Kelompok 10 A :
2021
I. JUDUL PRAKTIKUM
“ Sintesis Dan Uji Kemurnian Aspirin”
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah suatu jenis obat dari keluarga
salisilat yang seringdigunakan sebagai analgesik (terhadap rasa sakit atau nyeri
minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti inflamasi (anti peradangan). Aspirin
juga memiliki efek antikoagulan dan digunakan dalam dosis rendah dalam tempo
lama untuk mencegah serangan jantung. Selain kegunaan tersebut manfaat aspirin
lainya adalah untuk jerawat karena aspirin memiliki kandungan aktif asam salisilat
yang dapat digunakan untuk mengecilkan pori–pori pada wajah serta mengatasi
peradangan dan penggumpalan darah pada jerawat.
Aspirin pertama kali dikenalkan sebagai obat pada tahun 1899. Aspirin atau
asam asetilsalisilat, dengan rumus molekul C9H8O4, adalah senyawa yang
tidak larut dalam air, tidak berbau, serta berwujud kristal padat pada suhu
kamar. Aspirin dalam bidang farmasi dan kesehatan dikenal sebagai obat antipiretik,
analgesic (penenang), dan anti-inflammatory. Dalam bidang kesehatan, aspirin
digunakan untuk mengurangi demam, inflamasi, pembengkakan serta digunakan
untuk mencegah penggumpalan darah (Al-sabea et al., 2010).
Bahan :
1. Asam salisilat
2. Es batu
3. Fe CL3%
4. Aspirin murni
5. Aspirin hasil sintesis
6. Asam sulfat pekat
7. Anhirida asetat
VI. LANGKAH KERJA
Sintesis Aspirin
Gerakkan tabung
Pindahkan dan Dinginkan dalam icebath selama 10 menit
Keluarkan
diaduk
Tambahkan 60 ml air panas
Pindahkan ke Aspirator
Masing-masing:
2 tetes 1% FeCl3
Tambahkan 1 mLl air +
Gerakkan tabung
Gerakkan tabung
Asam asetat
(CH3COOH)
Asam Salisilat Anhidrida asetat Aspirin
(C7H6O3) (C4H6O3) (C9H8O4)
Besi (III)
Asam Salisilat klorida
(C7H6O3) Warna ungu tua
Tabung 2:
Warna ungu
Besi (III)
Aspirin sintesis
klorida
(C9H8O4)
Tabung 3:
Aspirin murni
(C9H8O4)
Tabung 4:
Asam Salisilat
Massa : 2,027 gram
BM : 138 gram/mol
Mol : = = 0,015 mol
Mol aspirin
= × 100%
= 87,3 %
2. Data pengamatan
Tabel hasil sintesis aspirin
Randemen 87,3%
Aspirin hasil
2 Air + FeCl3 Ungu, endapan putih +
sintesis
Tidak ada
4 Air + FeCl3 - Kekuningan
kesimpulan
Keterangan:
(+) = mengandung gugus fenil (belum murni)
(-) = tidak mengandung gugus fenil (murni)
IX. PEMBAHASAN
Pada praktikum sintesis dan uji kemurnian aspirin ini menggunakan
metode kristalisasi dan rekristalisasi. Metode ini merupakan proses pembuatan
kristal. Pada sintesis aspirin bahan yang digunakan ada asam salisilat dan
anhidrida asetat. Asam anhidrida di masukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi
asam salisilat kemudain di tambahkan tetesan asam sulfat pekat dan di panaskan
menggunakan waterbath larutan berubah menjadi warna coklat. Selanjutnya di
tambahkan air dingin 10 ml warnanya berubah menjadi kuning. Pada langkah
selanjutnya larutan direndam di dalam air es fungsinya adalah untuk terjadi
pembentukan kristal aspirin. Untuk proses kristalisasi larutan di filtrasi untuk
dipisahkan antara kristal aspirin yang terbentuk dengan larutan. Setelah di
filtrasi kertas saring yang digunakan saat filtrasi di ambil dan di bilas
menggunakan etanol, selanjutnya dilakukan proses rekristalisasi agar
menghasilkan kristal aspirin yang lebih besar. Ditambahkan 60 ml air hangat dan
direndam kembali ke dalam air es agar terbentuk kristal. Pada corong filtrasi
diberi kertas saring seberat 0,354g dan pada saat akhir penyaringan terbentuknya
kristal aspirin, kertas saring di keringkan kemudian ditimbang beratnya menjadi
2,711g.
