Anda di halaman 1dari 13

MATERI KOMUNIKASI & TEKNIK KOMUNIKASI

RIVIEW

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patient Safety

Dosen Pengampu : Cahyo Hunandar, SKM, M.Kes

disusun oleh

1. Daffasyena Fathurisky (P1337434319024)


2. Ezza Silvia Ananda (P1337434319018)
3. Eva Hikmatul Maula (P1337434319053)
4. Rieke R. Ardianty (P1337434319009)
5. Qonita Asma Amanina (P1337434319031)

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN LABORATORIUM MEDIK


JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES

SEMARANG

2020
1. Komunikasi

A. Pengertian Komunikasi

Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu pengiriman


dan penerimaan informasi, berita, atau pesan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih sehingga maksud atau pesan tersebut dapat dipahami. Beberapa ahli
memberikan pendapatnya terkait pengertian komunikasi. Berikut beberapa pendapat
ahli tersebut.
1. Carl I. Hovland, menurut pendapatnya komunikasi merupakan proses yang
mungkin dilakukan oleh pembawa informasi dengan tujuan memberikan
rangsangan kepada orang lain untuk mengubah perilakunya.
2. Stewart L. Tubbs & Sylvia, menurut mereka komunikasi merupakan
perpindahan informasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
3. Aristoles, menurut Aristoteles komunikasi adalah alat yang dapat digunakan
oleh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam proses demokrasi.
4. Everett M. Rogers, menurutnya komunikasi adalah penyaluran ide atau
maksud dari sumber satu ke sumber yang lain dengan tujuan mengubah
tingkah laku penerima ide.
5. Shannon & Weaver, komunikasi adalah interaksi yang saling mempengaruhi
yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik disengaja maupun
tidak. Menurutnya komunikasi tidak terbatas pada bahasa verbal saja, namun
juga pada ekspresi wajah, lukisan, teknologi, dan lainnya.

B. Jenis komunikasi

1. Verbal ( lisan atau tulisan)

Komunikasi lewat telpon merupakan komunikasi verbal dilakukan jika


menurut perawat kondisi pasien membutuhkan tindakan kedokteran. Untuk
perintah verbal atau melalui telepon, perawat yang menerima pesan harus
menuliskan dan membacakan kembali kepada pemberi pesan. Saat perawat
melaporkan kondisi pasien kepada dokter menggunakan komunikasi verbal dengan
SBAR ( situation, background, assestment, recommendation). Petugas menerima
instruksi verbal per telpon dari dokter menggunakan komunikasi verbal dengan
TBAK ( tulis, baca, konfirmasi kembali), saat keesokan harinya dokter
penanggung jawab pasien memberikan konfirmasi.

Selain secara lisan, unsur-unsur komunikasi verbal juga dapat dilakukan melalui tu
lisan. Unsur-unsur komunikasi ini dapat berupa surat-menyurat konvensional, surat
elektronik (email), chatting, dan lain sebagainya.

Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi verbal adalah :


a. Berlangsung secara timbal balik.
b. Makna pesan ringkas dan jelas.
c. Bahasa mudah dipahami.
d. Cara penyampaian mudah diterima.
e. Disampaikan secara tulus.
f. Mempunyai tujuan yang jelas.
g. Memperlihatkan norma yang berlaku.
h. Disertai dengan humor.

2. Non-verbal
Komunikasi non verbal Yaitu komunikasi yang menggunakan mimik atau bah
asa tubuh dan merupakan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk komunikasi yan
g dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui simbol-simbol lai
nnya. Dalam berkomunikasi dengan pasien, perawat harus menggunakan komuni
kasi non verbal juga, seperti gerak tubuh, pandangan mata ke pasien, jarak denga
n pasien, postur, dan ekspresi wajah.
Selain dengan menggunakan bahasa verbal,menggunakan mimik atau bahasa tub
uh lebih memudahkan klien untuk mengerti dan memahami dari maksud komuni
kasi yang perawat sampaikan. Sementara itu, komunikasi non verbal dapat pula
ditunjukkan dari hal-hal lain seperti gaya berpakaian, potongan rambut, intonasi
suara, hingga gaya berjalan.

Yang perlu di perhatikan dalam komunikasi non verbal adalah :


a. Penampilan visik.
b. Sikap tubuh dan cara berjalan.
c. Ekspresi wajah.
d. Sentuhan

C. Teknik-teknik Komunikasi

1. Teknik komunikasi informatif


Berkomunikasi dengan orang lain agar mereka mengerti dan tahu tentang apa
yang dibicarakan.
2. Komunikasi persuasif
Meyakinkan orang lain supaya bersedia mendengarkan dan menerima suatu
paham dan meyakinkan orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai apa yg
disarankan kita.

3. Komunikasi pervasif
Komunikasi yang dapat mengubah pemikiran seseorang setelah mereka
mendengarkan lalu meresapi apa yang kita bicarakan dan mereka akan
melakukan hal yang lebih baik
4. Komunikasi koersif
Komunikasi yang bersifat perintah, ancaman, sanksi apabila tidak melakukan
sesuatu
5. Komunikasi instruktif
Komunikasi yang bersifat paksaan untuk melakukan sesuatu dan jika tidak
melakukannya akan ada sanksi
6. Human relation
Komunikasi antar sesama manusia secara normal, berbicara, menanyakan
sesuatu agar tidak saling individualisme atau mis communication.

2.Komunikasi Interpersional

A. Pengertian

Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang


dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat
langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).

Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan


oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang,
dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik
segera (Effendy,2003, p. 30).

Jadi, Komunikasi interpersonal adalah suatu proses yang cara penyampaiannya


dilakukan antara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya.

B. Ciri –ciri Komunikasi Interpersonal

Ada lima aspek yang merupakan ciri - ciri dari komunikasi interpersonal, antara
lain

1. Komunikasi interpersonal yang terjadi secara spontan dan tanpa tujuan


terlebih dahulu.
2. Komunikasi interpersonal yang direncanakan maupun tidak terencana.
3. Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung berbalasan
4. Komunikasi interpersonal biasanya dalam suasana kedekatan ataucenderung
menghendaki keakraban.
5. Komunikasi interpersonal dalam pelaksanaannya lebih menonjol dalam
pendekatan psikologis dari pada unsure sosiologisnya.

C. Tujuan Komunikasi Interperonal


Komunikasi interpersonal mungkin mempunyai beberapa tujuan. Di sini akan
dipaparkan 6 tujuan, antara lain

a. Menemukan Diri Sendiri, menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat
dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang
diri kita maupun orang lain.

b. Menemukan Dunia Luar, menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang
diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita.

c. Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti, menjaga dan


memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam
komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial
dengan orang lain.

d. Berubah Sikap Dan Tingkah Laku, banyak waktu kita pergunakan untuk
mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita
banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal.

e.Untuk Bermain Dan Kesenangan, dapat memberikan keseimbangan yang


penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di
lingkungan kita.

f. Untuk Membantu, ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi


menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka
untuk mengarahkan kliennya.

D. Penyebab Komunikasi Interpersonal


Menurut Rakhmat (2001) mengemukakan faktor-faktor yang dapatmenyebabkan
komunikasi interpersonal terdiri dari : 

1. Persepsi Interpersonal yang berupa pengalaman tentang peristiwa atau


hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan untuk membedakan bahwa manusia bukan benda tapi sebagai
objek persepsi.

2. Konsep Diri
Menurut Brooks (Rakhmat, 2001) konsep diri adalah suatu pandangan dan
perasan individu tentang dirinya. Jika individu dapat diterima orang lain,
dihormati, dan disenangi karena keadaan dirinya, individu cenderung akan
bersikap menghormati dan menerima diri. Sebaliknya,bila orang lain selalu
meremehkan, menyalahkan dan menolak dirinya,individu cenderung akan
bersikap tidak akan menyenangi dirinya.

