MERCURY
1. Nama
Golongan
Anorganik, Organik (7)
Nama bahan
Merkuri
Deskripsi (2,5,6,9,10)
Merupakan cairan logam; Berwarna abu-abu dan tidak berbau; Berat molekul
200,59; Titik didih 356,73ºC; Titik lebur -38,87ºC; Kerapatan relatif (air=1) 13,5;
Tidak larutan dalam air; alkohol, eter, asam hidroksida,hidrogen bromida dan
hidrogen iodide; Tekanan uap 0,002 mmHg (20oC); Larut dalam: asam nitrat,
asam sulfuric panas dan lipid; Tidak tercampurkan dengan oksidator, halogen,
logam, asam, bahan-bahan yang mudah terbakar, logam carbide dan amine
Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya
Peringkat NFPA (Skala 0-4) (13):
Kesehatan 3 = Tingkat keparahan sangat tinggi
Kebakaran 0 = Tidak dapat terbakar
Reaktivitas 0 = Tidak reaktif
Klasifikasi EC (5,,8):
R21 = Berbahaya jika kontak dengan kulit
R22 = Berbahaya jika tertelan
R23 = Keracunan jika terhirup
R33 = Bahaya efek kumulatif
R38 = Iritasi pada kulit
R41 = Kerusakan mata yang serius
R50/53 = Sangat beracun untuk organisme perairan,
R53 = menyebabkan efek buruk yang panjang pada
lingkungan perairan.
S2 Jauhkan dari jangkauan anak-anak
S7 = Jaga wadah tetap tertutup rapat
S45 = Jika terjadi kecelakaan atau jika anda tidak sehat, jika
= memungkinkan segera bawa ke dokter/rumah
sakit/puskesmas (perlihatkan label kemasan)
S60 Pembuangan zat dan wadah harus diberlakukan
= sesuai dengan pembuangan zat berbahaya
S61 Hindari/cegah pembuangan ke lingkungan. Rujukan
= pada Lembar Data Keamanan/Instruksi khusus
3. Penggunaan
Sebagian besar merkuri digunakan sebagai katode dalam elektrolisis sodium
klorid dan untuk ekstraksi emas; digunakan dalam industri elektris, untuk
pemeriksaan penunjang kontrol instrumen pada industri rumahan, industri,
laboratorium dan instrumen medis (1).
4. Identifikasi Bahaya
Risiko utama dan sasaran organ(5,8)
Bahaya utama terhadap kesehatan dapat mengiritasi mata, kulit, saluran
pernafasan dan saluran pencernaan. Inhalasi zat dapat menyebabkan
kerusakan jaringan terutama membran mukosa mata, mulut dan saluran
pernapasan (5)
Organ sasaran: darah, ginjal, liver, otak, sistem saraf perifer dan sistem saraf
pusat.
Rute paparan
Terhirup
Dapat menyebabkan luka bakar kimia pada saluran pernafasan, demam uap
logam dengan gejala-gejala flu seperti rasa logam, demam menggigil, batuk,
kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri dada, nyeri otot, kesulitan bernapas, sakit
kepala, anoreksia, gangguan pencernaan, dering telinga, dan meningkatkan
jumlah sel darah putih, dapat menyebabkan efek sistem saraf pusat, termasuk
vertigo, kecemasan, depresi, inkoordinasi otot dan ketidak stabilan emosi,
(9)
aspirasi dapat menyebabkan edema paru, dapat menyebabkan efek sistemik
Tertelan
Dapat menyebabkan iritasi mukosa berupa stomatitis, rasa logam, rasa panas,
hiper salivasi, edema laring, erosi osefagus, mual, muntah, keram perut, gagal
ginjal akut, perdarahan gastrointestinal, dapat menyebabkan anemia dan syok
hipovolemi
6. Penyimpanan (5, 9, 12 )
Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
standar yang berlaku.
Simpan di tempat yang sejuk dan kering dengan ventilasi yang baik
Simpan pada wadah yang tertutup rapat .
Simpan pada tempat sejuk dengan ventilasi yang cukup
Hindari wadah penyimpanan dari sinar matahari, sumber panas yang
intensif
Jangan simpan pada suhu diatas 25 ºC (77 ºF)
Jauhkan dari bahan-bahan tak tercampurkan seperti zat pengoksidasi,
logam
7. Toksikologi
Toksisitas
Data Karsinogenik
ACGIH : klasifikasi A5 (tidak dicurigai untuk manusia)
IARC : klasifikasi A3 ( tidak diklasifikasikan untuk manusia )
Dapat menyebabkan kerusakan pada organ : darah, ginjal, hati, otak, sistem
saraf perifer, sistem saraf pusat (SSP)
Data Teratogenik
Inhalasi, tikus (rat) : TCLo = 1 mg/m3/24jam ( betina 1 – 20 hari setelah
kehamilam ) efek pada embrio atau fetus – fetotoksisitas
Data Mutagenik
Analisa sitogenik : tidak dilaporkan, laki-laki = 150 Ug/m3
Data Reproduksi
Inhalasi ( terhirup ) : TCLo tikus (rat) = 7440 ng/m3/24 jam ( jantan 16
minggu sebelum kawin) fertility – post – implantation mortality
Parenteral : spermatogenesis (genetik material, sperm
morphology, motility, and count )
Informasi Ekologi
Beracun bagi organisme darat dan perairan. Dapat menyebabkan kerusakan
jangka panjang bagi lingkungan perairan (17, 8).
Saran ekotoksikologi (17): Jangan biarkan bahan ini mencemari lingkungan.
Toksisitas pada ikan : LC50 rainbow trout 90 mg/L selama 96 jam
Toksisitas pada diduga : LC50 Bluegill/Sunfish 0,16 – 0,90 mg/L
bukan ikan selama 96 jam; LC50 Channel catfish 0,35
mg/L selama 96 jam;
8. Efek Klinis
Terhirup
Dapat menyebabkan luka bakar kimia pada saluran pernafasan, demam uap
lugam dengan gejala-gejala flu rasa logam, demam menggigil, batuk, kelelahan,
sakit tenggorokan, nyeri dada, nyeri otot, kesulitan bernapas, sakit kepala,
anoreksia, gangguan percernaan, dering telinga, dan meningkatkan jumlah sel
darah putih, dapat menyebabkan efek sistem saraf pusat, termasuk vertigo,
kecemasan, depresi, inkoordinasi otot dan ketidak stabilan emosi, aspirasi
dapat menyebabkan edema paru, dapat menyebabkan efek sistemik (9)
Tertelan
Dapat menyebabkan iritasi mukosa berupa stomatitis, rasa logam, rasa panas,
hiper salivasi, edema laring, erosi osefagus, mual, muntah, keram perut, gagal
ginjal akut, perdarahan gastrointestinal, dapat menyebabkan anemia dan syok
hipovolemi.
Keracunan kronik
Terhirup
Tidak tersedia informasi
Tertelan
Tidak tersedia informasi
9. Pertolongan Pertama
Jika terhirup, pindahkan segera ketempat udara segar. Jika napas berhenti
lakukan bantuan penafasan/pernafasan buatan. Jika sulit bernafas berikan
oksigen, dan Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Tertelan (9)
Segera mungkin lakukan induksi muntah/ rangsang untuk muntah dengan
memberi minum susu, putih telur atau air dalam jumlah besar. Jangan
memberikan suatu apapun melalui mulut jika pasien dalam keadaan tidak
sadar/pingsan atau kejang. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas
kesehatan terdekat.
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk
menjamin pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi
dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya
kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. Penatalaksanaan
sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
c. Sesegera mungkin beri minum susu atau pasta arang aktif pada pasien
untuk melapisi endapan merkuri dalam perut dan untuk mencegah
terabsorpsinya mercuri di lambung.
d. Lakukan kuras/pengosongan lambung dengan minum air dalam jumlah
besar, susu atau 2 – 5 % larutan Natrium bikarbonat, untuk merangsang
muntah secara spontan dan intensif
e. Terapi chelating dengan d-penisilamin atau BAL (Dimerkaprol).
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring
ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya.
Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan
sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan
selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit
atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
Proteksi mata: Gunakan kacamata pelindung dan atau perisai wajah/helem jika
diperlukan sesuai regulations 29 CFR 1910.133 or European Standard EN166.
Sediakan pancuran kran air untuk keadaan darurat dekat dengan area kerja.
Proteksi kulit : Gunakan pakaian pelindung yang tertutup dan kedap air,
termasuk sepatu bot, sarung tangans yang sesuai untuk mencegah kontak kulit
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Sentra Informasi Keracunan Nasional (SIKerNas)
Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI
Tahun 2011
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------