Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga Tugas Makalah “Natrium Bisulfit” untuk mahasiswa/i
Jurusan Farmasi Universitas Mulawarman ini dapat diselesaikan dengan
sebaik-baiknya.
Makalah penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa/i dalam
memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih baik. Terutama dalam bidang
Anaslisis Farmasi Pangan dan Kosmetik yang merupakan salah satu mata Kuliah
wajib di Jurusan Farmasi.
Penyusun menyakini bahwa dalam pembuatan Makalah “Natrium Bisulfit” ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna penyempurnaan modul praktikum ini dimasa yang
akan datang.
Akhir kata, penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
2
1. Deskripsi Natrium Bisulfit
Natrium Bisulfit ( Natrium Hidrogen Sulfit) adalah senyawa kimia
dengan rumus kimia NaHSO3. Natrium Bisulfit adalah zat aditif
makanan dengan jumlah E yaitu E222. Natrium Bisulfit dapat dibuat
dengan memanaskan Natrium karbonat dalam air (Praja, 2015).
Natrium Bisulfit atau Sodium Bisulfit adalah golongan garam
inorganik
3
h. pH: Sekitar 9.
i. Kelarutan: larut dalam air dingin, air panas, gliserol, dan hampir tidak
larut dalam alkohol. Tidak larut dalam ammonia, cairan klorin
(BPOM RI, 2012)
5. Identifikasi Bahaya
a. Tanda Peringatan :
4
Rating reaktivitas: 2 - Sedang
5
Setelah alergi berkembang, eksposur masa depan dapat
menyebabkan serangan asma dengan sesak napas, desah, dan batuk.
(MSDS, )
7. Penanganan dan Penyimpanan
Simpan dalam wadah tertutup rapat. Lindungi dari kerusakan fisik.
Simpan di tempat yang sejuk, kering, berventilasi jauh dari sumber panas,
kelembaban dan tidak kompatibel. Melepaskan gas sulfur dioksida
beracun saat bersentuhan dengan air, dan es. Wadah bahan ini mungkin
berbahaya ketika kosong karena mereka mempertahankan residu produk
(debu, padat); amati semua peringatan dan tindakan pencegahan yang
tercantum untuk produk (MSDS, ).
6
8. Toksikologi
a. Data toksisitas
Sedang : Tertelan
c. Data Karsinogenik
d. Data Mutagenik
e. Data Reproduksi
7
pada mencit, sapi, dan biri-biri betina, sodium sulfit berinterferensi
dengan miosis (pemisahan kromosom) pada produksi telur
hewan-hewan tersebut. Tidak ada efek reproduksi pada studi
multi-generasi pada tikus (rat)(4).
f. Informasi Ekologi
9. Efek Klinis
a. Keracunan akut
8
pembengkakkan pada tenggorokan dan langit-langit mulut, serta
gatal yang menyeluruh.
b. Keracunan Kronik :
9
4) Tertelan : Ingesti berulang dari makanan yang mengandung
sulfit menyebabkan sensitisasi. Efek reproduksi telah dilaporkan
pada hewan.
c. Kontak kulit: Bersihkan sisa-sisa bahan dari kulit lalu segera siram
kulit dengan banyak air setidaknya selama 15 menit. Bersihkan
pakaian dan sepatu yang terkontaminasi. Dapatkan perawatan medis.
Cuci pakaian sebelum digunakan kembali sampai benar-benar
bersih. Pastikan sepatu bersih sebelum digunakan kembali.
(MSDS, )
10