3. Atraksi Interpersonal
Menurut Barlund (Rakhmat, 2001) Atraksi interpersonal diperolehdengan
mengetahui siapa yang tertarik kepada siapa atau siapamenghindari siapa, maka
individu dapat meramalkan arus komunikasiinterpersonal yang akan terjadi.
Misalnya makin tertarik individukepada seseorang, makin besar kecenderungan
individuberkomunikasinya. Kesukaan pada orang lain, sikap positif dan dayatarik
seseorang disebut sebagai atraksi interpersonal

4. Hubungan Interpersonal
Menurut Goldstein (Rakhmat, 2001) hubungan interpersonal ada tiga yaitu
a. Semakin baik hubungan interpersonal seseorang maka semakinterbuka
individu mengungkapkan perasaannya.
b. Semakin baik hubungan interpersonal seseorang maka semakincenderung
individu meneliti perasaannya secara mendalam besertapenolongnya (psikolog).
c. Semakin baik hubungan interpersonal seseorang maka makincenderung individu
mendengarkan dengan penuh perhatian danbertindak atas nasehat penolongnya.

E. Hambatan – hambatan Komunikasi Interpersonal


1) Interaksi
Adanya aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa
manusia mempunyai naluri untuk hidup bergaul dengan sesamanya (disebut
gregariousness). Naluri ini merupakan salah satu yang paling mendasar dalam
kebutuhan hidup manusia, disamping kebutuhan akan; afeksi (kebutuhan akan
kasih sayang), inklusi (kebutuhan akan kepuasan), dan kontrol (kebutuhan
akan pengawasan). Dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan hidup tersebut
akan mendorong manusia untuk melakukan interaksi dengan sesamanya, baik
untuk mengadakan kerjasama (cooperation) maupun untuk melakukan
persaingan (competition).

Hasil dari pada interaksi sosial ada dua sifat kemungkinan :

a. Bersifat positif; suatu interaksi yang mengarah kerjasama dan


menguntungkan. Contoh persahabatan.
b. Bersifat negatif; suatu interaksi yang mengarah pada suatu pertentangan
yang berakibat buruk atau merugikan. Contoh perselisihan, pertikaian,
dan sebagainya.
Berdasarkan hasil interaksi yang negatif tersebut di atas maka itulah
yang menjadi hambatan dalam proses Komunikasi Interpersonal. Dalam
situasi pertentangan komunikasi interpersonal tidak dapat dilaksanakan dengan
baik, kalau pun dipaksakan dilaksanakan pasti kegiatan Komunikasi
Interpersonal efeknya tidak akan berhasil.

2) Kultur
Istilah kultur merupakan penyebutan terhadap istilah budaya. Hambatan
kultur atau budaya dalam proses kegiatan Komunikasi terutama kegiatan
Komunikasi Interpersonal lintas budaya, yaitu diantaranya :
a. Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur akan
mengundang perbedaan persepsi terhadap isi pesan sehingga efek yang
diharapkan akan sukar timbul.
b. Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur tentu
saja akan banyak perbedaan dalam bahasa sehingga dalam proses
kegiatan Komunikasi Interpersonal tersebut selain hambatan dalam
bahasa juga terdapat hambatan semantik, yaitu perbedaan peristilahan
dalam masing-masing bahasa.
c. Menyampaikan pesan verbal pada orang yang berlainan kultur disertai
penekanan pesan dengan pesan non-verbal mungkin akan mengundang
penafsiran berbeda hingga tujuan penyampaian pesan tidak akan
tersampaikan.
d. Menyampaikan pesan pada orang yang berlainan kultur jika
bertentangan dengan adat-kebisaannya, norma-normanya maka akan
terjadi penolakan Komunikasi Interpersonal.
3) Experience

Pengalaman atau experience adalah sejumlah memori yang dimiliki


individu sepenjang perjalanan hidupnya. Pengalaman masing-masing individu
akan berbeda-beda tidak akan persis sama, bahkan pasangan anak kembar pun
yang dibesarkan sama-sama dalam lingungan keluarga yang sama
pengalamannya tidak akan persis sama bahkan mungkin akan berbeda.

Perbedaan pengalaman antara individu (bahkan antar anak kembar) ini bermula
dari perbedaan persepsi masing-masing tentang sesuatu hal. Perbedaan persepsi
tersebut banyak disebabkan karena perbedaan kemampuan kognitif antara individu
termasuk anak kembar tersebut, sedangkan bagi individu yang saling berbeda budaya
tentu saja perbedaan persepsi tersebut karena perbedayaan budaya. Perbedaan
pengalaman tentu di muka bahwa saja menjadi hambatan dalam Komunikasi
Interpersonal, karena seperti telah di bahas terjadinya heterophilious karena salah
satunya diakibatkan perbedaan pengalaman. Sehingga jika terjadi heterophilious
maka proses Komunikasi Interpersonal tidak akan berjalan dan tujuan penyampaian
pesan pun tidak akan tercapai.

3. Hambatan Komunikasi

Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu yang menghalangi atau mengganggu


tercapainya komunikasi yang efektif. Hambatan komunikasi dapat mempersulit dalam
mengirim pesan yang jelas, mempersulit pemahaman terhadap pesan yang dikirimkan,
serta mempersulit dalam memberikan umpan balik yang sesuai. Menurut Wahyu
Ilaihi, MA dalam bukunya Komunikasi Dakwah. Factor penghambat komunikasi,
yaitu:
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Konteks komunikasi berlangsung dalam konteks situasional. Komunikator
harus memperhatikan situasi ketika komunikasi berlangsung, sebab situasi
mata berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi terutama situasi yang
berhubungan dengan factor-faktor sosiologis-antropologis-psikologis.
a. Hambatan sosiologis
Dalam kehidupan masyarakat terjadi dua jenis pergaulan yaitu
gemeinschaft dan gesellschaft. Perbedaan jenis pergaulan tersebutlah
yang menjadikan perbedaan karakter sehingga kadang-kadang
menimbulkan perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi.
b. Hambatan antropologis
Hambatan ini terjadi karena perbedaan pada diri manusia seperti
dalam postur, warna kulit, dan kebudayaan.
c. Hambatan psikologis
Umumnya disebabkan komunikator dalam melancarkan
komunikasi tidak mengkaji dulu diri dari komunikan.
2. Hambatan semantic
Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai
alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya pada komunikan.
3. Hambatan mekanik
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi.

4. Teknik Komunikasi dan Mendengarkan yang Baik

A. Pengertian Teknik Komunikasi yang Baik

Teknik komunikasi merupakan cara untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh
penyampai komunikasi saat menyampaikan suatu pesan kepada penerima pesan.
Teknik komunikasi berisi hal-hal yang mendukung keberhasilan komunikasi sehingga
tujuannya yang diinginkan dapat tercapai. Tanpa adanya teknik komunikasi suatu
proses komunikasi tidak akan berjalan dengan efektif. Teknik komunikasi
berhubungan dengan keterampilan berbicara, keterampilan mendengar, keterampilan
menulis, dan keterampilan membaca.
 
B. Prinsip Teknik Komunikasi yang baik

Sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain, maka
komunikasi adalah salah satu sarana untuk terkoneksi dengan orang disekeliling kita.
Ada dua jenis komunikasi yang umum di kenal, yaitu komunikasi verbal dan non
verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi dengan berbicara langsung
dengan orang lain, sedangkan komunikasi non verbal dilakukan adanya perantara atau
media.
 
Dalam penyampaian pesan secara verbal, sangat penting untuk memerhatikan
susunan kata yang disampaikan menjadi sebuah informasi yang dapat dimengerti dan
pesan yang dimaksudkan pun tersampaikan. Teknik komunikasi diperlukan bagi
orang-orang yang bekerja menggunakan keahlian berkomunikasi. Dalam
menyampaikan pesan itu terdapat beberapa hal yang menjadi prinsip
teknik berkomunikasi/bicara yang baik :
 
1. Berbicara efektif
Berbicara efektif ini artinya tidak bertele-tele untuk menyampaikan suatu poin
pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita.
Berbicara efektif membuat lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang
kita sampaikan dan dapat mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.
 
2. Berbicara penuh motivasi
Komunikasi yang terjalin dengan lawan bicara haruslah bersifat mendorong.
Apalagi seseorang yang memiliki jabatan yang lebih tinggi. Motivasi yang
dimaksud adalah adanya dorongan/penyemangat dalam kata-kata yang
diucapkan agar lawan bicara tergerak untuk melakukan sesuatu dengan baik dan
sungguh-sungguh berdasarkan pengarahan yang sudah diberikan.
 
3. Berbicara untuk mendapat perhatian
Pembicaraan yang bertele-tele akan membuat lawan bicara atau pendengar
mengabaikan kata-kata kita. Perlu diperhatikan tema/ materi yang akan kita
sampaikan pada lawan bicara agar memebuat fokus dengan apa yang kita
bicarakan.
da baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita agar materi yang kita
sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan penyampaiannya dilakukan dengan
gaya yang menarik. Temukan materi yang belum pernah pendengar tahu dan
selipkan hal-hal unik untuk menarik perhatian lawan bicara.

4. Berbicara melalui keinderaan


Agar pesan yang disampaikan pun meningglakan bekasa dalam pikiran lawan
bicara maka komunikasi yang kita bangun dikuatkan dengan ekspresi indera,
seperti gerak tangan, tatapan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan
menambah kesan tentang tema yang kita sampaikan. Hal ini juga agar lawan
bicara mengerti bahwa tema yang kita bicarakan adalah hal yang penting dan
patut untuk didengar.

Selain teknik yang digunakan, lalu bagaimana komunikasi yang baik itu
dilakukan. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan
 
1. Diam dan dengarkan
Saat sedang berbicara dengan lawan bicara, tidak hanya harus membuka
mulut, tetapi juga telinga untuk mendengar. Saat lawan bicara sedang
mengutarakan pemikirannya, jangan memotongnya tetapi diam dan dengarkan
kalimat yang diucapkan.
        Hal ini bukan hanya membuat Anda bisa berkonsentrasi mendengarkan apa
yang dikatakan oleh lawan bicara Anda, tetapi juga membuatnya merasa
dihargai.
 
2. Fokus saat mendengarkan
Cara berkomunikasi yang baik merupakan gabungan dari mendengarkan
dan menanggapi,mendengarkan lawan bicara berarti benar-benar fokus pada apa
yang dibicarakan dan tidak memikirkan hal-hal lainnya.
3. Cari tahu apa yang sebenarnya ingin disampaikan

Terkadang orang lain belum tentu bisa memberitahukan isi pikiran dan
perasaan dengan lancar. Salah satu cara berkomunikasi yang baik adalah
mencari tahu apa yang sebenarnya ingin disampaikan oleh lawan bicara Anda.
Hal ini bisa silakukan dengan mengulang kembali perkataannya lebih jelas
ataupun menanyakan bagian ucapannya yang tidak dimengerti.
 
4. Perhatikan gestur tubuh lawan bicara
Berkomunikasi dengan orang lain juga meliputi memperhatikan gestur
tubuh dari lawan bicara Anda. Hal ini penting karena sebagian besar komunikasi
kita menggunakan bentuk non-verbal. Gestur tubuh orang lain dapat
menampilkan bagaimana pemikiran atau perasaan lawan bicara terhadap
Anda.Selain memeperhatikan gestur lawan bicara, perlu juga memperhatikan
gestur diri sendiri.
 
5. Terbuka dan jujur
 
Salah satu kunci cara berkomunikasi yang baik adalah dengan menjadi
terbuka dan jujur dalam menyampaikan pemikiran serta perasaan Anda.
        Tidak mengungkapkan yang sebenarnya tidak hanya merusak kepercayaan
orang lain terhadap Anda, tetapi juga membuat orang lain tidak ingin terbuka
dan berbicara lagi dengan Anda.
 
6. Menghargai apa yang disampaikan
 
Selalu hargai tiap perkataan, pemikiran, perasaan, maupun masukan dari
orang lain, karena semua orang memiliki perspektifnya masing-masing. Jangan
hanya menuntut agar pendapat Anda dihargai, tetapi hargailah juga pendapat
orang lain.
 
7. Mencari solusi jika ada masalah
 
        Saat ada masalah, jangan saling menyalahkan. Cara berkomunikasi yang
baik berpusat pada mencari solusi yang terbaik dan melakukannya.Fokus pada
pemecahan masalah dan berbaikanlah setelah konflik selesai, seperti meminta
maaf, berpelukan, dan sebagainya.
 
8. Sisipkan humor
Tidak harus menjadi lucu, tetapi sesekali dapat menyisipkan humor ke
dalam pembicaraan dengan orang lain untuk membuat diskusi menjadi lebih
menyenangkan.
 
