Anda di halaman 1dari 26

Penyebab Kecelakaan

Kerja
Kelompok 7
Daffasyena Fathurisky (P1337434319024)
Ezza Silvia Ananda (P1337434319018)
Eva Hikmatul Maula (P1337434319053)
Rieke R. Ardianty (P1337434319009)
Qonita Asma Amanina (P1337434319031)
Table of contents

A. Pengertian Kecelakaan Kerja


B. Klasifikasi Kecelakaan Kerja
C. Teori Penyebab Kecelakaan Kerja
D. Sebab-sebab Kecelakaan Kerja
E. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja
F. Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja
G. Pencegahan dan Pengendalian Kecelakaan Kerja
H. Potensi Bahaya dan Cara Penanggulangan
Contoh kecelakan kerja
Pengertian Kecelakaan Kerja

Menurut Permenaker No. 03/MEN/1998, kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak
dikehendaki dan tidak diduga semula yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau
harta benda.
Mengutip dari Suma’mur (2009) bahwa kecelakaan kerja adalah kejadian atau peristiwa
yang tidak diinginkan yang merugikan manusia, merusak harta benda dan kerugian secara
bertahap.

Dari dua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu
kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diinginkan yang dapat merugikan manusia,
merusak harta benda dan kerugian yang secara bertahap.
Klasifikasi Kecelakaan Kerja

 Menurut ILO yang dikutip oleh Triwibowo dan Mitha (2013) kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan
menjadi
a. Klasifikasi menurut jenis kecelakaan, meliputi:
 1) Terjatuh
 2) Tertimpa benda jatuh
 3) Tertumbuk atau terkena benda-benda
 4) Terjepit oleh benda; dsb.
b. Klasifikasi menurut penyebab
1) Mesin
2) Alat angkut dan angkat
3) Peralatan lain
4) Bahan-bahan, zat-zat dan radiasi
c. Klasifikasi menurut letak kelainan atau luka ditubuh
1) Kepala
2) Leher
3) Badan
4) Anggota atas
d. Letak lain yang tidak dapat dimasukkan klasifikasi tersebut

Catatan : Pengklasifikasian menurut jenis kecelakaan dan penyebab berguna untuk membantu dalam usaha
pencegahan kecelakaan. Sedangkan penggolongan menurut sifat dan letak luka atau kelainan tubuh berguna untuk
penelaahan tentang kecelakaan lebih lanjut dan terperinci.
Teori Penyebab Kecelakaan Kerja

 1. Teori Domino Heinrich


Menurut teori ini kecelakaan terjadi melalui hubungan mata rantai sebab-akibat dari
beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang saling berhubungan, yaitu : (1) Kondisi
kerja; (2) Kelalaian manusia; (3) Tindakan tidak aman; (4) Kecelakaan; (5) Cedera.
 2. Teori Frank E. Bird Petersen and Germain
Teori ini mengadaptasi dari teori sebelumnya dengan menggunakan teori manajemen. Teori
manajemen ini meliputi manajemen kurang kontrol, sumber penyebab utama, gejala penyebab
langsung (praktik dibawah standar), kontak peristiwa (kondisi dibawah standar), dan kerugian
gangguan (tubuh maupun harta benda). dikenal dengan teori ILCI tentang Loss Caution Model. Meliputi
a. Kurangnya pengawasan manajemen (Lack of Control Management)
b. Penyebab Dasar (Basic Causes)
c. Penyebab Langsung (Immediate Causes)
d. Kecelakaan
e. Kerugian (Loss)
3. Teori Human Factors
Teori ini dikemukakan oleh Gordon (1949) yang menerangkan tentang Multiple
Causation Model dengan basic epidemiologi yang mengadaptasi dari teori Heinrich dan
Loss Caution Model. Pada pendekatan epidemiologi, faktor yang mempengaruhi
terjadinya kecelakaan adalah host, yaitu pekerja yang melakukan pekerjaan; agent, yaitu
pekerjaan; dan environment, yaitu lingkungan kerja dimana pekerja melakukan
pekerjaannya.
4. Teori Reason
Reason menggambarkan kecelakaan kerja terjadi akibat kurang terampilnya
pekerjaan dalam menggunakan alat ini dapat ditingkatkkan dengan pelatihan-pelatihan,
prosedur atau peraturan mengenai keselamatan kerja.
Sebab-sebab Kecelakaan Kerja

