 1102005247
    Dokumen7 halaman
    Gangguan Amnesia: Siska Nursyamsi 1102005247
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Sindroma Metabolik
    Sindroma Metabolik
    Dokumen19 halaman
    Sindroma Metabolik
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Sna
    Sna
    Dokumen26 halaman
    Sna
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Referat Hipertiroid Fix 1
    Referat Hipertiroid Fix 1
    Dokumen31 halaman
    Referat Hipertiroid Fix 1
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • AMNESTIK
    AMNESTIK
    Dokumen9 halaman
    AMNESTIK
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Referat Tiroid
    Referat Tiroid
    Dokumen42 halaman
    Referat Tiroid
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • GGG Mental Organik (GMO)
    GGG Mental Organik (GMO)
    Dokumen31 halaman
    GGG Mental Organik (GMO)
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Panik Indah
    Gangguan Panik Indah
    Dokumen22 halaman
    Gangguan Panik Indah
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen15 halaman
    Agama
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat
  • Demensia 2
    Demensia 2
    Dokumen24 halaman
    Demensia 2
    PutriPratiwiRamadhianti
    Belum ada peringkat