Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH K3 dan PROMKES

PENANGANAN dari DAMPAK BERBAHAYA ZAT KIMIA H2SO4

Oleh :
Kelompok 1
1. Abrilliant Syafa (P17120221001)
2. Putri Al Aini Nabila K. (P17120221002)
3. Keiken Insani (P17120221003)
4. Al Baihaqi Furqon (P17120221004)
5. Hayu Zalfa Salsabila (P17120221005)
6. Ardelia Intana Sari (P17120221006)
7. Gitalia Deswita Putri (P17120221007)
8. Imelda Aizaturrohmah (P17120221008)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


PROGRAM STUDI D3 ANALISIS FARMASI DAN MAKANAN
2022
Daftar isi
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Tujuan........................................................................................................1

BAB II Tinjauan Pustaka......................................................................................3

2.1. H2SO4 (Asam Sulfat)..................................................................................3

2.2. Karakteristik H2SO4...................................................................................3

BAB III Pembahasan.............................................................................................5

3.1. Penggunaan H2SO4 Beserta Dosisnya........................................................5

3.2. Bahaya dan Akibat yang Ditimbulkan H2SO4...........................................5

3.3. Contoh Kasus Kecelakaan Kerja Bahan Kimia H2SO4.............................7

3.4. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja Bahan Kimia H2SO4..........8

BAB IV Penutup.....................................................................................................9

4.1. Kesimpulan................................................................................................9

Poster.....................................................................................................................10

Daftar pustaka......................................................................................................11

i
BAB I
Pendahuluan
I.1. Latar Belakang
Laboratorium adalah tempat kerja yang sangat rentan terhadap kecelakaan
kerja yang dapat beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan kerja. Begitu juga
pada laboratorium kimia, yang hampir semua aktivitasnya melibatkan penggunaan
bahan kimia yanng berbahaya. Penelitian yang dikerjakan di laboratorium kimia
identik dengan penggunaan bahan kimia yang sangat beresiko terhadap kesehatan
dan keselamatan kerja. Seperti halnya pada H 2SO4 atau yang biasa dikenal dengan
asam sulfat ini bersifat sangat reaktif dan sangat berbahaya.

Apabila asam sulfat mengenai tubuh, maka dapat merusak jaringan tubuh
dan menimbulkan luka bakar yang serius. Kecelakaan kerja yang terjadi akibat
asam sulfat dapat menimbulkan efek kelanjutan berupa infeksi serta
membutuhkan waktu yang lama untuk masa pemulihan. Oleh karena itu, bagi
pekerja yang berhubungan dengan asam sulfat harus mengetahui perlindungan diri
dari kecelakaan kerja akibat asam sulfat.

Alat pelindung diri yang digunakan bagi para pekerja tidak hanya sebatas
menggunakan alat pelindung tubuh saja, melainkan juga menggunakan alat
pelindung mata dan wajah. Kacamata yang digunakan harus kacamata yang tahan
dengan bahan kimia. Penggunaan sarung tangan juga perlu diperhatikan
kualitasnya. Tetapi penggunaan alat pelindung diri hanya dapat mengurangi resiko
terjadinya kecelakaan kerja, tidak dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja bisa saja tetap terjadi apabila kurang berhati-hati. Oleh karena
itu pertolongan pertama terhadap kecelakaan kerja perlu diketahui semua orang
terutama para pekerja, sehingga apabila terjadi kecelakaan kerja dapat dilakukan
pertolongan pertama sebagai upaya pencegahan terjadinya cedera yang serius.

I.2. Tujuan
1. Pekerja mampu mengetahui terkait prosedur perlindungan diri
terhadap bahaya zat kimia H2SO4 yang ada di laboratorium

1
2. Mengetahui perbedaan antara zat kimia H 2SO4 berbahaya dan tidak
berbahaya yang ada di laboratorium kerja
3. Mampu menerapkan pertolongannya pertama jika terkena zat kimia
H2SO4 berbahaya saat melakukan pekerjaan di laboratorium, sehingga
efeknya tidak terlalu parah
4. Dapat mengetahui dan menjelaskan terkait apa saja alat perlindungan
diri yang ada di laboratorium kimia
5. Dapat mengetahui dan mengaplikasikan keselamatan kerja di
laboratorium kimia

2
BAB II
Tinjauan pustaka
II.1. H2SO4 (Asam Sulfat)
Asam sulfat adalah asam mineral kuat (anorganik). Zat ini larut dalam air
dalam proporsi berapa pun. Asam sulfat memiliki banyak kegunaan dan juga
merupakan salah satu produk utama industri kimia. Produksi asam sulfat di dunia
pada tahun 2001 adalah 165 juta ton dan nilai komersialnya adalah 8 juta dolar.
Aplikasi utamanya adalah pengolahan bijih mineral, sintesis kimia, pengolahan air
limbah dan penyulingan minyak. Keberadaan asam mineral tidak alami ini
diperoleh dengan tiga cara, termasuk ekstraksi belerang, konversi belerang
menjadi belerang dioksida dan konversi belerang dioksida menjadi belerang
trioksida.
Setiap zat dan/atau unsur di dunia pasti memiliki peran dan manfaat. Asam
sulfat tidak terkecuali. Asam sulfat merupakan asam mineral yang tidak ramah
terhadap organisme hidup. Namun, asam mineral ini berguna dalam kehidupan
manusia sehari-hari. Penggunaan asam mineral tidak alami ini memainkan peran
penting dalam industri otomotif, logam, besi dan farmasi. Dalam industri logam
dan besi, hanya asam mineral inilah yang dimanfaatkan manfaatnya, yaitu sebagai
pencegah karat. Dalam industri otomotif, digunakan untuk memproduksi baterai
mobil. Di bidang farmasi, digunakan untuk membuat obat kemoterapi.
II.2. Karakteristik H2SO4
Semua zat dan/atau unsur memiliki karakteristik masing-masing. Sifat zat
dan/atau unsur tersebut harus diketahui secara menyeluruh. Hal ini karena setiap
zat dan/atau unsur memberikan gambaran reaksi yang berbeda. Salah satu zat
dan/atau unsur tersebut adalah asam sulfat.
Asam sulfat merupakan salah satu zat dan/atau unsur yang harus dihindari.
Zat dan/atau unsurnya adalah kelompok asam mineral tidak alami. Sederhananya,
zat dan/atau unsur tunggal ini berwarna seperti air, tidak berwarna dan tidak
mengeluarkan aroma apapun. Asam dengan nama lain asam sulfat termasuk asam
mineral tidak alami atau bisa disebut anorganik. Asam mineral tidak alami ini
memiliki sifat dengan titik leleh hingga 10°C. Dan titik didih mencapai skala 300

3
°C. Asam mineral ini juga memiliki keberadaan yang menguntungkan bagi
makhluk hidup. Hal ini karena asam mineral ini memiliki sifat korosif, yaitu
kemampuan untuk menghancurkan zat dan/atau unsur lain yang terkait
dengannya. Dengan demikian, reaksi beberapa unsur dan/atau zat lain dengan
asam sulfat dapat melebur unsur dan/atau zat lain tersebut. Unsur dan/atau zat lain
dapat diperiksa rusak dan tidak sehat lagi.

4
BAB III
Pembahasan
III.1. Penggunaan H2SO4 Beserta Dosisnya
a) Penggunaan H2SO4 dengan dosis 98% dengan pencampuran asam
klorosulfurat dalam pembuatan larutan HCl.
b) Penggunaan H2SO4 dengan dosis 3% membantu proses hidrolisis pada
pembuatan bioethanol
c) Dalam pembuatan β-naftol membutuhkan 0.5 M H2SO4
III.2. Bahaya dan Akibat yang Ditimbulkan H2SO4
1. Menyebabkan iritasi kulit.
Kulit manusia bersifat jauh lebih rentan, karena terkena cairannya
sedikit saja akan langsung melepuhkan kulit. Menghirup uapnya akan
menyebabkan sesak napas dan merusak saluran pernapasan. Jika terlanjur
terkena kulit, maka disarankan untuk langsung dicuci dengan
air.Sedangkan untuk mengurangi kerusakan, misalnya bodi sampai terkena
cairan ini, asam sulfat sebaiknya langsung diberikan kapur maupun soda
kue dalam jumlah yang banyak, karena hasil reaksi dengan kedua zat
tersebut akan menghasilkan garam dan asam lemah yang tidak berbahaya.
2. Jika terkena mata dapat menyebabkan iritasi
Tidak hanya terkena asam sulfat secara langsung, namun juga
aerosol alias uap dari asam sulfat itu pun sangat berbahaya. Apabila
aerosol dari asam sulfat terkena mata, maka hal ini akan menyebabkan
munculnya iritasi pada bagian mata dan dapat menyebabkan mata menjadi
terasa sangat perih dan kesakitan. Efek jangka panjangnya adalah mata
menjadi terasa merah dan kemungkinan mengalami penurunan dari
kemampuan penglihatan. Cara mencegahnya, apabila mata kita terkena
uap atau aerosol dari asam sulfat adalah langsung membersihkan mata
dengan menggunakan air mengalir yang bersih.
3. Menyebabkan gangguan pernapasan
Aerosol atau uap dari asam sulfat tidak hanya memberikan efek
bahaya bagi mata dan kulit saja, namun juga memiliki efek buruk dan juga

5
bahaya bagi pernapasan anda. Ya, aerosol atau uap dari asam sulfat yang
terhirup akan menyebabkan munculnya gangguan pernapasan. Hal ini
dapat menjadi penyebab dada sesak nafas dan bukan tidak mungkin akan
mengalami infeksi dan juga iritasi pada organ pernapasan seperti paru-
paru.

Sementara itu, dua bahaya lain asam sulfat di luar kesehatan tubuh yakni;
1. Dapat menyebabkan kebakaran
Asam sulfat yang tidak disimpan dengan tepat dan juga benar akan
menyebabkan timbulnya kebakaran hebat. Maka dari itu, penyimpanan
dari bahan kimia ini dan jenis bahan kimia lainnya haruslah mengikuti
prosedur yang ada. Hal yang pasti adalah jauhkan dari sumber api dan juga
panas yang berlebihan, serta simpan di dalam wadah penyimpanan tertutup
yang aman dari tangan-tangan tidak betanggungjawab.
2. Dapat menyebabkan karat pada besi
Asam yang terbuat dari sulfur yang dioksidasi ini bersifat merusak
hampir semua bahan yang terpapar olehnya. Ban yang terbuat dari bahan
utama karet isoprene misalnya, pertama akan bereaksi dengan sulfurnya
seperti proses vulkanisasi, namun jika terlalu lama justru akan terjadi
brittle atau keras dan mudah pecah. Hal yang sama juga akan terjadi bila
karet sepatu menginjak cairan dengan nama kimia H2SO4 ini.
Efek bahaya terkena asam sulfat juga dapat mengakibatkan
munculnya karat pada besi, sehingga disarankan untuk menghindarkan dan
juga menjauhkan bahan kimia ini dari besi-besi yang bukan merupakan
stainless
Zat/campuran ini tidak mengandung satu komponen pun yang
dianggap baik persisten, bioakumulatif, dan beracun (PBT) maupun sangat
persisten dan sangat bioakumulatif (vPvB) pada kadar 0,1% atau lebih.
(Inhibition et al., 2019).

6
III.3. Contoh Kasus Berbahaya Oleh H2SO4
1. Pecampuran H2SO4 dengan NaOH
Dilakukan pecampuran H2SO4 yang bersifat asam dengan NaOH.
Melalui reaksi ini terjadi percikan dan uap panas dari larutan berbentuk
gelembung-gelembung.
Dari sini kita tahu bahwa, H2SO4 sangat berbahaya jika dicampurkan
dengan NaOH, apalagi jika dengan jumlah yang banyak.
Cara untuk menanggulangi dampak yang dapat melukai diri kita
adalah, dengan menggunakan APD sarung tangan, kacamata lab, jas
lab, masker dan selalu tersedia alat pemadam kebakaran

2. H2SO4 Meleburkan Benda


Sifat H2SO4 yang sangat asam dapat berakibat benda yang di
tercampur di dalamnya dapat melebur dan hilang wujud nya. Semisal
dalam eksperimen ayam yang melebur dalam cairan H2SO4. Nampak,
ayam tersebut hancur, larut dalam H2SO4. Terbukti larutan ini bersifat
korosif, apalagi jika sampai tertelan ke dalam tubuh
Untuk mencegah terjadinya kerusakan akibat H2SO4 dan tertelan nya
zat H2SO4. Maka penempatan H2SO4 tidak boleh sembarangan, wadah
H2SO4 terdapat label bahaya kimia dan selalu memakai APD ketika
percobaan.
Jika sudah terlanjur tertelan atau terkena percikan zat H2SO4 maka
langkah pertama yang dapat di lakukan adalah dengan membilas nya
dengan air, meminum air sebanyak banyaknya dan lakukan tindakan
medis lanjutan
3. Pecampuran KMnO4 dan H2SO4
Akibat dari KMnO4 Yang dicampur H2SO4 adalah ber- asap,
percikan api, bahkan jika dalam jumlah besar berakibat kebakaran.
Cukup berbahaya pencampuran ke 2 bahan ini.

7
Dalam percobaan, apabila terdapat campuran ke 2 bahan ini
pastikan memakai APD lengkap dan tahu, berapa kadar yang tepat agar
tidak berdampak terlalu besar

4. Jatuhnya Sodium Metal kedalam H2SO4


Kebakaran dan ledakan hebat terjadi akibat jatuh nya sodium metal
kedalam larutan H2SO4. Bahkan dalam jumlah sodium metal sedikit
saja. Artinya, H2SO4 tidak boleh terkontak dengan sodium metal se
sedikit apapun.
Langkah yang dapat kita lakukan untuk mencegah ledakan dan
kebakaran ialah dengan menjauhkan H2SO4 dengan sodium metal.
Apabila sudah terjadi kebakaran dan ledakan, segera menjauh dari
tempat tersebut dan lakukan penanganan pertama saat terjadi
kebakaran

III.4. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja Bahan Kimia H2SO4


a) Kontak kulit
1. Segera basuh kulit dengan air sekitar 15 menit
2. Lepaskan pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
3. Dapatkan bantuan medis segera, cuci pakaian sebelum digunakan
kembali.
b) Kontak mata
1. Segera basuh mata dengan air sekitar 15 menit
2. Buka tutup pelupuk mata beberapa kali
3. Segera dapatkan bantuan medis
c) Terhirup
1. Segera cari udara segar
2. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernafas,
berikan oksigen.
d) Tertelan
1. Jika tertelan, jangan dimuntahkan
2. Jika korban sadar penuh, berikan segelas air, akan terjadi beberapa
kali muntah

8
3. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada orang
yang tidak sadarkan diri.
4. Segera dapatkan bantuan medis

9
BAB IV
Penutup
IV.1. Kesimpulan
H2SO4 atau Asam Sulfat yang sering digunakan di laboratorium merupakan
zat kimia asam yang bersifat korosif. Tentunya karena sifat yang kuat tersebut
penggunaan larutan ini pada laboratorium menggunakan dosis tertentu. Selain itu
saat menggunakan larutan ini tidak boleh sembarangan tanpa prosedur,
dikarenakan akibat terkena dan terpapapr langsung H2SO4 sangat berbahaya.
Pengguanaan APD sangat penting saat berkontak dengan H 2SO4 untuk mencegah
terjadinya bahaya yang ditimbulkan. Adapun jika terkena atau terpapar H2SO4,
segera lakukan pertolongan pertama agar akibat yang ditimbulkan tidak
bertambah parah.

10
Poster

11
Daftar pustaka

https://www.dosenpendidikan.co.id/asam-sulfat/
https://haloedukasi.com/asam-sulfat/amp
https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Asam-Sulfat_21931_widyakartika_p2k-
unkris.html
https://www.academia.edu/12044810/Laporan_Praktikum_Asam_Sulfat
Inhibition, C., Leaves, H., & Medium, H. A. (2019). 1 mol / L. 1272, 45–52.
http://research.eng.ui.ac.id/news/read/76/kejadian-asam-sulfat-tumpah-di-jalan-
harus-langsung-menjauh
https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-bahaya-asam-sulfat-air-keras-yang-
disiram-ke-novel-baswedan.html
https://youtu.be/sRE7H_mB_aQ
https://youtu.be/lPIvcF8jtxc
https://youtu.be/Pcr-tb_N6xo
https://youtu.be/IuTvfppaf7c
https://youtube.com/shorts/L2tZ3aSuGt4?feature=share
https://id.thpanorama.com/articles/qumica/cido-sulfrico-h2so4-frmula-
propiedades-estructura-y-usos.html
https://www.neliti.com/publications/449236/hidrolisis-biomassa-mikroalga-
porphyridium-cruentum-menggunakan-asam-h2so4-dan-h
https://www.neliti.com/publications/107264/pengaruh-konsentrasi-naoh-terhadap-
rendemen-%CE%B2-naftol-pada-proses-pembuatan-nafto
https://keselamatankerja.com/wp-content/uploads/2020/10/MSDS-H2SO4-
Bahasa-Indonesia-KeselamatanKerja.com_.pdf

12
Soal

Anda mungkin juga menyukai