0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan7 halaman
Dokumen tersebut membahas prosedur pengelolaan sampah infeksius dan limbah B3 di rumah sakit, mencakup pengertian, tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah pengelolaan, penyimpanan, serta tanggap darurat untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan menjaga keamanan lingkungan rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas prosedur pengelolaan sampah infeksius dan limbah B3 di rumah sakit, mencakup pengertian, tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah pengelolaan, penyimpanan, serta tanggap darurat untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan menjaga keamanan lingkungan rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas prosedur pengelolaan sampah infeksius dan limbah B3 di rumah sakit, mencakup pengertian, tujuan, kebijakan, dan langkah-langkah pengelolaan, penyimpanan, serta tanggap darurat untuk mencegah terjadinya kontaminasi dan menjaga keamanan lingkungan rumah sakit.
NIP. 19780922 2010001 1 009 Pengertian Sampah infeksius adalah sampah yang berkaitan dengan pasien yang memerlukan isolasi penyakit menular (perawatan intensif) dan sampah laboratorium Tujuan 1. Pencegahan terjadinya penularan penyakit 2. Mencegah terjadinya perkembangbiakan vector dan binatang pengganggu 3. Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang bersih dan memenuhi persyaratan kesehatan 4. Sebagai acuan dalam pengelolaan sampah infeksius Kebijakan 1. Permenkes No 7 Tahun 2019 tentangKesehatanLingkungan di RumahSakit 2. Berdasarkan SK Direktur RSUD Gelumbang No : 04 Tahun 2020 Tentang penetapan standar pelayanan pada RSUD Gelumbang
Prosedur A. Pengelolaan sampah padat Infeksius
1. Petugas pengelolaan sampah padat infeksius menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangan, sepatu (booth) 2. Pemilahan sampah padat infeksius dilakukan pada setiap sumber ruangan penghasil sampah padat infeksius yang dilapisi kantong plastic kuning 3. Petugas cleaning service mengambil sampah yang telah terisi 2/3 bagian pada tempat sampah padat infeksius 4. Sampah padat infeksius diangkut oleh petugas cleaning service menggunakan lat pengangkut khusu ke TPS sampah padat infeksius 5. Petugas cleaning service menimbang dan mencatat sampah padat infeksius sebelum disimpan di TPS infeksius 6. Penyimpanan sampah padat infeksius di TPS tidak lebih dari 3x24 jam 7. Setelah sampah padat infeksius tersebut dikumpulkan ditempat khusus (TPS) infeksius, petugas sanitasi mencatat dan petugas pihak ketiga menimbang sampah padat infeksius 8. Kemudian sampah padat infeksius diangkut oleh pihak ketiga untuk dilakukan pengelolaan B. Pengelolaan Sampah Cair Infeksius 1. Petugas pengelolaan sampah cair infeksius menggunakan alat pelindung diri (masker, sarung tangam,sepatu booth) 2. Pemilahn sampah cair infeksius dilakukan pada setiap sumber ruangan penghasil sampah cair infeksius 3. Pemilihan sampah dilakukan oleh petugas medis 4. Sampah cair infeksius dibuang ke wastafel atau saluran air 5. Apabila sampah cair infeksius berada dalam plabottle maka petugas medis harus menggungting botol infuse dan cairannya ke wastafel 6. Sampah cair infeksius tersebut akan masuk ke saluran air yang menuju ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 7. Di Instalasi pengolahan air limbah kemudian dilakukan pengolahan 8. Setelah dilakukan pengolahan dan air limbah memenuhi syarat kemudian dibuang ke lingkungan Unit Terkait 1. Rawat Inap 2. Rawat jalan 3. Penunjang medis 4. Sanitasi 5. Umum PENYIMPANAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) No. Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal Terbit Ditetapkan
Plt.Direktur RSUD Gelumbang SPO
dr. Indra Sakti
NIP. 19780922 2010001 1 009 Pengertian Kegiatan penyimpanan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil limbah B3 dengan maksud menyimpan limbah B3 yang dihasilkan. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Penyimpanan Limbah B3. Kebijakan Keputusan Berdasarkan SK Direktur RSUD Gelumbang Nomor : 04 Tahun 2020 Tentang penetapan standar pelayanan pada RSUD Gelumbang. Referensi Pedoman keamanan lingkungan fisik di RSUD Gelumbang. Prosedur Menyediakan tempat sampah medis disetiap poli yang ada dirumah sakit : 1. Tempat sampah injak berlapis plastik kuning. 2. Dus insfeksi ( safety box ) yang berlogo limbah medis untuk jarum suntik bekas pakai diberi alas. Limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan di RSUD Gelumbang setelah dikumpulkan dari setiap unit (unit/poli, keperawatan, laboratorium, radiologi, dan toilet ), dilakukan penyimpanan di TPS sebelum limbah B3 dibakar. 