Anda di halaman 1dari 143

LAPORAN TAHUN KE II TEAM BASED NUSANTARA SEHAT

PUSKESMAS SOPOBUTAR KABUPATEN DAIRI

PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2019

Oleh :

TIM NUSANTARA SEHAT PUSKESMAS SOPO BUTAR

ZULKIFAR, Amd.Kep

IRNAL MARNINDA, Amd.Gz

RUDISTI AMINAH, Amd.KL

MUHAMMAD MANSUR, SKM

CRISTIN J. LIMBONG, Amd.Keb

MURNIATI,Amd.Ak
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penyusunan laporan Tahun Ke 2 Team Based Nusantara Sehat
Puskesmas SopoButar, Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara selesai tepat pada
waktunya. Penyusunan laporan Team Based Nusantara Sehat ini bertujuan untuk
mengetahui keadaan Setelah penempatan Team Based Nusantara Sehat di Puskesmas
sopobutar tentang keadaan geografis-demografis, keadaan pembangunan kesehatan di
Puskesmas Sopobutar, keadaan derajat kesehatan masyarakat di Kecamatan Siempat
Nempu Hilir. Penyusunan laporan awal ini juga digunakan sebagai Evaluasi atau
Pertimbangan Kinerja selama 2 tahun Team Based VI Nusantara Sehat di Puskesmas Sopo
Butar.

Penyusunan laporan Team Based VI Nusantara Sehat Puskesmas Sopobutar ini


terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada

1. Bapak Drs Agustama, Apt, M. Kes Selaku kepala Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara yang telah memberikan arahan kepada kami terkait masalah
kesehatan Di Sumatera Utara pada umumnya dan Kabupaten Dairi pada
khususnya.

2. Ibu dr. Nitawati Sitohang Selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi
dimana Tim Nusantara Sehat ditempatkan di wilayah kerja beliau dan telah
memberikan arahan serta masukan kepada kami.

3. Bapak Junipar Silalahi, SKM , selaku Plt.Kepala Puskesmas Sopo Butar yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

4. dr. Jesman yang telah membibing dan mengarrahkan kami selama jadi Kapus
hingga Menjabat sebagai dokter Puskesmas Sopobutar, Staf maupun pegawai
Puskesmas yang telah memberi dukungan untuk melaksanakan program ini.

Penyusun menyadari bahwa penulisan laporan Tahun ke II Team Based VI


Nusantara Sehat Puskesmas SopoButar ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, penyusun mengharapkan kritik dan arahan yang bersifat membangun guna

i
memperbaiki laporan Team Based VI Nusantara Sehat ini. Penyusun berharap semoga
laporan Team Based VI Nusantara Sehat bermanfaat bagi Puskesmas SopoButar dan
pihak – pihak lain yang memerlukan.

Sopobutar, April 2019

Tim Nusantara Sehat PKM Sopobutar

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN

KATA PENGANTAR …………………………………………………………............. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………............ iii

BAB I ANALISA SITUASI ……………………………………………………............ 1

1.1 KEADAAN UMUM ……..………………………………………........…………... 1


1.1.1GEOGRAFIS …………………………………………………………............... 1
1.1.2DEMOGRAFI ..........………………………………………………………….... 3
1.1.3SOSIO, EKONOMI DAN PENDIDIKAN …………………………...........… 6
1.2 GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN ..........……………………….. 7
1.2.1SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS .............……………………… 7
1.2.2TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS ............………………………….... 27
1.2.3PEMBIAYAAN PUSKESMAS … …………………………………............... 28
1.2.4MANAJEMEN DASAR PUSKESMAS ……….…………………............….. 29
1.3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT ……………….............. 32
1.3.1MORTALITAS ........…………………………………………………….......... 32
1.3.2MORDIBIDAS .........…………………………….…………………………..... 33

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT

2.1 GAMBARAN PELAKSANAAN (MATRIK HASIL PELAKSANAAN


KEGIATAN…………………………………………………………................ 46
2.2 URAIAN KEGIATAN SETIAP ANGGOTA TIM NS……………….............. 75
BAB III PENUTUP…………………………………………………………..…… 117
LAMPIRAN

iii
BAB I

ANALISA SITUASI

1.1 KEADAAN UMUM


1.1.1 GEOGRAFIS
A. Keadaan Geografi, Topografi, Dan Iklim Wilayah Penempatan
Kecamatan Siempat Nempu Hilir dengan ibukota Sopobutar,
merupakan satu dari 16 kecamatan yang ada di kabupaten dairi, secara
geografis terletak pada bagian barat laut dari Sidikalang, ibukota
kabupaten dairi pada ketinggian antara 700-1.100 meter diatas permukaan
laut dengan suhu udara berkisar 26 ºC - 32 ºC. Luas wilayah 105,12 KM²
(10.512 HA) dimana sebagian besar arealnya terdiri dari pegunungan yang
bergelombang dengan tingkat kemiringan tanah bervariasi antara 0º - 25º,
dengan batas-batas wilayah :
- Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kecamatan Siempat Nempu Hilir –
batas alam Sungai (Lae) Simbolon ;
- Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan Silima Pungga – Pungga
batas alam Sungai (Lae) Simbolon ;
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Propinsi NAD dan Kabupaten
Pakpak Barat batas Alam Kawasan Hutan Lindung Register 66 Batu
Ardan;
- Sebelah Barat : Berbatasan dengan Propinsi NAD – batas alam
Kawasan Hutan Lindung Register 66 Batu Ardan;

Dari luas wilayah kecamatan tersebut, lebih dari 60 % merupakan kawasan


hutan dengan fungsi hutan lindung ( Register 66 ), 32 % merupakan lahan
petanian darat, 5% lahan pertanian sawah dan sisanya permukiman. Dari
penelitian geologi ditemukan bahwa pegunungan yang melintang dibagian
selatan dan barat kecamatan silima pungga pungga mengandung bahan-
bahan batuan mineral tambang seperti seng (Zⁿ) dan timah hitam (Pᵇ).

B. Letak Puskesmas Dan Wilayah Kerja Puskesmas (Luas, Jumlah Desa,


Dusun)

Puskesmas Sopobutar berdiri di atas tanah seluas 5000 m2. Luas


bangunan puskesmas 228m2. Puskesmas Sopobutar dibangun pada tahun
1985. Berada di wilayah ibukota kecamatan, yaitu di Siempat Nempu Hilir,

1
kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Puskesmas Sopobutar sudah
pernah direnovasi, tahun terakhir direnovasi adalah pada tahun 2015.
Sumber dana renovasi berasal dari dana APBD. Puskesmas Sopobutar
memiliki 3 buah rumah dinas, 1 buah ditempati oleh TIM NS dan 2 rumah
ditempati oleh Pegawai Yang Lain. Keadaan bangunan rumah dinas
puskesmas rusak sedang, tetapi masih bisa ditempati. Puskesmas Sopobutar
merupakan puskesmas non rawat inap.

Secara administrasi, wilayah kerja Puskesmas Sopobutar Kecamatan


Siempat Nempu Hilir terdiri dari 10 desa yaitu.

1. Desa lae itam


2. Desa pardomuan
3. Desa jambur indonesia
4. Desa simungun
5. Desa janji
6. Desa lae markelang
7. Desa lae luhung
8. Desa sopobutar
9. Desa lae sering
10. Desa lae haporas

Tabel 1
Luas Wilayah Kerja Puskesmas Sopobutar

2
Jarak Ke Ibu Kota
Desa / Village Luas/Area ( km ) 2 Kecamatan (km)

1 2 3
Lae Itam 18, 40 17
Pardomuan 13, 20 10
Jambur Indonesia 7, 12 3
Simungun 8, 62 4
Janji 11, 05 8
Lae Markelang 13, 50 17
Lae Luhung 8, 20 14
Sopobutar 6, 58 3
Lae Sering 7,95 10
Lae Haporas 10, 50 20

Jumlah 105,12

1.1.2 DEMOGRAFI
Tabel 2
Jumlah distribusi Penduduk, Kepala keluarga, dan penduduk menurut
jenis kelamin
No Desa Laki –laki Perempuan Jumlah Jumlah
penduduk kk
1 Sopobutar 421 302 723 204
2 Jambur 602 591 1.193 284
3 Simungun 463 453 916 235
4 Lae Sering 509 508 1.017 248
5 Janji 888 849 1.737 425
6 Pardomuan 640 672 1.312 304
7 Lae Itam 796 787 1.583 363
8 Lae Luhung 579 541 1120 239
9 Lae Markelang 914 678 1592 354
10 Lae haporas 412 384 796 169
Jumlah 6224 5765 11.989 2.825
Sumber data dari Puskesmas Sopobutar Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah distribusi
penduduk di kecamatan Siempat Nempu hilir yang menjadi sasaran pelayanan kesehatan
puskesmas Sopobutar berjumlah 11.989 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 2.825 yang
terdiri dari laki-laki 6.224 orang (51,91%) dan perempuan 5.765 orang (48,08%). Dengan
jumlah penduduk terbanyak pada Desa Janji, berjumlah 1.737.

3
A. Table distribusi penduduk menurut umur
Tabel 3
Persentase penduduk menurut umur USIA 0 BULAN- 9 TH

NO Bayi 0 TH Balita 0-1 th Balita 0-2 Balita 0-4 Anak Anak USIA Anak USIA Anak USIA
Th th Balita 1-4 SD ( 7TH) SD ( 8TH) SD ( 9TH)
Th
L P L P L P L P L P L P L P L P
2 120 112 243 228 371 348 629 597 510 486 136 130 138 133 139 133

Presentase Penduduk 7-12 Hingga Bulin dan Bufas


N 7-12 Th 18 th Usia Belum Produktif 65 WUS UNSILA BUMI BULI
O Produktif 15-64 RESTI (70) L N/BUF
AS
L P L P L P L P L P 15-49 30-50
L P
2 825 783 3141 3293 1978 1872 3225 3226 248 365 2344 1391 450 201 277 260

Dari tabel diatas dapat kita ketahui penduduk masyarakat kecamatan siempat Nempu hilir sebagian besar adalah Wanita Usia Subur (WUS)
dengan total 3735.

4
B. Table distribusi penduduk menurut suku dan agama
Table 4
Persentase penduduk menurut suku dan agama

No Desa Agama
Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lainnya
1. Lae Itam 96 515 910 - - -
2 Pardomuan 33 885 615 - - -
3 Jambur Indonesi - 1172 15 - - -
4 Simungun 22 850 177 - - -
5 Janji 95 950 612 - - -
6 Lae Markelang 45 1139 407 - - -
7 Lae Luhung 95 323 702 - - -
8 Sopo Butar 24 687 125 - - -
9 Lae Sering 20 401 320 - - -
10 Lae Haporas - 111 698 - - -

430 7033 4581 76

No Suku/ Etnis
Toba Pak –pak Karo Jawa Simalungun Lainnya
1 1454 50 10 1 5 -
2 1515 10 2 - 5 -
3 1178 7 - - 2 -
4 1024 25 - - - -
5 1577 50 10 - 20 -
6 1518 67 5 - 2 -
7 963 150 5 - 2 -
8 819 10 2 - 5 -
9 706 15 5 - 15 -
10 804 5 - - - -
11.558 389 39 1 56 116
Sumber data Kecamatan Siempat nempu hilir 2018

1.1.3 SOSIAL, EKONOMI DAN PENDIDIKAN


Penduduk yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar sebagian besar
merupakan suku batak Toba, dan mayoritas masyarakat setempat menganut agama
kristen. Bahasa yang digunakan sehari-hari pada umumnya yaitu bahasa daerah.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar sebagian besar sumber mata
pencaharian nya dengan berladang/bertani, sehingga lebih banyak waktu yang digunakan
masyarakat untuk berladang sehingga yang menjadi kendala kita di lapangan adalah
kurangnya antusias Masyarakat mengikuti Edukasi Kelompok kesehatan karena sibuk di

5
ladang, kecuali hari minggu yang digunakan untuk ibadah. Berikut adalah tabel distribusi
penduduk menurut pekerjaannya.
Tabel 5
Distribusi penduduk menurut pekerjaan
No Desa Pekerjaan
Petani PNS TNI/POLRI Pedagang Buruh
1 Lae itam 1089 20 - 11 -
2 Pardomuan 1493 29 - 11 -
3 Jambur Indonesia 1185 11 1 10 -

4 Simungun 1028 11 - 10 -
5 Janji 1572 65 - 20 -
6 Lae markelang 1555 22 - 15 -
7 Lae luhung 1493 20 1 9 -
8 Sopobutar 795 30 - 11 -
9 Lae sering 723 8 - 10 -
10 Lae haporas 806 - - 3 -
Sumber data kecamatan Siempat Nempu hilir tahun 2018
Berdasarkan tabel diatas kita mampu mengetahui mayoritas pekerjaan masyarakat
Siempat Nempu hilir ini adalah bertani dengan jumlah 11739 (96,85%) sementara
pegawai Negeri Sipil berjumlah 216 orang (1,78%), dan pedagang berjumlah 110
(0,90%).
Hak untuk mendapatkan pendidikan termaksud dalam pembukaan Undang –
Undang Dasar 1945, yang mewajibkan pemerintah menyediakan pendidikan yang
berkualitas bagi warga negara. Pendidikan menjadi pelopor utama dalam rangka
penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Jumlah sarana pendidikan
yang tersedia terhadap jumlah penduduk usia sekolah menurut tingkatannya menunjukkan
kesenjangan. Berikut adalah tabel distribusi jumlah sarana pendidikan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
Tabel 6
Distribusi Sarana Pendidikan
No. Jenis Pendidikan Jumlah Sarana
1 PAUD 12
1 SD 15
2 SMP 3
3 SMA/SMK 2
Sumber data profil puskesmas sopobutar 2019

1.2 GAMBARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


1.2.1 SARANA DAN PRASARANA PUSKESMAS
A. Data Puskesmas (Nama, Kode Puskesmas, Alamat, Jenis, Wilayah
Kerja, Ketersediaan Listrik Dan Air Bersih)
6
1 Provinsi Sumatra utara
2 Kabupaten/Kota Dairi
3 Nama Puskesmas Puskesmas sopobutar
4 Kode Puskesmas P1210090201
5 Alamat Puskesmas Desa sopobutar
6 Nomor Telp -
7 Alamat Email -
8 Plt.Kepala Puskesmas Junipar Silalahi, SKM
No. Telp 082272845974
9 Kategori Penilaian Perdesaan
10 Jenis Puskesmas Puskesmas non rawat inap
11 Letak Puskesmas Pedesaan
12 Topografi Wilayah Pegunungan bergelombang dengan
tingkat kemiringan tanah bervariasi
antara 0º - 25º
13 Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Siempat Nempu Hilir
Luas Wilayah Puskesmas 105,12 KM²
Jumlah Desa 10 desa
14 Demografi Puskesmas
Jumlah Penduduk 11.989
Jumlah KK 2.895
15 Jejaring Puskesmas
Posyandu 29
Posyandu Lansia 10
Pos Obat Desa 0
Saka Bakti Husada 0
Kader Kesehatan 145
Jumlah Pustu 6
Jumlah Poskesdes 5
Bidan Desa 13
Jumlah Dukun 2
Jumlah Bidan di Puskesmas 4
Jumlah Pusling Roda 4 2
Jumlah Pusling Roda 2 0
Jumlah Pusling Perairan 0
16 Rumah Dinas
Rumah Dinas Dokter 1
Rumah Dinas Paramedis 2
17 Kendaraan Transportasi
Roda 2 2
Roda 4 0
Tersedia angkutan umum untuk akses Tidak Ada
ke Puskesmas
18 Ketersediaan air bersih Air pegunungan
19 Ketersediaan Listrik PLN
Sumber Data Puskesmas 2019

B. Fisik Puskesmas Dan Jejaringannya

7
Puskesmas Sopobutar berdiri di atas tanah seluas 5000 m2. Luas
bangunan puskesmas 228m2. Puskesmas Sopobutar dibangun pada tahun
1985. Berada di wilayah ibukota kecamatan, yaitu di Siempat Nempu
Hilir, kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara. Puskesmas Sopobutar
sudah pernah direnovasi, tahun terakhir direnovasi adalah pada tahun
2015. Sumber dana renovasi berasal dari dana APBD. Puskesmas
Sopobutar memiliki 3 unit rumah dinas, 1 unit ditempati oleh tim
Nusantara Sehat dan 2 rumah ditempati oleh paramedis. Keadaan
bangunan rumah dinas puskesmas rusak sedang, tetapi masih bisa
ditempati. Pada tahun 2018 ada penambahan bangunan yang digunakan
sebagai Aula atau Ruang Rapat. Puskesmas Sopobutar merupakan
puskesmas non rawat inap dan sudah mengikuti Proses Akreditasi pada
Tahun 2018 dengan Status Terakreditasi Dasar.
Puskesmas sopobutar juga memeliki beberapa ruangan kerja yaitu :
1. Ruang Kepala Puskesmas
2. Ruang Tata usaha
3. Ruang Imunisasi dan Gizi
4. Ruang Poliklinik umum
5. Ruang KIA dan KB
6. Ruang Laboratorium
7. Ruang Gudang Obat

8
C. Denah puskesmas

R. DINAS R. DINAS
AULA PETUGAS

R. DINAS NS
Pojok Dahak

R. SP2TP, WC. PETUGAS WC.PASIEN R.KIA


DAHAK
KESMAS,
LAB DAN TB RUANG TUNGGU
JL. KESLING
SIEMPAT NEMPU HILIR
PARU PASIEN
R. KAPUS DAN
R. GIZI, TATA USAHA
POLIKLINIK UMUM REKAM R. FARMASI
IMUNISASI
MEDIK DAN
DAN POJOK ASI PENDATARAN

9
D. Jumlah Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling UKBM (Poskesdes,
Polindes, Desa Siaga, Posyandu, Rumah Tunggu Kelahiran)
Tabel 7
Jumlah Puskesmas Pembantu Di Puskesmas Sopobutar

No Desa Sarana Kesehatan Jumlah Petugas Kesehatan


Puskesmas Pustu Poskesdes Polindes RTK PNS PTT THL* TKS*
1 Lae Itam - 1 - 1 - 1 - 1 -
2 Pardomuan - 1 - 1 - 2 - - -
3 Jambur - - 1 - - 1 - - -
Indonesia
4 Simungun - 1 - - - 1 - - -
5 Janji - 2 - - - - - 2 -
6 Lae Markelang - 1 1 - - 2 - - -
7 Lae Luhung - - 1 - - 1 - 1 -
8 Sopobutar 1 - - - 1 11 - 2 2
9 Lae Sering - - 1 - - 1 - - -
10 Lae Haporas - - 1 1 - - - 2 -
*THL : Tenaga Harian Lepas termasuk supir (Driver hanya ada di Puskesmas)
*TKS : Tenaga Kerja Sukarela.
Sumber Data Puskesmas Sopobutar Tahun 2019

E. Jarak Pemukiman Dengan Layanan Kesehatan, Transportasi Yang


Dapat Menjangkaunya (Ketersediaan Transportasi) Biaya
Transportasi, Waktu Tempuh.
Tabel 8
Jarak pemukiman dengan layanan kesehatan dan alat transportasi

Desa Jarak ke pelayanan Alat transportasi Biaya Waktu


kesehatan yang dapat transportasi tempuh
menjangkau
Lae itam 17 km Mobil/Motor Tidak ada ± 1,5
tranportasi jam
umum
Pardomuan 10 km Mobil /motor Tidak ada ± 45
transportasi menit
umum
Jambur 3 km Mobil/Motor Tidak ada ± 20
Indonesia transportasi menit
umu
Simungun 4 km Mobil/motor Tidak ada ±30
transportasi menit
umu
Janji 8 km Mobil / motor Tidak ada ± 45
transportasi menit
umum

10
Lae markelang 17 km Mobil / motor Tidak ada ± 1,5
transportasi jam
umum
Lae luhung 14 km Mobil / motor Tidak ada ± 1 Jam
transportasi
motor
Sopobutar 3 km Mobil / motor Tidak ada ± 10
transportasi menit
umum
Lae sering 10 km Mobil / motor Tidak ada ± 30
transportasi menit
umum
Lae haporas 20 km Mobil / motor Tidak ada ± 1,5
transportasi Jam
umum

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jarak Desa terjauh adalah 20 km, yaitu Desa Lae
haporas, dengan perkiraan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam menggunakan kendaraan
Roda dua. Untuk transportasi umum tidak ada yang menuju Puskesmas jadi jika
masyarakat ingin ke puskesmas menggunakan kendaraan Pribadi Atau kadang
Menumpang Kendaraan Yang akan ke Ibukota Provinsi namun itu hanya sekali jalan, dan
untuk kembali ke rumah kadang menumpang kendaraan Tengkulak Sawit atau Durian.

11
F. Ketersediaan Obat Esensial, Obat Emergency, Dan Peralatan Medis Dan Peralatan Non Medis
Tabel 9
Daftar ketersedian obat esensial dan obat emergency Pusekesmas Sopo Butar Januari Tahun 2018

Peneri
No Nama Obat Satuan Saldo Awal Pengeluaran Saldo Akhir
maan

1 Alkohol 70% 1 L Onemed btl 0 - 0 -


2 Alkohol Swab Onemed box 0 - 0 -
3 Alopurinol tablet 100 mg tablet 0 - 0 -
4 Alprazolam tablet 0,25 mg tablet 0 - 0 -
5 Aminofilin Inj 24 mg/ml vial 0 - 0 -
6 Aminophylin tab 200 mg tablet 0 - 0 -
7 Amitriptiline tablet 25 mg tablet 0 - 0 -
8 Amlodipin tablet 5 mg tablet 20 - 0 20
9 Amoksisilin sirup kering Botol 0 - 0 -
10 Amoksisillin kaplet scored 500 mg kaplet 2108 - 500 1.608
11 Amoksisillin syrup kering forte 250 mg/5 ml botol 0 - 0 -
12 Antasida Doen I tablet kunyah tablet 200 - 100 100
13 Antasida doen tab tablet 0 - 0 -
14 Antasida Suspensi 200 mg/5 ml botol 0 - 0 -
15 Asam Ascorbat (Vit C) Tab 50 mg tablet 5144 - 900 4.244
16 Asam Askorbat (Vit C) tablet 50 mg tablet 0 - 0 -
17 Asam mefenamat 500 mg kaplet 0 - 0 -
18 Aseptan 500 cc + pump Onemed btl 6 - 0 6
19 Aseptic Gel 500 cc + Dispenser Onemed btl 1 - 0 1
20 Asiklovir tablet 200 mg tablet 40 - 40 -
21 Asiklovir tablet 400 mg tablet 0 - 0 -

12
22 Atapulgit tab 600 mg tablet 0 - 0 -
23 Atropin sulfat tab 0,5 mg tablet 0 - 0 -
24 Benzatin Penisilin 2,4 UI/ml vial 0 - 0 -
25 Betametasone Cream tube 0 - 0 -
26 Captopril tab 12,5 mg tablet 0 - 0 -
Catgut Chromic 3/0 + jarum 1/2 GT 35 mm
27 Onemed box 0 - 0 -
Catgut Plain 2/0 + jarum 1/2 GT 35 mm
28 Onemed box 0 - 0 -
29 Deksametason inj. ampul 0 - 0 -
30 Deksametason tablet 0,5 mg tablet 0 - 0 -
31 Dekstrometorphan tab 15 mg tablet 0 - 0 -
32 DEMETECH Catgut 0.75c + Jarum 1/2 37m R Kotak 0 - 0 -
33 DEMETECH Catgut 2.75c + Jarum 1/2 48m R Kotak 0 - 0 -
34 DEMETECH Catgut 2/0 150cm Tanpa Jarum Kotak 0 - 0 -
35 DEMETECH Catgut 3/0 150cm Tanpa Jarum Kotak 0 - 0 -
36 Difenhidramin Inj ampul 10 - 10 -
37 Diphenhidramin injeksi 10mg/ml (HCl) ampul 0 - 0 -
38 Doksisiklin capsul 100 mg kapsul 0 - 0 -
39 Domperidon suspensi 5mg/5ml botol 0 - 0 -
40 Domperidon Syr 5 mg/ml botol 0 - 0 -
41 Domperidon tablet 10 mg tablet 0 - 0 -
42 E-CARE ANTISEPTIC Hand Rub 10 btl @ 500ml Kotak 0 - 0 -
43 E-CARE SURGI GLOVE 6.0 Pasang 0 - 0 -
44 E-CARE SURGI GLOVE 7.0 Pasang 0 - 0 -
45 E-CARE SURGICAL MASK 3 ply EARLOOP kotak 0 - 0 -
46 E-CARE SURGICAL MASK 3 ply TIE ON kotak 0 - 0 -
47 E-CARE SURGICAL MASK EARLOOP Kotak 0 - 0 -
48 E-CARE SURGICAL MASK plus 3 ply EARLOOP kotak 0 - 0 -
49 Epinefrin (Adrenalin) inj 1 mg/ml (0,1%) ampul 14 - 0 14

13
50 Eritromisin kaplet 500 mg kaplet 1300 - 300 1.000
51 Erytromisin 250 mg Kapsul kapsul 0 - 0 -
52 Erytromisin syrup 200 mg/5 ml botol/60 ml 0 - 0 -
53 Etanol 70% cairan botol 0 - 0 -
54 Eugenol Cairan ktk/12 btl 0 - 0 -
55 Fitomenadion (Vit K) inj Ampul 0 - 0 -
56 Fitomenadion (Vit. K1) tablet 10 mg tablet 0 - 0 -
57 Flukonazol kapsul 150 mg kapsul 0 - 0 -
58 Fluoksetin kapsul 20 mg kapsul 0 - 0 -
59 Furosemid tablet 40 mg tablet 0 - 0 -
60 Gentamisin salep mata 0,3% tube 44 - 6 38
61 Gentamisin salep mata 0,3% tube 0 - 0 -
62 Gentamisin ZK 0,1% tube 0 - 0 -
63 Glimepirid Tab 2 mg tablet 0 - 0 -
64 Glimepirid Tab 4 mg tablet 0 - 0 -
65 Glukosa larutan infus 5 % steril botol 8 - 0 8
66 Glyseril Guayakolat tab 100 mg tablet 0 - 0 -
67 Griseovulpin tan 125 mg tablet 0 - 0 -
68 Haloperidol inj 50 mg/ml ampul 0 - 0 -
69 Haloperidol Tablet 1,5 mg tablet 0 - 0 -
70 Hidrokortison 2,5% krim tube 0 - 0 -
71 Hidrokortison krim 2,5 % tube 17 - 6 11
72 Ibuprofen 400 mg tablet tablet 0 - 0 -
73 Ibuprofen Suspensi 100 mg/5 ml botol 5 - 0 5
74 Ibuprofen Tab 200 mg tablet 400 - 200 200
75 Infusion Set buah 0 - 0 -
76 Isosorbid Dinitrat Tab 10 mg tablet 0 - 0 -
77 IV Catheter No. 22 buah 0 - 0 -
78 Kapas 250 mg bungkus 0 - 0 -
79 Kaptopril tablet scored 25 mg tablet 0 - 0 -

14
80 Kasa Pembalut 2m x 80 cm Onemed rol 0 - 0 -
81 Kasa Pembalut Hidrofil 4m x 15 cm Onemed rol 2 - 0 2
82 Ketokonazol krim 2 % tube 0 - 0 -
83 Klobazam tab 10 mg tablet 0 - 0 -
84 Kloramfenikol salep kulit 2 % tube 0 - 0 -
85 Kloramfenikol suspensi 125 mg/ 5 ml botol 0 - 0 -
86 Kloramfenikol ZM 1% tube 0 - 0 -
87 Klorfeniramin Maleat (CTM) tablet 430 - 200 230
88 Kodein Tab 10 mg tablet 190 - 0 190
89 Kotrimoksazol suspensi botol 5 - 0 5
90 Kotrimoksazol tablet tablet 500 - 0 500
91 Kotrimoksazole Tab 480 mg tablet 0 - 0 -
92 Lansoprazoloe 30 mg kaps kapsul 0 - 0 -
93 Lidokain Inj 2% + Efineprin 1 : 80.000 Ampul 0 - 0 -
94 Metilergometrin inj 0,2 mg/ml ampul 0 - 0 -
95 Metilergometrin Maleat tab tablet 0 - 0 -
96 Metilprednisolon tablet 4 mg tablet 0 - 0 -
97 Metoclopramide 10 ml/gravistal botol 0 - 0 -
98 Metoclopramide Tab 5 mg tablet 0 - 0 -
99 Metronidazol tab 500 mg tablet 270 - 100 170
100 Metronidazole tab 500 mg tablet 0 - 0 -
101 Miconazole Cream 2% tube 0 - 0 -
102 Mikonazol krim 2 % tube 7 - 7 -
103 NaCl 0,9 % botol 0 - 0 -
104 Nifedipin tablet 10 mg tablet 364 - 0 364
105 Nistatin Vaginal tab 100.000 IU/g tablet 900 - 0 900
106 Nystatin vaginal tablet 100.000 IU/g tablet 0 - 0 -
107 Nystatin vaginal tablet 500.000 IU/g tablet 0 - 0 -
108 Ofloxacin Tab 400 mg tablet 0 - 0 -
109 Oksitosin inj 10 UI/ml ampul 0 - 0 -

15
110 Omeprazol kapsul 20 mg kapsul 0 - 0 -
111 Onemed Dermafix T 5x7 cm pcs 0 - 0 -
112 Onescrub 500 cc + Dispenser Onemed btl 0 - 0 -
113 Parasetamol sirup 120 mg/5 ml botol 25 - 7 18
114 Parasetamol tablet 500 mg tablet 60 - 60 -
115 Piridoksin (Vit. B6) tablet 10 mg (HCl) tablet 1660 - 300 1.360
116 Plester 5 yard x 2 inch rol 0 - 0 -
117 Povidon Iodida 10 % Btl/30 ml 0 - 0 -
118 Povidon Iodida larutan 10 % 60 ml botol 6 - 3 3
119 Prednison Tab 5 mg tablet 0 - 0 -
120 Protector desinfektan btl/1000 ml 0 - 0 -
121 Pyrantel Pamoat Syrup botol 0 - 0 -
122 Ranitidin Inj 25 mg/ml ampul 0 - 0 -
123 Ranitidin tablet 150 mg tablet 3460 - 300 3.160
124 Retinol (Vit A) 100.000 IU kapsul 0 - 0 -
125 Ringer Laktat botol 23 - 2 21
126 Risperidon 2 mg tablet 1000 - 0 1.000
127 Salbutamol 2 mg tablet 310 - 130 180
128 Salbutamol Tab 4 mg tablet 0 - -
129 Salbutamol tablet 4 mg tablet 0 - 0 -
130 Salisil bedak 2 % Kotak 0 - 0 -
131 Sefadroksil Syr Kering 125 mg/5 ml botol 0 - 0 -
132 Sefiksim kaps 100 mg kapsul 0 - 0 -
133 Setrizin tab 10 mg tablet 0 - 0 -
134 Sianokobalamin Injeksi 500 mcg ampul 0 - 0 -
135 Silk 2/0 + jarum 1/2 GT 35 mm Onemed box 2 - 0 2
136 Simvastatin tab 20 mg tablet 0 - 0 -
137 Siprofloksasin tab scored 500 mg tablet 100 - 100 -
138 Stera Infusion Set Anak pcs 33 - 1 32
139 Stera Infusion Set Dewasa pcs 0 - 0 -

16
140 Steracath IV Catheter 18G x 11/4" pcs 0 - 0 -
141 Steracath IV Catheter 20G x 11/4" pcs 0 - 0 -
142 Steracath IV Catheter 22G x 1" pcs 0 - 0 -
143 Steracath IV Catheter 24G x 3/4" pcs 0 - 0 -
144 Steracath IV Catheter 26G x 3/4" pcs 0 - 0 -
145 Syringe with Nedlle 3 cc buah 0 - 0 -
146 Tetrasiklin kaps 250 mg Kapsul 0 - 0 -
147 Tiamin (Vit. B1) tablet 50 mg tablet 1020 - 200 820
148 Tramadol kapsul 50 mg kapsul 0 - -
149 Vitamin B Kompleks tablet tablet 0 - 0 -
150 Diazepam injeksi Ampul 566 - 0 566
151 Diazepam tablet tablet 400 - 0 400
152 Pirantel tablet tablet 200 - 0 200

17
Table 10
Peralatan Medis dan Non Medis Puskesmas Sopobutar Tahun 2018

No. Nama Barang Jumlah


1 Puskesmas Sopobutar
Alat-Alat Angkutan
- Mobil ambulance 2
- Sepeda Motor 8
Alat Kantor dan Rumah Tangga
- Rak besi/ metal 2
- Filling besi/ metal 8
- Lemari kaca 4
- Lemari kayu 5

- Meja periksa pasien 3


- Kursi tamu 2
- Kursi putar 3
- Kursi biasa 17
- Kursi lipat 6
Kursi Plastik 78
Meja computer 1
- Meja ½ biro 14
- Lemari es 4
- Computer computable 2
Speker 1
- Dispenser 1
- Printer 3
- - Regulator 1
Laptop 2
Tirai 1
Galon Air 1
- Meja kerja pimpinan 1
Proyektor 1
Slide Proyektor 1
Gambar Presiden/wakil Presiden 1
Tiang Bendera 1
Lemari besi 6
Papan pengumuman 1
Meja Besi 7
Tempat Tidur Besi 3
Bangku Tunggu 9
Matras 3
Alat Alat kedokteran
- Stethoscope 4
- Tensimeter 6

18
- Wascom 4
- Arteri Klem 1
- Nirbekhen 1
- KorenTang 2
- Tabung Oksigen 3
- Alat Kedokteran Umum Lainnya 16
- Aero Sterilisator 3
- Speculum 1
- Alat Kedokteran KB Lainya 2
- Suction Pump 1
- Operation Lamp 1
- Ecg Monitor 1
- Oxygen Regulator 2
- Examination Table 2
- Alat Kesehatan Kebidanan dan Kandungan Lainya 2
- Syringe -
- Hb Meter -
- Resuscitator 1
- Tread Mill 1

Alat Laboratorium
- Klem 2
- Spuit (Alat penyuntik) -
- Lain lain 4
- Reflex Hamer 1
Pustu Lae Markelang
2 Alat Kantor dan Rumah Tangga
- rak besi/metal 2
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 3
- Meja priksa pasien 1
- kursi lipat 1
- meja ½ biro 3
Kursi Rotan -
Alat-alat kedokteran
- Stethoscope 1
- tensimetar 1
- Waskom 2
- infusing stand 1
- korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 3
- aero sterilisator 1
- Speculum 3
- pelvi meter 1
- alat kedokteran kb lainnya 1
- gynecological examining table 1
- Neonatal resuscitation 1

19
- alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Hb meter 1
- klem 1
Spatel Lidah 1
Hamer reflek 1
Gunting 1
Dopler 1
Pustu pardomuan
3 Alat kantor dan rumah tangga
- Rak kayu 1
- Filling besi /metal 1
- Tempat tidur besi /metal (lengkap) 1
- Kursi putar -
- Meja ½ biro 2
Matras 1

Pustu Sirendu
4 Alat kantor dan rumah tangga
- Tempat tidur kayu (lengkap) 1
Examination Table 1
Filling Kabinet 1
Tensimeter 1
Stetoscop 1
Pustu perdamean
5 Alat kantor dan rumah tangga
- Rak Kayu 1
Meja Arjuna 1
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja priksa pasien -
- Meja ½ biro -
Box Baby 1
Lemari besi 1
Alat alat kedokteran
- Tabung oksigen 1
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- 0xygen regulator 1
Examination table 1
Pustusimungun
Alat kantor dan rumah tangga
- Filling besi/metal 1
- Kursi putar 2
- Kursi lipat 2
- Meja ½ biro 2
6 Alat –alat kedokteran
- Waskom 1
- Gunting Pembalut 2

20
- Anatomische pinset 3
- Instrument table 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 4
- Aero stalitator 1
- Spatel Lidah 3
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 1
Alat –alat laboratorium
- Tromol herbarium 1
- Klem 1
Pustulae luhung 3
Alat kantor dan rumah tangga lainnya 3
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja ½ biro 2
Pustulaeitam
Alat alat angkutan
7 - Sepeda motor 1
Alat kantor dan rumah tangga
- Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
- Banggu Tunggu 1
- filing Kabinet 1
- Kursi Putar 1
- Meja Besi/Metal 1
- Lemari Besi Metal 1
- Kursi Plastik 5
8 - Regulator 1
Alat alat kedokteran
- tensimeter 1
- Waskom 1
- Infusing stand 1
- Korem tang 3
- Tabung oksigen 1
- Aero sterilisator 1
- Speculum 1
- Gynecological examining table 1
- Dopler 1

Alat laboratorium
- Tromol herbarium 1
- Klem 1
Poskesdes laesokan
Alat kantor dan rumah tangga
- Lemari besi/metal 2
- Tempat tidur besi/metal(lengkap) 4
- Meja priksa pasien 1
- Kursi lipat 1
21
- Meja ½ biro 1
9 Alat alat kedokteran 30
- Stethoscope 2
- Tensimeter 2
- Waskom 5
- Infusing stand 2
- Korem tang 3
- Alat kedokteran umum lainnya 3
- Aero sterilisator 2
- Speculum 5
- Pelvi meter 1
- Alat Kedokteran KB Lainnya 1
- Ginekological examining table 1
- Neonatal resuscitation 2
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Gunting 3
- Klem 2
- Reflex Hamer 1
- Meteran 1
PoskesdesLae Sering
Alat-alat Angkutan 1
- Sepeda motor 1
Alat Kantor dan Rumah Tangga -
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 2
- Meja periksa pasien 1
- Matras 1
- Meja bayi 1
10 - Kursi lipat 1
- Meja ½ biro 1
Alat-Alat Kedokteran
- Stetoskop 1
- Tensimeter 1
- Waskom 3
- Infusing stand 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- Aero sterilitator 1
- Spekulum 3
- Pelvimeter 1
- Alat kedokteran KB lainnya 1
- Ginekological examining table 1
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 2
- Resuscitator 1
Spatel 1
- Klem 1

22
- Spatel Lidah 1
- Hamer Refleks 1
PoskesdesAeknauli 25
Alat-Alat Angkutan 2
- Sepeda motor 2
Alat Kantor dan Rumah Tangga 6
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 2
- Meja periksa pasien 1
- Kursi lipat
1
- kursi Putar
1
- Bangku tunggu
1
- Meja Besi
1
- Lemari Besi
1
- Meja Ginekologi
5
- Kursi Plastik

11 Poskesdes Lae Luhung


Alat Kantor dan Rumah Tangga 9
- Filing besi/metal 1
- Lemari kaca 1
- Kursi kayu/rotan/bambu -
- Tempat tidur besi/metal (lengkap) 1
- Meja periksa pasien 1
- Meja ½ biro -
Alat-alat Kedokteran
- Stetoskop 1
- Tensimeter 1
- Waskom 3
- Infusing stand 1
- Korem tang 2
- Alat kedokteran umum lainnya 2
- Aero sterilitator 1
- Spekulum 3
- Pelvimeter 1
- Alat kedokteran KB lainnya 2
- Gynecological examining table 1
- Neonatal resuscitation 1
- Alat kesehatan kebidanan dan kandungan lainnya 1
- HB meter 1
Alat Laboratorium 2
- Klem 2
Sumber data Puskesmas Sopobutar 2019 bagian Inventaris barang.

G. Daftar ketersediaan vaksin


Tabel 11
Ketersediaan vaksin puskesmas

23
Vaksin yang tersedia di Puskesmas lengkap, kecuali Vaksin Rabies. Jika ada
kasus tergigit anjing, maka puskesmas melakukan permintaan vaksin rabies Ke
Dinas Kesehatan. Sementara untuk Ketersediaan Vaksin di puskesmas
dilakukan permintaan vaksin ke dinas Setiap bulan sesuai kebutuhan, jadi untuk
kekurangan vaksin belum pernah terjadi.
- Penyimpanan vaksin?
Untuk penyimpanan Vaksin sendiri di puskesmas memiliki 2 buah kulkas
terdiri dari 1 freezer dan 1 kulkas refrigator. Suhu penyimpanan vaksin di
puskesmas diatur antara suhu 2°C hingga 8°C. sedangkan ketika
pendistribusian vaksin ke kegiatan imunisasi di posyandu di simpan di dalam
vaksin carier dan ditambahi cold pack agar suhu vaksin terjaga hingga sampai
ke posyandu.

H. Daftar ketersediaan alat kontrasepsi


Tabel 12
Daftar ketersediaan alat kontrasepsi

No Nama alkon Kode barang/ Banyaknya Ket,tahun produksi/ exp


No batch date
1 KONDOM 160922-C 10 GROSS SEP.2016/SEP.2020
2 SUSUK KB II 6100527 5 SET JAN.2016/JAN.2021
3 SUNTIK KB I 760115 300 BLYS SEP.2015/SEP.2020
4 AUTO 16312 200 BUAH OKTOBER.2016/SEP.2021
DISABLE
5 SAFETY BOX - 3 BUAH
6 PIL KB I F16B043B 500 VIAL JUNI.2016/JUNI.2021
Sumber: Data Puskesmas Sopobutar Tahun 2017 Pada tahun 2018 hingga 2019 Alkon
tidak di STOK DI Puskesmas Namun jika ada yang Ingin memasang maka Pemegang
Program Berkordinasi dengan BKKBN Untuk di Distribusikan Alkon,

1.2.2 TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS


Table 13
Tenaga Kesehatan Puskesmas

N Nama Jenis Pendidikan Profesi Status Lokasi


o kelamin kepegawaian / kerja
GOL
1 Junipar Laki-laki SKM PROMKE PNS/III.C Puskesmas
. Silalahi S Sopobutar
2 dr. jesman Laki – laki Kedokteran Dokter PNS / IV B Puskesmas
sopobutar
3 Arni silalahi Perempuan D III Bidan PNS / III D Puskesmas

24
kebidanan sopobutar
4 Sortauli Perempuan DI Perawat PNS / III D Puskesmas
harianja keparawan sopobutar
5 Ani siagian Permpuan D III Perawat PNS / III D Puskesmas
keperawatan sopobutar
6 Tiurma Perempuan SPRG Perawat PNS / III C Puskesmas
dame gigi sopobutar
sihombing
7 Osden Laki – laki SMA TU PNS / III B Puskesmas
simbolon sopobutar
8 Sepriliani A Perempuan D III gizi Tenaga PNS / III D Puskesmas
gizi sopobutar
9 Candra Jodi Laki – laki D III farmasi Tenaga PNS / III D Puskesmas
napitupulu farmasi sopobutar
1 Laostiar Perempuan DIII Bidan PNS / II C Puskesmas
0 sianturi kebidanan sopobutar
1 Liana Perempuan D III Bidan PNS / III D Poskesdes
1 saragih kebidanan lae sering
1 Rosmita Perempuan DIII Bidan PNS / III D Pustu lae
2 katerin kebidanan itam
1 Usia sri Perempuan DIII Bidan PNS / III D Poskesdes
3 ulina K kebidanan aek nauli
1 Resdi Perempuan DIII Bidan PNS / III D Polindes
4 megawati S kebidanan perdamean
1 Lasesti Perempuan SI Perawat PNS / III B Puskesmas
5 sinaga keperawatann sopobutar
1 Josen Laki – laki SPK Perawat PNS / II D Pustu
6 tumpak S pardomuan
1 Murdani Laki – laki SPK Perawat PNS / II D Puskesmas
7 sinaga sopobutar
1 Elvi nanda Perempuan DIII Bidan PTT Poskesdes
8 kebidanan lae luhung
1 Masrida Perempuan DIII Bidan PTT Pustu
9 manik kebidanan simungun
2 Dina Perempuan DIII Bidan PTT Poskesdes
0 sipayung kebidanan jambur
Indonesia
2 Pittaria Perempuan DIII Bidan PTT Pustu lae
1 manik kebidanan markelamg
Menaria Perempuan DIII Bidan THL Polindes
2 saragih Kebidanana lae itam
2

Maria Perempuan DIII Bidan THL Polindes


2 Onike Kebidanan Lae
3 sitohang Maromas
2 Urim Perempuan DIII Bidan THL Pustu
4 situmorang kebidanan sirunde
2 Martogi Perempuan DIII Bidan THL Poskesdes

25
5 sinabang KEBIDANA lae
N haporas
2 Parida Perempaun DIII Bidan THL Poskesdes
6 hanum kebidanan lae luhung
2 Desnawanta Perempuan SI kesehatan SKM THL Puskesmas
7 Padang masyarakat sopobutar
2 Novi anna Perempuan DIII Bidan THL Pustu
8 tambunan kebidanan perdamean
2 Arion Perempuan DIII Bidan TKS Puskesmas
9 simanullang kebidanan sopobutar
3 Rivai indah Perempuan DIII Bidan TKS Puskesmas
0 saragih kebidanan sopobutar
Sumber data puskesmas sopobutar tahun 2019

1.2.3 PEMBIAYAAN PUSKESMAS


Pengelolaan dana BOK non fisik di distribusikan oleh bendahara Dinas Kesehatan
kepada bendahara Puskesmas yang di salurkan dana nya per triwulan sekali. Dana
BOK nonfisik ditetapkan sesuai dengan NPD (Nota Pencairan Dana) yang telah
dianggarkan setiap tahunnya. Dana BOK nonfisik yang disalurkan ke puskesmas
digunakan untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan dalam upaya
promotif dan preventif di wilayah kerja puskesmas baik UKM esensial maupun UKM
pengembangan. Adanya tim Nusantara Sehat di puskesmas, maka penyaluran dana
BOK nonfisik dilaksanakan untuk melakukan pelayanan diluar gedung,
pemberdayaan masyarakat terkhusus dalam menjangkau daerah daerah sulit yang ada
di wilayah kerja puskesmas. Dana BOK nonfisik juga disalurkan untuk pemberian
gaji tenaga kontrak promkes yang bekerja di puskesmas.
Bentuk kegiatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik diuraikan untuk keperluan
antara lain:
a. Honorarium Pegawai Honorer/THL/Tidak tetap
b. Belanja ATK
c. Belanja Perangko dan Materai
d. Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas
e. Belanja Bahan praktek/Pelatihan/Peraga/Demo
f. Belanja bahan makanan tambahan
g. Belanja jasa tenaga narasumber
h. Belanja cetak
i. Belanja penggandaan
j. Belanja sewa gedung/kantor/tempat
k. Belanja sewa penginapan
l. Belanja sewa meja/kursi
m. Belanja sewa tenda
n. Belanja sound system
o. Belanja makanan dan minuman rapat
p. Belanja perjalanan dinas dalam daerah dan luar daerah

26
q. Belanja kursus singkat/pelatihan.
Hambatan dalam pengelolaan dana BOK nonfisik tidak ada, namun pelaksanaan
kegiatan yang telah direncanakan dalam RPK ( Rencana Pelaksanaan Kegiatan)
Puskesmas terkadang sering tertunda dan tidak sesuai dengan yang direncanakan
jadwal pelaksanaannya dikarenakan penyaluran dana BOK tersebut di salurkan
setelah kegiatan tersebut terlaksana,

1.2.4 MANAJEMEN DASAR PUSKESMAS


A. Visi dan misi puskesmas sopobutar
VISI :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu dan Profesional
Mencapai Masyarakat Sehat diwilayah UPTD Puskesmas Sopobutar.

MISI :

a. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Dasar yang Bermutu dan


merata.
b. Meningkatkan SDM Puskesmas.
c. Mengoptimalkan Peran dan Fungsi Puskesmas Pembantu,
Poskesdes, dan Polindes.
d. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk berperan Aktif dalam
membudayakan Pola Hidup Bersih dan Sehat

27
B. STRUKUTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Plt. PUSKESMAS SOPOBUTAR


JUNIPAR SILALAHI, SKM
WAKIL MANAJEMEN MUTU TATA USAHA
LASESTI SINAGA
Osden Simbolon

ADMIN UKM UKP SIMPUS KEPEGAWAIAN Umum rumah Tangga Keuangan


Desnawanta
Padang Rivai Indah S. Sepriliani A. S Tiurma D. Sihombing Lasesti Sinaga
Arni Silalahi dr. Jesman

PENANGGUNG JAWAB JARINGAN


Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab UKP
DAN JEJARING
Arni Silalahi dr. Jesman

JARINGAN JEJARING
UKM ESENSIAL UKM Pengembangan Rawat Jalan Laboratorium Farmasi
Dr.jesman Murniati Chandra J.
Kesehatan
Pelaksana Gizi Pemeriksaan umum RS. RUJUKAN LIMBAH MEDIS
Lingkungan
Sepriliani Dr.jesman PUSTU PUSLING RSUD. RSUD.SIDIKALANG
Rudisti JIWA
Irnal Marninda KHAIRUL P. SIDIKALANG
Aminah Lasesti Sinaga
POLI KIA
ARNI SILALAHI
Kes. Gigi
Promkes CHRISTIN J. L
Tiurma dame s PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU PUSTU
Desnawanta p. Arion s. SIRUNDE PARDAMEAN SIMUNGUN PARDOMUAN LAE ITAM L.MARKELANG
KIA URIM NOVIANA T MASRIDA TUMPAK ROSMITA K. PITARIA MANIK
ARNI, Christin P2P (Imunisasi.p2 Yankes Lansia POLI KB SITUMORANG MANIK SINAGA
Kb Diare, p2 Ispa, P2 Arni Silalahi LAOSTIAR
laostiar TB,P2 DBD, P2 SIANTURI
CAMPAK, P2 POSKES POSKES POSKES POSKES POSKES
GIZI POLIND POLIND POLIND
RABIES, P2 DES DES DES DES DES ES ES ES LAE
KECACINGAN,
SEPRILIANI A. S L.SERING L.LUHUN L
JAMBUR AEK SIRAT PAHLAW MAROM
SURVEYLANCE LIANA DINA M G NAULI HAPORA RESDI AN AS
R.TINDAKAN SARAGI SIPAYUN FARIDA USIA S M. S MENARI MARIA
SEPRILIANI,
ANI SIAGIAN H G HANUM SRIULIN MARTOG A ONIKE S.
TIURMA DAME, LASESTI SINAGA A K. I S.
SORTAULI, MURDANI SINAGA
Murdani sinaga, ZULKIFAR 28
Laostiar sianturi RIVAI I. SARAGIH
ARION S
1.3 SITUASI DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT
1.3.1 MORTALITAS
A. Angka Atau Kejadian Kematian Ibu, Bayi Balita Penyebab Kematian
Terbesar.
Angka kematian Ibu dan Bayi pada tahun 2019 sebanyak 2 orang Bayi dengan penyebab kematian adalah Satu Bayi lahir dengan
BBLR serta Prematur,, Sementara Bayi Yang satunya, Asfiksia, dengan penyebab Asap yang dibuat di dalam kamar Ibu dan Bayi.
Kejadian Ini terjadi pada Bulan Maret di Desa Jambur Indonesia dan Pardomuan.

29
1.3.2 MORBIDITAS
Tabel 14
Morbiditas Penyakit di Puskesmas Sopobutar
Bulan Februari 2019

Jumlah Penderita
No Jenis penyakit 0-7 8-28 1bl - <1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-44 45-54 55-59 60-69 ˃70 Total
hr hr th th th th th th th th th th
1 Penyakit infeksi pada
usus
101 Kolera
102 Diare termasuk
tersangka Kolera
103 Disentri 3
104 Infeksi penyakit usus 15 19 11 20 10 75
yang lain
2 Penyakit Tuberkulosa
201 TB Paru
202 TB Selain Paru (extra
pulmoner)
3 Penyakit Bakteri
301 Kusta I/T (MB)
302 Kusta B/L (PB)
303 Difteria
304 Batuk rejan
305 Tetanus
306 Pes

30
4 Penyakit Virus
401 Poliomyelitis akut
402 Campak
403 Radang Hati menular
404 Rabies/lyssa
405 DHF (Demam berdarag
Dengue)
406 Cacar Air
5 Riketsia dan Penyakit
karena Arthropoda
lain
501 Malaria dengan
pemeriksaan
Laboratorium
502 malaria tropika
(Falciparum)
503 Malaria tanpa
pemeriksaan
Laboratorium
504 Anthrax
6 Penyakit Kelamin
601 Infeksi gonokokus
602 Non gonokokus
603 Penyakit kelamin
lainnya
7 Penyakit infeksi
akibat parasit dan
akibat kemudian
701 Frambusia

31
702 Penyakit cacingan
703 Scabies 1 2 1 4
8 Gangguan Mental
801 Gangguan Psikotik
802 Gangguan neurotic
803 Retardasi mental
804 Gangguan kesehatan
jiwa bermula pada bayi
anak dan remaja, dan
perkembangan
805 Penyakit jiwa 1 1
9 Penyakit susunan
saraf
901 Epilepsi
902 Penyakit dengan
kelainan dan susunan
saraf lainnya
10 Penyakit mata dan
adnesia
1001 Glaukoma
1002 Katarak
1003 Kelainan refraksi
1004 Kelainan kornea
1005 Penyakit mata lain-lain 1 1 3 2 7
11 Penyakit pada telinga
dan Mastoid
1101 Infeksi telinga tengah 1 2 1 3 7

32
1102 Infeksi Mastoid
(Mastoiditis)
12 Penyakit Tekanan
Darah Tinggi 19 8 11 15 9 62
13 Penyakit saluran
pernapasan bagian
atas
1301 Hipotensi 3 1 4
1302 Infeksi akut lain pada
pernapasan bagian atas 2 1 9 15 12 17 12 14 16 21 119
1303 Penyakit lain pada
saluran pernapasan
bagian atas/ faringitis 2 6 2 1 2 13
14 Penyakit Lain pada
saluran Bawah
1401 Tonsilitis 1 1
1402 Bronkitis
1403 Asma 3 5 2 2 12
1404 Penyakit lain dari
pernapasan bawah
15 Penyakit Rongga
Mulut
1501 Karies gigi
` 1 11 4 3 7 26
1502 Penyakit Vulpa dan
jaringan periapikal
1503 Gingivitis dan penyakit
periodontal

33
1504 Gangguan gigi dan
jaringan penyangga
lainnya
1505 Penyakit rongga mulut,
kelenjar ludah, rahang
dan lainnya
16 Penyakit pada saluran
Kencing
17 Sebab Kelaianan
Kebidanan Langsung
1701 Keguguran/kb
1702 Perdarahan pada
kehamilan, persalian,
dan masa nifas
1703 Keracuan kehamilan
(eklamsia)
1704 Partus lama 3 3
1705 Perdarahan pada
kehamilan, persalian
dan masa nifas
1706 Hyperemesis/speksi 11 11
18 Keadaan Tertentu
Pada Masa Pranatal
1801 Trauma Lahir
1802 Asfiksia
1803 Tetanus neonatorum
19 Kecelakaan dan
Keracunan

34
1901 Kecelakaan dan ruda
paksa 1 1
1902 Keracunan bahan Kimia
1903 Keracunan bahan
makanan
20 Penyakit kulit dan
jaringan Subkutan
2001 Penyakit kulit infeksi 4 1 2 5 7 6 3 28
2002 Penyakit Kulit Alergi 5 8 5 9 3 1 1 3 35
2003 Penyakit Kulit karena
jamur
21 Penyakit pada system
otot dan jaringan
pengikat 9 15 18 5 47
22 Penyakit Lainnya
2201 jantung
2202 Anemia 3 3 6
2203 Gizi buruk
2204 Gastritis 12 13 10 12 47
2205 Dispepsia 12 3 1 2 2 20
2206 DM 1 1
2207 Hipertensi
2208 Benjolan punggung 1
2209 Keputihan
2210 Gigit anjing
2211 Anorexia
2212 Disminorea
2213 Febris 6 4 4 3 17

35
2214 Ultikaria 2 4 1 3 2 12
2215 Vertigo 4 4
Tabel diatas menggambarkan Morbiditas Penyakit yang berada di Puskesmas Sopo Butar, Data dari Puskesmas Sopo Butar.

36
Tabel 15
10 Nama Dan Jumlah Penyakit Terbesar Bulan Maret 2019

No Nama penyakit Jumlah


1 Ispa / Penyakit Saluran Pernapasan 117 kasus
Bagian Atas
2 Gastritis 62 kasus
3 Reumatoid 46 kasus
4 Hipertensi 40 kasus
5 Alergi 39 kasus
6 Penyakit kulit Infeksi 29 kasus
7 Karies Gigi 24 kasus
8 Febris 19 kasus
9 Asma 18 kasus
10 TB Paru 10 kasus

37
2. Gambaran Perubahan sebelum – sesudah Tim NS bergabung dengan Tim Puskesmas
No Indikator Sebelum Sesudah
I Manajemen
- SMD Belum ada Sdh Dilaksanakan
- MMD Belum ada Sudah Dilaksanakan
- Musrenbang Tk Desa ADA ADA
- Musrenbang Tk ADA ADA
Kecamatan
- Musrenbang Tk - -
Kabupaten
- RUKUNS integrasi Semua RUKUNS yang
dengan RUK diajukan Sesuai dengan
puskesmas Juknis Penggunaan DAK
Non Fisik.
- PKP (penilaian kinerja - Tidak Ada Format Baku.
puskesmas)
- Monev Terpadu LS - -
- Feed back hasil monev
SIP (Sistem Informasi
Puskesmas)
- Tenaga khusus Tidak Tidak
(ada/tidak)
- Sarana (ada/tidak) Ada Ada
- Pencatatan (manual/ Komputerisasi Komputerisasi
terkomputerisasi)
- Pelaporan (tepat Tepat waktu awal Bulan Tepat Waktu awal Bulan
waktu/tidak)
- Feedback dari Dinkes Dilakukan Dilakukan
Kabupaten
(Dilakukan/tidak)
- Supervisi dari Dinkes Ada Ada
Kab (ada/tidak)

No. Indikator Sebelum Sesudah


I UKM esensial
1 Promkes
- Desa siaga Belum ada Sudah Pernah Di Advokasi
ke Setiap Desa Pada Saat
Rapat Lintas Sektor Namun
belum ada Desa Yang
bersedia.
- Survey PHBS rumah Sudah dilakukan Sudah dilakukan dan terus
tangga berjalan pemantauan
setiap bulan.
- Posyandu aktif Sudah ada sebanyak 28 Sudah ada sebanyak 28

38
posyandu. posyandu, namun status
posyandu masih Madya
- TOGA Sudah ada tanaman obat Sudah ada tanaman obat
keluarga di beberapa rumah keluarga di beberapa
warga dan dimanfaatkan rumah warga dan
dimanfaatkan dan Pada TW
I Tahun 2019 Kembali Di
Sosialisasikan Penggunaan
Toga.
- Advokasi Desa Sudah ada Sudah ada untuk mencari
dukungan lintas sektor
dalam upaya
meningkatkan derajat
kesehatan di setiap desa
dengan adanya dukungan
anggaran desa untuk
kesehatan Selain Itu
Beberapa Desa melibatkan
TIM Kesehatan dalam
beberapa Kegiatannya
Termasuk meminta Tenaga
Kesehatan Sebagai Nara
sumber.
Di Tahun 2019 TIM Ns
Mengadvokasi Kepala Desa
Simungun Agar
memberikan Intervensi
Kepada Masyarakat dalam
bentuk PERDES Tentang
Persalinan di faskes, ANC,
Dan ASI Ekslusif.
2 Kesling Maret 2017 Maret 2019
- Cakupan air bersih (%) 100% 100%
- Cakupan jamban % 93,07%
keluarga (%)
- Cakupan rumah sehat 32,91% 42,18%
(%)
- Desa ODF Belum Ada Belum Ada
- TTU diperiksa (%) 40% 80%
- TPM diperiksa (%) 30% 70%
- Konseling (Klinik Belum Ada Belum Ada
sanitasi)

3 KIA-KB Maret 2017 Maret 2019

39
- K1 (%) 29 % 33 %
- K4 (%) 15,7 % 16 %
- Persalinan di faskes 13,6% 13 %
(%)
- KF (%) 16,4% 14 %
- KN lengkap (%) 11,32% 12%
- Cakupan KB aktif (%) 42,55% 40,3 %
- Jumlah kematian ibu 1 Pada Bulan Mei Tidak Ada
- Jumlah kematian bayi 1 Pada Bulan Mei 2
- Lainnya .......... Kasus KJDK, Dehidrasi
berat dan Lama di jalan
lahir
4 Gizi
- D/S 73,68% 94,1 %
- Kasus gizi kurang 13 kasus 18 orang
- Kasus gizi buruk 3 orang 5 orang
- ASI ekslusif (%) 53,63% 84,615% dilihat dari Jumlah
Bayi yang 6 bulan dibagi yg
telah ASI EKSLUSIF.
- Fe3 (%) 100% 100%
- Vit A (%) 100% 100%
- Konseling (Klinik gizi) Belum ada Belum ada
- Lainnya .......... Kebun Gizi, Pemberian
PMT-AS, Pemberian PMT
Bumil KEK
5 P2P Maret 2017 Maret 2019
- Desa UCI - -
- Imunisasi dasar - -
lengkap (%)
- Penemuan kasus TB 15 Orang 10 Orang
BTA+ (jumlah kasus)
- Pneumonia balita - -
ditemukan dan
ditangani (jumlah
kasus)
- Diare ditemukan dan 14 Kasus 1 Kasus
ditangani (%)
- PD3I (uraikan sesuai - -
kasusnya)
- API malaria (per 1000) - -
- Cakupan pengukuran - 1966 Orang yang Telah
tekanan darah (%) diukur TD Dari 7337 U15-59
dan >U 60 th. Sehingga
presentase yg diukur
26,79%.
- Pemeriksaan dan Belum ada Per Bulan Maret 7 orang

40
penemuan kasus HIV+ yang diperiksa HIV tidak
ditemukan kasus HIV
positif

II UKM pengembangan
1. Keswa Ada Pemantauan Setiap Bulan AdaDilakukan pemantauan
Pada ODGJ setiap bulan Pada ODGJ
Jika Pasien yang
mengganggu Masyarakat
Sekitar maka akan di rujuk
Ke RSJ. Di Medan.
2. UKS/Dokter Sudah ada namun belum Sudah ada dari Kelas 4 dan
Kecil dilakukan pelatihan kepada 5 Yang berprestasi.
dokter kecil sekolah

3. Pos lansia
Ada Namun hanya Beberapa Ada dan semua Desa sudah
desa yang aktif aktif melakukan Pos lansia,
Termaksud senam Lansia
dan pemantauan tekanan
Darah Pada Lansia.

Capaian Indikator SPM 2018

No. Indikator SPM Capaian (%)


1 @Bumil mendapatkan yan antenatal sesuai standar 77.48
2 @Bulin mendapatkan yan persalinan sesuai standar 90,9%
3 @Bayi baru lahir mendapatkan yankes sesuai standar 90,9%
4 @Balita mendapatkan yankes sesuai standar 79.24
5 @Anak usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai 95.2%
standar
6 @WNI 15-59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar 17,02%
7 @WNI 60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai 52,3%
standar
8 @Penderita hipertensi mendapatkan yankes sesuai standar 52,3%
9 @Penderita DM mendapatkan yankes sesuai standar 2,32%
10 @ODGJ mendapatkan yankes sesuai standar 46.15
11 @Orang dengan TB mendapatkan yankes sesuai standar 87,80%
12 @Orang berisiko terinfeksi HIV (Bumil, pasien TB, pasien IMS, 84%
waria/trans gender, pengguna NAPZA dan warga binaan LP)
mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar

41
Capaian PIS-PK 2018

No. Indikator KS Capaian (%)


1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 46,06
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 90,9
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 79,24%
4 Bayi mendapat Air Susu Ibu (ASI) eksklusif 51.25%
5 Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan 90.85%
6 Penderita tuberculosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar 84%
7 Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur 52,3%
8 Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak 46.15
ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok Dari 12037
jiwa,Yang
Terskrining
merokok 180
0rang dari
979 Yang di
jaring.
10 Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 76,57%
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 100
12 Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 94,7%

42
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM NUSANTARA SEHAT

2.1 GAMBARAN PELAKSANAAN ( MATRIK HASIL KEGIATAN)

Situasi pada masa tugas Tim NS Tahun ke-2


Target/Sasar
No Substansi 1 Bln Triw.1 Triw.2 Triw.3 1 Tahun Keterangan
an
Juni'18 Agt'18 Nov'18 Feb'19 Mei'19

1 Penerimaan Tim Ada Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah Sudah Puskesmas
Puskesmas Dilaksanakan Dilaksanakan Sopobutar
beserta Dinas
Kesehatan
Kabupaten Dairi
Berharap agar
ada lagi
pengganti Ns
TIM Di
Puskesmas
Sopobutar

2 P1 (perencanaan)

43
- SMD 10 desa SDH Dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sdh Sdh Dilaksanakan Setelah Proses
Dilaksanakan Di Tahun 2018 Penilaia
Di Tahun 2018 dan Sdh akan Akreditasi
dan akan Dilaksanakan Puskesmas
Dilaksanakan Kembali Sopobutar
Kembali November 2019 sudah
November Berangsur
2019 melaksanakan
Manajemen
Puskesmas

- MMD 10 desa SDH Dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sdh Sdh Dilaksanakan Meski Belum
Dilaksanakan Di Tahun 2018 Sempurna
Di Tahun 2018 dan Sdh akan Puskesmas
dan Sdh akan Dilaksanakan Sudah Mulai
Dilaksanakan Kembali melaksanakan
Kembali November 2019 MMD dari yang
November sebelumnya
2019 belum Pernah.

- RUK Ada Sdh Dilaksanakan Sudah dilaksanakan Sudah Dilaksanakan DI TW I Sudah Pada Tw 2 Belum Setiap Kegiatan
dilaksanakan ada RUK Yang yang diusulkan
diusulkan Karena oleh TIM NS
Proses Verifikasi Dan Jika sesuai
per TW dan dengan DAK
Biasanya DI bulan NON FISIK
Ke 2 atau awal tw. Usulan diterima.

44
- RUKUNS Beberapa Sudah dilaksanakan Sudah Dilaksanakan Sudah dilaksanan Untuk TW I Pada Tw 2 Belum Setiap Kegiatan
Diterima Semua RUK di ada RUK Yang yang diusulkan
terima dan diusulkan Karena oleh TIM NS
sudah Proses Verifikasi Dan Jika sesuai
dilaksanakan per TW dan dengan DAK
Biasanya DI bulan NON FISIK
Ke 2 atau awal tw. Usulan diterima.

- Musrenbang Tk Ada dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Setiap


Desa Musrembang
tenaga
kesehatan dan
TIM Nusantara
Sehat
dilibatkan.

- Musrenbang Tk Ada dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Setiap


Kecamatan Musrembang
tenaga
kesehatan dan
TIM Nusantara
Sehat
dilibatkan.

- Musrenbang Tk Ada Dilaksanakan hanya Dilaksanakan Dilaksanakan namun Dilaksanakan Dilaksanakan TIM Nusantara
Kabupaten mengikuti hanya mengikuti namun hanya namun hanya sehat tidak
musrembang Hanya mengikuti musrembang mengikuti mengikuti mengikuti
kecmatan Musrembang kecamatan musrembang musrembang Musrmbang tk.
kecamatan kecamatan kecamatan Kabupaten

45
- Musrenbang Tk Ada Hanya mengikuti di Hanya Mengikuti di Hanya mengikuti di Dilaksanakan Dilaksanakan Tidak Mengikuti
Provinsi kecamatan Kecamatan kecamatan namun hanya namun hanya
mengikuti mengikuti
musrembang musrembang
kecamatan kecamatan

- Musrenbang Tk Ada - - - -
Nasional

3 P2 (penggerakan
pelaksanaan)

- Penyusunan RPK dilakukan dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Hasil dari
Penyusunan RPK
Akan di
Informasikan
Oleh Bendahara
melalui
Minilokakarya
Puskesmas.

- Pelaksanaan Ukm dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan


Luar Gedung:

46
a. Promkes dilakukan a. Penyuluhan a. Pemantauan a. Memberikan Di Bulan - Kesulitan dalam
tentang 12 tentang Rumah Penyuluhan 10 Februari melakukan
Indikator keluarga Tangga Yang Ber Indikator PHBS Pada Promosi
Sehat PHBS Rumah Tangga di 10 Kesehatan di
b. Penyuluhan PHBS b. Pemantauan Desa Wilayah Kerja
DI SEKOLAH Kesehatan Anak Puskesmas
c. Penyuluhan Sekolah b. Penyuluhan TB Sopobutar
Bahaya Rokok pada menggunakan Paru. adalah
Masyarakat Rapor Kesehatan Kurangnya
c. Skrining Kesehatan
d. Melaksanakan Antusias
Usia Sekolah
SMD masyarakat
d. Sosialisasi PTM dan dalam
PM. mengikuti
Edukasi
Kesehatan,
selain Itu masih
ada Budaya
masyarakat
yang
bertentangan
dengan prinsip
kesehatan
misalkan Masih
ada Budaya
Menghangatkan
Ibu dan Bayi
yang baru lahir
dengan Arang.

47
b. KIA dilakukan a. Pertolongan a. Pertolongan a. Pertolongan a. Pertolongan a.Pertolongan Kasus Kematian
persalinan di persalinan di fasilitas persalinan di fasilitas Persalinan di Persalinan di Bayi Masih ada
fasilitas kesehatan kesehatan faskes faskes hal ini terjadi
kesehatan karena masih
c. Penyuluhan b. Penyuluhan b. Melakukan b.Pemeriksaan HB ada Ibu yang
b. Membantu Pentingnya ANC Pentingnya ANC Penyuluhan di pada Ibu Hamil di tidak melakukan
Pengobatan Di setiaP Desa setiap Desa. Persalinan Di
Poliklinik d. Melaksanakan C. BIAS (Bulan Imunisasi tentang ANC, faskes, kurang
c. Melakukan kelas Ibu Hamil di anak Sekolah) Persalinan Di c. Melaksanakan
memanfaat kan
Pemeriksaan IVA tiap Posyandu. Faskes dan ASI Kelas Ibu Hamil DI
d. Posyandu Posyandu
Di setiap Desa. Ekslusif. Setiap Desa
sehingga Ada
e. Sosialisasi Tentang d. Melakukan BBLR Yang
c.Mengerjakan
Pentingnya Persalinan Penyuluhan Meninggal
Partograf
di Fasyankes. Bahaya Bagi Ibu karena Bersalin
untuk
dan Bayi yang di faskes selain
pengklaiman
baru lahir jika itu budaya
Jampersal.
DIasapin . menghangatkan
e. Pake arang Pada
e. Melakukan Ibu dan bayi
Penyuluhan yang baru lahir
Pentingnya masih
Mengikuti dilakukan.
Posyandu bagi
Kesehatan Ibu
dan Bayi.

48
c. Kesling dilakukan a. Pembuatan a. Pembuatan a. Pembuatan Laporan a. Melaksana a. Pembuatan Untuk
laporan Laporan Bulanan BulanaN kan Laporan Kepemilikan
bulanan b. Pemantauan b. Pemantauan Pemantaua Bulanan. Jamban Masih
b. Penyuluhan di tempat-tempat tempat-tempat TTU Di ada keluarga
Posyandu Umum Umum DI Setiap setiap b. Melakukan yang tidak
tentang c. Monitoring Air Desa Sekolah Pemicuan Di memiliki jamban
Rumah Sehat. bersih dan c. Monitoring Air Desa Janji, karena letak
Jamban di Desa bersih dan Jamban b. Melakukan Lae Luhung, geografis
PAMSIMAS. di Desa PAMSIMAS. Penyuluha Lae Itam tempat
n CTPS dan karena masih tinggalnya dekat
PHBS Di Banyak dengan Hutan
Sekolah Masayarakat atau
yang belum perkebunan
c. Monitoring memiliki sehingga
dan jamban. kesadaran untuk
Evaluasi
memiliki jamban
Kepemilika
masih kurang,
n Jamban
sementara itu
di setiap
Semua desa
Desa.
sudah bisa
d. Pendataan mengakses air
Data Dasar bersih.
sanitasi di
setiap
Desa.

49
d. Gizi dilakukan a. Posyandu balita dan a. Posyandu balita A. Posyandu balita dan a. Posyandu a. Posyandu Untuk Capaian
bumil (melakukan dan bumil bumil (melakukan balita dan balita dan bumil ASI Ekslusif yang
penimbangan BB (melakukan penimbangan BB bumil (melakukan belum
bayi dan balita, penimbangan BB bayi dan balita, (melakukan penimbangan mencapai 100%
melakukan bayi dan balita, melakukan penimbanga BB bayi dan di karenakan
pengukuran panjang melakukan pengukuran panjang n BB bayi balita, masih ada
badan dan tinggi pengukuran badan dan tinggi dan balita, melakukan anggapan
badan pada bayi dan panjang badan dan badan pada bayi dan melakukan pengukuran Masyarakat
balita serta tinggi badan pada balita serta pengukuran panjang badan bahwa jika bayi
melakukan bayi dan balita melakukan panjang dan tinggi sering menangis
pengukuran LILA serta melakukan pengukuran LILA badan dan badan pada maka Bayi
pada bumil) pengukuran LILA pada bumil) tinggi badan bayi dan balita sedang lapar
b. Melakukan pada bumil) B. Melakukan pada bayi serta dan ASI Saja
pengentrian data b.Melakukan pengentrian data dan balita melakukan tidak cukup.
hasil PSG pengentrian data hasil PSG serta pengukuran Sudah dilakukan
c. Membuat laporan hasil PSG C. Membuat laporan melakukan LILA pada penyuluhan di
bulanan gizi c. Membuat laporan bulanan gizi pengukuran bumil) tiap Posyandu
bulanan gizi D. Pemberian kapsul LILA pada b. Melakukan terkait
d. Pemberian kapsul Vitamin A, Tablet Fe bumil) pengentrian Pentingnya ASI
Vitamin A, Tablet Pada Bumil E. Melakukan data hasil PSG Ekslusif manfaat
Fe Pada Bumil e. Imunisasi ( BCG, TT, pengentria c. Membuat bagi Ibu dan
e. Imunisasi ( BCG, Campak di Posyandu) n data hasil laporan Bayi, dan jika
TT, Campak di dan Pemberian PMT PSG bulanan gizi Ibu sudah
Posyandu) dan F. Membuat d. Pemberian paham dan mau
Pemberian PMT f. Skrining Gizi kurang laporan kapsul Vitamin memberikan ASI
bulanan A, Tablet Fe EKSLUSIF Yang
gizi Pada Bumil jadi tantangan
G. Pemberian e. Imunisasi selanjunty
kapsul ( BCG, TT, adalah dari Ibu
Vitamin A, Campak di mertua atau
Tablet Fe Posyandu) dan nenek si Bayi
Pada Bumil Pemberian PMT yang
e. Imunisasi mengintervensi
f. Skrining Gizi
50
- Lokmin LS 4x dlm - 1X 1X 1x 1x Lokmin LS
setahun Dilakukan Sekali
(feb,mei,agt, Per TW, Dengan
nov) Mengundang
seluruh Kepala
Desa, Camat,
Kepala Sekolah,
PKK, Babinsa dll,
dengan agenda
Penyampaian
Hasil Kinerja
Puskesmas,
Hambatan dan
Masalah
dilapangan,
serta harapan
agar semua
Berperan dalam
peningkatan
taraf Kesehatan
diwilayah kerja
Puskesmas.
Selain itu
Penyampaian
Tentang
Keharusan
untuk bersalin
di Faskes
termasuk
Permenkes No
97 tahun 2014.

51
4 P3 (pengawasan
pengendalian dan
evaluasi)

- PKP (penilaian Ada, dan Ada Ada Ada Ada ada Ada PKP Dari
kinerja puskesmas) sudah Dinas Kesehatan
diverifikasi Namun tdk ada
Dinkes format Baku
yang diberikan,
Yang dilakukan
adalah
Pemaparan
Capaian
Puskesmas di
Dinkes, Biasanya
Dilakukan Di
awal Tahun,
Pertengahan
dan Akhir
Tahun.

- Monev Terpadu ada, dan ada Belum dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Setelah Proses
LS dokumen Akreditasi
Monev LS
Dilaksanakan
Per TW.

52
- Feed back hasil ada, dan ada dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Dilaksanakan dilaksanakan Semua
monev dokumen Masukan saat
Monev LS Jadi
Pertimbangan
dalam
menyusun POA
Puskesmas.

5 SIP (Sistem
Informasi
Puskesmas)

- Tenaga khusus Ada Tidak Tidak Tidak tidak Tidak ada

- Sarana Ada Ada Ada Ada Tidak tidak Sarana Yang


Dimaksud
Kurang Spesifik.

- Pencatatan Manual/ Manual dan Manual dan Manual dan Manual Dan Manual dan Masih ada
komputerisas komputerisasi komputerisasi Komputerisasi Komputerisasi Komputerisasi pemegang
i Program yang
membuat
laporan manual
dan sebagian
telah di
Komputerisasi.

- Pelaporan Dilaporkan Laporan tiap Awal Laporan tiap Awal Laporan Tiap Awal Manual dan Manual dan Semua Laporan
tepat waktu bulan bulan Bulan Komputerisasi Komputerisasi di laporkan awal
pada awal bulan untuk
bulan Laporan Bulan
berikutnya Sebelumnya.

53
- Feedback (dari Dilakukan uraikan bentuknya : Belum dilakukan Evalusai Kinerja NS - - Dinkes
Dinkes Kabupaten) surat, analisis dll bersama THL di Silalahi. Kabupaten
Melakukan
Feedback Untuk
TIM NS
Bersamaan
dengan Petugas
Promkes yang
THL dan NS
Individu.

6 Pencapaian SPM (12


indikator)

1) Setiap ibu hamil 100% ibu 41,5% 56,1% 72,7% 4% 16% Kesadaran
mendapatkan hamil Masyarakat
pelayanan antenatal mendapatka untuk
sesuai standar n pelayanan Memeriksakan
antenatal Kehamilan Saat
sesuai Hamil masih
standar Kurang Hingga
Maret 2019
Jumlah K1 33%
DAN K4
MENCAPAI 16%

54
2) Setiap ibu bersalin 100% ibu 43,8% 53,7% 83,8 % 3% 13% Masih ada Ibu
mendapatkan bersalin yang bersalin di
pelayanan persalinan mendapatka Luar Faaskes
sesuai standar n pelayanan atau Dukun
persalinan Beranak,
sesuai Namun di TW 1
standar Kami telah
melakukan
Penyuluhan
TenTANG
Persalinan di
Faskes sesuai
Permenkes No
97 Tahun 2014.

3) Setiap bayi baru 100% bayi 43,8 % 53,7% 83,8% 3% 13% Dari Target
lahir mendapatkan baru lahir yang Bulin 260
pelayanankesehatan mendapatka Orang per Bulan
sesuai standar n Maret Jumlah
pelayananke Ibu yang
sehatan bersalin 34
sesuai Orang, sehingga
standar bayi baru lahir
yang mendapat
pelayanan
kesehatn baru
berjumlah 34
orang.

55
4) Setiap balita 100% balita - - 90,85 % - - Petugas Gizi dan
mendapatkan mendapatka Bidan
pelayanan kesehatan n pelayanan Melakukan
sesuai standar kesehatan Pemantauan
sesuai Pelayanan
standar Kesehatan
namun Per
bulan maret
2019 belum ada
presentasenya
Karena Jumlah
IDL Belum ada,
D/S Belum
Mencapai 8 kali
timbangan.

5) Setiap anak pada 100% anak - - 98,2% - - Per Maret 2019


usia pendidikan pada usia Belum dilakukan
dasar mendapatkan pendidikan Skrining
skrining kesehatan dasar kesehatan,
sesuai standar mendapatka Puskesmas
n skrining Sopobutar
kesehatan melakukan
sesuai Skrining
standar Kesehatan Per
Bulan Agustus.

56
6) Setiap warga 100% WNI 13,1% 14,2 % 17,02% 17,37 17,37% Kurangnya
negara Indonesia usia 15 s.d. antusias
usia 15 s.d. 59 tahun 59 tahun Masyarakat
mendapatkan mendapatka Mengunjungi
skrining kesehatan n skrining Pos Bindu
sesuai standar kesehatan Menjadi
sesuai Kendala
standar Dilapangan, Jika
harus Home
Visit jarang
Masyarakat ada
di rumah karena
mayoritas
kerjaan bertani.
Sehingga di
setiap Pos Bindu
Kaadang
Orangnya Sama
dengan Bulan
Sebelumnya.

7) Setiap warga 100% WNI 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Di Setiap Desa
negara Indonesia usia 60 Sudah memiliki
usia 60 tahun ke atas tahun ke atas Pos Lansia,
mendapatkan mendapatka Namun jarak
skrining kesehatan n skrining dan akses yang
sesuai standar kesehatan kurang sehingga
sesuai Para lansia
standar belum semua
bias mengakses
Pos Lansia.

57
8) Setiap penderita 100% 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Dari target Yang
hipertensi penderita Harus dicapai
mendapatkan hipertensi 1967 Sampai
pelayanan kesehatan mendapatka Bulan maret
sesuai standar n pelayanan yang terdeteksi
kesehatan dan mendapat
sesuai pelayanan
standar sesuai standar
adalah 339
0rang. Namun
semua yang
terdeteksi HT
semua
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar.
Dengan Rumus
23,6%xJumlah
U15 Tahun
keatas. Sehingga
23,6%x8338x10
0%= 1967 yang
jadi target.

58
9) Setiap penderita 100% 2,4% 2,4 % 2,4 % 2,73% 2,73% Dari 731
Diabetes Melitus penderita Sasaran yang
mendapatkan Diabetes terdeteksi baru
pelayanan kesehatan Melitus 20 orang per
sesuai standar mendapatka maret 2019.
n pelayanan
kesehatan
sesuai
standar

10) Setiap orang 100% orang 46,15% 46,15 % 46,15 % 46,15% 46,15% Dari 13 orang
dengan gangguan dengan yang didiagnosa
jiwa (ODGJ) gangguan gangguan Jiwa
mendapatkan jiwa (ODGJ) ada 6 orang
pelayanan kesehatan mendapatka yang mendapat
sesuai standar n pelayanan pengobatan dan
kesehatan tidak ada yang
sesuai di terlantarkan.
standar

59
11) Setiap orang 100% orang 42,59% 64,4% 75,92% 90% 90% per maret 2019
dengan TB dengan TB sudah di
mendapatkan mendapatka temukan 10
pelayanan TB sesuai n pelayanan orang yang
standar TB sesuai positif. Dan
standar semua Pasien
yang positif
maka akan
diberikan OAT
dan Pelayanan
TB Sesuai
Standar. Namun
ada 1 ORANG
Yang gagal
Pengobatan.

60
100% orang 28,84 % 35,21 % 63,8% 6,31% 18,54%
12) Setiap orang berisiko
berisiko terinfeksi terinfeksi HIV
HIV (ibu hamil, (ibu hamil,
pasien TB, pasien pasien TB,
IMS, pasien IMS,
waria/transg
waria/transgender,
ender,
pengguna napza,
pengguna
dan warga binaan napza, dan
lembaga warga binaan
pemasyarakatan) lembaga
mendapatkan pemasyaraka
pemeriksaan HIV tan)
sesuai standar mendapatka
n
pemeriksaan
HIV sesuai
standar

7 PIS-PK

- Perencanaan 10 desa 0 desa 10 DESA 10 DESA 10 Desa 10 Desa -

61
- Pendataan 10 desa 2 Desa 4 DESA 4 DESA 6 Desa 6 desa Per Maret 2019
Sudah dilakukan
Pendataan di 6
Desa namun Di
puskesmas Kami
belum Masuk
Lokus PIS-PK
dan belum ada
pelatihan.
Sehingga
sementara Hasil
Pendataan baru
di input karena
Akun PIS-PK
Puskesmas
BARU bias di
akses.

-Intervensi program

a) Keluarga 100% 46.04% 46.04% 46,06% 40,3% 40,3% -


mengikuti program Keluarga
Keluarga Berencana mengikuti
(KB); program
Keluarga
Berencana
(KB)

62
b) Ibu melakukan 100% Ibu 43,8% 53,7% 83,8 % 3% 13% -
persalinan di fasilitas melakukan
kesehatan; persalinan di
fasilitas
kesehatan;

c) Bayi mendapat 100% Bayi - - 79,24% per Des 2018 - - -


imunisasi dasar mendapat
lengkap; imunisasi
dasar
lengkap;

63
d) Bayi mendapat Air 100% Bayi 61,53% 40 % 51,26% 84,6% dari 84,6% Untuk Capaian
Susu Ibu (ASI) mendapat Jumlah Bayi 6 ASI Ekslusif yang
eksklusif; Air Susu Ibu bulan/ Jumlah belum
(ASI) bayi yang ASI mencapai 100%
eksklusif; Ekslusif. di karenakan
masih ada
anggapan
Masyarakat
bahwa jika bayi
sering menangis
maka Bayi
sedang lapar
dan ASI Saja
tidak cukup.
Sudah dilakukan
penyuluhan di
tiap Posyandu
terkait
Pentingnya ASI
Ekslusif manfaat
bagi Ibu dan
Bayi, dan jika
Ibu sudah
paham dan mau
memberikan ASI
EKSLUSIF Yang
jadi tantangan
selanjunty
adalah dari Ibu
mertua atau
nenek si Bayi
yang
mengintervensi

64
f) Penderita 100% 42,59% 64,4% 75,92% 22,7% 22,7% Per Maret 2019
tuberkulosis paru Penderita Jumlah
mendapatkan tuberkulosis Penderita TB 10
pengobatan sesuai paru Oorang dan
standar; mendapatka semuanya
n Mmendapatkan
pengobatan OAT dan
sesuai Pengobatan
standar; sesuai Standar,
Namun jika
berdasarkan
Target 2019
Target Penderita
Harus 44 orang
maka
Presentase
penemuan Kasu
TB Adalah
22,7%.

65
g) Penderita 100% 52,3% 52,3% 52,3% 21.2% 28% Semua
hipertensi Penderita penderita
melakukan hipertensi Hipertensi
pengobatan secara melakukan sudah Dilakukan
teratur; pengobatan pengobatan
secara secara standar
teratur; dan teratur,
namun Jumlah
Capaian yang
dicapai hanya
339 orang yang
terdeteksi
sementara
targetnya 1796
Orang.

h) Penderita 100% 46,15% 46,15% 46,15% 46,15 46,15 Dari 13 Orang


gangguan jiwa Penderita yang menderita
mendapatkan gangguan gangguan Jiwa 6
pengobatan dan jiwa Orang yang
tidak ditelantarkan; mendapatka mendapat
n Pengobatan.
pengobatan Namun tidak
dan tidak ada penderita
ditelantarkan yang
; diterlantarkan.

66
i) Anggota keluarga 100% - - Dari 12037 jiwa,Yang Dari 12037 Dari 12037 -
tidak ada yang Anggota Terskrining merokok jiwa,Yang jiwa,Yang
merokok; keluarga 180 0rang dari 979 Terskrining Terskrining
tidak ada Yang di jaring. merokok 180 merokok 180
yang 0rang dari 979 0rang dari 979
merokok; Yang di jaring. Yang di jaring.

j) Keluarga sudah 100% 59.02% 69,96% 75,47% 77,07% 77% -


menjadi anggota Keluarga
Jaminan Kesehatan sudah
Nasional (JKN); menjadi
anggota
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(JKN);

-Evaluasi

8 Dukungan LS

- Kecamatan Ada Mengikutsertakan tim Mengikutsertakan Mengikutsertakan tim Dari kantor Pemerintah
dukungan NS dalam kegiatan tim NS dalam NS dalam kegiatan yang Kecamatan kecamatan selalu
yang ada di kecamatan kegiatan yang ada di ada di kecamatan mengutus mengutus
kecamatan perangkat Saat Pegawainya jika
Lokmin Linsek Camat tidak bias
hadir di setiap
pertemuan yang
diadakan Oleh
Puskesmas
Sopobutar.

67
- Desa Ada Mengikutsertakan tim Mengikut sertakan Mengikut sertakan tim Dari Kantor Sama dengan
dukungan NS dalam kegiatan tim nusantara sehat nusantara sehat dalam Desa Kecamatan Setiap
yang ada di desa dan dalam kegiatan yang kegiatan yang ada Mengutus desa mengutus
menggerakkan ada didesa dan didesa dan salah satu Perangkatnya
masyarakat desa untuk mengerakkan mengerakkan perangkatnya untuk menghadiri
mengikuti kegiatan masyarakat desa masyarakat desa untuk Untuk Rapat Linsek jika
yang diadakan oleh untuk mengikuti mengikuti kegiatan yang mengikuti Kepala Desa tidak
tim NS kegiatan yang diadakan tim NS Lokmin Linsek Hadir, Selainitu
diadakan tim NS Yang diadakan jika ada kegiatan
Puskesmas. pendataan
Misalkan
pendataan Sarana
Air Minum,
Evaluasi Jamban,
SMD Setiap Kadus
Ikut terlibat atau
mendampingi
Petugas
Kesehatan.

9 Supervisi dari Dinkes


Kabupaten

- Supervisi terpadu Ada tidak ada Ada Ada ada ada Supervisi
Dilakukan
Bersama
dengan THL
Promkes.

68
- Supervisi NS Ada ada ada ada ada ada Supervisi
Dilakukan
Bersama
dengan THL
Promkes.

10 Inovasi Tim NS

69
Kebun Gizi Masyarakat Sementara Sudah ditanami Proses Persiapan Lahan Sudah Sudah Dipanen Awal
Sekitar dilaksanakan sayur Mayur Kembali Dipanen namun tdk Penempatan
Puskesmas namun tdk Ditanami Lagi kebun gizi
Ditanami Lagi karena tanah terdapat di
karena tanah yang digunakan halaman
yang tidak Subur lagi. Puskesmas,
digunakan Namun
tidak Subur sekarang tidak
lagi. ditanami lagi
karena
Tanahnya tidak
subur lagi dan
sudah banyak
akar dari Pohon
sekitar sehingga
Untuk ITU
KEBUN DI
Pindahkan Ke
halaman
belakang rumah
Dinas, dan
Setiap rumah
Dinas Menanam
Macam2 Sayur.

70
Pemeriksaan Bumil, Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan dan Total Sudah Semua Bumil Untuk
Golongan Darah SMP,SMA Bumil yang sudah di Dilaksanakan Diperiksa Pemeriksaan
Pada Bumil, SMP, Siempat periksa 90 orang. Golongan Golongan darah
SMA Se Siempat nempu hilir darahnya. Selain Pada Bumil
Nempu Hilir. itu Untuk Murid Wajib dilakukan
SMA Untuk dan disediakan
pengurusan Kartu Alatnya Oleh
keluarga Dinas
diharuskan untuk Kesehataan.
memeriksa
golongan darah.

71
PAPBI (Papa Peduli PUS Dilaksanakan di Desa Dilaksanakan Desa Dilaksanakan di Desa Sudah Untuk PAPBI Hambatan yang
Bayi dan Ibu) Lae Markelang lae Markelang Lae Markelang Dilaksanakan SUDAH kami temukan di
Dilaksanakan DI lapangan adalh
Sepuluh desa, Per semua yang kita
September Kami Sampaikan
Tengah kepada
mengadvokasi masyrakat
Kepala Desa khususnya Ibu
Simungun agar dan Bapak
membuat PERDES terkait ANC,
Tentang Persalinan Di
Persalinan Di faskes dan ASI
Faskes, ANC Dan Eklusif seakan
ASI EKslusif. akan mereka
sudah Paham
dan Mau
melakukannya
bahkan berjanji
untuk
melakukannya,
namun dalam
Realitanya
Masih ada Bayi
yang tidak ASI
Ekslusif, dan
Persalinan di
dukun beranak,
sehingga Kami
melakukan
Advokasi di
Desa Simungun
dengan Tujuan
Nantinya Desa

72
73
2.2 Uraian Kegiatan Setiap Anggota TIM

I. Zulkifar A.Md. Kep, Perawat Di TIM Nusantara sehat.


Selain memberikan Asuhan Keperawatan dan Kolaborasi dengan Dokter dalam
Pelayanan Medis saya Juga Melakukan Kegiatan Seperti:
1. Pengelolaan Poliklinik Umum dan Pelayanan Medis
a. Kondisi Sebelum NS
Sebelum Tim Ns datang Perawat di Puskesmas Berjumlah 3 orang dan 1
orangnya akan pensiun tahun depan. Hari Pertama Kerja Poliklinik umum
Tampak seperti Poli biasanya dimana ada 1 Meja untuk Mengisi Rekam Medis
oleh dokter dan 1 buah tempat tidur yang cukup sempit, Troly untuk menyimpan
Tensi meter, Betadine, dan Beberapa alat bedah minor. Ruangan Poliklinik
Cukup Sempit dan hanya muat 1 tempat tidur Jika ada Pasien kecelakaan yang
lebih dari 1 orang maka akan ditangani di ruangan KIA, Namun jika di ruangan
KIA sedang ada pasien maka Jalan satu-satunya adalah melakukan pertolongan
diatas meja. Selain Ruangan Yang Sempit , Dokter di puskesmas hanya 1 orang
dan sekaligus menjabat sebagai kepala Puskesmas dan Jika dokter ke Kabupaten
untuk rapat maka pengobatan dasar biasa dilakukan oleh perawat atau Bidan.
Selain itu Dokter tidak tinggal di rumah Dinas sehingga jika sudah diluar jam
Kerja maka dokternya sudah tidak stand by di puskesmas. jadwal Pelayanan
Poliklinik belum memiliki jadwal yang pasti karena semua pasien yang datang
semuanya dilayani meskipun di luar jam kerja. Sehingga Cukup Mengganggu
jam Istirahat, karena jika sudah jam 14.00 dan semua petugas Sudah Pulang
maka Perawat yang tersisa Hanya dari TIM NS atau 1 Bidan TKS yang tinggal
Di rumah Dinas.
b. Inovasi NS
Hal yang pertama Kami pikirkan adalah bagaimana melayani pasien dengan
efektif aman dan Nyaman, Sehingga Kami berinisiatif melobi ke Kapus untuk
pelebaran ruangan dan penambahan tempat tidur di Ruang Poliklinik Umum,
mengantisipasi jika ada kecelakaan karena sebelumnya saya pernah menjahit
Luka diatas Meja, Tetapi setelah kami lobi dengan Kapus dan ternyata juga
mengeluhkan Ruangan Yang cukup sempit, beliau mengatakan bahwa untuk
tahun 2017 tidak ada alokasi dana untuk perehapan di Puskesmas. Sehingga apa
boleh buat kami mengefektifkan fasilitas yang ada. Namun pada tahun 2018
Puskesmas kami masuk dalam daftar Puskesmas yang akan di Akreditasi
sehingga untuk memenuhi Standar Bangunan sesuai PMK NO 75 Tentang

74
Puskesmas sekitar akhir Tahun 2018 Ada perombakan Ruangan Dimana
Ruangan Poliklinik umum dijadikan Ruangan KIA, Dan Ruangan KIA Jadi
Poliklinik dan Alhamdulillah di Poliklinik telah memiliki 2 buah tempat tidur.
Yang kedua Membahas tentang Pendelegasian Tugas dengan Dokter, karena
jika dokter Rapat atau berhalangan hadir, maka dalam melakukan pengobatan
dasar boleh dilakukan Oleh perawat atau bidan, karena sebelum kami datang
tidak ada pendelegasian Tugas oleh dokter sehingga secara hukum tidak
diperbolehkan perawat atau bidan memberikan pengobatan dasar tanpa ada
pendelagasian dari Dokter, dan Alhamdulillah sembari berproses untuk
Kebutuhan akreditasi, Perawat atau bidan yang menggantikan dokter Lebih
aman dalam bekerja.
Menetapkan Jadwal Pelayanan Untuk Poliklinik Umum dengan Membuat
SK Tentang jadwal Pelayanan Puskesmas, sehingga jika ada pasien yang datang
diluar jam kerja kami tolak dengan tujuan Membiasakan Pasien berobat saat jam
kerja atau jam pelayanan, Kecuali Pasien Persalinan, Kecelakaan atau gawat
Darurat.

c. Kendala
Dengan Tidak adanya Dokter yang menetap di rumah dinas atau sekitar
Puskesmas Menjadi kendala, karena Jika ada Pasien tengah malam atau diluar
jam kerja dalam keadaan gawat dan butuh penanganan dari dokter maka dengan
terpaksa harus dilakukan oleh perawat atau bidan yang ada dipuskesmas. Selain
itu di awal penempatan Rumah dokter belum memiliki jaringan telpon dan jarak
yang sangat jauh dari Puskesmas sulit untuk dokter datang jika ada pasien
darurat.

d. Saran
1) Alangkah Lebih baiknya Puskesmas melakukan Pelebaran pada beberapa
Ruangan salah satunya Ruanga KIA Yang sudah bergantian dengan
Poliklinik umum,
2) Agar perlu pengadaan dokter di Puskesmas dan menetap di rumah dinas,
karena selain dokter tidak tinggal di rumah Dinas tahun depan dokter akan
pension.
3) Jika ada Dokter baru maka agar ada pendelegasian wewenang/tugas, kepada
perawat atau Bidan agar kerja kita sesama profesi aman.

75
e. Dokumentasi
Gambar Poliklinik Umum

Pembuatan SK Pendelegasian Wewenang Bersama Dokter dan Bikor Puskesmas

76
Pelayanan Pada Pasien Luka Di Poliklinik Umum.

2. Pembuatan Alur Pelayanan UKP


a. Kondisi sebelum NS
Dalam melakukan pelayanan alur pelayanan sangat penting, karena selain untuk
efektifitas pelayanan juga memudahkan pasien memperoleh informasi. Sebelum
TIM Ns datang Tidak ada alur pelayanan yang tertempel di setiap dinding
ruangan termasuk untuk Poliklinik dan pendaftaran. Awal kami datang
pendaftaran dilakukan di depan ruangan Poliklinik Umum menggunakan satu
buah meja setelah mendaftar pasien langsung masuk ke dalam ruang pendaftaran
selain itu belum ada petugas Khusus untuk melakukan pendaftaran sehingga
siapa yang bertugas di Poliklinik maka dia yang mendaftarkan pasiennya,
meregistrasikan ke Buku register, mengisi rekam medisnya dan sekaligus
mengobatinya dan semua dilakukan di dalam satu ruangan yaitu di Poliklinik
dan didalam Poliklinik juga ada stok obat untuk Pasien.
b. Hal yang dilakukan NS
Dalam berproses untuk akreditasi maka kami perlahan-lahan membuatkan alur
pelayanan dan SK Kepala Puskesmas Tentang Alur Pelayanan, mulai dari
pendafataran hingga Pasien ke Ruangan dan Pulang, dengan melibatkan semua
petugas dalam proses tersebut. Menunujuk petugas pendaftaran, di ruang
pemeriksaan umum. Juga sudah ada petugas Khusu untuk Ruangan Pendaftaran
sehingga kerjaan tidak dilakukan Hanya satu orang lagi, Loket farmasi di
aktifkan kembali sehingga didalam ruang pemeriksaan umum tidak lagi
memberikan obat melainkan hanya resep yang diberikan dan ditebus di loket
Farmasi.
c. Kendala
Awal-awal pelaksanaan sebenarnya tidak ada kendala berarti hanya saja masih
butuh proses dalam pelaksanaannya dan juga Membiasakan diri sesuai dengan
Alur,
d. Saran
1) Agar tetap memberikan pelayanan sesuai dengan alur yang telah di buat dan
tertempel di dinding.
2) Jika di kemudian hari ada perubahan strukutur Ruangan atau penambahan
layanan agar Alur pelayanan juga dierbaharui.
3) Tanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan sesuai dengan Alur
yang telah dibuat.

77
e. Dokumentasi

Sosialisasi Alur Pelayanan Yang telah dibuat kepada Petugas Puskesmas.

