Anda di halaman 1dari 11

PEMBUANGAN SAMPAH BENDA TAJAM DAN JARUM

SUNTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2
RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Minah Sukri, MARS

Benda tajam adalah objek atau alat yang memiliki sudut tajam
PENGERTIAN atau runcing, yang dapat memotong atau menusuk kulit, seperti :
jarum suntik, bisturi, blood lancet , pecahan kaca dan ampul obat
Sebagai acuan penetapan langkah – langkah pembuangan benda
TUJUAN
tajam dan jarum suntik.
SK Direktur Nomor 29.001/RSSY/PER-DIR/VII/2021 Tentang
KEBIJAKAN
Pedoman PPI.
1. Pengelolaan Jarum/benda tajam setelah pakai :
a. Segera buang jarum/ needle ke dalam wadah yang
telah ditentukan dan dibuang sendiri oleh si pemakai
b. Container benda tajam diletakkan dekat dengan
lokasi tindakan.
c. Wadah yang digunakan harus tahan tusukan ( puncture
proof) berlabel biohazard atau berwarna kuning.
d. Setelah berisi 2/3 bagian petugas pengangkut memberi
label yang berisi keterangan tanggal pengangkutan,
sumber limbah, dibawa menggunakan troly menuju TPS
PROSEDUR B3.
e. Jangan menekuk / mematahkan jarum suntik/ benda
tajam yang telah dipakai.
f. Jangan meletakkan jarum suntik/ benda tajam bekas
pakai di sembarang tempat.
g. Dibawa ke TPS B3
h. Diserahkan ke pihak ke-3 yang sudah bekerja sama
dengan Rumah Sakit
2. Pengelolaan Pecahan kaca
a. Gunakan sarung tangan rumah tangga

PENCUCIAN WADAH TERTUTUP SETELAH DIPAKAI


UNTUK MENGIRIM LINEN KOTOR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO

b. Gunakan kertas koran untuk mengumpulkan pecahan


benda tajam tersebut, kemudian bungkus dengan kertas
c. Masukkan ke dalam container tahan tusukan dan dibuang
ke tempat pembuangan sampah.
1. Instalasi Gawat Darurat,
2. Instalasi Rawat Inap,
3. Instalasi Rawat Jalan,
4. Instalasi Kebidanan,

UNIT TERKAIT 5. Intensive Care Unit,


6. Instalasi Laboratorium,
7. Komite PPI
8. Sanitasi,
9. Cleaning Service
PENCUCIAN WADAH TERTUTUP SETELAH DIPAKAI
UNTUK MENGIRIM LINEN KOTOR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2
RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Minah Sukri, MARS

Mencuci / membersihkan troly linen kotor setelah dipakai unuk


PENGERTIAN mengirim linen kotor ke unit laundry dengan menggunakan bahan
desinfektan
Sebagai acuan penerapan Langkah-langkah dalam pembersihan
TUJUAN
wadah tertutup linen kotor di RSU Santo Yoseph Labuan Bajo.
SK Direktur Nomor 29.001/RSSY/PER-DIR/VII/2021 Tentang
KEBIJAKAN
Pedoman PPI.
1. Petugas ruangan setelah selesai melakukan serah terima linen
kotor dan masih menggunakan APD membawa wadah tertutup
ke tempat pencucian.
2. Mengambil wadah bersih yang siap digunakan lagi setelah
melakukan serah terima linen kotor
3. petugas laundry mencuci wadah tertutu dengan cairan
desinfektan
PROSEDUR
4. Bilas dengan air.
5. Kemudian sikat / gosok wadah tertutup menggunakan
detergen.
6. Bilas dengan penyemprotan air
7. Keringkan dengan kain / lap kering.
8. Keluarkan troly yang sudah kering dari ruang pencucian troli.
9. Lepas APD dan cuci tangan sesuai SPO.
1. Instalasi Gawat Darurat,
2. Instalasi Rawat Inap,
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Jalan,
4. Instalasi Kebidanan,
PEMBUANGAN SAMPAH BENDA TAJAM DAN JARUM
SUNTIK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2
RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
5. Komite PPI
6. Sanitasi,
7. Laundry
PENANGANAN LIMBAH PADAT B3 INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Minah Sukri, MARS

1. Limbah B3 adalah Bahan berbahaya dan beracun yang berasal


dari zat, energi/komponen lain yang karena sifat,
konsentrasi,/jumlah baik secara langsung/tidak langsung dapat
membahayakn lingkungan dan Kesehatan Manusia
PENGERTIAN
2. Limbah Infeksius adalah limbah yang telah erkontaminasi
organisme pathogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan
dan organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup
untuk menularkan penyakit pada manusia rentan.
TUJUAN Sebagai acuan pada saat menangani limbah B3 medis padat di
RSU Santo Yoseph Labuan Bajo
1. PermenLH No. 56/Menlhk-Setjen/2015 tentang Tata Cara Dan
Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
KEBIJAKAN Dan Beracun Dari Fasilita Pelayanan Kesehatan
2. SK Direktur Nomor 29.001/RSSY/PER-DIR/VII/2021 Tentang
Pedoman PPI
1. Limbah B3 Infeksius dimasukan kedalam tong sampah
bersimbol “Biohazard” yang dilapisi kantong plastic bewarna
kuning atau kantong plastic bewarna lain yang diberi
keterangan limbah infeksius. Hanya limbah B3 yang berbentuk
padat yang dapat dimasukan kedalam kantong plastic limbah
B3 Infeksius
2. Bila didalamnya terdapat cairan maka cairan tersebut harus
PROSEDUR dibuang ke tempat penampungan air limbah yang disediakan
atau lubang wastafel atau WC yang mengalirkan ke IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah)
3. Petugas Cleaning service yang melakukan pewadahan,
pengumpulan dan pengangkutan harus menggunakan APD
berupa Masker bedah 3ply, pelindung kepala, apron, sarung
tangan, face shield, gown, sarung tangan karet, sepatu boots
4. Setelah ¾ penuh atau paling lama 12 jam, sampah atau limbah
PENANGANAN LIMBAH PADAT B3 INFEKSIUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
B3 Infeksius dikemas dan diikat rapat lalu petugas
mengangkut menggunakan troly khusus limbah B3 Infeksius
5. Limbah B3 Infeksius padat medis dicatat dan disimpan pada
TPS B3
6. Petugas pengangkut yang telah selesai bekerja melepas APD,
mencuci tangan dan mandi menggunakan sabun antiseptik
1. Instalasi Gawat Darurat,
2. Instalasi Rawat Inap,
3. Instalasi Rawat Jalan,
4. Instalasi Kebidanan,

UNIT TERKAIT 5. Intensive Care Unit,


6. Instalasi Laboratorium,
7. Komite PPI
8. Sanitasi,
9. Cleaning Service

DEKONTAMINASI LINEN INFEKSIUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Minah Sukri, MARS

1. Linen infeksius atau linen kotor terinfeksi adalah linen yang


terkontaminasi darah, cairan tubuh, dan feses terutama yang
berasal dari infeksi TB paru, infeksi salmonella, dan shigela
(sekresi dan eksresi), HBV dan HIV (jika terdapat noda darah)
PENGERTIAN dan infeksi lainnya yang spesifik (SARS)
2. Dekontaminasi adalah suatu proses untuk mengurangi jumlah
pencemaran mikroorganisme atau substansi lain yang
berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut
3. Linen adalah bahan/alat yang terbuat dari kain, tenun
Sebagai pedomaan bagi petugas yang melakukan penanganan
TUJUAN
dan dekontaminasi linen infeksius
1. Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang
persyaratan Kesehatan Lingkungan
2. Pedomaan Manajemen Linen Di Rumah Sakit, Depkes RI
KEBIJAKAN tahun 2004
3. Buku pedomaan pelayanan linen laundry
4. SK Direktur Nomor 29.001/RSSY/PER-DIR/VII/2021 Tentang
Pedoman PPI
1. Menyiapkan bak perendaman tertutup
2. Membersihkan linen kotor dari soil/pengotor dengan
menggunakan sikat dan air mengalir
PROSEDUR 3. Isi bak perendaman dengan air dan chlorine 0,5%
4. Memasukan linen satu persatu kedalam bak perendaman yang
berisi larutan desinfektan
5. Linen harus terendam semua selama 10-15 menit

DEKONTAMINASI LINEN INFEKSIUS


No. Dokumen No. Revisi Halaman
29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
6. Keluarkan linen dari perendaman dan ditiriskan
7. Buang air bekas perendaman ke dalam saliran pembuangan
limbah