ILO (1989) mengemukakan bahwa kecelakaan akibat kerja pada dasarnya disebabkan oleh tiga
faktor, yaitu
 1. Faktor Manusia
 a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
d. Pengalaman kerja
 2. Faktor pekerjaan
 a. Giliran kerja (shift)
b. Jenis (unit) pekerjaan
3.Faktor Lingkungan
a. Lingkungan fisik
1) Pencahayaan
2) Kebisingan
3) Suhu udara
b. Lingkungan kimia
c. Lingkungan biologi
Berdasarkan faktor penyebabnya kecelakaan kerja dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
(Sucipto, 2014):
 a. Sebab dasar
merupakan sebab atau faktor yang mendasari secara umum terhadap kejadian kecelakaan,
misalnya ketidakharmonisan dalam bekerja.
 b. Sebab utama
Sebab utama disebabkan adanya faktor dan persyaratan yang belum dilaksanakan. Sebab utama
dibagi atas:
 1) Kondisi tidak aman (unsafe condition)
Kondisi tidak aman dari : Mesin, peralatan, pesawat, bahan, lingkungan, proses, sifat pekerjaan,
cara kerja.
 2) Perbuatan tidak aman (unsafe action)
Kerugian Akibat Kecelakaan Kerja

Alamsyah dan Ratna (2003) mengelompokkan kerugian akibat kecelakaan kerja


dikategorikan atas kerugian langsung (direct cost) dan kerugian tidak langsung (indirect
cost)
1. Kerugian Langsung
kerugian akibat kecelakaan yang langsung dirasakan dan membawa dampak
terhadap organisasi atau perusahaan.
a. Biaya Pengobatan dan Kompensasi
b. Kerusakan Sarana Produksi
2. Kerugian Tidak Langsung
Kecelakaan juga mengakibatkan kerugian tidak langsung. kerugian ini tidak terlihat
sehingga sering disebut juga sebagai kerugian tersembunyi.
a. Kerugian Jam Kerja
b. Kerugian Produksi
c. Kerugian Sosial
d. Citra dan Kepercayaan Konsumen
Bunterto (2015) memaparkan dampak fisik dari kecelakaan kerja, beberapa dampak
tersebut diantaranya
a. Meninggal dunia
b. Cacat permanen total
c. Cacat permanen sebagian,
d. Cacat kekurangan fungsi,
e. Tidak mampu bekerja sementara
Pencegahan dan Pengendalian Kecelakaan Kerja

1. Pencegahan Kecelakaan Kerja


Menurut Suma’mur (1996) pencegahan kecelakaan kerja ditujukan kepada lingkungan kerja,
mesin, peralatan kerja, perlengkapan kerja dan terutama faktor manusia.
a. Lingkungan Kerja, syarat lingkungan kerja yang baik dan aman dibagi menjadi tiga bagian,
1) Memenuhi syarat aman,
2) Memenuhi syarat keselamatan,
3) Memenuhi penyelenggaraan ketatarumahtanggaan
b. Mesin dan peralatan kerja
c. Perlengkapan kerja
d. Faktor manusia
2.Pengendalian Kecelakaan Kerja
Dikutip dari Alamsyah dan Ratna (2013) bahwa pengendalian kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan
beberapa pendekatan
a. Pendekatan Energi
b. Pengendalian pada sumber bahaya
c. Pendekatan pada jalan energi
d. Pengendalian pada penerima
e. Pendekatan Manusia
f. Pendekatan Teknis
g. Pendekatan Administratif
g. Pendekatan Administratif
Contoh kecelakan kerja