Untuk uji kemurniannya sendiri dilakukan uji pada asam salisilat,aspirin
yang dibuat, dan aspirin murni. Ada 4 pengujian dalam 4 tabung reaksi. Masing-
masing tabung reaksi ditambahkkan 1 ml air dan 2 tetes FeCl 3 1 %. Untuk
tabung reaksi 1 ditambahkan asam salisilat secukupnya, dilihat adanya
perubahan warna menjadi ungu tua. Hal itu karena pada asam salisilat
mengandung gugus fenil yang bereaksi dengan FeCl 3 sehingga terjadi perubahan
warna menjadi ungu tua. Pada tabung reaksi 2 yang sudah terisi air 1 ml dan 2
tetes FeCl3 ditambahkan aspirin buatan secukupnya, setelah ditambahkan aspirin
larutan berubah menjadi warna ungu. Itu terjadi karena aspirin buatan
mengandung gugus fenil yang apabila bereaksi dengan FeCl 3 larutan akan
berubah menjadi ungu. Uji pada tabung reaksi 3 yang berisi air 1 ml dan 2 tetes
FeCl3 ditambahkan dengan aspirin murni secukupnya, hasil larutannya tidak
adanya perubahan dan warnanya tetap sama. Karena pada aspirin murni tidak
tidak mengandung gugus fenil sehingga apabila ditambahkan dengan aspirin
murni tidak adanya reaksi FeCl3. Untuk uji pada tabung reaksi 4 hanya berupa air
1 ml ditambahkan 2 tetes FeCl3 karena pada uji tabung reaksi 4 hanya digunakan
sebagai pembanding saja.
X. KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa :
1. Aspirin dapat disintesis dengan asam salisilat dan anhidrida asetat dengan
menggunakan metode kristalisasi dan rekristalisasi. Pada proses kristalisasi asam
salisilat dan anhidrida asetat ditambahkan kedalam erlenmeyer kemudian
ditambahkan asam sulfat pekat, dipanaskan selama 10 menit, kemudian
ditambah air dan di rendam di ice bath agar terbentuk kristal dan kemudian di
saring. Hasil penyaringan diberi etanol dan air 60 ml kemudian di rekristalisasi
kembali ke dalam ice bath untuk menghasilkan kristal aspirin yang lebih besar
dan kemudian dilakukan penyaringan lagi.
2. Pada uji kemurnian didapatkan bahwa adanya perubahan warna ungu pada
sampel yang diuji yaitu asam salisilat dan aspirin buatan. Karena pada uji tabung
reaksi 2 menggunakan sampel aspirin buatan hasil ujinya larutan berubah
menjadi ungu karena pada pembuatannya aspirin menggunakan asam salisilat
yang mengandung gugus fenil apabila bereaksi dengan FeCl 3. Sedangkan pada
uji tabung 3 menggunakan sampel aspirin murni tidak adanya perubahan warna
karena pada sampel aspirin murni tidak mengandung gugus fenil sehingga
apabila sampel ditambahkan dengan air 1 ml dan 2 tetes FeCl 3 tidak adanya
perubahan warna.
DAFTAR PUSTAKA
Kuantitas Dan Kualitas Produk Hasil Sintesis Aspirin”. Jurnal Integrasi Proses.
Vol.10. No. 10. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
JOBDESK ANGGOTA