Kelompok C1-1
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
I. TUJUAN PERCOBAAN....................................................................................................2
V. PERHITUNGAN TEORITIS.............................................................................................8
VIII. PEMBAHASAN...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20
1
I. TUJUAN PERCOBAAN
Melakukan sintesis asam asetil salisilat berdasarkan reaksi asetilasi.
2
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Labu alas bulat 250 ml
2. Heatingmantel
3. Corong Buchner
4. Pompa vakum
5. Beker glass
6. Batudidih
7. GelasKLT
8. Pendingin allihn
3.2 Bahan
1. Asamsalisilat
2. Asam asetat anhidrida
3. Asam sulfat pekat
4. Akuades
5. Alkohol 96 %
6. Benzena
7. PlatKLT
8. Pelarut
3
IV. CARA KERJA
4.1 Tanpa media reaksi
a. Sintesis
10 g asam salisilat dan 15 g (14 ml) asam asetat anhidrida dimasukkan ke dalam
labu alas bulat 250ml
Ditambahkan 5 tetes asam sulfat pekat dan digojog hingga terjadi pencampuran
sempurna. Kemudian dilakukan pengambilan cuplikan dan dicek reaksi
menggunakan KLT.
4
b. Perolehan rendemen kasar
Labu didiinginkan sambil tetap diaduk dan ditambahkan 150 ml air dingin.
Kristal dicuci dengan air dingin hingga tidak bereaksi asam lagi.
Cara rekristalisasi:
Ditambahkan sedikit demi sedikit campuran alkohol-air yang panas kepada kristal
asamasetil salisilat hingga tepat larut, kemudian disaring segera menggunakan
corong Bucner panas (dengan bantuan penghisapan / pompa vakum) dan
didinginkan filtratnya hingga diperoleh kristal berbentuk jarum. Kristal disaring
menggunakan corong Buchner dengan bantuan penghisapan (pompa vakum).
Kristal asam asetil salisilat yang diperoleh dikeringkan, ditimbang, kemudian disimpan di
desikator untuk persiapan pemisahan dan pemurnian menggunakan kromatografi
kolom.
5
b. Perolehan Rendemen Kasar
Labudidinginkan dan campuran diaduk dalam labu hingga terjadi pengendapan kristal
asam asetilsalisilat.
Cara rekristalisasi:
Ditambahkan sedikit demi sedikit campuran alkohol-air panas kepada kristal
hingga tepat larut, kemudian disaring segera menggunakan corong Buchner panas
(dengan, bantuan penghisapan/pompa vakum) dan didinginkan filtratnya hingga
diperoleh kristal berbentuk jarum. Kristal disaring menggunakan corong Buchner
dengan bantuan penghisapan (pompa vakum).
Diambil sedikit kristal dan dilakukan test dengan pereaksi besi (III) klorida.
6
Reaksi pembuatan aspirin menurut (Fessenden, 1987), yaitu
1. Asam solisilst direaksikan dengan asam asetat anhidrat. Sehingga gugus alkanol pada
asam salisilat akan bereaksi dengan gugus asetil pada asam asetat anhidrat dibantu
dengan katalis H2SO4 sebagai penghidrasi.
2. Gugus alkanol dan gugus asetil saling bertukaran tempat.
3. Struktur dari asam salisilat berubah (-OH menjadi CH3COO-) yang disebut sebagai
Asam Asetil Satisilat dengan nama dagang Aspirin dengan reaksi samping asam
asetat.
V. HASIL PENGAMATAN
1. Perhitungan rendemen kasar
Hari Bobot cawan Bobot cawan + Bobot rendemen Bobot rata-rata
kosong (gram) rendemen (gram) (gram) rendemen (gram)
7
8
VI. PEMBAHASAN
9
jumlah cuplikan yang diinginkan serta suhu (Sastrohamidjoo,2009). Sehingga pada
praktikum kali ini didapatkan nilai Rf yang berbeda karena kondisi suhu yang berbeda.
Tujuan pemanasan pada metodee ini untuk mempercepat reaksi yaitu panas energi,
ketika dipanaskan energi kinetik campuran itu menjadi meningkat, maka terjadilah
tabrakan antar molekul sehingga membentuk suatu produk. Pelarut yang digunakan bisa
menguap maka saat pemanasan perlu dipasang pendingin allin supaya yang sudah menguap
terkondensasi Kembali sehingga reaksi akan terus berjalan walaupun dilakukan pemanasan
terus menerus.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12