Anda di halaman 1dari 3

PENGELOLAAN LIMBAH B3 MEDIS PADAT COVID-19

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/1

Ditetapkan,
TanggalTerbit
Standar Prosedur
Operasional

dr. Satriawan
Direktur Operasional
Limbah B3 Medis Padat adalah barang atau bahan sisa hasil kegiatan yang
tidak digunakan kembali yang berpotensi terkontaminasi oleh zat yang
bersifat infeksius meliputi : masker bekas, sarung tangan bekas, perban
Pengertian bekas, tisu bekas, plastik bekas minuman dan makanan, kertas bekas
minuman dan makanan, alat suntik bekas, set infus bekas, APD bekas, sisa
makanan pasien dan lain-lain yang berasal dari kegiatan pelayanan di UGD,
ruang isolasi, ruang ICU, ruang perawatan dan ruang pelayanan lainnya
Terhindarnya Resiko Kecelakaan kerja dan infeksi akibat Bahan Berbahaya
Tujuan Beracun dan terhindarnya Lingkungan dari efek pencemaran dari bahan
Berbahaya Beracun.
Peraturan direktur RS. Satria Medika,tentang Limbah Bahan Berbahaya dan
Kebijakan
Beracun (B3)
1. Limbah yang dihasilkan dari ruangan instalasi Covid termasuk dalam
Limbah Bahan yang Berbahaya dan Beracun sehingga dimasukkan
ke dalam bin sampah yang dilapisi dengan kantong plastik berwarna
kuning
2. Bila didalamnya terdapat cairan, maka cairan harus dibuang ke
tempat penampungan air limbah yang disediakan atau lubang
wastafel atau WC yang mengalirkan ke dalam IPAL
3. Setelah ¾ penuh atau paling lama 12 jam, sampah/limbah medis
dikemas dan diikat rapat
4. Limbah yang telah diikat, langsung diangkut dan di bawa ke TPS
Medis Rs. Satria Medika.
5. Petugas wajib menggunakan APD lengkap (masker, sarung tangan,
apron dan sepatu boot)
6. Pengumpulan limbah B3 ke TPS limbah B3 dilakukan dengan
menggunakan alat tranportasi khusus limbah infeksius dan petugas
menggunakan APD
7. Setelah selesai digunakan, wadah/bin didisinfeksi seperti klorin 0,5%
Prosedur dan lain-lain
8. Limbah tersebut sebelum ke TPS B3 ditimbang terlebih dahulu (look
book)
9. Simpan semua limbah Bahan Berbahaya Beracun pada tempat yang
sesuai dengan karakteristiknya.
10. Setiap 1 Minggu sekali diangkut oleh Pihak ke 2 yaitu PT. Teman
Sejati Sejahtera Abadi
11. Limbah B3 medis padat yang telah diikat, dilakukan disinfeksi dengan
disinfektan bila akan diangkut ke pengolah
12. Setelah di timbang oleh pihak ke 2, Petugas RS Satria Medika di
berikan berita acara untuk pengangkutan limbah tersebut oleh pihak
ke 2 (PT. Teman Sejati Sejahtera Abadi)
13. Limbah tersebut diangkut oleh pihak ke dua ( PT. Teman Sejati
Sejahtera Abadi ), limbah tersebut langsung dibawa ke PT. Tenang
Jaya Sejahtera yang bekerja sama dengan PT. Teman Sejati
Sejahtera Abadi untuk dimusnahkan
14. Pada TPS limbah B3 Covid-19 dilakukan disinfeksi dengan
menyemprotkan disinfektan pada plastik sampah yang telah terikat
Unit Terkait 1. Kesehatan Lingkungan
2. Cleaning Service
PENGELOLAAN AIR LIMBAH COVID-19
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

Ditetapkan,
TanggalTerbit
Standar Prosedur
Operasional

dr. Satriawan
Direktur Operasional
Air limbah kasus Covid-19 yang harus diolah adalah semua air buangan
termasuk tinja, berasal dari kegiatan penanganan pasien Covid-19 yang
kemungkinan mengandung mikroorganisme khususnya virus Corona, bahan
kimia beracun, darah dan cairan tubuh lain, serta cairan yang digunakan
Pengertian dalam kegiatan isolasi pasien meliputi cairan dari mulut dan/atau hidung atau
air kumur pasien dan air cucian alat kerja, alat makan dan minum pasien
dan/atau cucian linen yang berbahaya bagi kesehatan, bersumber dari
kegiatan pasien isolasi Covid-19, ruang perawatan, ruang pemeriksaan,
ruang laboratorium, ruang pencucian alat dan linen
Terhindarnya Resiko Kecelakaan kerja dan infeksi akibat Bahan Berbahaya
Tujuan Beracun dan terhindarnya Lingkungan dari efek pencemaran dari bahan
Berbahaya Beracun.
Peraturan direktur RS. Satria Medika,tentang Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3)
Kebijakan
Pedoman Pengelolaan Limbah Rumah Sakit Rujukan, Rumah Sakit Darurat
dan Puskesmas yang Menangani Pasien Covid-19
1. Cairan dari mulut dan/atau hidung atau air kumur pasien dimasukkan
ke wadah pengumpulan yang disediakan atau langsung dibuang di
wstafel atau lubang air limbah di toilet
2. Air cucian alat kerja dimasukkan langsung ke dalam lubang air limbah
yang tersedia, sedangkan alat makan dan minum langsung dibuang
ke dalam bin sampah yang telah dilapisi oleh plastik kuning
3. Pastikan semua pipa penyaluran air limbah harus tertutup dengan
diameter memadai
4. Pastikan aliran pada semua titik aliran lancar, baik di dalam gedung
Prosedur
maupun di luar gedung
5. Pemeriksaan instalasi penyaluran dilakukan setiap hari
6. Pastikan semua unit operasi dan unit operasi IPAl bekerja optimal
7. Unit proses IPAL sekurang-kurangnya terdiri atas proses sedimentasi
awal, proses biologis (aerob dan/atau anaerob), sedimentasi akhir,
penanganan lumpur dan disinfeksi dengan klorinasi (dosis
disesuaikan agar mencapai sisa klor 0,1-0,2 mg/l). Setelah proses
klorinasi, pastikan air kontak dengan udara untuk menghilangkan
kandungan klor di dalam air sebelum di buang ke badan air penerima
Unit Terkait 1. Kesehatan Lingkungan
2. Teknisi
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DOMESTIK
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1

Ditetapkan,
TanggalTerbit
Standar Prosedur
Operasional

dr. Satriawan
Direktur Operasional
Limbah Padat Domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan
Pengertian kerumahtanggan atau sampah sejenis, seperti sisa makanan, kardus, kertas
dan sebagainya baik organik maupun anorganik.
Terhindarnya Resiko Kecelakaan kerja dan infeksi akibat Bahan Berbahaya
Tujuan Beracun dan terhindarnya Lingkungan dari efek pencemaran dari bahan
Berbahaya Beracun.
Peraturan direktur RS. Satria Medika,tentang Limbah Bahan Berbahaya dan
Kebijakan
Beracun (B3)
1. Sediakan tiga wadah limbah padat domestik di lokasi yang mudah
dijangkau orang yaitu wadah untuk limbah padat organik, non-organik
dan limbah padat infeksius
2. Wadah tersebut dilapisi dengan kantong plastik dengan warna hitam
dan kuning sehingga mudah untuk pengangkutan limbah dan
pembersihan wadah
3. Pengumpulan limbah dari wadah dilakukan bila sudah ¾ penuh atau
sekurang-kurangnya sekali dalam 24 jam
4. Pengumpulan limbah padat dari wadah infeksius dilakukan bila sudah
¾ atau sekurang-kurangnya sekali dalam 6 jam
5. Petugas pengumpulan limbah harus dilengkapi denga masker,
sarung tangan, apron, sepatu boot dan penutup kepala
6. Pengumpulan dilakukan dengan langkah-langkah :
Prosedur a) Buka tutup tempat sampah
b) Ikat kantong pelapis dengan membuat satu simpul
c) Masukkan kantong ke wadah untuk diangkut
7. Setelah melakukan pengangkutan, petugas wajib mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir
8. Peralatan pelindung diri yaitu boot, dan apron agar didisinfeksi segera
mungkin dan untuk masker dan sarung tangan dibuang ke wadah
infeksius
9. Limbah padat organik dan anorganik agar disimpan di Tempat
Penyimpanan Sementara paling lama 1x24 jam untuk kemudian
diangkut oleh pengangkut kebersihan
10. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Padat Domestik agar
dilakukan disinfeksi

Unit Terkait 3. Kesehatan Lingkungan


4. Cleaning Service

Anda mungkin juga menyukai