KELOMPOK: 1
KELAS: TPB 43
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Makalah ini membahas mengenai material safety data sheet dari suatu zat
kimia yang terdapat pada praktikum “Sifat Koligatif Larutan dan Kesetimbangan”
dan praktikum “Sifat Larutan Asam Basa”
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kekuranganyang disebabkan keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman kami. Namundemikian, kami telah berusaha semaksimal mungkin
untuk dapat mencapai hasil yang baik.Kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat dan menambah cakrawala pengetahuan bagi kami sendiri maupun bagi
pihak yang memerlukan.
a. Asam Oksalat
Toksisitas akut, Kategori 4, Oral, H302 Toksisitas akut, Kategori 4,
Kulit, H312 Kerusakan mata serius, Kategori 1, H318. Pernyataan bahaya
(s) H302 + H312 Berbahaya jika tertelan atau terkena kulit. H318
Menyebabkan kerusakan mata yang serius JIKA TERKENA KULIT: Cuci
dengan banyak sabun dan air. P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA
MATA : Bilas bersih dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan lensa
kontak jika Anda memakainya dan mudah dilakukan Teruslah mencuci.
Cari perawatan medis.
b. NaOH
Natrium hidroksida adalah senyawa yang berbentuk padatan kristal
berwarna putih. Berat molekul natrium hidroksida adalah 40 gram/mol.
Natrium hidroksida mudah larut dalam air dingin. Natrium hidroksida
merupakan senyawa yang sangat berbahaya karena dapat mengiritasi mata
dan kulit serta berbahaya jika terhirup dan tertelan. Pertolongan pertama
untuk kontak mata adalah melepas lensa kontak bekas dan mencucinya di
bawah air mengalir selama sekitar 15 menit. Tindakan pertolongan
pertama untuk kontak kulit, d. H. lepaskan semua pakaian dan sepatu yang
terkontaminasi dan cuci di bawah air mengalir selama sekitar 15 menit.
Natrium hidroksida yang dihirup dapat memberikan pertolongan pertama
dengan berpindah ke udara segar dan jika tidak segera dihirup, pernapasan
buatan. Berikan oksigen jika pernapasan masih sulit. Pertolongan pertama
untuk menelan senyawa ini bukanlah dengan menyebabkan muntah tanpa
perhatian medis. Natrium hidroksida harus disimpan di tempat tertutup dan
di tempat yang sejuk dan kering (Lab, Material Safety Data Sheet Natrium
Hidroksida, 2018)(Sciencelab, 2018).
c. HCl
Asam klorida dapat mengiritasi mata dan kulit saat terhirup dan
berbahaya saat tertelan. Kontak mata dapat diobati dengan menyiram mata
dengan air mengalir selama minimal 15 menit. Kontak langsung dengan
kulit dapat ditangani dengan segera mencuci kulit dengan sabun dan air
dan menutupi kulit yang teriritasi dengan emolien. Senyawa ini
menyebabkan penghirupan dan harus dibawa ke area dengan udara segar.
Kontak mata langsung dapat dihindari dengan membilasnya dengan air.
Perawatan setelah tertelan: Jangan berikan apapun melalui mulut kepada
orang yang tidak sadarkan diri dan segera cari pertolongan medis.
d. AgNO3
Natrium hidroksida adalah senyawa yang berbentuk Silver Nitrate
dengan konsentrasi (>= 0,15 % - < 1 %). Beracun, berbahaya, korosif.
menyebabkan luka bakar pada jaringan dalam tubuh. bisa berakibat fatal
jika tertelan. berbahaya jika terhirup. oksidator kuat. dapat menyebabkan
kebakaran jika bersentuhan dengan bahan lain Jika bahan terhirup, segera
hirup udara segar dan dapatkan bantuan medis. Jika terjadi kontak kulit,
segera cuci dengan banyak air dan gosok dengan polietilen glikol 400.
Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Hubungi dokter Anda
segera. Jika zat masuk ke mata, cuci dengan banyak air. Segera hubungi
dokter mata. Jika tertelan, segera beri air minum (tidak lebih dari dua
gelas), hindari muntah (resio perforasi!). Hubungi dokter Anda segera.
Jangan mencoba untuk menetralkan.
e. Na2 CO3
Penampilannya putuh. Berbahaya bila terhirup, jika terhirup
dapatmenyebabkan iritsai mata dengan luka bakar, segera menghirup
udara segar.Jika terkena mata, dapat menyebabkan cedera korneadan
iritasi mata merah, segera bilang dengan air mengalir. Jika kontak dengan
kulit, akan menyebabkan iritasi dan luka bakar terutama bila kulit basah
atau lembab, segera cuci dengan air mengalir dan lepaskan pakaian yang
terkontaminasi
f. NH4 Cl
Ammonium klorida adalah senyawa yang berklasifikasi Toksisitas akut,
Kategori 4, H302 Iritasi mata, Kategori 2, H319. Setelah terhirup segera
menghirup udara segar. Jika terjadi kontak kulit segera lepaskan pakaian
yang kotor dan basah. untuk mencuci pada kulit dengan air/mandi. Setelah
kontak mata terjdi segera bilas dengan banyak air. Hubungi dokter mata.
lepaskan lensa kontak. Jika tertelan segera beri korban seteguk air (tidak
lebih dari dua gelas). Periksa dengan dokter Anda.
Berikut ini umumnya berlaku untuk gejala garam amonium:
setelah menelan, gejala iritasi lokal, mual, muntah, diare. memengaruhi
sistem setelah pemasukan sangat tinggi tekanan darah turun, pingsan,
gangguan pada sistem saraf pusat, kejang-kejang, penyakit narkosis,
kelumpuhan pernapasan, hemolisis.
g. NaCl
Natrium klorida adalah senyawa yang mudah larut dalam air dingin dan
panas, larut dalam gliserin dan amonia, dan tidak larut dalam asam klorida.
Kepadatan: 2.165. Jika terkena kulit, segera cuci dengan banyak air selama
minimal 15 menit, lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Jika
bahan terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan
pernapasan buatan. Berikan oksigen jika sulit bernapas. Jika zat masuk ke
mata, basuh mata dengan banyak air selama minimal 15 menit, sesekali
angkat kelopak mata atas dan bawah, dan dapatkan bantuan medis. Jika
tertelan, jika korban sadar kembali, beri 2-4 cangkir susu atau air dan cari
pertolongan medis. Bilas mulut Anda dengan air .
3.1 Kesimpulan
MSDS adalah dokumen khusus bahan kimia yang berkaitan dengan
identifikasi umum, sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan,
pengangkutan, dan pembuangan limbah bahan kimia
Deskripsi penyajian data keamanan dapat berbeda-beda, namun isi dari
setiap data keamanan pada dasarnya sama. Ini berisi informasi yang
setidaknya terkandung dalam lembar data keselamatan umum yang terdiri
dari 16 bab
3.2 Saran
Pelaksana yang bekerja di laboratorium, baik siswa maupun guru,
harus mengetahui dan memiliki pengetahuan dan keterampilan
penggunaan bahan kimia terutama mengenai kemungkinan bahaya, serta
dapat menerapkan informasi yang diperoleh dari lembar data keselamatan
sehingga dapat mencegah kemungkinan bahaya dan kecelakaan di
laboratorium. bekerja di laboratorium. Dengan cara ini, dapat memastikan
keselamatan dan kesehatan kerja laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA