KERJA
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Tania Hesti Novitasari (182110101025)
Zaefita Rahma Novarina (182110101049)
Monica Galuh Dhiharsiwi (182110101103)
Chintya Kurnianti Utami (182110101155)
01 Definisi
04 Penilaian Toksisitas
05 Penggunaan Toksikan
07 Kasus
08 Studi Kasus
Definisi
Toksikan yaitu ilmu yang mempelajari tentang
efek merugikan berbagai bahan kimia dan fisik
pada semua sistem kehidupan (R.Maramis,
2016).
Masuknya Bahan Kimia ke - Diawali dengan masuknya zat melalui intravaskuler dan
Dalam Tubuh ekstravaskuler.
a. Absorbsi - Penentu ketoksikan dilihat dari sampainya zat kimia utuh atau
metabolit aktif di sel sasaran dalam jumlah berlebih.
Lewat saluran pernafasan,
pencernaan, kulit, dan suntikan. Mekanismenya ada 2:
-Secara langsung: interaksi langsung antara zat kimia atau
metabolit dengan reseptornya yang kemudian efeknya akan langsung
b. Distribusi terjadi setelah pajanan, misalnya keracunan sianida.
Bahan Kimia Organik - Secara tidak langsung: terjadi dengan waktu beberapa saat
(Methyl Mercuri), Bahan Kimia setelah terkena pajanan, misalnya efek karsinogenik dari asap pabrik
Anorganik (Merkuri), Hati dan Ginjal, yang lambat laun akan menyebabkan kanker paru-paru.
Bahan yang mudah larut dalam lemak.
Reaksi yang timbul akibat efek dari bahan toksik juga dibedakan
c. Ekskresi menjadi dua:
1. Reaksi alergi (hipersensitivitas) terjadi karena sensitisasi
Bahan kimia dieksresi,
sebelumnya yang menyebabkan dibentuknya antibodi oleh
eksresi utama melalui ginjal, Ginjal
tubuh.
mengeksresi terutama bahan yang larut
2. Reaksi Idiosynkrasi yang merupakan reaksi tubuh abnormal
air, Eksresi melalui paru-paru.
terhadap genetik (misal kekurangan enzim succynicholin)
EFEK TOKSIK SUATU ZAT
Efek Toksik Efek Toksik
Efek Toksik
Beberapa zat Berdasarkan Berdasarkan
Berdasarkan
efek toksik di Sifat Fisik: dosis dan lama
Sifat:
tempat kerja: pajanan:
-Gas: tidak berbentuk,
1. Akut 1. Alergi
mengisi ruangan
2. Sub Akut
Timbal: Menyebabkan 2. Teratogen
hipertensi, nyeri otot, 3. Subkronik
-Uap: tidak kelihatan
4. Kronik 3. Iritasi
mati rasa, dan dan berdifusi ke 4. Sistemik
sebagainya. seluruh ruangan
Oleh ACGIH (American Conference of Governmental and Industrial Hygienist) dikembangkan konsep TLV (Thershold Limit Value)
atau Nilai Ambang Batas (NAB) yang menunjukkan suatu kadar yang manusia dapat menghadapinya secara fisiologik tanpa
terganggu kesehatannya. Terdapat 3 (tiga) kategori NAB yang spesifik, yakni: NAB rata-rata selama jam kerja atau TLV-TWA, NAB
batas pemajanan singkat atau TLV-STEL, NAB tertinggi atau TLV-C (Threshold Limit Ceiling) yakni kadar tertinggi bahan kimia di
udara tempat kerja yang tidak boleh dilewati selama melakukan pekerjaan.
PENGGUNAAN TOKSIKAN DI TEMPAT KERJA
NO ZAT KIMIA INDUSTRI
1st
Value atau seringkali dikenal sebagai Nilai Batas
Pajanan (NBP)/Occupational Exposure Value adalah
Standar faktor bahaya di tempat kerja sebagai
kadar/intensitas rata-rata tertimbang waktu (Time
3st Faktor Fisika adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
Tenaga Kerja yang bersifat fisika.
4st
tanpa mengakibatkan penyakit atau gangguan Faktor Kimia adalah faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas
kesehatan, dalam pekerjaan sehari-hari untuk waktu Tenaga Kerja yang, disebabkan oleh penggunaan bahan kimia
tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam seminggu dan turunannya di Tempat.