Disusun Oleh :
1. Nawang Novia R (051201070)
2. Angelina S.E.B Kopong (051201071)
3. Arika Nur Hidayah (051201072)
2. TINJAUAN PUSTAKA
a. Asam salisilat dikenal juga dengan Asam 2 hidroksi-benzoat merupakan senyawa
golongan fenol (Warrier, 2013). Pemerian hablur, biasanya berbentuk jarum halus
atau serbuk halus; putih; rasa agak manis, tajam dan stabil di udara. Bentuk sintetis
warna putih dan tidak berbau. Kelarutannya sukar larut dalam air dan dalam
benzena. Mudah larut dalam etanol dan dalam eter. Larut dalam air mendidih dan
agak sukar larut dalam kloroform.
3. REAKSI KIMIA
Gambar 4. Reaksi antara Fenol dan FeCl3 pada Uji Kemurnian Aspirin
Penangas air
Kaca arloji
Kertas saring
Gelas ukur
Ice bath
Gelas kimia
Timbangan digital
Corong pisah
Pipet tetes
BAHAN :
5. PROSEDUR KERJA
5.1 Sintesis Aspirin
Timbang asam salisilat 2 gram, masukkan dalam erlenmeyer
Produk dikristalisasi
Saring produk, ambil kertas saring masukkan dalam gelas kimia dan bilas dengan
etanol
b. Perhitungan
H2SO4
C7H6O3 + (CH3CO)2O C9H8O4 + CH2COOH
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑚𝑜𝑙 =
𝐵𝑀
2,027 𝑔
= 𝑔
138,121
𝑚𝑜𝑙
= 0,014 𝑚𝑜𝑙
massa = Volume × BJ
= 5 mL × 3,52 g/mol
= 17,6 gram
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑚𝑜𝑙 =
𝐵𝑀
17,6 𝑔
=
102,09 𝑔/𝑚𝑜𝑙
= 0,172 𝑚𝑜𝑙
3. Perhitungan stoikiometri
Mula-mula : 0,014 mol 0,172 mol - -
Reaksi : 0,014 mol 0,014 mol 0,014 mol 0,014 mol
4. Massa teoritis
massa teoritis = Mol C9H8O4 × BM C9H8O4
= 0,014 mol × 180,12 g/mol
= 2,52 gram
5. Massa praktikum
massa praktikum = ( berat kertas + sampel ) – berat kertas
= 2,711 gram – 0,354 gram
= 2,357 gram
6. % Rendemen
% Rendemen = massa praktikum
× 100 %
massa teoritis
= 2,357 gram
× 100 %
2,52 gram
= 93,53 %
Karena rendemen mendekati 100 %, maka dapat dikatakan bahwa praktikum ini
sempurna.
7. PEMBAHASAN
Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgesik
antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan untuk obat
bebas. Selain sebagai prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat
sejenis. Asam salisilat sangat iritatif, sehingga hanya digunakan sebagai obat luar.
8. KESIMPULAN
1. Asam salisilat dan Anhidrida asetat merupakan bahan utama dalam sintesis aspirin,
Asam sulfat berperan sebagai katalisator.
2. Kristalisasi adalah suatu pembentukan partikel padatan didalam sebuah fase
homogen, atau sebagai pemadatan suatu cairan pada titik lelehnya.
3. Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sintesis Aspirin
atau asam asetil salisilat (asetosal) dapat dilakukan dengan menggunakan metode
kristalisasi dengan mekanisme reaksi asetilasi, dimana terjadinya reaksi antara asam
salisilat dengan anhidrida asetat yang dibantu dengan katalis asam berupa asam
sulfat pekat, sehingga diperoleh kristal aspirin berwarna putih. Proses kristalisasi
yang dilakukan menghasilkan rendemen kristal aspirin sebesar 93,53 %.
4. Uji kemurnian Aspirin menggunakan FeCl3, hasil yang diperoleh yaitu larutan yang
ditambah dengan asam salisilat dan kristal aspirin berubah warna menjadi ungu
sedangkan larutan asli dan larutan yang ditambah aspirin murni tidak mengalami
perubahan warna.
9. DAFTAR PUSTAKA
(1) Fenti Fatmawati1 , Lina Herlina. 2017. EduChemia Jurnal Kimia dan Pendidikan.
Vol. 2, No. 2. Hh 141-150.
(2) A.Rasyidi Fachry, Juliyadi Tumanggor, Ni Putu Endah Yuni L. 2008. Jurnal Teknik
Kimia. Vol 15, No. 2.
(3) Retno Listyorini , Eko Supri Murtiono , Rima Sri Agustin. 2018. IJCEE. Vol. 4,
No. 1. Hh 78-89.
(4) Nuraini Uswatun Chasana, Rurini Retnowati, Suratmo Suratmo. 2014. Jurnal Ilmu
Kimia Universitas Brawijaya. Vol. 1, No. 2.