1. Komite PPI,
2. Sanitasi,
UNIT TERKAIT
3. Laundry

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN DARAH DAN KOMPONEN


DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Minah Sukri, MARS

1. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk yang


berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan
oleh jaringan tubuh. Yang selanjut darah tersebut termasuk
PENGERTIAN dalam katagori limbah cair
2. Penanganan pembuangan darah dan komponen darah adalah
proses kegiatan untuk menangani, memilah, dan mengelola
limbah
Sebagai pedoman untuk penanganan dan pembuanagan darah
dan komponen dara untuk :
TUJUAN 1. Melindungi penyebaran infeksi terhadap petugas kesehatan.
2. Mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitar.
3. Membuang bahan-bahan berbahaya dengan aman.
KEBIJAKAN SK Direktur Nomor 29.001/RSSY/PER-DIR/VII/2021 Tentang
Pedoman PPI.
1. Petugas kesehatan mengidentifikasi limbah yang dihasilkan.
Untuk limbah darah dan komponen darah termasuk limbah
infeksius
2. Petugas kesehatan memisahkan sumber limbah:
PROSEDUR a. Sarung tangan, kapas dan tisu yang terkena darah/cairah
tubuh.
b. Spuit bekas sampling.
c. Tabung darah/ tabung spesimen.

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN DARAH DAN KOMPONEN


DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
3. Petugas kesehatan membuang limbah infeksius sesuai dengan
jenis limbah:

a. Limbah padat infeksius (sarung tangan, kapas, dan tisu


yang terkena darah/cairan tubuh) dimasukkan dalam
tempat sampah injak yang telah dilapisi kantong plastik
warna kuning.
b. Limbah benda tajam (spuit) dimasukkan dalam kontainer/
safety box warna kuning atau berlabel biohazard yang
tahan tusuk, tahan air, dan anti bocor.
c. Tabung darah langsung di buang ke limbah infeksius
dalam keadaan tertutup.
4. Petugas cleaning service mengambil limbah infeksius pukul
12.00 , jika sudah terisi 3/4 bagian dapat memanggil petugas
cleaning service untuk diangkut.
5. Menyerahkan kepada pihak ke-3 yang telah bekerja sama
dengan Rumah Sakit
1. Instalasi Gawat Darurat,
2. Instalasi Rawat Inap,
3. Instalasi Rawat Jalan,
4. Instalasi Kebidanan,
UNIT TERKAIT 5. Intensive Care Unit,
6. Instalasi Laboratorium,
7. Komite PPI
8. Sanitasi,
9. Cleaning Service

PEMBUATAN LARUTAN CHLORINE 0,5%


No. Dokumen No. Revisi Halaman
29.003/RSSY/SOP/VII/2021 00 1/2

RSU SANTO
YOSEPH LABUAN
BAJO
Tanggal Terbit Ditetapkan
STANDAR
Direktur,
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO) dr. Minah Sukri, MARS

PENGERTIAN Suatu cara untuk membuat larutan chlorine 0,5% dari larutan
pemutigh dengan konsentrat 5%
TUJUAN Sebagai pedomaan petugas kesehatan diruangan untuk membuat
larutan klorin 0,5%
SK Direktur Nomor 29.001/RSSY/PER-DIR/VII/2021 Tentang
KEBIJAKAN
Pedoman PPI.
A. Persiapan Alat dan Bahan :
1. Larutan pemutih dengan konsetrat chlorine 5%
2. Air
3. Ember yang ada tutupnya
B. Langkah-langkah :
1. Gunakan alat pelindung diri (sarung tangan dan masker)
PROSEDUR 2. Siapkan larutan pemutih 1 bagian tersebut dan air bersih 9
baian dalam ember tertutup, diperoleh larutan 0,5%
3. Aduk larutan tersebut hingga rata dan segera tutup
kembaliu ember/wadah tersebut dengan rapat
4. Lakukan pembuatan chlorine 0,5% diruang yang aman dan
terbuka
5. Larutan chlorine 0,5% dipakai tidak boleh lebih dari 24 jam
1. Komite PPI
UNIT TERKAIT 2. Sanitasi,
3. Cleaning Service

Anda mungkin juga menyukai