Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS ARGA INDAH 2
Jl. Alimidan, Desa Punjung, Kecamatan Merigi Sakti, Kode Pos 38383
Email: pkm.argaindah2@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ARGA INDAH 2


NOMOR: 445.08/I/ /SK/PKM.AII/2023

TENTANG
PENGENDALIAN DAN PENGELOLAN
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN

DI PUSKESMAS ARGA INDAH 2

KEPALA PUSKESMAS ARGA INDAH 2

Menimbang : a. Bahwa untuk melaksanakan Undang-Undang Nomor 32 Tahun


2009 ketentuan Pasal 59 ayat (7) dan Pasal 61 ayat (3) tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlu
mengikuti Peraturan Pemerintah tentang Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun.

b. Bahwa panduan pengelolaan bahan dan limbah berbahaya


harus tersedia di puskesmas sebagai upaya penyehatan
lingkungan puskesmas yang bertujuan untuk melindungi
masyarakat dan karyawan akan bahaya pencemaran lingkungan
yang bersumber dari sampah maupun limbah puskesmas

c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, dipandang perlu


menetapkan pengaturan mengenai pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun dengan Surat Keputusan Kepala
Puskesmas Arga Indah 2;

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun


2008 Tentang Tata cara pemberian symbol dan label bahan
berbahaya dan beracun;
2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun
2009 Tentang tata cara perizinan pengelolaan limbah bahan
berbahaya dan beracun;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun


2014 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Bahan
Beracun
4. Undang-undang No.1 th 1970 tentang Keselamatan Kerja
5. Undang-undang No.36 th 2009 tentang Kesehatan Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor : 1691/
Menkes/ Per/ VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PENGENDALIAN DAN PENGELOLAN LIMBAHH


BERBAHAYADAN BERACUN
KESATU : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS ARGA INDAH 2
TENTANG PENGENDALIAN DAN PENGELOLAN BAHAN
DAN LIMBAH BERBAHAYA BERACUN DI PUSKESMAS
ARGA INDAH 2
KEDUA : Semua Petugas di Puskesmas Arga Indah 2 yang berhubungan
dengan bahan berbahaya wajib melakukan Inventarisasi,
Pengelolaan, Penyimpanan dan Penggunaan bahan berbahaya
secara aman berdasarkan jenis bahan berbahaya yang tercantum
dalam lampiran I
KETIGA : Harus disusun rencana pengendalian bahan dan limbah berbahaya
dan ditetapkan proses untuk:
a) inventarisasi bahan dan limbah berbahaya;
b) penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya;
c) pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure)
dan insiden lainnya;
d) pembuangan limbah berbahaya yang benar;
e) peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat
penggunaan, ada tumpahan (spill) atau paparan (exposure);
f) pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi
atau ketentuan persyaratan lainnya;
g) Pengangkutan, pemilahan, dan pencatatan bahan dan limbah
berbahaya.
h) pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah
berbahaya.
i) Pengakutan dan pembuangan Limbah berbahya
j) Terdapat MSDS bahan dan limbah berbahya

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana semstinya

Ditetapkan di : Punjung
Pada Tanggal :
KEPALA PUSKESMAS ARGA INDAH 2
KABUPATEN BENGKULU TENGAH

KASWI, S.Kep
NIP. 19870812 201001 1 002
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS ARGA INDAH 2
NOMOR : 445.08/I/ /SK/PKM.AII/2023
TENTANG : PENGENDALIAN DAN PENGELOLAN
BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYA
BERACUN DI PUSKESMAS ARGA
INDAH 2

PANDUAN PENGENDALIAN DAN PENGELOLAN


BAHAN DAN LIMBAH BERBAHAYABERACUN
DI PUSKESMAS ARGA INDAH 2

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Puskesmas merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan
pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. Kegiatan tersebut akan
menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya derajat
kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain adalah sampah dan
limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang
perlu perhatian khusus. Oleh karenanya perlu upaya penyehatan lingkungan puskesmas
yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dan pegawai akan bahaya pencemaran
lingkungan yang bersumber dari sampah maupun limbah puskesmas. Sampah atau limbah
puskesmas dapat mengandung bahaya karena dapat bersifat racun, dan infeksius.
Pemberitaan mengenai sampah medis yang ditemukan di pasaran sebagai mainan
anak-anak, menjadi perhatian publik. Seperti diketahui bahwa seharusnya sampah
medis seperti alat infus, alat suntik, dan sarung tangan harus dimusnahkan setelah
digunakan, jangan sampai jatuh ke tangan masyarakat. Puskesmas harus
mengupayakan sarana pelayanan kesehatannya harus menjadi tempat yang aman bagi
para pekerjanya, pasiennya, dan masyarakat di sekitarnya. Yang harus diperhatikan
adalah jangan sampai sampah medis tercecer, apalagi dimanfaatkan oleh orang-orang
yang tidak bertanggungjawab, bahkan sampai berdampak pada penyakit-penyakit
yang dapat membahayakan masyarakat.
Limbah medis sangat penting untuk dikelola secara benar, hal ini mengingat
limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan beracun. Sebagian
limbah medis termasuk kedalam kategori limbah berbahaya dan sebagian lagi termasuk
kategori infeksius. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi, limbah
farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan.
Limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran
penyakit baik kepada petugas, pasien, pengunjung ataupun masyarakat di sekitar
lingkungan puskesmas. Limbah infeksius biasanya berupa jaringan tubuh pasien,
jarum suntik, darah, perban, biakan kultur, bahan atau perlengkapan yang bersentuhan
dengan penyakit menular atau media lainnya yang diperkirakan tercemari oleh
penyakit pasien. Pengelolaan lingkungan yang tidak tepat akan beresiko terhadap
penularan penyakit.

I.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum :
Menjamin Keamanan dan Kesehatan pasien, keluarga, pengunjung, dan pegawai serta
keamanan dan keselamatan lingkungan Puskesmas Arga Indah 2.

b. Tujuan Khusus :
1. Melakukan inventarisasi bahan dan limbah berbahaya
2. Melakukan prosedur penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya
3. Melakukan pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden
lainnya
4. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada tumpahan
(spill) atau paparan (exposure)
5. Pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan
persyaratan lainnya;
6. Melakukan pengangkutan, pemilahan, dan pencatatan bahan dan limbah berbahaya.
7. Melakukan pembuangan limbah berbahaya yang benar
8. Pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.
9. Terdapat MSDS (Mataeril Safety Data Sheet) untuk informasi yang berhubungan
dengan hazardous material

I.3 KEBIJAKAN
Kebijakan manajemen pengendalian dan pengelolan limbah bahan berbahaya dan
beracun puskesmas arga indah 2 untuk selalu memproritaskan apek keselamatan dan
kesehatan kerja di puskesmas arga indah 2. Secara garis besar kebijakan tersebut
antaralain :

- Dalam melaksanakan tugasnya setiap pegawai wajib mematuhi ketentuan


dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Puskesmas mendukung memberikan perlindungan pada seluruh orang dan
lingkungan puskesmas.
- Setiap pengadaan bahan kimia B3 harus dilakukan pengelolaan
pengendalian dan mengupayakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta
pencegahan pencemaran lingkungan.

1.4. RUANG LINGKUP


Ruang lingkup Pengelolaan limbah berbahaya dan beracun atau B3 terdiri dari
- Penerimaan Bahan Beracun Berbahaya (B3)/ Hazardous Material oleh staf
purchasing
- Pelabelan Bahan Beracun Berbahaya (B3)/ Hazardous Material
- Penyimpanan Bahan Beracun Berbahaya (B3)/ Hazardous Material
- Penanganan Paparan Tubuh oleh Bahan Beracun Berbahaya (B3)/ Hazardous
Material
- Penanganan Tumpahan Bahan Beracun Berbahaya (B3)/ Hazardous Material
- Pembuangan Limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3)/ Hazardous Material
- Penanganan obat sitotosik atau Limbah Infeksius, Limbah cytotoxic dan limbah
B3
II. TATA LAKSANA

II.1 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Melakukan inventarisasi bahan dan limbah berbahaya yang ada pada setiap unit
pelayanan puskesmas dengan formulir daftar chemical.
- Mengidentifikasi chemical berdasarkan WHO
- Terdapat daftar dari hazardous material/Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan
limbah di puskesmas

2. Melakukan prosedur penanganan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya


- Dilakukan menggunakan APD
- Ketersedia semua bahan berbahaya di usahakan dalam jumlah minimal, dengan
kondisi kemasan rapi, tidak bocor serta dipastikan terdapat MSDS
- Jika hazardous material baik, di tandai atau diberi label hazardous material
chemical
- Chemical yang tergolong hazardous material disimpan di tempat khusus terpisah
dari chemical lainnya, dan aman dari risiko terjatuh/tertumpah.
- Penggunaan hazardous material chemical harus sesuai dengan peruntukannya.