9. Jangan terbawa emosi
 
Saat dalam pembicaraan yang a lot berdiskusi atau berdebat dengan sengit
jangan sampai terbawa emosi karena tidak dapat memberikan jalan keluar.
 
10. Pusatkan pada masalah yang dibahas
 
Pastikan bahwa Anda tidak melenceng dari masalah yang sedang dibahas.
Jika lawan bicara membahas perkara yang lain, sampaikan kepadanya untuk
fokus pada masalah yang sedang dihadapi sekarang ini.

 
11. Jangan takut kompromi
Saat dalam perdebatan atau diskusi, Anda akan cenderung memperthankan
pendapat yang dimiliki karena merasa bahwa pemikiran tersebutlah yang benar.
Namun, Anda juga harus paham bahwa tidak semua orang memiliki perspektif
yang sama.
        Cara berkomunikasi yang baik mampu mempertahankan suatu hubungan,
karenanya jangan takut untuk berkompromi atau mencari jalan tengah yang
dapat mentoleransi pendapat masing-masing orang.

 
12. Kita tidak dapat mengendalikan orang lain
Jangan memaksa orang lain ketika jalan kompromi tidak tercapai. Orang
lain tidak bisa mengendalikan Anda begitupun juga Anda yang tidak dapat
mengatur orang lain.
        Ketika solusi tidak didapatkan dan lawan bicara tetap ngotot, maka tidak
ada salahnya untuk membahas masalah tersebut di lain waktu atau memutuskan
untuk melakukannya dengan cara masing-masing.
 
C. Cara Mendengarkan yang baik
Selain teknik komunikasi yang baik wajib kita kuasai, salah satu elemen yang
harus dikuasai yaitu mendengarkan dengan baik. Saat berkomunikasi dengan orang
lain menjadi pendengar yang baik juga merupakan teknik komunikasi yang harus
dimiliki agar pesan sampai dua arah. Mendengar merupakan aspek penting dalam
berkomunikasi, mendengar melibatkan indra pendengaran telinga. Mendengar secara
aktif dan efektif adalah dengan memadukan indra pendengaran dengan pikiran,
sehingga dapat menangkap dan menginterpretasikan pesan yang disampaikan.
Berikut ini beberapa jenis mendengar secara aktif dan efektif.
1. Mendengar Evaluatif
Mendengar evaluatif adalah kegiatan mendengar sambil melakukan evaluasi
terhadap kata-kata yang diucapkan pembicara. Kemudian hasil evaluasi tersebut
disampaikan kembali kepada pembicara dalam berbagai bentuk seperti penolakan,
persetujuan, dan lain-lain.
2. Mendengar Proyektif
Adalah memproyeksikan diri pendengar ke alam pikiran pembicara merupakan
cara mendengar secara proyektif. Pendengar berusaha memahami pandangan
pembicara dan memahami setiap arti kata sampai pembicaraan selesai.
Cara yang dapat dilakukan untuk menjadi pendengar yang aktif dan efektif antara
lain sebagai berikut.
1. Mendengar penuh konsentrasi
2. Menangkap pesan-pesan yang penting atau inti pembicaraannya
3. Mencatat hal yang dirasakan penting
Dengan melakukan ketiga cara diatas keterampilan mendengar akan menjadi
efektif. Sehingga point penting pada saat seseorang mendengar tidak akan
terlewatkan. Karena beberapa jenis pembicaraan ada yang tidak bisa terulang kembali.
Daftar Pustaka

2013. “Makalah Komunikasi Interpersonal” diakses di https://daskom-


shindy.blogspot.com/2013/01/makalah-komunikasi-interpersonal. html pada 07
April 2020

https://pdfs.semanticscholar.org/d075/512832fabf3cc6fe4ec06cadd1861b570117.pdf

Shoba Auliya. 2017. “Komunikasi Efektif dalam Keperawatan”. Diakses di


http://auliyashobah44.blogspot.com/2017/11/komunikasi-efektif-dalam-keperawa
tan_3.html pada 07 April 2020

https://pt.slideshare.net/mobile/fitriilaa/teknik-komunikasi-53485536

Anda mungkin juga menyukai