Alur Pelayanan, Pendaftaran, Poliklinik Umum dan Jadwal Pelayanan UPTD Puskesmas
Sopobutar

3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular ( Tuberculosis)


a. Kasus Yang ditemui

78
Kesadaran Masyarakat untuk memeriksakan Penyakitnya masih Rendah, salah
satunya adalah tentang penyakit TBC. Masih ada masyrakat yang malu untuk
memeriksakan dahak meski sudah batuk lebih dari 2 Minggu, Mudah lelah,
sesak, dan sering berkeringat dimalam hari. Masih ada masyarakat yang Malu
atau takut mengetahui penyakitnya. Bahkan ada yang dengan sengaja jika
dimintai agar menampung Dahak yang di tampung adalah Liur.
b. Inovasi NS
Melakukan Kunjungan Rumah Penderita TB bersama Analis dari Ns Untuk
memberikan Edukasi terkait Penyakit tb pada keluarga Mulai dari cara
penularannya, Efek samping OAT, Pendampingang minum Obat (PMO) oleh
keluarga kepada penderita, dan Juga melakukan Pengambilan Sputum pada
Anggota keluarga yang batuk, selain itu juga bekerja sama dengan bidan desa
melakukan penglacakan pada masyarakat yang batuk lebih dari 2 Minggu dan
kami datangi agar mau diperiksa Sputumnya tanpa harus datang ke Puskesmas.
c. Kendala
Kendala Yang kami temukan di lapangan adalah masalah jarak dari Beberapa
desa Cukup jauh sehingga untuk pengambilan sputum membutuhkan waktu yang
lama dari satu rumah ke rumah yang lain yang bisa mengurangi Kualitas Sputum
karena kadang Sputum lama di jalan sebelum sampai di Puskesmas Untuk
diperiksa Oleh Analis.
d. Saran
1) Agar petugas TB Paru lebih giat memberikan penyuluhan tentang Penyakit
TB Paru, Kepada masyarakat Sehingga masyarakat lebih peduli terhadapa
kesehatannya.
2) Agar pemegang program lebih Intens lagi melakukan pelacakan Kasus dalam
rangka pemutusan Rantai penularan.

e. Dokumentasi

79
Foto Kunjungan Rumah Pengambilan Sampel Dahak Di rumah Sekaligus Edukasi Pada
Keluarga.

4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak Kerja sama Bersama Bidan


a. Kondisi Sebelum NS
Pada tahun 2017 sebelum TIM Ns masuk ada kasus kematian Ibu dan Anak di
Desa Lae Haporas. Masih ada Kasus ibu bersalin di Dukun Selain itu ada
kebiasaan atau budaya masyarakat mengarangi Ibu dan bayi setelah lahir, Hal ini
dilakukan dengan Maksud untuk menghangatkan Ibu dan Bayi Namun Justru
bisa Mengganggu Pernapasan. Selain itu dari Hasil Survei kecil2an di beberapa
Posyandu di 10 desa Kegagalan ASI Ekslusif dan IDL Adalah karena Kurangnya
Pengetahuan Ibu dan Keluarga Seperti nenek dan Bapak Si bayi.
Ada bayi yang tidak di Imunisasi kembali karena Bapaknya marah setelah di
Imunisasi bayinya jadi demam. Ada nenek si bayi atau Mertua Si Ibu selalu
menganjurkan Bayi yang belum cukup 6 bulan untuk diberikan makanan atau
minuman karena nenek menganggap Bayi lapar dan ASI Saja tidak Cukup.
b. Inovasi NS Papa peduli Bayi dan Ibu ( PAPBI)
Kami bersama TIM Melakukan Inovasi PAPBI, Dimana kegiatan ini
berbentuk Penyuluhan yang diberikan tidak hanya kepada Ibu saja tapi juga
melibatkan Bapak dan Keluarga yang dilakukan di Posyandu, mengenai
Pentingnya Ke Posyandu untuk Memeriksakan Kehamilan (ANC), Persalinan

80
yang dilakukan Di fasyankes, dan Pentingnya ASI Eklusif Diberikan kepada
Bayi.
Output yang kami harapkan dari kegiatan ini Bapak ikut berperan dalam
Proses kehamilan sebagai pendamping yang paling dekat dengan Ibu, memantau
kesehatan Ibu. Oleh sebab itu kami juga Mengajarkan Kepada Bapak tentang
tanda kehamilan yang sehat, kehamilan yang berisiko dan Juga hal yang harus
dilakukan oleh bapak kepada Ibu selama kehamilan agar produksi ASI Nya
cukup seperti membantu Pijat Laktasi dll. selain itu kami juga menyuluh kepada
bapak agar tidak merokok ketika menggendong Bayi atau saat disamping Ibu
hamil.
Persalinan di faskes daya tarik yang kami tawarkan kepada masyarakat untuk
bersalin di faskes adalah, persalinan gratis, untuk Ibu yang tidak memiliki BPJS
Bisa menggunakan Jampersal, selain itu kami juga Memberitahukan bahwa ada
Undang-undang yang mengatur tentang Persalinan Di fakses seperti PMK NO
97 TAHUN 2014.
Untuk Budaya mengarangi kami mensosialisasikan kepada keluarga tentang
bahaya asap dari arang untuk Si Ibu dan Bayi sehingga tidak boleh lagi
mengarangi Ibu dan bayi, bukan hanya saat Posyandu tapi sesaat Setelah lahir
atau pada saat bapaknya menunggu Proses Kelahiran, disitu kami Memberikan
penyuluhan kepaa bapak.
c. Kendala
Masih ada bapak yang merasa tabu ketika kita melakukan penyuluhan
tentang kehamilan, Pijat Laktasi, Sehingga di pertemuan berikutnya bapak-
bapaknya Tidak hadir kembali dengan alasan berladang.
selain itu terkait Meninggalkan Budaya Mengarangi pada saat kita
melakukan penyuluhan masyarakat selalu mengatakan sudah tau bahaya dari
mengarangi dan tidak akan melakukannya lagi Namun realitanya masih ada
yang tetap mengarangi dengan Alasan bahwa Nenek Moyangnya juga diasapi
waktu masih kecil namun tetap sehat.
Tingkat kesadaran masyarakat terkait kesehatan masih kurang, Pada saat
Penyuluhan tampak bersemangat mengkuti dan tampak paham apa yang kita
sampaikan namun dalam pelaksanaannya masih belum dilakukan.

d. Saran

81
1) Agar ada Intervensi dari Pemerintah Desa atau Kecamatan terkait Regulasi
yang mengharuskan Masyarakat untuk melakukan Persalinan Di faskes,
ANC, ASI Ekslusif dan Budaya Mengarangi Misalkan PERDES atau
Peraturan Camat tentang ini.
2) Tetap Intens Menyuluh Masyarakt terakit kesehatan Ibu dan Bayi baik itu
Oleh Petugas Puskesmas atau Bidan Desa.
3) Pemerintah Kecamatan maupun desa Ikut mensosialisasikan Pentingnya
Persalinan Di faskes, ANC dan ASI Ekslusif. Dan membangun Antusias
Masyarakt untuk ikut dalam setiap kegiatan edukasi Kesehatan.

e. Dokumentasi

Foto Penyuluhan PAPBI Pada Bapak dan


Ibu.

82
Foto Prosesi Mengarangi Pada Ibu Nifas yang dilakukan Oleh Masyarakat, dan pada
saat itu Kami Tim Ns Sekaligus Memberikan Penyuluhan agar tidak boleh
Mengarangi Ibu Nifas pada Keluarga.
5. Skrining Penyakit Tidak Menular di Pos Bindu PTM (POS Bindu PTM)
a. Kondisi Sebelum NS
Sebelum kami datang kegiatan Pos Bindu dilakukan namun belum ada
pencatatan hasil Kegiatan juga Skrining PTM PADA U 15-59 Tahun.
Pos Bindu 5 Meja belum dilaksanakan. Jarang memberikan Edukasi kesehatan
tentang penyakit tidak menular. Pada saat Posbindu.
b. Inovasi
Pertama Kami Kordinasikan dengan petugas PTM Agar kami bisa terlibat dalam
kegiatan POS BINDU PTM, Selanjutnya kami Mengumpulkan data Dari Bidan
Desa yang menjadi sasaran POS Bindu dari Usia 15-59 tahun. Setelah itu kami
menyusun jadwal dan Membuat surat pemberitahuan jadwal kegiatan agar
Kepala Desa mengundang Masyarakat U 15 -59 Tahun mengikuti Pos Bindu dan
di skrining Kesehatannya.
Pada saat pelaksanaan kami melibatkan kader agar Pos Bindu 5 meja terlaksana,
Pada meja ke 4 di isi analis perawat atau Bidan dan untuk Edukasi di meja ke 5
Kami Biasanya Bergantian. Sebelum Skrining dimulai kami terlebih dahulu
memberikan Penyuluhan Tentang PTM seperti HT, DM, Cholesterol
(Arteriochlerosis), Rematik dll. termasuk beberapa Obat herbal yang bisa di
tanam di Halaman Rumah. Dan setelah kami lakukan beberpa Bulan Maka Kami
sudah bisa mengetahui Berapa persen Jumlah U15-59 Yang telah Di Skrining.
Per Tahun 2018 telah di skrining 793 Orang Perempuan dan 436 Laki-laki. Dan
kami juga telah melakukan Pencatatan Komputerisasi setiap hasil kegiatan Pos
Bindu karena kami selalu membawa Komputer Di setiap Kegiatan.
C. Kendala

83
Kendala Yang ditemukan dilapangan adalah kurangnya Antusias Masyarakat
mengikuti kegiatan, sehingga dalam sekali kegiatan hanya Bisa DI skrinig 20 –
30 orang dan kadang orang yang sama yang hadir.
D. Saran
agar Kepala Desa Ikut berpartisipasi dalam menghadirkan masyarakatnya saat
Skrining PTM.
Petugaas PTM Lebih Intens Melakukan Skrining pada PTM
E. Dokumentasi

Selain Kegiatan Diatas Saya juga Ikut melakukan Imunisasi ( BIAS Atau Sesekali di
Posyandu), Jika ada yang Memasang dan Membongkar Implan,dll.

II. Tenaga Kesehatan Masyarakat NS: Muhammad Mansur, S.KM


1. Perbaikan Manajemen PuskesmaS.
a. Kondisi sebelum NS batch 6
Manajemen puskesmas merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
penyelenggaraan puskesmas. Sebuah puskesmas yang baik tentu memiliki
manajemen yang baik sehingga dalam melaksanakan kegiatan dan program
kesehatan baik itu UKP dan UKM dapat memenuhi target dan hasil yang
diharapkan.

Manajemen di Puskesmas Sopobutar bisa dikatakan masih memiliki banyak


kelemahan. Hal ini dikarenakan kurangnya tenaga serta tenaga yang ada
belum mumpuni untuk mengelolanya. Apalagi fasilitas gedung di Puskesmas
Sopobutar belum memadai serta banyak sarana prasarana yang masih
kurang, sehingga kegiatan-kegiatan yang sifatnya pelayanan masyarakat

84
sangat terganggu. Kami dari tim Nusantara Sehat Batch 6 harus memulai
menata kembali manajemen Puskesmas yang bahkan bisa dikatakan
mengulang kembali dari awal karena banyak nya arsip dan berkas-berkas
yang hilang serta hal-hal lain terkait dengan manajemen Puskesmas.

b. Kegiatan inovasi batch 6


1) Pembenahan dan Penataan kembali ruangan Puskesmas
Ketika awal masuk tim NS batch 6 Puskesmas Sopobutar pada akhir
bulan Mei 2017 hingga akhir penugasan tidak banyak perubahan yang
dilakukan tim NS batch 6 pada tata letak ruangan Puskesmas Sopobutar,
penataan dan pembenahan hanya dilakukan dilakukan dibeberapa sisi
seperti gudang Farmasi yang dianggap sangat tidak terawat sehingga
beresiko membuat cadangan obat-obatan Puskesmas menjadi cepat rusak
serta ruangan persalinan Puskesmas, dan Pengadaan aula pertemuan
puskesmas.

Penentuan tata letak ruangan melibatkan semua komponen tenaga


Puskesmas Sopobutar termasuk Kepala Puskesmas Sopobutar serta
kepala tata usaha serta pihak ketiga yang membangun gedung baru
Puskesmas untuk mempermudah pelayanan agar ruangan rapi dan teratur.

2) Manajemen arsip dan persuratan di Puskesmas Sopobutar


Pengarsipan dan tata kelola persuratan ketika tim NS hadir sudah ada,
hanya saja masih ada beberapa yang dianggap kurang seperti masih
tergabungnya beberapa arsip dari beberapa tahun belakangan sebelum
NS hadir, serta pembukuan yang masih belum baik. Melakukan
pengarsipan dan tata kelola persuratan yang lebih baik dan mudah untuk
dilakukan di Puskesmas Sopobutar, sehingga siapa saja yang ada di
ruang Tata Usaha bisa mudah melakukan pembuatan surat serta
pengarsipannya. Pelaksanaan dilakukan dengan melakukan permohonan
kepada Kepala Puskesmas untuk menyediakan beberapa alat tulis kantor
yang tidak tersedia untuk diadakan. Ketika itu dibantu oleh Kepala Tata
Usaha, diberikan semua yang dibutuhkan sehingga semua peralatan yang
lengkap dapat dilakukan dengan bantuan teman-teman Puskesmas.

85
Pada akhirnya, dokumen-dokumen lama disimpan dan disatukan dalam
folder yang lain di simpan di lemari arsip di gudang. Hal ini membuat
lemari dan tempat penyimpanan surat di ruang Tata Usaha terlihat rapi
dan tersusun.

3) Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP)

Standar Operasional Prosedur (SOP) di sebuah instansi menjadi sebuah


acuan dalam melakukan segala tindakan yang dilayani di unit pelayanan.
Hal ini ketika tim NS hadir di Puskesmas Sopobutar SOP pada setiap
bidang tidak terlihat, atau mungkin dengan kata lain tidak dapat
dibuktikan dengan bentuk fisik. Kami menanyakan kepada kepala
puskesmas mengenai bagaimana SOP di puskesmas, kami mendapatkan
hanya beberapa bagian yang ada SOP (namun SOP yang tidak
terdokumentasi baik). Akhirnya bersama tim NS dan petugas bidang
masing-masing waktu itu minta waktu untuk membuat SOP yang
tujuannya untuk memberikan acuan dalam segala tindakan dan
memudahkan setiap bidang dalam memberikan tindakan dan layanan
pada bidangnya.

Seluruh petugas kesehatan yang memiliki peran sebagai penanggung-


jawab program di bidangnya masing-masing. Terpenuhinya SOP pada
setiap bidang, yang diutamakan pada bidang pelayanan yang langsung
terhadap pasien. Metode yang digunakan adalah setiap bidang
diperbolehkan mencari standar pelayanan pada materi pokok (buku-buku
dan menghubungi dinkes kabupaten) serta mencari contoh SOP
pelayanannnya masing-masing di internet, lalu melakukan proses
penyesuaian dengan kondisi dan standar prosedur yang berlaku seperti
SOP pelayanan KB, SOP pelayanan persalinan, SOP pelayanan
kefarmasian, SOP pendaftaran pasien, SOP pelayanan imunisasi.

c. Kendala
a. Kurangnya tenaga yang mumpuni dibidang manajemen Puskesmas,
sehingga ini sangat mengganggu kegiatan pelayanan kesehatan di
Puskesmas Sopobutar ketika tenaga NS turun kelapangan untuk
melakukan kegiatan lapangan.

86
b. Masih sangat kurangnya penataan dokumen di Puskesmas sehingga
arsip-arsip dan berkas menumpuk tidak tertata rapi sehingga
mengganggu pemandangan saat kerja.
c. Kegiatan pengadministrasian berada di ruang Kepala Puskesmas,
sedangkan pengarsipan dokumen berada gabung dengan ruangan Kesling
dan Promkes, sehingga mengganggu kelancaran saat pelayanan
kesehatan.
d. Saran
a. Pembenahan ruangan menjadi salah satu pendukung pelayanan program
di puskesmas Sopobutar. Hal ini agar menjadi perhatian khusus dinas
kesehatan untuk percepatan dalam rangka melengkapi sarana dan
prasarana di Puskesmas Sopobutar. Seperti kelengkapan ruangan-ruangan
perprogram yang masih sangat minim seperti ruangan promkes, ruangan
gizi, dapur puskesmas serta ruangan tata usaha yang bisa dikatakan
masih kosong sama sekali. Sehingga kegiatan ketata usahaan berpusat di
ruang pendaftaran.
b. Adanya petugas tersendiri yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan
tata kelola persuratan dan pengadministrasian Puskesmas Sopobutar.
Sehingga tidak merangkap jabatan dalam kegiatan-kegiatan di
Puskesmas.
c. Harapan kedepannya, kepala puskesmas Sopobutar dapat memberikan
arahan berupa instruksi dan pembinaan pegawai puskesmas khususnya
untuk yang bertanggung-jawab terhadap program dan layanan agar
meelaksanakan kegiatan sesuai SOP masing-masing. Apalagi ditahun
2018 Puskesmas Sopobutar sudah melakukan akreditasi Puskesmas.

e. Dokumentasi Kegiatan

87
Before Sesudah

88
89
Gambar Setelah ada Pembenahan Ruangan, Sebelumnya Belum ada Struktur Oragnisasi
Yang Baru dan Data Kepegawaian Yang Tertempel di Dinding.

2. Kegiatan Promosi Kesehatan

a. Sebelum NS Batch 6 masuk

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan


terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat
komunikasi masyarakat. Disamping itu, keberadaan puskesmas di suatu wilayah
dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) di bidang kesehatan
masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat

90
sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh
karena itu, keberadaan puskesmas dapat diumpamakan sebagai “agen
perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul
gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

Kegiatan promosi kesehatan di Puskesmas Sopobutar telah dilaksanakan


oleh tenaga kesehatan yang ada di puskesmas, namun karena beberapa hal
seperti kurang tenaga promosi kesehatan yang berada di Puskesmas Sopobutar
membuat kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yang memerlukan tindak lanjut
seperti advokasi beberapa kebijakan dan kegiatan tidak bisa terlaksana sehingga
kami dari tim NS batch 6 melanjutkan program-program tersebut dan
merumuskan kembali kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yang diperlukan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

b. Setelah NS Batch 6 masuk

Puskesmas sebagai penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan


terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga sebagai pusat
komunikasi masyarakat. Disamping itu, keberadaan puskesmas di suatu wilayah
dimanfaatkan sebagai upaya-upaya pembaharuan (inovasi) di bidang kesehatan
masyarakat maupun upaya pembangunan lainnya bagi kehidupan masyarakat
sekitarnya sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Oleh
karena itu, keberadaan puskesmas dapat diumpamakan sebagai “agen
perubahan” di masyarakat sehingga masyarakat lebih berdaya dan timbul
gerakan-gerakan upaya kesehatan yang bersumber pada masyarakat.

Secara operasional, upaya promosi kesehatan di puskesmas dilakukan


agar masyarakat mampu berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai
bentuk pemecahan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya, baik masalah-
masalah kesehatan yang diderita maupun yang berpotensi mengancam, secara
mandiri. Disamping itu, petugas kesehatan puskesmas diharapkan mampu
menjadi teladan bagi pasien, keluarga dan masyarakat untuk melakukan PHBS.

91
Metode pelaksanaan promosi kesehatan dilakukan dengan pemberdayaan
masyarakat, bina suasana, advokasi dan kemitraan. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan berdasarkan kegiatan-kegiatan promosi kesehatan yaitu :

1) Pendidikan dan penyuluhan kesehatan di Sekolah dan Masyarakat


Salah satu fungsi dari promosi kesehatan adalah melakukan kegiatan
berbasis masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemandirian di
masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk masyarakat.

Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberdayaan dan bina


suasana, kegiatan ini bisa diaplikasikan di lapangan melalui kegiatan-kegiatan
pertemuan kelas kecil dan kelas besar di masyarakat yang bertujuan untuk
melakukan kegiatan yang bersifat pemberdayaan dan bina suasana di
masyarakat yang menjadi sasaran promosi kesehatan.

Adapun pihak-pihak yang terlibat yaitu kepala Puskesmas sebagai


penanggungjawab kegiatan, pemegang program di Puskesmas yang berperan
melakukan koordinasi dengan tim Nusantar Sehat mengenai program sosialisasi
dan pemberdayaan masyarakat dan melakukan pendekatan dengan stakeholder
terkait serta stakeholder sebagai pemangku kebijakan dan mengarahkan
masyarakat untuk terlibat aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat
dibidang kesehatan.

Adapun sasaran kegiatan yaitu masyarakat desa serta siswa-siswa SD


hingga SMA dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

NO Kegiatan Sasaran vol Waktu

1. Penyuluhan Mengenai 10 Desa 1 Kali Oktober 2017


Bahaya Rokok

2. Sosialisasi Obat-obatan
Tradisional.

3 PendataaN Pelaku Praktik


Pengobatan Tradisional

4 Sosialisasi PHBS Dan

92
CTPS

5 Sosialisasi Penyakit Tidak


Menular ( HT, DM dan
Cholesterol)

6 Pendataan PIS PK

93
2) Advokasi dengan Stakeholder

Advokasi merupakan salah satu komponen kesehatan masyarakat yang


merujuk pada pelaksanaan pendekatan melalui kerjasama dengan lintas sektor.
Hal menjadi bahan advokasi adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh
puskesmas dengan mengangkat isu strategis. Sehingga proses advokasi untuk
menghasilkan kebijakan secara bersama dapat diterima dan dipahami oleh
masyarakat.

Advokasi bertujuan mengangkat isu strategis untuk dihasilkannya


kebijakan secara bersama demi mendukung program-program kesehatan di
puskesmas. Adapun pihak-pihak yang terkait dengan advokasi kepada
stakeholder yaitu Kepala Puskesmas Sopobutar yang memberikan pengarahan
mengenai pendekatan kepada lintas sektor, pemegang program promkes yang
berperan melakukan advokasi kepada stakeholder kemudian stakeholder selaku
pemangku kebijakan yang memberikan dukungan berupa kerjasama kepada
petugas kesehatan melalui diskusi dan negosiasi yang terdiri dari Kecamatan,
Koramil, Kapolsek, Kepala Sekolah, Kepala KUA, Pusat Layanan KB, Kepala
desa, Kader kesehatan serta ibu-ibu PKK.

Metode advokasi yang kami lakukan sebagai berikut :

a) Melakukan pendekatan kepada lintas sektor terkait dalam rangka


memunculkan isu strategis agar muncul ke permukaan.
b) Mencoba membuatkan kerangka kegiatan penunjang untuk
menyelesaikan isu strategis.
c) Mengolah data dan mengemas informasi sebaik mungkin agar dipahami
dan sesuai harapan dari puskesmas.
d) Mendengarkan masukan dari pihak lintas sector
e) Melakukan pengesahan bersama solusi terhadap isu strategis yang
dihadiri oleh lintas sektor lainnya.
Rincian Kegiatan

a. Advokasi mengenai program Imunisasi Measless Rubella


Indonesia berkomitmen untuk mencapai eliminasi penyakit campak
(measles)dan pengendalian penyakit Rubella (Congenital Rubella Syndrome)

94
pada tahun 2020. Salah satu strateginya dengan melaksanakan Kampanye
dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR).

