Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN

BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :1
SOP Tanggal : 14 Februari
Terbit 2020
Halaman : 1 dari 3
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
NIP. 19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

1. Pengertian Penanganan dan Pembuangan Bahan Berbahaya adalah semua


kegiatan penanganan, pemisahan, pemilahan, pengurangan
volume, penampungan dan pembuangan bahan berbahaya yang
ada di Puskesmas
Bahan berbahaya dapat berupa limbah cair, limbah padat dan gas
karena dapat menjadi berbahaya bila tidak ditangani secara benar
Bahan berbahaya bisa berasal dari :
1. bahan baku yang sudah kadaluarsa;
2. bahan habis pakai (misalnya medium perbenihan yang tidak
3. terpakai);
4. produk proses di dalam laboratorium (misalnya sisa
spesimen);
5. produk upaya penanganan limbah (misalnya jarum suntik
sekali pakai setelah diotoklaf).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan dan
pembuangan bahan berbahaya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh Nomor
Tahun 2020 tentang Kebijakan Pelayanan Penunjang Klinis
Pengelolaan Obat, Manajemen Informasi, Manajemen
Lingkungan dan Prasarana, Manajemen Peralatan, Manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) Klinis Puskesmas Rawat Inap
Sungai Pinyuh
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun
3. Permenkes Nomor 27 Tahun 2027 Tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas melakukan dekontaminasi pada limbah sisa
Langkah- pemeriksaan yang mengandung bahan B3 kemudian
Langkah menaruhnya pada tempat sampah dengan plastic berwarna
kuning.
2. Petugas melakukan desinfeksi meja kerja sebelum dan
sesudah pemeriksaan untuk mencegah kontaminasi bahan
berbahaya.
3. Petugas melakukan pemisahan limbah B3 dan non B3
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN
BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :1
SOP Tanggal : 14 Februari
Terbit 2020
Halaman : 2 dari 3
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
NIP. 19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

4. Petugas mengunakan kantong plastic hitam untuk limbah non


B3.
5. Petugas menggunakan kantong plastic kuning untuk jenis
limbah B3
6. Petugas menempatkan limbah B3 jarum , spuit pada safety
cabinet.
7. Petugas menggunakan alat pelindung diri setiap menangani
limbah,
8. Petugas kebersihan mengambil kantong plastik yang berisi
limbah setiap hari setelah pelayanan atau setelah terisi 2/3
bagian telah terisi,
9. Petugas Kebersihan menempatkan limbah tersebut ke dalam
kontainer khusus yang disimpan diruang khusus, untuk
diambil pihak ketiga
6. BaganAlir -
7. Hal-Hal Pemakaian APD
yang Perlu
Diperhati-
kan
8. Unit - Laboratorium
Terkait - UGD
- R. Imunisasi
- VK
- KB
- Pelayanan Gigi Dan Mulut
9. DokumenT Dokumen Perjanjian Kerja Sama tentang Pembuangan limbah
erkait
10.Rekaman No Yang Isi Perubahan Tanggal
Historis Diubah Mulai
Perubahan Diberlakukan
1. Kolom Perubahan Referensi Yang 14 Februari
Referensi Sebelumnya : 2020
1. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 37
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN
BAHAN BERBAHAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :1
SOP Tanggal : 14 Februari
Terbit 2020
Halaman : 3 dari 3
PUSKESMAS
dr. Hj. RiskaSusanti
RAWAT INAP
NIP. 19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43
Tahun 2013 tentang
Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik
Yang Baik
3. Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya dan
Beracun
Menjadi :
1. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 37
Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
2. Peraturan Pemerintah
Nomor 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya dan
Beracun
3. Permenkes Nomor 27
Tahun 2027 Tentang
Pedoman Pencegahan
Dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai