Anda di halaman 1dari 3

Rieke R.

Ardianty
P1337434319009
STr TLM

Resume Data Keselamatan Bahan BaCl2

 Identifikasi bahan

BaCl2 atau dikenal dengan barium klorida dihidrat merupakan senyawa anorganik
salah satu garam barium paling umum yang larut dalam air. Dalam penggunaan yang
relevan dari bahan atau campuran dan penggunaan yang disarankan terhadap bahan
yang teridentifikasi sebagai reagen untuk analisis. Barium klorida memiliki rumus
kimia BaCl2.2H2O dengan berat molekul 244.28 g/mol. Senyawa ini dapat bersifat
akut dengan konsentrasi 100%. Bentuk dari senyawa ini adalah padatan berwarna
putih.

 Identifikasi bahaya
BaCl2 dapat menimbulkan iritasi mata yang serius, toksik akut jika tertelan dan
berbahaya jika terhirup. Bahaya tersebut didapatkan jika tidak hati-hati dalam
penggunaan bahan. Untuk pencegahan bahaya yang dapat ditimbulkan BaCl2 maka
dapat dilakukan beberapa hal berikut, diantaranya menghindari menghirup debu, gas,
spray, dsb. Selalu cuci tangan setelah penggunaan bahan, tidak makan dan minum
saat menggunakan bahan, saat menggunakan pastikan ruangan tersebut ventilasinya
baik atau di luar ruangan, menggunakan APD yang lengkap meliputi handscoon, jas
lab, masker, dan kacamata lab. Selain itu jika tertelan segera menghubungi Poison
center atau dokter/tenaga ahli dan atau mulut berkumur-kumur. Jika terhirup bawa
korban ke udara yang lebih segar dan biarkan dalam posisi yang nyaman untuk
bernafas atau menguhubungi poison center/ tenaga ahli. Jika mengenai mata, basuh
mata secara teratur dengan air selama beberapa menit. Copot kontak lensa jika
memakai dan melanjutkan membasuh mata. Jika mata iritasi segeralah menghubungi
penasihat medik atau petugas laboran. Dan atur bahan tersebut ke pembuangan limbah
yang disetujui.

 Prosedur pertolongan pertama


Pertolongan pertama secara umum, segeralah lepaskan pakaian apapun yang terkotori
oleh bahan. Jika kesulitan bernafas gunakan alat pernapasan. Tidak terdapat perlakuan
khusus dan gejala yang penting. Secara khusus mengenai pernapsan korban, bawa
korban ke udara yang lebih segar atau memberi oksigen buatan jika kesulitan
bernapas. Jika tertelan, lihat aturan medis. Jika mengenai kulit maka basuh area yang
terkena dengan sabun dan air, lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Jika mengenai
mata, basuh mata dengan air, kedip-kedipkan selama beberapa menit.

 Langkah-langkah pencegahan kebakaran


Bahan ini tidak memicu kebakaran dan untuk mematikan media tidak ada pembatasan
yang khusus atau menggunakan agen pemadaman yang disekitar material dan sesuai
tipe api yang ditimbulkan. Untuk spesifikasi langkah-langkah pencegahan kebakaran
diantaranya menggunakan helm perlindungan menutupi seluruh wajah, kontrol diri
dengan pakaian yang dapat melindungi tubuh, terutama mencegah kontak dengan
mata dan kulit.
 Jika insiden terjadi
Jika bahan tersebut tumpah atau keluar dari tempatnya gunakan APD untuk
mengurangi bahaya seperti masker atau yang lebih spesifik lagi. Mengisolasi area dan
membuka ventilasi. Memvakum tumpahan dengan vartikulat yang berefesiensi
absolut tinggi penyaring udara dan buang di wadah yang tertutup untuk pembuangan.
Hati-hati jangan sampai debu dari bahan naik.Pencegahan lingkungan dapat dilakukan
dengan cara mengisolasi konsol penyimpanan untuk menghindari polusi lingkungan
sekitar.

 Perawatan dan penyimpanan


Perlakuan yang diberikan untuk bahan tersebut adalah perlakukan di bawah pelindung
gas kering,mencuci tangan setelah pemakaian. Kemudian untuk penyimpanan bahan,
tempatkan di tempat yang bersuhu ruangan. Dalam bekerja dengan bahan tersebut,
dilarang untuk menggunakan tobako di area kerja atau makanan. Cucilah tangan
sebelum makan, dilarang meniup debu ke pakaian atau kulit dengan udara bertekanan.
Untuk ventilasi sebaiknya sediakan ventilasi yang cukup untuk tetap menjaga
konsentrasi atau batas penghirupan.

 Proteksi diri
Batas paparan yang diijinkan adalah 0.5 mg/m3
Nilai ambang batas sama dengan batas paparan. Perlindungan pernapasan
menggunakan masker debu, untuk sarung tangan menggunakan sarung tangan lateks,
untuk melindungi mata menggunakan google dan memakai pakaian seperti jas
laboratorium, sepatu yang tertutup dan lengan baju panjang atau celana.

 Sifat kimia dan fsika bahan


Sifat fisik dari BaCl2adalah berwarna putih, bentuknya bubuk atau kristal dan tanpa
berbau. Sifar kimianya dalah memiliki daya larut 370 g/l, titik didih 1560 °C, titik
leleh 963°C , dan densitas 3.9 g/cc. Reaktifitas BaCl2 stabil di bawah penyimpanan
yang direkomendasikan, dpat bereaksi dengan bahan oksidator kuat. Bahaya
dekomposisi bahan dengan barium oksida dan hidrogen klorida. Secara informasi
toksilogical, BaCl2 dapat menyebabkan kerusakan serius pada mata, iritasi kuli,
pernapasan, dan pencernaaan. Tidak sampai kronik dengan batas letal rata-rata 150
mg/kg. Informasi untuk ecoligalnya diantaranya dalam perairan akan toxic jika
tercium dan tertelan. Tidak terdapat persistensi bioakumulasi toksitas maupun
persistennya. Dalam pertimbangan pembuangan limbah diatur oleh kebijakan daeah
sekitar, nasional dan internasional. ‘

 Data Pendistribusian

Dalam pendistribusian BaCl2 dicantumkan risiko dalam pendistribusian dengan diberi


label bahaya. Level bahaya yang dimiliki BaCl2 adalah 6.1 bahan toksik,
dikelompokan di grup 3 dengan nomor UN UN1564 dan nama pengiriman Barium
klorida. Terdapat informasi regulasi yang diantaranya pada sec 302 bahaya yang
serius tidak ada, tidak adanya jumlah reportabel dan tidak terdapat toksik kimia
dengan kode sec 313.
Informasi lainnya yang disampaikan dalam MSDS BaCl2 adalah data keselamatan
bahan ini digunakan sebagai prefensi dengan lembar teknisnya, tidak menggantikan,
informasi yang diberikan dalam MSDS ini berdasarkan pengetahuan dari perusahaan
penerbit atau yang mengeluarkan BaCl2. Tujuannya regulasi yang tercantum dalam
MSDS ini dapat membantu pengguna untuk melaksanakan kewajiban pengendalian
bahaya terkait dengan risiko yang ditimbulkan oleh produk ini.

Anda mungkin juga menyukai