Kampanye Imunisasi MR yang dilaksanakan dua fase, pada Agustus-


September 2017 didaerah pulau Jawa dan bulan yang sama pada tahun 2018
untuk daerah luar pulau Jawa adalah suatu kegiatan imunisasi secara massal.
Upaya ini untuk memutuskan transmisi penularan virus campak dan rubella
secara cepat, tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Adapun
sasaran program ini yaitu anak usia 09 bulan hingga 15 tahun.

Namun dengan banyaknya kabar mengenai imunisasi MR yang belum


diketahui kebenarannya membuat masyarakat khawatir untuk mengikuti
program ini, adanya berita-berita seperti kecacatan dan kematian setelah
disuntik, kandungan DNA babi dalam vaksin hingga fatwa MUI yang belum
jelas mengenai ke halalan vaksin tersebut menmbah kecemasan masyarakat
terkhusus di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar untuk melakukan imunisasi
ini. Padahal cakupan yang harus dicapai untuk setiap daerah yaitu 95%
semuanya telah divaksinasi. Sehingga untuk mencapai target tersebut kami
melakukan advokasi dengan mengundang seluruh stakeholder yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Sopobutar untuk mendengarkan sosialisasi imunisasi
MR dari petugas kesehatan dan mengklarifikasi mengenai berita-berita yang
kebenarannya belum jelas serta menyesatkan. Melalui advokasi ini, kami
meminta kepada seluruh stakeholder untuk mendukung kegiatan kampanye ini
yang dilaksanakan serentak pada bulan Agustus 2018 agar masyarakat tidak
lagi takut untuk mengikuti program ini, sehingga target yang ingin dicapai
terpenuhi.

3) Kemitraan dalam mendukung program Kesehatan.

Kemitraan merupakan sarana membentuk koneksi dengan pihak ketiga


untuk pembangunan kesehatan. Tak jarang dari mitra-mitra inilah kami
memperoleh informasi lebih, dana kegiatan yang cukup untuk pelaksanaan
program-program yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
Oleh sebab itu kemitraan mejadi sarana kami memperoleh nama dan dana
sebagai bentuk kemampuan kami dalam mengesistensikan keberadaan tim
kami disini.

95
Kemitraan bertujuan untuk mengkoneksikan pihak ketiga sehingga
terlibat dalam membangun kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar.
Adapun pihak-pihak yang dilibatkan yaitu Pihak Puskesmas Sopobutar, Tim
Nusantara Sehat serta Lintas sektoral di Kecamatan Sopobutar. Sasaran
kegiatan ini yaitu lembaga pemerintah maupun non pemerintah, lembaga
sosial, lembaga seni maupun lembaga kemanusiaan.

Metode pelaksanaan kemitraan yang kami lakukan melalui berbagai


proses:

a) Kemitraan dengan pihak pemerintah dalam sektor yang berbeda. Hal


ini dilakukan dengan melakukan pendekatan dengan pihak-pihak
pemerintah.
Rincian Kegiatan yaitu

Kegiatan kemitraan dengan untuk lintas sektor ini yang pernah dilakukan
di Sopobutar sebagai berikut:

No. Mitra Kerjasama Jenis Mitra Dukungan

Dukungan Pihak
Kadus Menemani
Dalam proses SMD,
1 Desa Se Kecamatan Sopobutar Lembaga MMD dll.
Pemerintah

c. Saran
1) Agar selanjutnya kegiatan promosi kesehatan di Sopobutar lebih banyak
pemberdayaan kepada masyarakat, seperti pelaksanaan SMD dan MMD
yang sudah mulai digalakkan di Puskesmas Sopobutar. Karena data dasar
yang bisa menjadi rujukan dalam mengambil kebijakan terkait kebutuhan
masyarakat desa ada di tangan masyarakat desa.

96
2) Untuk lebih galak lagi dalam melakukan kegiatan-kegiatan advokasi
sehingga kebijakan dari stakeholder bias sinergi dengan visi dan misi dari
Puskesmas Sopobutar, kemudian untuk kebijakan kawasan tanpa rokok
(KTR) untuk terus diadvokasi karena tim NS batch 6 hanya melakukan
advokasi tapi belum ada kesepakatan antara pihak Puskesmas dengan
sekolah.
3) Harapannya tingkatkan kemitraan baik dengan pemerintah setempat
maupun pihak ketiga. Untuk mitra yang sudah ada dijaga komunikasinya.
Agar kedepannya Puskesmas Sopobutar bisa lebih banyak kegiatan yang
disupport oleh pihak luar.
d. Dokumentasi

Advokasi Kepada Kepala Desa dan Camat Tentang Imunisasi Rubela dan Refresing kader

Advokasi Pada Kasus Kematian BAyi Foto Penyuluhan Bahya Rokok Di sekolah.
Bersama Dinas Kesehatan

97
Promosi Kesehatan Di Masyarakat dan Di sekolah Tentang PHBS.

III. Irnal Marninda A.Md.gz, Tenaga GIZI NS PUSKESMAS SOPOBUTAR


1. Pelayanan dan Kegiatan Gizi
a. Kondisi Sebelum ada NS
Dilihat dari capaian D/S, kesadaran orang tua untuk mebawa anak ke
posyandu masih kurang. Orang tua hanya akan mebawa anaknya ke
posyandu apabila anaknya di imunisasi atau pada saat pembagian vitain A
pada bulan Februari dan Agustus.
Selain itu, kesadaran orang tua untuk meberikan ASI Ekslusif pada bayi
juga masih kurang, hal tersebut dikarenakan pemahaan dan pengetahuan
orang tua yang belum tentang pentingnya ASI Ekslusif
b. Kegiatan yang Dilaksanakan
1) Kunjungan rumah balita gizi kurang
Status gizi balita dapat diketahui dari hasil penimbangan berat badan dan
pegukuran tinggi badan anak. Ada balita yang status gizinya normal atau
sesuai dengan umur, dan ada balita yang status gizinya bermasalah,
seperti anak gizi kurang dan anak gizi buruk.
Upaya yang dilakukan terhadap anak yang memiliki status gizi kurang
adalah dengan memberikan PMT penyuluhan dan PMT pemulihan

98
berupa biscuit balita serta pemberian konseling kepada ibu balita. Dan
juga dilakukan monitoring terhadap berta badan dan tinggi badan balita.
Untuk anak gizi buruk dilakukan kunjungan rumah rumah. Kegiatan
yang dilakukan yaitu pemberian konseling kepada ibu balita tentang gizi
anak dan pola asuh anak yang baik. Selan itu juga dberikan PMT berupa
susu untuk meningkatkan status gizi balita tersebut.

2) Kunjungan ibu hamil KEK


Kunjungan ibu hamil dilakukan kpada ibu hamil yang memiliki status gizi
KEK (Kekurangan Energi Kronis). Status gizi ibu hamil dapat ditentukan
melalui pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas). Upaya yang dilakukan
adalah dengan pemberian PMT bumil KEK berupa biscuit dan susu ibu hamil.

3) Penyuluhan dan konseling gizi di posyandu


Penyuluhan gizi yang dilakukan di posyandu dilakukan oleh petugas gizi saat
pelaksaan posyandu. Materi penyuluhan dan konseling gizi dapat beragam,

99
tergantung pada masalah yang ditemui di lapangan saat itu. Diantaranya gizi
yang baik untuk bayi dan balita serta bumil, pentingnya pemberian ASI
Ekslusif dan IMD, dan pemberian makanan tabahan bagi balita.

4) Penyuluhan gizi anak sekolah


Penyuluhan yang dilakukan di sekolah bertujuan untuk menambah pegetahuan
anak sekolah tentang gizi anak sekolah. Materi penyuluhan juga beragam,
misalnya tentang makanan sehat, pentingnya sarapan pagi dan jajanan sehat.
Di sekolah kadang juga dilaksankan pembagian PMT-AS bagi anak yang
memiliki status gizi kurus (tidak normal sesuai umur).

c. Kendala yang Dihadapi


Adapun kendala yang dihadapi dalam melaksanakan kegiatan gizi adalah :

100
1) Kurangnya jumlah kader di beberapa posyandu
2) Kurangnya keaktifan kader dalam pelaksaan posyandu
3) Masih minimnya pengetahuan masyarakat dalam menerapkan gizi seimbang
dalam kehidupan sehari-hari
4) Masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya membawa anak ke
posyandu

d. Saran
1) Rutin melakukan penyegaran kader dan melengkap jumlah kader di beberapa
posyandu
2) Rutin melakukan penyuluhan tentang pentingnya membawa anak ke posyandu
3) Rutin melakukan penyuluhan gizi di posyandu, sekolah dan masyarakat

IV. Rudisti Aminah A.Md.KL Kesehatan Lingkungan


Pelayanan Kesehatan Lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan
kesehatan yang diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan.
Kesehatan lingkungan Puskesms sopobutar sebelum Kami Datang, Puskesmas
Sopobutar Sudah Memiliki Data Jamban Dan Data air bersih . Sebelum Kami
datang Memang sudah Dilakukkan monitoring jamban ( pemantauan setiap desa
yang belum memiliki jamban. Setiap 6 Bulan Sekali . kenapa hanya dilakukan
Monitoring Jamban Karna disini jamban Sudah 80 % sehingga tidak dilakukan Lagi
pemicuan . Disini Masih ada Warga yang belum Memiliki Jamban , alasan karna
mereka merasa Lebih Nyaman Buang Air besar Di bawah pohon Durian ataupun
kopi, Adapula karna keterbatasan Biaya. Untuk data Air bersih Disini Sebagian
Masyarakat menggunakan mata air. Dan sebagian LaGi air Hujan Karna Daerah
Disin Pegununggan . dan Data Kesehatan Lingkungan Lainnya Seperti Data TTU ,
TPM , Dan tempat yang Berhubungan Dengan Kesehatan Lingkungan Belum Ada
Dilakukan .
a. Kegiatan Kesehatan Lingkungan
1. Monitoring jamban (pemantauan langsung Rumah Kerumah )
Pemantauan jamban Dilakukkan 6 Bulan sekali disini kami
memantau jamban keluarga langsung Rumah Kerumah , dan Disini Juga

101
Kami memberikan Peenyuluhan Tentang Jamban sehat Dan jamban Tidak
Sehat , maanfaat Menggunakan Jamban , dampak dari tidak mau
menggunakan jamban.

Gambar Saat Monitoring Jamban


2. Pemeriksaan TTU
Melakukan pemeriksaan tempat tempat umum seprti Rumah Ibadah ,
sekolah, Kantor , pasar yang sebelumnya belum pernah dilakukan
sebelumnya oleh Puskesmas sopobutar . disini kita melakukan
pemriksaan baik bagian dalam Maupun bagian Luar tempat tersebut .

102
Pemantauan Gereja di Desa Lae Luhung dan Kerja Bakti bersama Masyarakat
Membersihkan Saluran Air.

Gambar saat Pemeriksaan TTU Di sekolah SMP N 3 Sinehi.

3. Pendaataan Air Minum


Melakukan Pendataan air Minum Melalui E monev Air Minum dan
melakukkan Pemeriksaan Pada Sumber Air Minum tersebut (IKL)

Gambar Bak Penampungan Air Bersih


4. Pembuatan Buku Register Kesehatan lingkungan .
Disini Kita Membuat Buku atau cacatan Khusus Kesehatan
lingkungan Seperti Data Air Minum Data jamban Per KK , Dengan
menggunakan NIK Kepala Keluarga per dusun Diwilayah kerja
PUskesmas Sopobutar .
5. Evalusi KK yang belum Memiliki jamban
Evaluasi KK sebenarnya sama dengan monitoring jamban / Pemantauan
Jamban tapi bedanya disini yang kita priksa Hanya Masyarakat yang
memang belum memiliki jamban , menghimbau untuk memiliki jamban

103
dan menanyakan alasan kenapa belum memiliki jamban. Dan disini kami
meminta bantuan kepada aparat desa.

Gambar Saat Evaluasi KK Yang belum memiliki Jamban.


b. Kendala
Kendala yang Dialami, kendala yang kami Alamai selama Berada disini
yaitu , kendala Bahasa disini menggunakan bahasa daerah dan ada sebagian
Masyarakat Tidak Mengerti bahasa Indonesia. Kendala Untuk Program
kesehatan lingkungan, Masih adanya Msayrakat yang belumj mau
Menngunakan jamban, belum ada kesadaran masyarakat Untuk
menggunakan Jamban , alasan mereka belum mau menggunakan jamban
karna masalah kenyamanan , Ada juga karna Keterbatasan Biaya . ada Juga
Mayarakat merasa Tidak Penting Dengan Jamban , karna mereka masih
Terlihat sehat sehat saja walaupun tidak menggunakan Jamban .
c. Saran
Saran kami Adanya kerja sama antara aparat Desa dan puskesmas untuk
meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat terutama dibidang kesehatan
Lingkungan, Adanya himbauan Langsung dari aparat desa dengan

104
masyarakat tentang penggunaan Jamban. Saran Untuk petugas puskesmas
agar selanjutnya membuat klinik sanitasi.
V. Christin J. Limbong A.Md. Keb Profesi Bidan
1. Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Kondisi sebelum NS Batch 6
Luas kondisi ruangan VK Puskesmas Sopobutar maupun seluruh ruangan
Puskesmas Sopobutar masih kurang memadai. Namun kondisi kebersihan dan
kerapian ruang VK Puskesmas Sopobutar juga kurang.
Selain Itu Kesadaran Ibu Hamil untuk memeriksakan Kehamilannya Masih
Kurang, Hal ini dibuktikan dengan Capaian KI dan K4 Belum Seratus Persen.
Bukan cuman itu, Masih ada persalinan Yang dilakukan di rumah atau di
tolong oleh dukun beranak sehingga potensi Persalinan Berisiko masih ada.
Kebiasaan atau Budaya Masyarakat yang mengarangi Ibu Nifas masih ada
meskipun beberapa kali sudah di lakukan penyuluhan bahwa memberikan
atau mengarangi Ibu Hamil berbahaya bagi pernafasan Ibu dan Bayi.
Selain itu Rumah tunggu kelahiran juga kurang untuk difungsikan, dengan
alasan jarak rumah masyarakat ke RTK cukup jauh.
Kurang nya kerjasama antar bidan Puskesmas Sopobutar ke bidan satelit,
sehingga Puskesmas kurang difungsikan.
Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Sopobutar banyak yang belum
mengetahui fungsi JKN yang dimiliki, khususnya ibu hamil yang mau
melahirkan, sehingga bidan satelit menyalah gunakan persalinan untuk
melakukan tarif.
Kegiatan inovasi NS Batch 6

1). Revolusi KIA


Setelah dilakukan renovasi pemindahan ruangan Puskesmas Sopobutar
menyiapkan ruangan persalinan yang nyaman dan dilengkapi poster dan
gambar menarik, lemari dan berkas tertata rapi.
Menyiapkan pencatatan pelaporan dan dokumentasi yang lengkap seperti
partograph.
Serta setiap ibu hamil di Puskesmas Sopobutar dilakukan pemeriksaan
HB, golongan darah dan HIV sebagai pemeriksaan penunjang dalam
Antenatal Care

105
2) Pemeriksaan ANC, Penyuluhan Persalinan di Faskes dan ASI Ekslusif
Bukan hanya Pada Ibu hamil tetapi pada Bapak dan Keluarga Atau
Kami berinama Inovasi Papa Peduli Bayi dan Ibu (PAPBI).
Masih kurangnya Pengetahuan Ibu tentang Pentingnya Persalianan
Yang harus dilakukan Di faskes sehingga masih ada Ibu yang melakukan
Persalinan dengan dukun Beranak, Selain itu alasan yang sangat
mendasar adalah masalah biaya saat persalinan, sehingga kami Bukan
Cuman Melakukan Penyuluhan terkait manfaat persalinan yang di
lakukan di faskes dan ditolong Oleh Nakes, tetapi kami juga
memberikana Sosialisasi tentang BPJS Dan juga Jampersal kepada Ibu
hamil dan Keluarga.
ANC Merupakan Salah satu Kegiatan yang dilakukan oleh Ibu
hamil selama kehamilan guna memantau Kesehtannya, ANC bisa
dilakukan di Posyandu atau Saat Home Visit ke Rumah Ibu Hamil,
Namun Kami sepakat melakukan ANC Setiap Kali Ke Posyandu guna
menanamkan Kebiasaan Pada Ibu Hamil ke Posyandu. ANC Idealnya
Dilakukan 4 kali selama Kehamilan 1 kali pada Trimester Pertama, 1
Kali Pada Trimester Ke 2 dan 2 Kali Pada Trimester ke 3 Namun
berdasarkan Laporan KIA Tahun 2018 KI DAN K4 Belum mencapai
100%.
Inovasi PAPBI Dilakukan karena masih kurangnya Kepedulian
Bapak terhadap Kesehatan Ibu selama Hamil, Selain itu Agar Bapak
lebih tau tentang Kesehatan Ibu dan lebih tanggap jika ada masalah
kesehatan pada Ibu, Selain itu Gagalnya ASI Ekslusif karena desakan
Oleh Ibu mertua jika Bayi sering menangis di anggap bayi lapar dan ASI
Yang diberikan tidak Cukup.
3) Kelas Ibu Hamil
Untuk Sementara Kelas Ibu Hamil Masih dilakukan Bersamaan Saat
Posyandu, Namun Rencana yang kami telah Rancang bersama Bikor
agar Kelas Ibu hamil memiliki jadwal yang berbeda dengan Posyandu,
sehingga Materi pada Kelas Ibu hamil lebih Efektif, Materi Kelas Ibu
Hamil Sendiri Diambil dari Buku KMS Yang telah DibagikaN Saat Ibu
dinyatakan Hamil, dengan Tujuan Ibu lebih tau tentang Kesehatannya,
Perilaku selama kehamilan Hingga Gizi yang dibutuhkan saat
kehamilan, Karena Pada KMS Semua telah ada namun karena masih
106
Kurangnya Minat baca Ibu atau SDM yang masih rendah sehingga perlu
ada Pembahasan kembali oleh Bidannya.
d. Kendala
1) Kurangnya Kesadaran atau masih kentalnya Budaya masyarakat
sehinggam Penerimaan Masyarakat masih kurang terhadap Penyuluhan
Yang diberikan Oleh Bidan atau Tenaga Kesehatan.
2) Kurangnya kesadaran untuk memelihaa alat-alat partus set pada Staff
Puskesmas.
3) Kurang kondusifnya ruangan VK untuk dilakukan persalinan, ruangan
yang cukup sempit.
4) TIdak adanya jadwal bidan untuk Stand by di Puskesmas Sopobutar
e. Saran
1) Ada Regulasi yang bersifat mewajibkan Kepada Masyarakat Untuk
Bersalin Di Puskesmas oleh Pemerintah Kecamatan maupun Desa.
2) Peraturan yang wajib diterapkan di Puskesmas untuk melakukan
Sterilisasi alat-alat medis sebelum dan sesudah pemakaian.
3) Pembedahan ruangan menjadi salah satu pendukung pelayanan
program di Puskesmas Sopobutar. Hal ini agar menjadi perhatian
khusus dinas kesehatan untuk percepatan dalam rangka renovasi sarana
dan prasarana di Puskesmas Sopobutar.
f. Dokumentasi

Proses Renovasi Ruangan KIA

107
Pengisian Register KIA

VI. Murniati A.Md, AK Tenaga Analis DI Laboratorium


1. Pelayanan Laboratorium

108
a. Kondisi sebelum NS.
Pertama kali ditempatkan di puskesmas sopobutar tidak ada Analis
Kesehatan sehingga pelayanan Laboratorium tidak berjalan. pelayanan
laboratorium terakhir dilaksanakan pada tahun 2012 ,setelah itu tidak ada
lagi tenaga Analis yang di tempatkan di puskesmas sopobutar.
Dari segi sarana telah disiapkan 1 ruangan khusus untuk
Laboratorium gabung dengan pengendalian dan pencegahan penyakit
menular tubercolosis ( TBC ) walaupun sangat sempit tampa kamar mandi
dan westafel, begitu juga dengan Alat – alat yang ada di laboratorium,
saya menemukan beberapa alat seperti Pipet tetes, tabung reaksi,kertas
ph,corong, kertas golongan darah, deck glass, rak westergen, dan bunsen
namun beberapa telah rusak seperti kertas ph dan kertas golongan darah
karena terlalu lama tersimpan sehingga tidak bisa terpakai selain itu
reagen tidak ada yang tersedia di puskesmas sopobutar.
Sebelum Ns di tempatkan di puskesmas sopobutar, di Laboratorium
telah di tempatkan 1 orang perawat sebagai pemegang program TB, hanya
saja petugasnya hanya dilatih khusus untuk TB, sehingga pemeriksaan
laboratorium lain nya tidak berjalan.
Khusus untuk pelayanan TB dilakukan meskipun tidak sesuai
standart, karena piksasi dilakukan di luar gedung dan tempat terbuka,
sehingga preparat saat pewarnaan sangat beresiko bercampur dengan
kotoran lain atau debu. Setelah kami penempatan Pelayanan laboratorium
telah dilaksanakan oleh tenaga Analis kesehatan dari Nusantara sehat,
Namun alat sangat minim, serta reagen tidak ada di puskesmas sopobutar.
b. Kegiatan inovasi NS batc 6
Pelayanan laboratorium di puskesmas telah dilakukan secara
perlahan-lahan, selanjutnya kami mulai merancang buku registrasi untuk
pelayanan yang ada di laboratorium beserta dengan Alur pelayanan. Yang
dulunya pasien datang langsung masuk ke laboratorium tapi setelah kami
buat alur pelayanan pasien harus daftar kemudian di periksa oleh dokter
dan kemudian di beri pengantar ke laboratorium.
Alur pelayanan sudah berjalan, Beberapa pemeriksaan sudah bisa
di lakukan di Laboratorium seperti pemeriksaan HEMOGLOBIN, GULA
DARAH, CHOLESTROL, ASAM URAT, URIN PROTEIN, GLUKOSA
PROTEIN, PLANO TEST, HIV TEST, GOLONGAN DARAH dan
Pemeriksaan BTA. DI samping itu saya telah mengajukan pengadaan Alat

109
Hematologi ke kepala puskesmas sopobutar dan dinas kesehatan
kabupaten dairi.
C. Kendala
1) Beberapa kendala yang saya temui dalam pelaksanaan kegiatan
diantaranya adalah pengajuan alat dan bahan tidak direalisasikan oleh
puskesmas dan dinas kesehatan minimal alat dasar, sehingga saya lebih
memilih menggunakan alat yang dibuat seadanya.
2) Setelah Dibuatkan Westafel, Kondisi Ruangan Makin Sempit Sehingga
Berisiko terjadinya Kecelakaan Kerja, atau Meningkatnya Risiko Infeksi
Noskomial.
d. Saran
1) Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja atau kenyamaan Dalam
bekerja agar Kiranya Dilakukan Pelebaran Ruangan Laboratorium.
2) Untuk Piksasi Dahak agar ada ruangan tersendiri dan Tidak dilakukan di
luar Ruangan Lagi.
e. Dokumentasi

110
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Deteksi Dini TBC

a. Kondisi Sebelum NS datang

Sebelum Ns datang Pemeriksaan Sputum hanya dilakukan di Puskesmas


AtaU hanya menunggu Anjuran Dokter Untuk dilakukan Pemeriksaan sesuai
dengan Hasil pemeriksaan Dokter.

b. Inovasi NS
Setelah saya ditempatkan di Puskesmas Sopobutar saya diberi tanggung
jawab juga untuk memeriksaan Sputum dan Membuat Registrasi pasien yang
telah dilakukan Pemeriksaan sehingga saya memiliki data Masyarakat yang
Positif TB, Dari data ini kami Bersama TIM Membuat Inovasi dengan
melakukan Deteksi Dini pada Keluarga pasien yang di diagnosa TB Paru
Dengan cara kami datng langsung Ke rumahnya memberikan Penyuluhan
Kepada Keluarga tentang Penyakit TB, Cara penularannya termasuk Asupan
Untuk Pasien TB, Sekaligus Kami mengambil Dahak Keluarga Yang Batuk
Untuk Kami Periksa.

111
C. Kendala Yang Kami Temukan.
1) kendala yang kami hadapi terhadap pasien TB Yaitu masyarakat masih
banyak yang menganggap penyakit TB adalah penyakit guna guna,
sehingga beberapa yang sudah di diagnosa menderita TB masih saja pergi
ke dukun berobat.
2) Kendala Yang kami temukan di lapangan adalah masalah jarak dari
Beberapa desa Cukup jauh sehingga untuk pengambilan sputum
membutuhkan waktu yang lama dari satu rumah ke rumah yang lain yang
bisa mengurangi Kualitas Sputum karena kadang Sputum lama di jalan
sebelum sampai di Puskesmas Untuk diperiksa.
d. Saran
1) Kegiatan Seperi Penyuluhan TBC Pada Masyarakat Lebih di giatkan
2) Agar Deteksi Dini TBC Pada keluarga Pasien Tetap dilaksanakan Meskipun
Saya tidak Bertugas Lagi Di Puskesmas Sopobutar.
e. Dokumentasi

Selain itu saya Juga Melakukan Pemeriksaan HB, HIV, Gol. Darah, Protein Urin
Pada Ibu hamil serta Pemeriksaan Glukosa, Cholestrol dan Asam Pada Pos Bindu
Atau Skrining Kesehatan U 15-59 th.

112
Pemeriksaan Glukosa, Cholesterol, Asam Urat, HB, HIV, Dan Golongan darah Pada Ibu
Hamil

2.2 HAMBATAN DAN LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

Ada beberapa hambatan dalam upaya peningkatan taraf kesehatan


masyarakat di wilayah kerja puskesmas Sopobutar, salah satunya adalah
keterbatasan Gedung pelayanan dalam puskesmas, misalkan pada Ruangan
Persalinan, jika dalam waktu bersamaan ada dua Ibu yang bersalin maka yang
satunya akan dipindahkan di ruangan Poli umum karena ruangan untuk persalinan
sempit dan tidak memungkinkan untuk ditempati 2 orang sehingga dengan itu
pelayanan di Poli pun terganggu. Pada suatu waktu hal itu terjadi dimana kami
harus membersihkan luka diatas meja registrasi Poli, karena ruang tindakan Poli

113
digunakan oleh Ibu Nifas, sehingga kondisi yang nyaman untuk Ibu pasca
persalinan pun akan terganggu.

Langkah Pemecahan masalah, perlu adanya penambahan gedung guna


meningkatkan pelayanan kesehatan yang prima kepada Masyarakat atau klien
ketika berobat di Puskesmas.

Kedua kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup sehat masih kurang,


masih banyak warga yang tidak memeriksakan kesehatan mereka meskipun sudah
sakit kecuali kondisinya sudah terlihat parah, masih banyak masyarakat yang
menderita TB tidak mau memeriksakan kesehatannya, bahkan terkesan
disembunyikan karena mereka masih ada yang menganggap penyakit itu sebagai
keturunan atau hal yang memalukan untuk diketahui oleh masyarakat, Hal ini
diperparah dengan status ekonomi masyarakat masih rendah.

Hambatan selanjutnya Pada Ibu hamil, masih ada masyarakat yang tidak
melakukan persalinan di fasyankes karena kondisi geografis dimana jarak rumah
dengan Fasyankes yang cukup jauh menjadi salah satu alasan tidak melakukan
persalinan di fasyankes, selain itu budaya masyarakat yang masih beranggapan
bahwa jika bersalin di rumah maka banyak tetangga yang akan membantunya di
rumah, misalkan membantu mempersiapkan Popoknya, gurita atau keperluan yang
akan digunakan selama persalinan. Padahal Pemerintah daerah telah menyediakan
Rumah Tunggu kelahiran namun masih kurang dimanfaatkan.

Hambatan Selanjutnya adalah Budaya Menggunakan Arang pada Ibu Nifas


untuk menghangatkan Tubuh, sehingga Bayinya pun Ikut menghirup asap dari
arang, ada beberapa Kasus Asfiksia karena Arang yang Digunakan. Meskipun
sudah sering di Suluh terkait bahaya menggunakan Arang sebagai Penghangat
sehingga mengganggu pernapasan Ibu dan Bayi namun Masyarakat masih ada
yang melakukannya.

Langkah Pemecahan masalah adalah Edukasi kepada masyarakat terkait


PHBS, penyakit TB, serta pentingnya melakukan persalinan di fasyankes dan
resiko kemungkinan yang terjadi jika tidak melakukan persalinan di Fasyankes,
dan sosialisasi Pemanfaatan Rumah tunggu kelahiran dalam rangka mengurangi
risiko persalinan. Perlu adanya Kerjasama Lintas sektor dengan melibatan

114
Pemerintah setempat Seperti Camat, Kepala Desa, hingga kepala dusun untuk
menggalang komitmen bersama agar mau ber-PHBS dan melakukan Persalinan di
fasyankes. seperti yang telah dilakukan Dinas kesehatan Kabupaten Dairi, pada
masyarakat di Desa Lae Haporas. Serta Perlu adanya Kerja Sama Lintas Sektor
agar membuatkan Regulasi terhadap penggunaan Arang pada Ibu dan Bayi
karena jika hanya melakukan Penyuluhan Masyarakat hanya mendengarkan dan
Mengiyakan saat diberi Penyuluhan namun kadang masih ada juga yang tetap
menggunakannya.

Hambatan selanjutnya adalah hampir semua desa dari sepuluh Desa di


kecamatan siempat nempu hilir memiliki jarak yang cukup jauh dengan
puskesamas kecuali Desa Sopobutar karena desa tersebut merupakan Ibu Kota.
kondisi jalan yang rusak, sempit dan harus melewati beberapa gunung serta tidak
tersedianya kendaraan umum yang menuju langsung Puskesmas Sopobutar
menjadi salah satu alasan kurangnya kunjungan di Puskesmas Sopobutar. Meski
puskesmas keliling tersedia, namun ada beberapa desa yang sulit dijangkau
menggunakan Kendaraan Roda Empat apalagi jika dalam kondisi hujan. Sehingga
masih ada petugas yang sulit menjangkau beberapa Desa dan terpaksa jalan kaki
berkilo-kilo meter ketika akan memberikan penyuluhan kesehatan atau malakukan
pendataan terkait tingkat kesehatan mayarakat. Langkah Pemecahan Masalah
adalah dengan adanya pengadaan atau penambahan kendaraan roda dua sebagai
alternatif pengganti kendaraan puskesmas keliling (PusKel) jika harus
menjangkau daerah yang sulit. Selain itu kerja sama dari pemerintah setempat
agar sedikit demi sedikt bisa memperbaiki infrastruktur jalan guna memudahkan
akses ke fasilitas kesehatan.

Hambatan selanjutnya adalah bahasa masih banyak masyarakat yang tidak


paham bahasa Indonesia sehingga dalam proses penyuluhan atau komunikasi kita
sehari-hari masih terkendala. Sehingga perlu metode khusus yang harus kita
terapkan dalam proses penyuluhan, tidak harus selalu dengan metode ceramah,
bisa dengan metode visual seperti memutar film terkait kesehatan, sehingga meski
mereka tidak paham dengan bahasa yang kita sampaikan setidaknya mereka bisa
melihat apa yang harus mereka lakukan. Penyuluhan yang kita berikan pun lebih

115
inovatif dan tidak monoton, sehingga lebih menarik minat masyarakat untuk
mengikuti penyuluhan yang kita berikan serta harapannya mereka mudah paham.

116
BAB III

PENUTUP

Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai laporan Tahun ke 2 team based
Puskesmas Sopobutar Tahun 2019. Dimana pada laporan ini terdapat data tentang
geografis, demografi, sosio, ekonomi dan pendidikan, gambaran pembangunan kesehatan,
sarana dan prasarana puskesmas, tenaga kesehatan puskesmas , pembiayaan puskesmas,
manajemen dasar puskesmas, situasi derajat kesehatan masyarakat, mortalitas, morbiditas,
serta pelaksanaan kegiatan program nusantara sehat, diharapkan dengan laporan ini
pemerintah mendapat gambaran terkait puskesmas sopobutar dan menjadi pertimbangan
dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas Sopobutar. Serta
Bisa menjadi bahan Pertimbangan atau acuan Kerja Bagi TIM Nusantara sehat
Selanjutnya Jika ada lagi yang di tempatkan Di Puskesmas Sopobutar.

117
1
INSTRUMEN PEMANTAUAN PUSKESMAS MEMBERIKAN PELAYANAN
SESUAI STANDAR PERMENKES 75/2014

NOMOR REGISTRASI PUSKESMAS : P1210090201

NAMA PUSKESMAS : PUSKESMAS SOPOBUTAR

TANGGAL PUSKESMAS DIDIRIKAN : TAHUN

KECAMATAN : SIEMPAT NEMPU HILIR

KABUPATEN/KOTA : DAIRI

PROVINSI : SUMATERA UTARA

PETUNJUK PENGISIAN :

DIISI ANGKA “1” DI KOLOM “YA” BILA PUSKESMAS MEMENUHI


PARAMETER, DAN ANGKA “0” DIKOLOM “TIDAK” JIKA PUSKESMAS TIDAK
MEMENUHI PARAMETER

PERSYARATAN PARAMETER HASIL KETERANGAN


PUSKESMAS Ya Tidak
A.Lokasi 1. Tidak didirikan di lokasi 1
berbahaya
2. Tersaedia transportasi 0 Transportasi umum
dari dan menuju tidak ada yang menuju
puskesmas langsung Puskesmas
3. Tersedia fasilitas parker 1
4. Tersedia fasilitas pagar 0
5. Tidak didirikan disekitar 1
saluran Udara Tegangan
Tinggi (SUTT).

B.BANGUNAN 6 Permanen 1
7. Terpisah dengan 1
bangunan lainnya
8. Terdapat Rumah Dinas 1
Nakes

9 Terdapat lambang 1
puskesmas di depan
bangunan puskesmas

2
10. Terdapat papan/tulisan 1
nama Puskesmas
11 Terdapat Ruang 0 Ruang Administrasi
Administrasi kantor bergabung dengan
ruangan Kapus
12 Terdapat Ruangan 1
Kepala puskesmas
13 Terdapat ruangan rapat 1

14 Terdapat ruangan 1
pendaftaran dan Rekam
Medic
15 Terdapat Ruangan 1
tunggu

16 Terdapat ruangan 1
pemeriksaan umum
17 Terdapat ruangan 1
tindakan/gawat darurat
18 Terdapat ruangan KIA, 1
KB, dan Imunisasi
19 Terdapat ruangan 0
kesehatan gigi dan mulut
20 Terdapat ruangan ASI 1
21 Terdapat ruangan 1 Ruangan promosi
promosi kesehatan kesehatan bergabung
dengan Ruangan
kesling dan P2P
22 Terdapat ruang farmasi 1
23 Terdapat ruangan 1
persalinan
24 Terdapat ruangan pasca 0
persalinan
25 Terdapat laboratorium 0

26 Terdapat ruangan 0
sterilisasi
27 Terdapat ruangan 0
penyelenggaraan
makanan/dapur
28 Terdapat kamar mandi 1
29 Terdapat

C.PRASARANA 30 Terdapat ventilasi 1


Ruangan
31 Terdapat sumber air 1
bersih
32 Terdapat system 0
pembuangan air limbah

3
33 Terdapat sumber daya 1
listrik
34 Terdapat sambungan 1
telepon
35 Terdapat system proteksi 0
petir
36 Terdapat alat pemadam 1
kebakaran
37 Terdapat kendaraan 1
puskesmas keliling
38 Terdapat kendaraan 1
Ambulan
D.PERALATAN 39. Terdapat set pemeriksaan 1 Minimal≥ 80%
umum Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
40. Terdapat set tindakan 0 Minimal≥ 80%
medis/gawat darurat Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
41 Terdapat set pemeriksaan 0 Minimal≥ 80%
kesehatan Ibu Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
42. Terdapat set pemeriksaan 0 Minimal≥ 80%
kesehatan anak Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
43. Terdapat set pelayanan 1 Minimal≥ 80%
kb Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
44. Tedapat set imunisasi 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
45. Terdapat set obgyn 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
46. Terdapat set insersi dan 0 Minimal≥ 80%
ekstraksi Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
47. Terdapat set resusitasi 0 Minimal≥ 80%
bayi Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
48. Terdapat set perawatan 0
pasca persalinan
49. Terdapat set kesehatan 0 Minimal≥ 80%
gigi dan mulut Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
50. Terdapat set promosi 1 Minimal≥ 80%
kesehatan Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

4
51. Terdapat set ASI 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

52. Terdapat set laboratorium 1 Minimal≥ 80%


Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
53. Terdapat set farmasi 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
54. Terdapat set sterilisasi 1 Set Sterilisasi Ada
namun Ruangan
Khusus Sterilisasi tdk
ada Sehingga Set di
tempatkan di Ruang
Pemeriksaan Umum
55. Terdapat set pukesmas 1 Minimal≥ 80%
keliling Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

56. Terdapat kit keperawatan 0 Minimal≥ 80%


kesehatan masyarakat Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

57. Terdapat kit imunisasi 1 Minimal≥ 80%


Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
58. Terdapat kit UKS 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
59. Terdapat kit UKGS 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
60. Terdapat kit bidan 1 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
61. Terdapat kit Posyandu 0 Minimal≥ 80%
Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014
62. Terdapat kit kesehatan 1 Minimal≥ 80%
lingkungan Pemenuhan alat dari
standar PMK 75/2014

5
E.KETENAGAA 63 Tersedia Dokter atau 1
N DL?
64 Tersedia dokter gigi 0

65 Tersedia perawat 1

66 Tersedia bidan 1

67 Tersedia tenaga kesmas 1

68 Tersedia tenaga kesling 1

69 Tersedia tenaga ahli 1


teknologi lab. Medic
(analis lab)
70 Tersedia tenaga gizi 1
71 Tersedia tenaga ke 1
farmasian
72 Tersedia tenaga 1
kesehatan lainnyas
73 tersedia tenaga 1
administrasi
F.PERIZINAN 74 Memiliki izin 1
DAN penyelenggaraan yang
REGISTRASI masih berlaku
75 Mempunyai nomor 1
registrasi puskesmas

G.PENYELENG 76 Kepala puskesmas 1


GARAAN memenuhi kriteria di
pasal 33 PMK 75 tahun
2014 tentang Puskesmas
77 Memilik struktur 1
organisasi
78. Melaksanakan pelayanan 1
promosi kesehatan
79. Melaksanakan pelyanan 1
kesehatan lingkungan
80. Melaksanakan pelayanan 1
KIA dan KB
81 Melaksanakan pelayanan 1
Gizi

6
82 Melaksanakan pelayana, 1
pencegahan dan
pengendalian penyakit

83 Melaksanakan UKM 1
Pengembangan
84 Melaksanakan UKP 1
85 Melaksanakan 1
Manajemen
86 Melaksanakan Pelayanan 1
Kefarmasian
87 Melaksanakan Pelayanan 1
Keperawtan kesehatan
Masyarakat
88 Mekanisme Pelayanan 1
Laboratorium

Total Nila 64

7
Gambar Puskesmas Tampak Depan

8
9
PENYAMBUTAN TIM NUSANTARA SEHAT DI PUSKESMAS
SOPOBUTAR

10
SENAM LANSIA DALAM KEGIATAN POSBINDU LANSIA DI
DESA SOPOBUTAR

11
TIM NS MELAKUKAN SENAM PROLANIS DALAM KEGIATAN
POSBINDU DI DESA JAMBUR INDONESIA

12
PENYULUHAN PHBS DAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PARU
DI KEGIATAN POSBINDU DESA JAMBUR INDONESIA

13
PEMERIKSAAN FISIK DAN TTV (TANDA TANDA VITAL)

PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN IBU DAN ANAK


SERTA MEMBUAT KESEPEPAKATAN PENANDATANGANAN
KOMITMEN UNTUK BERSALIN DI FASYANKES
14
PEMBUATAN SPAL DI PUSKESMAS SOPOBUTAR

15
PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI DINAS

16
KESEHATAN KABUPATEN DAIRI

17
PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN GADAR (GAWAT DARURAT) BAGI ANAK ANAK
SEKOLAH DALAM KEGIATAN PERKEMAHAN PRAMUKA DI KECAMATAN SIEMPAT
NEMPU HILIR

PENYULUHAN TENTANG STOP BAB SEMBARANGAN DALAM KEGIATAN POSBINDU DI


DESA LAE ITAM PENYULUHAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SAAT KEGIATAN
POSBINDU DI DESA LAE ITAM

18
Daerah Yang Sulit Di Jangkau

19
20
21
20171106_114826.mp4 20171213_104944.mp4

22

Anda mungkin juga menyukai