Pengamatan Esterifi Asam asetil salisilat dapat bereaksi dengan natrium bikarbonat
membentuk garam natrium yang mudah larut dalam air, sedangkan hasil samping yang berupa
polimer tidak larut dalam bikarbonat. Perbedaan ini digunakan untuk pemurnian senyawa ini.
Selain bentuk polimer, asam salisilat sendiri merupakan zat pengotor dari sintesa ini.
Untuk membedakan antara asam salisilat dengan esternya dapat digunakan besi (III)
klorida. Karena asam salisilat merupakan turunan fenol maka zat tersebut akan membentuk
senyawa komplek berwarna biru bila direaksikan dengan besi (III) klorida. Sedangkan asam
asetil salisilat tidak memberikan reaksi karena gugus fenolnya tidak terasetilasi.
O O
OH OH
O
OH O C
CH3
Asam salisilat Asam asetil salisilat
2
b. spatula
c. erlenmeyer
d. gelas ukur
e. pipet tetes
f. alat ultasonifikasi
g. corong buchner
h. hot plate
i. Pensil
j. Penggaris
k. Vial
l. Pipa kapiler
m. Lampu UV
3.2 Bahan
a. aluminium foil
b. asam salisilat
c. asam asetat anhidrat
d. aquades hangat
e. aquades dingin
f. kertas saring
g. asam sulfat pekat
h. etanol
i. aspirin
j. plat KLT
k. etil asetat
4. Skema Kerja
4.1 Sintesis Aspirin dengan metode Ultrasonik
a. asam salisilat ditimbang sebanyak 2 gram kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer
b. asam asetat anhidrat dipipet sebanyak 5 mL kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer yang
berisi asam salisilat melalui dinding erlenmeyer
c. asam sulfat pekat ditambah sebanyak tiga tetes pada erlenmeyer yang sama
d. erlenmeyer ditutup dengan aluminium foil
3
e. kemudian campuran tersebut diultrasonifikasi selama 30 menit dengan suhu yang telah diatur
sebelumnya
f. setelah 30 menit masukkan aquades sebanyak 20 mL kedalam campuran
g. campuran didinginkan kedalam penangas es untuk memaksimalkan terbentuknya endapan
produk
h. endapan yang didapat disaring dengan menggunakan corong buchner
i. Erlenmeyer dibilas dengan aquades dingin hingga tidak ada endapan aspirin yang tersisa
j. endapan dicuci beberapa kali dengan air dingin lalu dipindahkan ke kaca arloji untuk dikering
anginkan.
4.3 uji kemurnian dan karakterisasi sifat fisika aspirin hasil sintesis
a. etil asetat dimasukkan kedalam gelas ukur sebanyak 2 mL kemudian dituang kedalam
chamber
b. penjenuhan chamber dilakukan dengan memasukkan kertas saring kedalam nya dan ditutup
dengan kaca aroji
c. Plat plt disiapkan dengan ukuran panjang x lebar 4x5 cm kemudian beri garis batas atas dan
batas bawah sebesar 0,4 dan 0,6 pada pinggir plat
d. Tanda titik diberikan pada plat yang akan dimasukkan kedalam sample
e. Tanda/ label penotolan senyawa diberikan pada plat KLT
f. Asam salisilat diambil kemudian dimasukkan ke dalam vial.
4
g. Aspirin hasil rekristalisasi diambil kemudian dimasukkan ke dalam vial
h. Senyawa tersebut dilarutkan dengan etanol.
i. Larutan sampel ditotolkan dengan pipa kapiler.
j. Sampel ditotolkan pada batas bawah plat KLT yang telah diberi tanda/ label.
k. Noda hasil totolan dilihat pada lampu UV
4.4 Pengukuran Titik Leleh dengan Menggunakan Digital Melting Point Apparatus (DMP 600
Innotech)
a. 1. Alat yang akan digunakan di siapkan
b. Sampel (AR) diambil menggunakan pipa kapiler
c. Sampel dimasukkan pada lubang kecil yang terdapat pada bagian belakang alat
d. Suhu titik leleh diamati.
5. Data Pengamatan
Data Pengamatan Hasil Pengamatan
Aspirin yang diperoleh 2,01 gram
% rendemen 77%
Titik leleh aspirin percobaan 1240C
Titik leleh aspirin murni literatur 13 1340C
Berat kristal asam asetil salisilat setelah
direkristalisasi 1, 2428 g
6. Reaksi kimia
7. Perhitungan
5
Asam Salisilat Aspirin
M 0,0145 mol -
B 0,0145 mol 0,0145 mol
S - 0,0145 mol
8. Jawaban Tugas
1. Apakah perbedaan pembuatan aspirin yang terdapat pada diktat praktikum dan video
Pada diktat, aspirin dibuat dengan mereaksikan reaktan pada penangas air. Sedangkan pada
video percobaan aspirin dibuat dengan mereaksikan reaktan pada alat ultrasonikator
2. Apakah ada perbedaan pengujian kemurnian yang terdapat di dikta dan video, jika ada
jelaskan.
Pengujian kemurnian yang ada didiktat menggunakan penambahan larutan besi (III) klorida
yang digunakan untuk pembanding pada asam asetil salisilat murni dan juga dilakukan
penambahan asam bikarbonat sedangkan pada video tidak
3. Apakah asam salisilat mudah larut dalam air? Jelaskan !
Tidak, asam salisilat sukar larut dalam air meski ia bersifat hidrofil. Asam salisilat sukar larut
dalam air dan dalam benzena, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, kemudian ia larut
dalam air mendidih
4. Reaksi apa yang terjadi pada sintesa aspirin ini?
Aspirin dapat dibuat dengan senyawa awal : asam salisilat + asam asetat anhidrat
Pada proses sintesisnya dapat digunakan dengan reaksi asetilasi, yaitu reaksi pemasukan
gugus asetil kedalam suatu senyawa, dalam hal ini senyawa tersebut adalah asam salisilat
sehingga reaksinya disebut reaksi asetilasi asam salisilat
9. Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang telah dilakukan, maka dalam praktikum sintesis aspirin
dapat disimpulkan bahwa :
1. Aspirin dapat disintesis melalui pereaksian asam salisilat dengan asetat anhidrat dan
2. Hasil yang didapat dari sintesis aspirin adalah seberat 2.01 gr dengan %randemen 77%