3. Melakukan pelaporan dan investigasi dari tumpahan, paparan (exposure) dan insiden
lainnya
- Tersedianya form pelaporan terjadi tumpahan dan papan atau insiden lainnya
- Melakukan identifikasi dan analisis tindak lanjut pada insiden tersebut

4. Peralatan dan prosedur perlindungan yang benar pada saat penggunaan, ada tumpahan
(spill) atau paparan (exposure)
- Tersedianya alat spill kit di area puskesmas
- Mengetahui cara penggunaan spill kit apabila terjadi tumpahan, ceceran dari limbah
dan bahan berbahaya beracun
- Tersedianya MSDS dan mengetahui cara penanganan jika terjadi paparan

5. Pendokumentasian, meliputi setiap izin dan perizinan/lisensi atau ketentuan


persyaratan lainnya
- Setiap kegiatan terdapat dokumentasi
- Terdapat izin dan lisensi yang berkaitan dengan lb3

6. Melakukan pengangkutan, pemilahan, dan pencatatan imbah berbahaya.


- Semua limbah berbahya yang dihasilkan dari setiap unit pelayanan dilakukan
pengakutan oleh petugas kebersihan sesuai dengan jadwal pengakutan, serta
penggunakan APD standar
- Semua limbah dilakukan pemilahan sesuai dengan WHO, sesuai dengan wadah
penampung berdasarkan karakteristik limbah tidak bocor, tidak overload, kuat serta
tidak mudah sobek.
- Terdapat bukti pencatatan keluar masuknya limbah ke TPS limbah B3 puskesmas

7. Pemasangan label yang benar pada bahan dan limbah berbahaya.


- Kemasan limbah B3 wajib diberi label dengan memuat kriteria (nama LB3, Identitas
penghasil)

8. Melakukan Penyimpanan Limbah berbahaya sesuai dengan prosedur


- Semua limbah berbahya yang dihasilkan dari setiap unit pelayanan, telah dilakukan
pemilahan, pencatatan dan penimbangan selanjutnya di simpan di TPS LB3
puskesmas

9. Melakukan pembuangan limbah berbahaya yang benar


- Limbah yang tersimpan di TPS B3 puskesmas selanjutnya dilakukan pengakutan
oleh pihak ke 3 atau transporter yang sudah memiliki izin sesuai dengan PP KLHK,
menggunakan transportasi khusus pengakutan limbah
- Dilakukan pencatatan limbah keluar dan terdapat bukti pengiriman limbah b3 ke
pihak transporter

10. Terdapat MSDS (Mataeril Safety Data Sheet) untuk informasi yang berhubungan
dengan hazardous material
- Terdapat MSDS yang dipergunakan untuk mengetahui sifat dari chemical
(kimia dan fisika), cara penyimpanan, pertolongan pertamanya, APD
(Alat Pelindung Diri) / PPE ( Personal Protective Equipment) selama
mempergunakan chemical serta penanganan terhadap tumpahan/spill
chemical tersebut dan cara pembuanganya.
III. PELAPORAN DAN EVALUASI

III.1 PECATATAN, PELAPORAN, MONITORING DAN EVALUASI


a. Pelaporan bila mana ada kejadian tumpahan/spill ataupun eksposure hazardous
material (B3) atau insiden yang tidak diinginkan dilaporkan ke petugas k3 atau
tim PPI melalui “Form pelaporan tumpahan/paparan/insiden lainya” di
puskesmas arga indah 2
b. Monitoring data yang ada digunakan untuk memperbaiki program Hazardous
material/Bahan Beracun Berbahaya (B3):
- Pelaporan incident yang berhubungan dengan Hazardous
material/Bahan Beracun Berbahaya (B3) baik berupa tumpahan maupun
eksposure akan dilakukan dengan menggunakan laporan yang sama untuk
laporan incident lainnya.
- Hasil pelaporan incident maupun hasil audit akan menjadi improvement.
- Pelaporan data tentang jumlah clinical waste dan hazardous waste / bulan
serta data sharp container yang dipergunakan, dan data ini akan
dikumpulkan dan dilaporkan ke kepala puskesmas. Pencatatan & pelaporan
jumlah limbah B3 dilakukan oleh petugas kebersihan kebersihan dengan
menggunakan Formulir yang tersedia.
- List chemical termasuk untuk hazardous material dilakukan pada
semua unit pelayanan puskesmas arga indah 2
c. Evaluasi akan dilakukan setelah setiap kegiatan audit tentang hazardous material
dan pelaporan hasil evaluasi diserahkan ke sanitarian. Evaluasi keseluruhan
program Hazardous Material akan dilaksanakan setiap akhir tahun program
untuk melihat pencapaian program dan perencanaan tahun depannya.

III.2 DOKUMENTASI
Semua kegiatan dilakukan pendokumentasian dan pengarsipan sebagai bukti telah
terlaksananya pengdedalian dan pengelolaan bahan dan limbah berbahya dan beracun di
puksesmas arga indah 2.

Anda mungkin juga menyukai