Anda di halaman 1dari 7

PAPER

“The Simple Structure”

(Disusun Guna Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Dasar Organisasi dan
Manajemen)

(Kelas B, Rabu 12:30-14:10)

Dosen Pengampu:

Eri Witcahyo S.KM., M.Kes.

Disusun Oleh:
Nur Fitriana (152110101137)
Tri Valda Gilby Renata (182110101047)
Rosidah Fidiyaningrum (182110101048)
Monica Galuh D. (182110101103)
Dania Puspita D. (182110101139)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi merupakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, dapat
berarti juga hal yang berkenaan dengan proses pengorganisasian (Handoko, 2017).
Pengorganisasian dalam hal ini merujuk pada proses penyusunan struktur
organisasi. Penyusunan struktur menjadi penting karena berhubungan dengan
tercapainya tujuan dari organisasi, sesuai dengan sumber daya yang dimiliki, serta
lingkungan yang menaungi organisasi tersebut. Di mana perancangan struktur
formal ini untuk mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau
pekerjaan di antara para anggota organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat
dicapai dengan efisien.
Dalam suatu organisasi tidak ada konsep baku yang dapat digunakan di
mana saja dan kapan saja. Organisasi masa depan adalah organisasi yang dibentuk
sesuai dengan fungsi dari organisasi itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan struktur
organisasi yang nantinya akan dibuat jika ada tuntutan untuk menjalankan suatu
fungsi . Ada lima macam struktur organisasi yang dirumuskan oleh Mintzberg
yaitu The Simple Structure, The Machine Bureaucracy, The Professional
Bureaucracy, The Divisionalized Form dan Adhocracy.
Setiap struktur memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
The simple structure memiliki karakteristik yang paling sederhana. The simple
structure sesuai dengan kondisi yang sifatnya juga simple, tetapi bisa juga
dinamis. Ciri khas lain dalam simple structure adalah setiap kewenangan untuk
mengambil keputusan penting terletak pada pimpinan tertinggi.
Pada paper ini dibahas segala hal tentang struktur organisasi terkhususnya
the simple structure. Bahasan yang ada mencakup karakteristik, kelemahan,
kelebihan, serta keefektifannya. Sehingga dapat membantu masyarakat, kaitannya
dengan merancang struktur organisasi yang dibuat atau diikutinya.

1
BAB II
ISI

2.1 Karakteristik The Simple Structure

Source:Kumar P.,2015,An Analytical study on Mintzberg’s Framework:


Managerial Roles,jurnal

Simple structure memiliki karakteristik yang paling sederhana


dibandingkan dengan model struktur organisasi lainnya. Biasanya organisasi ini
hampir tidak memiliki bagian technostructure, sedikit memiliki support staff,
division of labor-nya bersifat longgar, masing-masing unit kerja tidak begitu
banyak berbeda, dan hirarki kepemimpinannya rendah. Organisasi ini tidak begitu
peduli dengan perencanaan, training, maupun fungsi-fungsi penghubung. (Riyono,
2006). Pengambilan keputusan penting merupakan kewenangan dari pimpinan
tertinggi. Menurut (Riyono, 2006), sering yang terjadi adalah hanya ada satu
orang “bertengger” di strategic apex dan dibawahnya langsung operating core
yang bersifat organik (dalam arti tidak tertata dengan tertib, atau sifatnya fleksibel

2
terserah kemauan atasan). Sang pimpinan puncak memiliki span of control yang
begitu luas, sehingga hampir semua karyawan bisa langsung melapor kepadanya.

2.2 Kelebihan The Simple Structure


Winarji (2003) mengatakan bahwa kekuatan struktur sederhana, terletak
pada kesederhanaannya. Ia cepat, dan fleksibel, dan tidak terdapat adanya lapisan-
lapisan struktur yang kompleks. Akuntabilitas jelas di sini. Ambiguitas tujuan
sangat minimal karena anggota organisasi yang bersangkutan, mampu
mengidentifikasi misi organisasi tersebut, dan memudahkan melihat bagaimana
kegiatan-kegiatan seseorang memberikan sumbangan kepada tujuan-tujuan
keorganisasian. Selain itu, lingkungan yang sederhana memungkinkan untuk
dipahami oleh satu orang pimpinan, sehingga pengambilan keputusan cukup
dilakukan oleh satu orang itu saja. Di sisi lain, karena sifatnya yang organik tadi,
organisasi ini juga mampu untuk beradaptasi dengan cepat, terutama ketika masa
depan memang susah untuk diprediksi (Riyono, 2006).

2.3 Kelemahan The Simple Structure


Kelemahan utama struktur ini terletak pada aplikabilitasnya yang terbatas.
Selain itu juga karena kekuatan terletak pada pimpinan puncak maka seringkali
terlihat gejala penyebab timbulnya penyalahgunaan kekuasaan oleh orang yang
sedang berkuasa (Winarji, 2003). Oleh karena kendali sepenuhnya dipegang oleh
pimpinan tertinggi cenderung akan menyebabkan kelebihan beban di puncak.

2.4 Keefektifan The Simple Stucture


Efektif digunakan dalam suatu organisasi kecil pada tahun awal berdiri,
namun ada juga yang mempertahankan bentuk sederhana ini dalam waktu yang
lama (Riyono, 2006). Dalam hal tersebut disebabkan oleh adanya komunikasi
informal yang nyaman serta efektif. Menurut Winarji (2003), banyak orang
menyenangi kerja pada sebuah organisasi kecil yang bersifat intim, di bawah
pemimpin yang kuat. Mudah bagi karyawan merasakan keterlibatan pada struktur
sederhana. (Maulana, 2017) berpendapat bahwa struktur ini cocok dan banyak

3
digunakan oleh para pemula bisnis atau usaha kecil menengah. Dimana biasanya,
pemilik usaha merupakan manajer yang menjalankan operasional sehari-hari.
Berikut ciri-cirinya:
1. Tingkat departementalisasi rendah
2. Sentralisasi (wewenang tunggal)

3. Rentang kendali yang lebar

4. Formalisasi rendah

Contoh organisasi yang menggunakan struktur sederhana ini adalah apotek


Rosse Ruko Perum Tegal Besar Harmoni 1 Kav. 4 Kaliwates Jember. Dalam
menjalankan apotek, terdapat tiga komponen :
1. Pemilik apotek sebagai strategic apex yang bertugas untuk mengatur
strategi untuk menjalankan apotek.
2. Apoteker sebagai operating core yang bertugas untuk mengawasi kinerja
karyawan juga sebagai apoteker yaitu meracik resep obat.
3. Karyawan sebagai operating core yang melayani pasien.
Selain apotek adapula contoh organisasi yang praktek bidan Riningsih di Jl. Pierre
Tendean, Jember.
1. Bidan Rini sebagai strategic apex
2. Asisten bidan sebagai operating core
3. Resepsionis yang mencatatat informasi pasien sebagai operating core.

4
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Istilah struktur organisasi “The Simple Structure” menunjukkan bahwa
adanya susunan struktur yang sederhana pada suatu organisasi di mana segala
kewenangan pengambil keputusan terletak pada pimpinan tertinggi. Kelebihan
dari “The Simple Structure” sendiri di antaranya adalah kecepatan, kefleksibelan,
ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Sedangkan
kelemahan utamanya adalah sulit dijalankan di mana pun selain di organisasi
kecil. Struktur sederhana ini cocok digunakan organisasi kecil di bawah pimpinan
seorang pemimpin yang kuat. Tetapi simple structure merupakan pilihan dengan
resiko paling tinggi karena nasib organisasi bergantung pada satu orang.

3.2 Saran
Menurut pendapat kami, sebuah organisasi kecil harus menggunakan
struktur sederhana (simple structure) ini. Dikarenakan dalam struktur sederhana
ini memiliki resiko yang tinggi, sehingga diharapkan setiap anggota organisasi
memiliki rasa percaya terhadap pemimpin mereka sehingga bisa bekerja sama
dengan baik.

5
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. (2017). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE.

Maulana, A. (2017, December 30). Memahami Elemen dan Model Struktur

Organisasi Sebuah Perusahaan. https://ramesia.com/struktur-organisasi/.

[Diakses tanggal 12 Maret 2019].

Riyono, B. (2006). Konsep Dasar dalam Mendesain Organisasi. Buletin Psikologi,

14, 26. https://jurnal.ugm.ac.id/buletinpsikologi/article/viewFile/7486/

5820. [Diakses tanggal 12 Maret 2019].

Winarji, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai