Oleh:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Besar lagi Penyayang puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Teknologi Informasi Kesehatan dengan judul “Pemanfaatan TI
Berdasarkan UU ITE” tepat pada waktunya.
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.
Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, kami sangat menerima kritik dan saran dari para pembaca demi
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya kami sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini
dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-
makalah selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I. PENDAHULUAN
4
adalah undang-undang yang mengatur mengenai teknologi informasi secara
umum. Undang undang ini penting untuk dipahami bagi siapapun yang terlibat
dalam penggunaan teknologi informasi, baik sebagai pengguna, maupun
pengembang. Hal ini disebabkan karena beberapa tindakan-tindakan yang
berkaitan dengan teknologi informasi didefinisikan sebagai perbuatan yang
dilarang dalam undang undang ini. Oleh karena itu makalah dengan judul
“Pemanfaatan TI Berdasarkan UU ITE” ini dibentuk guna mengetahui batasan
dalam berteknologi di bidang informasi agar sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
5
BAB II. PEMBAHASAN
6
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www
(world wide web / jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh
dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu
apa saja yang terjadi.
4. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan,
dan lain-lain.
5. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga
tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan.
Dampak Negatif:
1. Rentan munculnya pornografi
2. Violence and Gore. Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena
segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs
menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya
dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.
3. Rentan terjadi Penipuan, hal ini memang merajalela di bidang manapun.
Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak
mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada
penyedia informasi tersebut.
4. Carding karena sifatnya yang real time (langsung), cara belanja dengan
menggunakan kartu kredit adalah cara yang paling banyak digunakan dalam dunia
internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam
bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya
transaksi (yang menggunakan kartu kredit) on-line dan mencatat kode kartu yang
digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan
untuk kepentingan kejahatan mereka.
5. Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia,
para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya.
Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian
tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.
7
2.2 Pentingnya Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik
Beberapa pertimbangan pentingnya keberadaan undang-undang yang mengatur
mengenai informasi dan transaksi elektronik adalah sebagai berikut :
1. Sebuah respon atas perubahan di masyarakat Pembangunan nasional adalah
proses berkelanjutan yang tanggap terhadap berbagai perubahan yang terjadi di
masyarakat Indonesia. Salah satu perubahan yang terjadi akhir akhir ini adalah
globalisasi informasi. Globalisasi informasi telah menempatkan Indonesia
menjadi bagian masyarakat informasi dunia. Oleh karena itu, untuk mendukung
pembangunan nasional, perlu adanya respon yang tanggap terhadap perubahan
yang terjadi ini.
2. Pemanfaatan teknologi untuk kesejahteraan bangsa Perlunya pengelolaan
informasi dan transaksi elektronik ditingkat nasional. Harapannya, pembangunan
teknologi informasi dapat dilakukan secara optimal, merata, dan menyebar ke
seluruh lapisan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk:
1. Sebagai sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Dimanfaatkan untuk menjaga, memelihara, dan memperkukuh
persatuan dan kesatuan nasional.
3. Mendukung perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
3. Perbuatan hukum baru akibat teknologi Perkembangan teknologi melahirkan
bentuk-bentuk perbuatan hukum baru, yang belum didefinisikan agar dapat
ditangani lebih lanjut melalui jalur hukum. Oleh karena itu, perlu pendefinisian
perbuatan hukum yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi ini.
4. Mencegah penyalahgunaan Pemerintah perlu mendukung pengembangan
teknologi informasi melalui infrastruktur hukum, sehingga teknologi informasi
dapat dimanfaatkan tanpa disalahgunakan. Infrastruktur hukum ini dibuat dengan
memperhatikan nilai agama, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia.
5. Melaksanakan Undang Undang Dasar 1945 Undang undang dasar 1945 telah
menyatakan bahwa informasi merupakan hak azazi yang dilindungi oleh undang
undang. Sebagaimana yang tercantum dalam pasal 28 F : "Setiap orang berhak
untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi
8
dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan
segala jenis saluran yang tersedia." Meskipun setiap warga negara memiiki hak
dan kebebasan dalam menggunakan informasi (seperti yang dijelaskan pada poin
sebelumnya), undang-undang dasar 1945 menyatakan bahwa hak tersebut tetap
harus dibatasi agar menghormati hak dan kebebasan orang lain jua.
9
Masyarakat dapat berperan meningkatkan pemanfaatan Teknologi Informasi
melalui penggunaan dan Penyelenggaraan Sistem Elektronik dan Transaksi
Elektronik sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.
Dengan kata lain manfaat dari teknologi informasi dapat dilihat melalui kegunaan
dan penyelenggaraan sistem elektronik dan transaksi elektronik.
10
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teknologi informasi merupakan suatu sistem bisa dalam bentuk
pembuatan cara maupun alat untuk menyampaikan informasi secara efisien dan
cepat. Munculnya teknologi informasi membawa dampak positif maupun negatif
bagi para penggunanya. Dampak positifnya misalnya, dengan adanya teknologi
informasi dapat memudahkan penyampaian informasi lebih cepat di mana hal ini
bisa diketahui lewat kinerja dari internet. Adapun salah satu dampak negatifnya
adalah rentan adanya konten-konten yang memungkinkan terjadinya
ketidaknyamanan dalam masyarakat. Untuk mengatasi adanya bahaya
kemungkinan dari penyalahgunaan teknologi informasi perlu adanya undang-
undang yang mengatur hal tersebut, supaya masyarakat mengetahui batasan dalam
berteknologi. Pemanfaatan teknologi informasi juga diatur oleh Undang-undang
Informasi dan Teknologi Elektronik yang tujuannya antara lain adalah untuk
mencerdasakan kehidupan bangsa, mengembangkan perdagangan, meningkatkan
efektivitas dan efisiensi pelayanan publik.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kpk.go.id/images/pdf/uu%20pip/UU_ITE%20no%2011%20Th%202
008.pdf (Diakses pada 21 November 2018)
https://www.researchgate.net/profile/Adi_Purnama4/publication/324703851_Kaji
an_mengenai_Undang_Undang_tentang_Informasi_dan_Transaksi_Elektr
onik/links/5addfc9f458515c60f5f7ed7/Kajian-mengenai-Undang-Undang-
tentang-Informasi-dan-Transaksi-Elektronik.pdf (Diakses pada 21
November 2018)
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2010/11/Konsep-Teknologi-
Informasi.pdf (Diakses pada 21 November 2018)
https://web.kominfo.go.id/sites/default/files/users/4761/UU%2019%20Tahun%20
2016.pdf (Diakses pada 21 November 2018)