METODOLOGI PRAKTIKUM
Rangkaian alat ini digunakan pada proses pembuatan aspirin. Pada rangkaian alat
ini dilengkapi oleh penangas air yang berfungsi untuk memanaskan atau mendidihkan
larutan. Di atas penangas air diletakkan labu didih dasar bulat yang berfungsi sebagai
wadah larutan yang akan dipanaskan, yaitu pada percobaan ini adalah asam salisilat,
asetat anhidrat, dan asam sulfat. Ketika ingin memanaskan larutan dihidupkan terlebih
dahulu penangas air dengan cara menghubungkannya ke sumber listrik dan menekan
tombol power on, dan jika sudah selesai menggunakannya jangan lupa untuk menekan
tombol power off dan memutuskan sambungan dari sumber listrik.
Rangkaian alat ini digunakan pada proses pembuatan aspirin dan rekristalisasi
aspirin. Pada rangkaian alat ini corong buchner diletakkan diatas erlenmeyer vakum. Di
dalam corong buchner diletakkan kertas saring yang berfungsi untuk menyaring larutan
dan endapan. Erlenmeyer vakum dihubungkan ke pompa vakum. Pompa vakum
digunakan untuk mengeluarkan molekul gas dari sebuah ruangan tertutup ke area luar
guna mencapai suatu tekanan vakum tertentu dan sebagai peralatan penyaringan. Aliran
molekul gas masuk dari erlenmeyer vakum dan keluar dari vakum. Erlenmeyer vakum
berfungsi sebagai wadah dari bahan kimia cair. Ketika ingin menggunakan pompa vakum
tekan tombol on pada perangkat alat.
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum Pembuatan Aspirin (Asam
Asetilsalisilat) adalah sebagai berikut:
1. Percobaan pembuatan aspirin dilakukan dalam skala labor, dengan mencampurkan
asam salisilat, asetat anhidrat, dan asam sulfat, dimana reaksi yang terjadi dalam
pembuatan aspirin adalah reaksi asetilasi.
2. Reaksi asetilasi adalah reaksi memasukkan gugus asetil (CH3CO- ) ke dalam
molekul organik seperti (-OH dan -NH2).
3. Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh aspirin sebanyak 6,48 gram
dengan rendemen aspirin sebesar 46,3%.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan praktikum
Pembuatan Aspirin (Asam Asetilsalisilat) adalah sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan praktikum hendaklah memahami prosedur praktikum dengan
baik agar tidak terjadi kesalahan dalam praktikum.
2. Sebelum melakukan praktikum pastikan menggunakan perlengkapan laboratorium
serta peralatan yang digunakan dalam keadaan bersih dan baik.
3. Pada saat melakukan perhitungan dari data-data yang telah diberikan dan yang
telah didapat, diharapkan lebih teliti sehingga hasil yang didapat akurat.