 1. Luka Bakar
Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati-hati dalam menangani pelarut-
pelarut organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol, dan sebagainya.
 Pertolongan Pertama pada Luka Bakar adalah :
Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit, apabila tidak mungkin dilakukan
rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air dingin
Luka bakar akibat zat kimia :
 Terkena larutan asam
 kulit segera dihapuskan dengan kapas atau lap halus
 dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya
 Selanjutnya cuci dengan 1% Na2CO3
 kemudian cuci lagi dengan air
 Keringkan dan olesi dengan salep levertran.
 Sengatan listrik
Terkena sengatan listrik atau kesetrum sangat berbahaya dan dapat menyebabkan
kematian seketika.
Pada korban tersengat (kesetrum) listrik korban sering kali jatuh pingsan, mengalami
henti napas, denyut jantung tak teratur atau bisa jadi malah berhenti sama sekali, dan
mengalami luka bakar yang luas.
Potensi Bahaya & Perencanaan
Penanggulangan

a . Potensi Bahaya Oven dan Perencanaan Penanggulangan


1. Bahaya
1) menggunakan alat berbahan yang tidak diperbolehkan;
2) menggunakan oven dalam keadaan terbuka;
3) tidak memberi jarak minimal 1 inch antara bagian atas dan bagian elemen pemanas;
4) tidak menggunakan sarung tangan karet atau gegep untuk mengambil peralatan dari
dalam oven;
5) lupa menset timer; dan
6) meninggalkan oven sampai lupa proses strelisasi telah selesai dapat menimbulkan
ledakan bagi si oven karena terlalu lama dan tidak segera dimatikan.
2. Penanggulangan
1) Sebelum digunakan, Oven dibersihkan terlebih dahulu, untuk menghilangkan debu di
dalam oven.
2) Hindari mengelap elemen panas oven, karena dapat membuatnya rusak.
3) Saat oven sedang didinginkan buka katup di atas oven untuk membuang uap dari
dalam.
4) Selalu pastikan steker oven sudah dicabut dan oven dalam keadaan sudah dingin
sebelum dibersihkan
5) Hentikan pemakaian oven bila terlihat asap pada kabel listrik.
6) Pada beberapa bahan gelas yang akan disterilisasi lapisi dengan aluminium foil
7) Tidak membuka pintu oven terlalu sering ketika sedang digunakan dan menggunkan
sarung tangan karet atau gegep saat pengambilan alat
8) Segera cabut steker dari stopkontak
b. Potensi Bahaya Spuit dan
Perencanaan Penanggulangannya
1. Bahaya
a. Praktik pemberian suntikan yang berisiko merugikan penerima suntikan (pasien)
• Menggunakan kembali spuit yang sama digunakan untuk menyuntik 2 orang yang berbeda tanpa dilakukan sterilisasi.
• Jarum injeksi tersentuh sesuatu sebelum penyuntikan

b. Praktik yang berisiko membahayakan petugas kesehatan


• Menutup jarum dengan tutupnya
• Menaruh atau membawaa jarum ketempat pembuangan
• Menajamkan jarum tumpul

c. Praktik yang berisiko merugikan masyarakat akibat kesalahan dalam manajemen pembuangan limbah suntikan,
antara lain:
• Membiarkan jarum suntik bekas pakai berada di daerah dimana anak-anak biasa bermain
• Memberikan atau menjual alat suntik bekas pakai atau telah kadaluarsa kepada pihak lain yang akan menjual atau
menggunakan kembali untuk masyarakat.
2. Penanggulangan

1) Perhatikan saat mengambil darah usahakan jangan sampai tabung vakum berisi udara
karena dapat merusak eritrosit
2) Penusukan berkali-kali dapat menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengakibatkan pembekuan dan berpotensi menyebabkan hematom
3) Usahakan kulit yang ditusuk tidak basah oleh alcohol karena dapat menyebabkan
hemolisis sampel akibat kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan nyeri pada pasien saat
dilakukan penusukan.
c.Potensi Bahaya Autoclick dan
Perencanaan Penanggulangannya

1. Bahaya

1) Trouble
2) Pangkal tidak dapat ditarik terlalu keras
3) Pendarahan yg berlebihan saat penusukan
4) Alat rusak dan tidak dapat digunakan
2. Penanggulangan

1) Alat dibongkar dan diperbaiki langsung di dalamnya


2) Atur ke dalaman tusukan sesuatu dengan kulit pasien
3) Ganti dengan yang baru
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai