Kurnia Utaminingsih
20204010047
Pemeriksaan Gerakan Bola Mata
Pergerakan bola
mata normal
Gangguan Pergerakan Bola Mata
1. Diplopia
Tidak sejajarnya aksis visual kedua bola mata akan menyebabkan bayangan jatuh
di kedua retina pada daerah nonkoresponden menimbulkan diplopia
binokular, artinya kalau satu mata ditutup, maka diplopia hilang
2. Kebingungan pandangan (visual confusion)
Pada ketidaksejajaran kedua aksis visual dapat menyebabkan kedua makula
secara serentak melihat obyek atau area yang berbeda menyebabkan
kebingungan visual. Pasien akan mengeluh bahwa bayangan obyek yang diminati
diganggu oleh latar belakang yang tidak diinginkan.
3. Penglihatan Kabur
Tidak sejajarnya sumbu visual juga dapat menyebabkan kabur. Disebabkan bayangan obyek ditangkap
di kedua retina pada daerah nonkoresponden tetapi jaraknya sangat dekat.
4. Vertigo
Pasien yang mengalami ketidakseimbangan verstibular akan mengeluh ketidakseimbangan atau
unsteadiness (bergoyang) dan terutama adalah vertigo. Vertigo adalah sensasi ilusi gerak pada dirinya
sendiri atau sekitarnya.
5. Osilopsia
Osilopsia adalah gerakan ilusi bolak-balik alam sekitarnya yang bisa horizontal, vertikal, torsional, atau
gabungan. Osilopsia bisa disebabkan oleh fiksasi yang tidak stabil. Apabila osilopsia timbul atau
bertambah berat saat menggerakkan kepala, maka osilopsia ini disebabkan oleh gangguan vestibuler.
6. Tilt (persepsi miring)
Persepsi tilt (miring atau menceng) adalah perasaan bahwa tubuh atau lingkungan mengalami rotasi.
Keluhan ini biasanya karena gangguan organ otolit, baik oleh gangguan sentral maupun perifer.
Pemeriksaan Binokuler
• Pada penyakit tertentu dapat terjadi gangguan penglihatan warna seperti buta merah dan hijau
pada atrofi saraf optik, neuropati optik toksik, dengan pengecualian neuropati iskemia, glaukoma
dengan atrofi optik yang memberikan gangguan penglihatan biru kuning
Faktor yang mempengaruhi buta warna
1. Faktor keturunan
2. Penuan
3. Terjadi kerusakan pada saraf optik
4. Terkena paparan zat kimia
5. Penyakit katarak
6. Terkena penyakit seperti diabetes, glaucoma dan multiple
sclerosis
Jenis – jenis dari buta warna
Buta warna ada 2 jenis yaitu buta warna total dan buta warna parsial.
Buta warna total adalah buta warna yang tidak bisa melihat sama sekali warna sehingga
hanya bisa melihat warna hitam - putih atau monokrom.
Buta warna parsial adalah buta warna dengan sebagian warna saja yaitu :
1. Tritanopia: Tidak bisa membedakan antara warna biru dan kuning. Warna biru dianggap
sebagai warna hijau, sedangkan warna kuning terlihat seperti abu – abu terang,
2. Tritanomali: Anda melihat warna biru menjadi agak hijau, dan pink terlihat merah dan
kuning (tidak peka warna merah)
3. Deuteranopia: warna merah dianggap sebagai kuning kecoklatan, dan hijau sebagai krem
(tidak memiliki sel kerucut warna hijau)
4. Deuteranomali: warna ungu dan biru susah dibedakan dan warna kuning dan hijau
menjadi merah (tidak peka warna hijau)
5. Protanomali: warna merah, kuning, dan jingga terlihat sebagai warna hijau,
6. Protanopia: warna hijau dan jingga terlihat sebagai warna kuning dan merah menjadi
hitam (tidak memiliki sel kerucut warna merah)
Pemeriksaan Amsler
• Pemeriksaan amsler gird adalah pemeriksaan macula secara fungsional
• Amsler Grid adalah suatu metode yang digunakan dokter mata untuk
mendeteksi masalah penglihatan akibat kerusakan pada makula (bagian
tengah retina ) atau saraf optik.
• Kerusakan dapat disebabkan oleh degenerasi makula atau penyakit mata
lainnya
https://www.scribd.com/document/341785737/Pemeriksaan-Strabismus
https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2018/08/MANUAL-SKILLSLA
B-SEMESTER-5-MATA-2018.pdf
http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/14958/1/390d0b67afed32873a87bf7ef0cc
5801.pdf
Buku Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, 2007
Buku Ajar Bagian Ilmu Kesehatan Mata, Panduan Klinik dan Skill Program
Profesi Dokter. Universitas Muslim Indonesia, 2017
Terimakasih