1. Kegiatan penyimpanan secara rutin likakukan oleh seseorang petugas cleaning service yang menangani tempat pembuangan sementara ( TPS ) limbah B3. 2. Petugas menggunakan APD : sarung tangan dan masker. 3. Petugas cleaning service melakukan penimbangan limbah B3 yang akan disimpan dan melakukan pencatatan buku kegiatan limbah B3 yang masuk kedalam TPS. 4. Petugas memeriksa kondisi plastik penyimpanan , tidak ada tumpahan,tidak ada robek, dan tidak bocor. Plastik di ikat dengan rapih dan safety box (jarumbox) dalam keadaan tertutup. 5. Limbah B3 yang bersifat insfeksius dimasukkan ke dalam Tempat Pembungan Sementara (TPS) insfeksius,dengan posisi tali ikatan di atas (tidak boleh terbalik). 6. Limbah B3 yang bersifat mudah terbakar, mudah meledak, korosif, dan beracun dimasukkan kedalam Tempat Pembuangan Sampah (TPS) B3 diletakkan diatas pallet sesuai dengan label/jenis bahan B3. 7. Penyimapnan limbah B3 tidak bleh disimpan lebih dari 90 hari, sesuai dengan jadwalyang telah ditentukan. 8. Hindari tumpahan, ceceran dari jenis-jenis limbah B3 yang disimpan, jika terjadi tumpahan segera lakukan tindakan sesuai dengan prosedur. 9. Pengambilan sampah medis oleh petugas sampah untuk dilakukan pemusnahan harus melampirkan dengan bukti document manifest yang ditanda tangani oleh penghasil limbah B3. 10. Limbah B3 yang keluar dari TPS B3 untuk dilakukan pemusnahan setelah dilakukan penyimpanan TPS , petugas Cleaning Service harus mengunci TPS limbah B3, TPS. Unit Terkait 1. Rawat Inap 2. Rawat jalan 3. Penunjang medis 4. Sanitasi 5. Umum TANGGAP DARURAT TPS LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3) No. Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal Terbit Ditetapkan
Plt.Direktur RSUD Gelumbang SPO
dr. Indra Sakti
NIP. 19780922 2010001 1 009 Pengertian Keadaaan Darurat adalah suatu kejadian, kondisi, atau peristiwa yang akan membahayakan kesehatan/keselamatan karyawan, dan atau menganggu keberlangsungan operasional kerja, di mana bila terjadi keadaan tersebut harus dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan sesegera mungkin. Tujuan Prosedur ini digunakan untuk memberikan petunjuk praktis penanggulangan keadaan darurat di TPS Limbah B3. Kebijakan Mencegah terjadinya suatu keadaan darurat yang dapat menyebabkan terganggunya kesehatan atau keselamatan pekerja. Prosedur 1. Tersedianya instalasi peralatan pengendalian, pencegahan, dan penanggulangan keadaan darurat pada TPS Limbah B3, seperti APAR, kotak P3K, absorbent/majun dan pasir/serbuk gergaji. 2. Tersedianya peralatan pelindung diri yang memadai untuk pekerja, seperti helm, sepatu safety,sarung tangan, dan masker . 3. Prosedur tanggap darurat ceceran/kebocoran pada proses penyimpanan Limbah B3 maupun saat proses pemindahan Limbah B3: a. Kenali jenis limbah B3 yang bocor. b. Jika terjadi kebocoran/tumpahan/ceceran dalam skala yang banyak segera hubungi Tim K3 RSUD GELUMBANG. c. Pergunakan APD yang sesuai. d. Segera lokalisir area tumpahan/ceceran menggunaan absorbent/majun. e. Tutup akses aliran tumpahan/ceceran yang menuju ke tanah terbuka atau badan air di sekitar area/lokasi. f. Taburi tumpahan/ceceran dengan menggunakan pasir atau bubuk gergaji, biarkan beberapa saat agar menyerap. g. Setelah terserap buang pasir atau bubuk gergaji ke dalam plastik limbah B3 kemudian simpan didalam TPS Limbah B3. h. Catat hasil kejadian dan laporan pada Tim K3 RSUDGELUMBANG. 4. Prosedur evakuasi tanggap darurat Limbah B3: a. Perlengkapan : a) Pengeras suara. b) K3 (Helm, Sarung tangan, masker). c) Lampu senter. d) Tandu. e) P3K. b. Prosedur Pelaksanaan. a) Persiapkan perlengkapan yang diperlukan terutama perlengkapan K3. b) Dapatkan informasi deskripsi kejadian pencemaran dan data mengenai assembly point serta pekerja atau penduduk sekitar yang berada di sekitar lokasi pencemaran. c) Informasikan kepada pekerja atau penduduk sekitar bahwa telah terjadi pencemaran di daerah tersebut serta potensi bahayanya. d) Arahkan evakuasi menuju assembly point yang telah ditentukan. e) Berikan pertolongan pertama apabila telah terjadi korban, dan evakuasi ke tempat yang lebih aman atau segera hubungi rumah sakit terdekat. f) Buat berita acara evakuasi secara lengkap. 5. Mekanisme pelaporan, evaluasi, tindakan perbaikan yang dilaksanakan, dan tindakan pencegahan untuk mencegah terulangnya kembali keadaan darurat. 6. Secara periodik dilaksanakan pemeriksaan dan inspeksi rutin terhadap fasilitas dan peralatan yang berkaitan dengan pencegahan dan persiapan, pengendalian, dan penanggulangan keadaan darurat. Unit Terkait 1. Rawat Inap 2. Rawat jalan 3. Penunjang medis 4. Sanitasi 5. Umum