Anda di halaman 1dari 1

ESAI HAZARD

Pelaksanaan praktikum wajib mengetahui hazard yang terdapat dalam kegiatan. Hal ini sangat
diperlukan agar kita tidak melakukan hal yang salah untuk berhadapan dengan masalah yang terjadi
dalam laboratorium. Penulisan esai ini diperlukan agar kita sebagai praktikan menyadari akan bahaya
dalam praktikum dan meningkatkan sifat waspada dan berhati-hati ketika menjalankan praktikum.
Dalam praktikum kode H yang berjudul Spektrofotometri, digunakan beberapa alat dan bahan praktikum
yang berpotensi menimbulkan hazard sehingga tidak boleh menyepelekan hal tersebut.

Dalam praktikum kode H, digunakan tiga bahan, yaitu tembaga (2) sulfat (CuSO4.5H2O),
rhodamine B, dan Aquadest. Tembaga (2) sulfat memiki sifat toxic, corrosive, irritant, dan juga
permeator. Oleh karena itu, bahan ini dapat mengiritasi mata dan kulit, beracun apabila tertelan, serta
berbahaya apabila terhirup. Apabila terkena mata segera basuh dengan air selama kurang lebih 15 menit
dengan eye wash (mata) dan segera basuh dengan air mengalir apabila terkena kulit. Apabila terhirup
segera bawa ke tempat terbuka atau berikan tabung oksigen. Jika tertelan segera berikan pertolongan
medis karena memiliki sifat toxic. Gunakan APD lengkap ketika menggunakan bahan ini karena
memiliki sifat korosif yang dapat merusak jaringan kulit apabila tidak segera dibasuh dengan air.
Limbah yang dihasilkan dalam larutan tembaga (2) sulfat mengandung logam berat dan ion sulfat
sehingga harus dibuang di penampungan limbah B3.

Rhodamine B memiliki sifat irritant sehingga dapat mengakibatkan ketidaknyamanan apabila


terkena mata atau kulit. Apabila terkena mata segera basuh dengan air selama kurang lebih 15 menit
dengan eye wash (mata) dan segera basuh dengan air mengalir apabila terkena kulit. Limbah yang
dihasilkan Rhodamine B mengandung unsur klorin sehingga harus dibuang ke panampungan limbah
halogen.

Dalam praktikum ini, aquadest digunakan sebagai larutan blanko sehingga tidak menimbulkan
bahaya yang spesifik. Namun, praktikan tetap tidak boleh menyepelekan hal ini. Apabila aquadest ada
yang tumpah di lantai, segera keringkan dengan lap atau tisu untuk menghindari kecelakaan seperti
terpeleset. Limbah yang dihasilkan aquadest dapat langsung dibuang ke wastafel.

Dalam praktikum ini digunakan berbagai alat yang berbahan dasar kaca, misalnya labu ukur. alat
yang berbahan dasar kaca mempunyai potensi pecah apabila terjadi kecelakaan. Tangan harus kering
ketika menggunakan alat berbahan dasar kaca. Perlakukan alat berbahan kaca dengan lembut untuk
menghindari kerusakan seperti goresan, retakan, bahkan pecahan. Hindari meletakkan alat berbahan
kaca di pinggir meja praktikum agar tidak terjatuh dan pecah. Selain itu, digunakan juga bola penghisap
yang harus digunakan secara hati-hati agar tidak ada cairan yang masuk dalam bola penghisap tersebut.
Dalam praktikum ini juga digunakan alat-alat elektronik, seperti laptop dan spektrofotometer. Kedua alat
ini berpotensi terjadi korsleting apabila terkena air.

Anda mungkin juga menyukai