Anda di halaman 1dari 46

ANALISIS KLINIK

(Cardiac Markers)
Aisyah risna agustina
Fakultas Farmasi
Universitas Mulawarman
Page 1
• The heart is a
muscular pump
that maintains
blood pressure and
flow through the
lungs and the rest
of the body

Page 2
RA
LA

LV

RV
Page 3
Cardiac Markers
Merupakan penanda adanya kerusakan
jantung, terutama daerah miokardium

Miokardium adalah lapisan otot dari jantung

Dengan adanya miokardium maka jantung dapat


berkontraksi dan berelaksasi

Page 4
Tujuan

Mengetahui dan menjelaskan


jenis-jenis cardiac marker enzim
dan bukan enzim

Page 5
Epidemiologi
Berdasarkan data dari “American Heart Association”
(AHA), nyeri dada merupakan symptom yang
berkaitan dengan penyebab kematian utama di
amerika serikat, yaitu penyakit jantung koroner
Kurang lebih sepertiga dari penderita dengan nyeri dada
tersebut  sindroma koroner akut (SKA)
Syndroma koroner akut adalah suatu gejala klinis
berkesinambungan yang menunjukkan adanya
ischemia myocard (otot jantung kekurangan oksigen)
yang akut

Page 6
Patofisiologi
Sindroma Koroner Akut

Acute Myokardial
Angina Pectoris
Infarction

Page 7
Angina Pectoris
• Gejala; nyeri di dada, serangan bisa mendadak
hanya beberapa detik saja, atau bahkan hingga
beberapa menit bahkan jam
• Rasa nyeri tersebut dapat disebabkan oleh
adanya atherosclerosis dan atherokonstriksi
• Serangan angina pectoris akibat kerja fisik dan
emosi disebut angina pectoris stabil
Page 8
Atherosclerosis
Terjadi karena adanya akumulasi dan disposisi lemak
dalam koroner, sehingga terjadi plaque pada pembuluh
tersebut

Setiap sel punya kehidupan sendiri-sendiri (butuh nutrien


dan oksigen sebagai sumber energi)

Saat pasokan energi berkurang, maka terjadi mekanisme


kompensasi dari sel yakni berupa metabolisme anaerob

Page 9
Lanjutan, , ,
Hasil akhir dari metabolisme anaerob
berupa asam laktat

Penimbunan asam laktat didalam otot


akan menyebabkan nyeri
• Asam laktat akan dihasilkan, saat aktivitas lebih
tinggi dibandingkan dengan oksigen yang
didapat.
Page 10
C3H6O3

Page 11
Page 12
Jenis Angina

Angina pectoris stabil

Angina pectoris varian

Angina pectoris tak stabil


Page 13
Atheroconstriction
Vasokonstriksi pada arteri koroner

Serangan terjadi pada kondisi istirahat (tidur), disebut juga angina varian  Jenis
angina akibat perkembangan angina pectoris stabil yang diakibatkan
atherosclerosis

Karena adanya plaque, lama kelamaan mengakibatkan trombus (gumpalan


darah, karena sel darah pecah).

Jika darah masih bisa dialirkan maka akan timbul angina pectoris tak stabil,
tetapi jika sumbatannya total maka mengakibatkan AMI

Page 14
ATHEROSCLEROSIS WITH BLOOD CLOT

15
Page 15
ATHEROSCLEROSIS

16
Page 16
Page 17
Gelombang EKG
Rekaman EKG biasanya ada 3
gelombang
• Gelombang P  kontraksi atrium
• Gelombang QRS  kontraksi ventrikel
• Gelombang T  relaksasi otot ventrikel

Page 18
Kriteria Diagnosis AMI
(acute myocardial infarction)
• Menurut WHO : nyeri didada, EKG
(elektrokardiografi)  adanya
inverse/pembalikan gelombang S-
T, kalau sudah berkembang terjadi
elevasi S-T, dan elevasi aktivitas
enzim Page 19
Page 20
Kriteria Diagnosis AMI
(acute myocardial infarction)
• Menurut, the European Society of Cardiology:
- Adanya perubahan troponin (T), dan atau creatine
kinase (CK-MB) yang diikuti iskemik, perkembangan
patologi gelombang Q pada EKG
Perubahan EKG sebagai indikator iskemik
(peningkatan atau depresi segmen S-T)

Page 21
Page 22
Cardiac Marker (enzyms)
• A.S.T (Aspartate amino
transaminase) / GOT (Glutamate
Oxaloacetic transaminase)
• CK (Creatinin Kinase)
• LDH (Lactate dehydrogenase)

Page 23
Cardiac Marker (non enzym)
•Myoglobin
•Cardiac Troponin

Page 24
A.S.T (Aspartate amino transaminase) / GOT
(Glutamate Oxaloacetic transaminase)

Enzim transaminase adalah enzim intrasel yang


berfungsi mengkatalisasi reaksi pemindahan
(transfer) gugusan amino (NH2) dari suatu asam
amino ke asam keto sehingga terbentuk turunan
asam keto dan asam amino yang baru

Metabolisme asam amino

Page 25
Fungsi asam glutamat membantu
metabolisme gula dan lemak untuk
menghasilkan energi

Fungsi asam aspartat diketahui sebagai


pembangkit neurotransmisi di otak dan
saraf otot

Page 26
A.S.T (Aspartate amino transaminase) / GOT
(Glutamate Oxaloacetic transaminase)
• Enzim ini mayoritas terdapat dalam sel hati, jantung,
dan otak
• AST, dan atau SGOT terdapat dalam mitokondria
dan dalam sitoplasma
• ALT, dan atau SGPT terdapat dalam sitoplasma
• Gangguan patologis yang kronik atau telah
berlansung lama maka akan lebih banyak
mengeluarkan AST/SGOT Page 27
A.S.T (Aspartate amino transaminase) / GOT
(Glutamate Oxaloacetic transaminase)
Pada keadaan nekrosis sel yang hebat,
perubahan permeabilitas membran atau
kapiler enzim ini akan bocor kesirkulasi

Enzim ini akan meningkat pada keadaan


nekrosis sel atau proses radang akut/kronis

Page 28
A.S.T (Aspartate amino transaminase) / GOT
(Glutamate Oxaloacetic transaminase)
• Enzim GOT membantu pemindahan gugusan
amino (NH2) dari glutamat (asam amino) ke
oksaloasetat (golongan asam keto),
sedangkan enzim AST sebaliknya

AST/GOT berperan pada metabolisme protein


Page 29
A.S.T (Aspartate amino transaminase) / GOT
(Glutamate Oxaloacetic transaminase)
Glutamat + Oksaloasetat
GOT
AST
Aspartat + 2 oksoglutarat

Jadi GOT dan AST adalah sama, yang berbeda adalah substratnya
GOT (glutamat + oksaloasetat), AST (aspartat + 2 oksoglutarat)

Page 30
A.S.T (Aspartate amino transaminase) / GOT
(Glutamate Oxaloacetic transaminase)
1/ aspartat + oksoglutarat
AST

glutamat + oksaloasetat
2/ oksaloasetat + NADH + H+
MDH

Malat + NAD+

Yang dibaca NADH sisa. MDH= malat dehidrogenase


Page 31
Kadar Normal

AST/GOT = 10-31 Unit/L


(wanita)

10-35 Unit/L (laki-laki)

Page 32
CK dan CPK
• CK, Creatine Kinase
• CPK, Creatine phosphokinase
Enzim ini penting dalam pemecahan
kreatinin fosfat menjadi energi, atau
sebaliknya

Page 33
CK dan CPK
• Setelah nekrosis sel, CK masuk sirkulasi dan
dibersihkan oleh sistem limpatik
• Kreatinin kinase terdiri dari 2 rantai polipeptida, B & M,
membentuk 3 bentuk :
– CK-MM (or CK 3) ditemukan terutama di jaringan otot
skeletal
– CK-MB (CK 2) ditemukan terutama di jaringan otot
jantung
– CK-BB (CK 1) ditemukan di jaringan otak dan saraf,
serta dalam bentuk embrionik ditemukan pada serum
bayi baru lahir dan pada kondisi kanker
Page 34
CK dan CPK
• Penting untuk diagnostik infark miokard yang
peningkatannya 2-4 jam setelah serangan sebelum
SGOT (AST) dan LDH meningkat
Kreatin fosfat + ADP

CPK CK (kontraksi)
(relaksasi)

Kreatin + ATP

Page 35
Prinsip
Fosfokreatin + ADP CK Kreatin + ATP

ATP + D-glukosa HK ADP +D-gulkosa-6-fosfat

D-glukosa-6-fosfat + NADP+
G-6-PDH

D-glukosa-6-fosfoglukonat + NADPH
Kenaikan NADPH berbanding lurus dengan CK
Page 36
Kadar pada saat infark miokard

CK MB 6% dari CK total

CK total > 420 U, CK-MB > 25 U

Page 37
Lactate dehydrogenase & isoenzimnya
• Ikut dilepaskan pada saat terjadi kerusakan
sel jantung
• Tidak spesifik karena ditemukan di semua
jaringan, dan terkait dengan kerusakan pada
liver, otot skeletal, otot jantung, eritrosit, sel
ginjal, dan banyak jaringan lain, termasuk
tumor ovarium dan testikular
• Biasanya digunakan untuk mengetahui
serangan jantung yang pemeriksaannya
terlambat
Page 38
Lactate dehydrogenase & isoenzimnya
• Deteksi kerusakan myocardial untuk mengetahui adanya
serangan jantung pada pemeriksaan yang terlambat
• Deteksi peningkatan kadar serum terkait kerusakan liver
seluler, anemia megaloblastik, dan beberapa tumor
• Pada reaksi LD, laktat merupakan substrat dimana LD
bereaksi menjadi piruvat dengan adanya NAD, yang
bereaksi menjadi NADH. Reaksi ini dibaca menggunakan
spektrofotometer pada 340 nm
Lactate + NAD ↔ pyruvate + NADH

• Rentang normal
180–360 U/L

Page 39
Myoglobin
• Suatu protein heme, BM = 17,8 kDa ditemukan
diotot skeletal dan jantung
• 2% dari total protein otot dan ada didalam
sitoplasma
• Protein unit tunggal yang mengikat oksigen dan
berperan dalam menyimpan dan memfasilitasi
pergerakan oksigen disel otot
Page 40
Myoglobin
• Metode penetapan dengan two-site
immunoassay (menggunakan 2 antibodi
spesifik myoglobin)
• Pada AMI, myoglobin muncul lebih dulu
daripada CK-MB. Hal ini karena BM-nya lebih
kecil dari CK-MB
• Referensi = < 100 µl/ml  normal
Page 41
Troponin
• Protein kontraktil yang ditemukan dalam serat
otot yang membantu mengatur kontraksi
• Selama proses nekrosis otot, Troponin I dan T
dilepaskan dari serat otot yang mati ke dalam
aliran darah
• Peningkatan konsentrasi Troponin I dan T diatas
rentang normal → kerusakan serat otot jantung
dan nekrosis
• Troponin T: < 0.01 g/L
• Troponin I: 0 – 0.05 ng/ml
Page 42
Troponin

Gold Standard

Troponin dapat terdeteksi 4-8 jam pasca AMI, mencapai


puncak pada 12 – 24 jam, dan bertahan hingga 10 hari

Immunoassay methode

Page 43
Terima Kasih
Page 44
Troponin T (cTnT)
• Dapat terdeteksi 6 jam pasca AMI
• Prinsip Reaksi
– cTnT bereaksi dengan antibodi troponin untuk
membentuk kompleks
– Kompleks ini berikatan dengan dye (pewarna), enzim,
atau reagen chemiliminescent yang berikatan dengan
antibodi ke 2 sehingga cTnT pada sampel pasien dapat
dihitung
– Chemiluminesence merupakan yang paling sensitif saat
ini untuk tes cTnT
• Rentang normal
– < 0.01 g/L (highly variable because method-specific)

Page 45
Troponin I (cTnI)
• Troponin I dapat diukur 1 – 14 jam pasca AMI
• Kadar cTnI diatas rentang normal menunjukkan
kerusakan otot jantung yang ireversibel
• Prinsip Reaksi
– cTnI diukur dengan immunoassay dengan menggunakan
antibodi anti-troponin monoklonal
– Reaksi chemiluminescence mengikat cTnI dengan antibodi
monoklonal. Antibodi monoklonal ke 2 dengan konjugasi derivat
acrinidium menutupi troponin I pada sampel pasien.
– Signal chemiluminescent kemudian terdeteksi dan dibaca
sebagai konsentrasi cTnI
• Rentang normal
0,0–0,05 ng/mL Page 46

Anda mungkin juga menyukai