Diajukan oleh:
JUDUL ..................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
LAMPIRAN ...........................................................................................................11
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Aspirin termasuk ke dalam golongan ester yang berasail dari sintesis asam
salisilat dan asam asetat. Pembuatan aspirin dilakukan dengan reaksi asetilasi
senyawa fenol dalam bentuk asam salisilat menggunakan anhidrida asetat
dengan bantuan sedikit katalis, yaitu dengan H2SO4 atau H3PO4 sebagai zat
penghidrasi. Aspirin memiliki manfaat yang banyak pada bidang kesehatan
yang berfungsi sebagai obat untuk menghilangkan nyeri ringan hingga
sedang, yaitu sebagai senyawa analgesik untuk penahan rasa sakit, antipiretik
pereda terhadap demam, dan anti-inflamasi untuk peradangan [5].
1
karena reaksi alkohol dengan asam karboksilat dan turunan asam karboksilat
membentuk etser asam karboksilat [2]. Suatu ester asam karboksilat
merupakan senyawa yang mengandung gugus -CO2R dengan R dapat
terbentuk alkil maupul aril yang berasal dari turunan asam karboksilat.
2
BAB 2
METODE PERCOBAAN
2.1. Bahan
a. Asam Salisilat
b. Anhidrida Asam Asetat Glasial
c. Aqua DM
d. Etanol
e. H3PO4 85%
f. FeCl3 10%
2.2. Alat
a. Beaker glass
b. Kertas saring
c. Corong kaca
d. Gelas ukur
e. Kaca arloji
f. Pipet tetes
g. Batang pengaduk kaca
h. Labu erlenmeyer
i. Klem
j. Penangas air
k. Neraca
3
2.3. Skema Kerja Percobaan
2.3.1. Pembuatan Aspirin
4
2.3.2. Pengujian Kualitatif
5
BAB 3
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Sintesis aspirin adalah proses dari esterifikasi. Percobaan ini bertujuan untuk
mempelajari proses pembuatan aspirin dari asam salisilat dengan reaksi asetilasi
antara asam salisilat dengan anhidrida asetat dan menentukan nilai rendemen pada
aspirin. Esterifikasi merupakan reaksi antara asam karboksilat dengan suatu alkohol
yang dapat membentuk dan menghasilkan suatu produk yang termasuk ke dalam
golongan ester. Percobaan dilakukan dengan pembuatan aspirin dan uji kualitatif
aspirin. Metode yang digunakan untuk menghasilkan aspirin adalah kristalisasi dan
rekristalisasi. Kristalisasi merupakan proses pembentukan partikel padat dari suatu
pengendapan larutan dalam fase homogen.
Setelah itu larutan dipanaskan selama 5 menit di dalam penangas air. Setelah 5
menit larutan segera diangkat dari penangas air dan ditambahkan 2 ml aqua DM
kemudian di homogenkan. Tujuan dari dilakukannya pemanasan adalah untuk
6
mempercepat proses pelarutan asam salisilat sehingga terbentuknya aspirin lebih
cepat. Kemudian, setelah 2 atau 3 menit ditambahkan 20 mL aqua DM dan
dihomogenkan kembali supaya larutan tercampur secara merata. Larutan akan
dimasukkan ke dalam penangas berisi es, namun sebelumnya dilakukan
penambahan aqua DM dingin sebanyak 50 ml. Setelah itu, campuran larutan tadi
dimasukkan ke dalam penangas berisi es dan didiamkan selama beberapa menit.
Dilakukan pendinginan bertujuan untuk mempercepat terjadinya pembentukan
kristal aspirin karena penurunan suhu akan menginduksi pembentukan kristal
secara cepat yang berdasarkan perbedaan titik beku komponennya. Maka dari
proses pendinginannya menghasilkan kristal aspirin yang lebih sempurna.
Selanjutnya campuran diangkat dari penangas yang berisi es tersebut ketika kristal
sudah terbentuk.
Rekristalisasi yang dilakukan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu kristal yang
lebih murni. Rekristalisasi dilakukan dengan penambahan etanol sebanyak 5 ml dan
dikocok, kemudian ditambahkan 20 ml aquades hangat. Kemudian larutan tersebut
dikocok hingga homogen atau larut sempurna. Larutan yang telah tercampur secara
sempurna kemudian didiamkan untuk menghasilkan kristal yang lebih murni dari
hasil kristalisasi. Kristal aspirin yang dihasilkan setelah rekristalisasi merupakan
kristal aspirin yang murni. Dari hasil rekristalisasi ini kemudian ditimbang untuk
mendapatkan berat kristal aspirin. Berat aspirin yang dihasilkan sebanyak 1,25
gram yang akan digunakan untuk menghitung persentase rendemen dari aspirin.
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan persentase rendemen yang
dihasilkan dari percobaan ini sebesar 68,45%.
7
Percobaan kedua, yaitu pengujian kualitatif. Pengujian ini menggunakan reagen
FeCl3 10%. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah aspirin yang telah
dibuat berhasil atau tidaknya dengan mengetahui apakah terdapat atau tidaknya
aspirin yang terbentuk dari asam salisiat tersebut dengan ditandai adanya
perubahan warna yang terjadi. Percobaan dilakukan dengan memasukkan aspirin
ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 ml yang kemudian ditambahkan reagen FeCl3
10% sebanyak 1 tetes. Dari percobaan tersebut menghasilkan perubahan warna dari
bening menjadi ungu. Hal ini disebabkan karena FeCl3 bereaksi dengan gugus fenol
dari asam salisilat membentuk kompleks ungu. Dengan demikian, menunjukkan
bahwa larutan my aspirin terdapat senyawa asam salisilat pada kristal aspirin yang
telah ditambahkan sejumlah aqua DM.
8
BAB 4
KESIMPULAN
9
DAFTAR PUSTAKA
[1] Baysinger, Grace.Et all. 2004. CRC Handbook Of Chemistry and Physics.
85th ed.
[2] Fessenden, R. J., & Fessenden J. S., 1994, Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid
Dua, Erlangga, Jakarta.
[3] Hart, H., 2003, Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
[4] Mc Ketta, J.J., and Cunningham, W.A., 1977, Encyclopedia of Chemical
Processing and Design, Vol. V, 101 – 245, Marcel Dekker, Inc., New York.
[5] Wilmana, P. F., & Sulistia, G., 2012, Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti-
Inflamasi Nonsteroid. Dalam Farmokologi dan terapi, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
10
LAMPIRAN
Volume etanol 5 ml
Berdasarkan pengamatan:
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
Pembuatan Aspirin
1,4 g Asam Salisilat + 4 ml
Asam salisilat larut
1. Asetat Glasial + 5 tetes
dalam asetat glasial
larutann 85% H3PO4
Larutan dipanaskan selama 5
menit di dalam penangas air
2. Larutan bening
+ 2 ml aqua DM + di kocok
agar homogen
Setelah 2 atau 3 menit
Larutan bening dan
3. ditambahkan 20 mL aqua DM
tercampur
+ dihomogenkan
50 mL aqua DM dingin
ditambahkan ke dalam
Kristal terbentuk
4. erlenmeyer sebelum ke
berwarna putih
dalam penangas berisi es +
didinginkan
5. Filtrasi Didapat kristal
Rekristalisasi
5mL etanol + 20mL aquadest
Kristal larut
6. hangat + dihomogenkan
sempurna
(digoyangkan)
Terbentuk kristal
(Aspirin) yang lebih
7. Didiamkan
murni dan berwarna
putih
11
8. Massa Kristal Aspirin 1,25 gram
Uji Kualitatif Aspirin
Larutan my aspirin (hasil
9. rekristalisasi yang telah
dibuat dari sintesis)
Bening menjadi
berwarna ungu
2ml my aspirin ke dalam (menunjukkan
10. tabung reaksi + 1 tetes FeCl3 bahwa positif akan
10% adanya aspirin
dalam larutan my
aspirin)
12
1.2.3. Kristal yang terbentuk ketika rekristalisasi yang akan digunakan untuk
perhitungan rendemen
13
1,4 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝑆𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡 = 𝑔𝑟𝑎𝑚
138,12
𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝑆𝑎𝑙𝑖𝑠𝑖𝑙𝑎𝑡 = 0,010136 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐶4 𝐻6 𝑂3
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑛ℎ𝑖𝑑𝑟𝑖𝑑𝑎 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑖𝑎𝑙 =
𝑀𝑟 𝐶4 𝐻6 𝑂3
4,32 𝑔𝑟𝑎𝑚
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑛ℎ𝑖𝑑𝑟𝑖𝑑𝑎 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑔𝑟𝑎𝑚
102,09
𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑛ℎ𝑖𝑑𝑟𝑖𝑑𝑎 𝐴𝑠𝑎𝑚 𝐴𝑠𝑒𝑡𝑎𝑡 𝐺𝑙𝑎𝑠𝑖𝑎𝑙 = 0,0423 𝑚𝑜𝑙
14
• Menentukan nilai %rendemen
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑠𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑠𝑝𝑖𝑟𝑖𝑛 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
1,25 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑥 100%
1,826 𝑔𝑟𝑎𝑚
% 𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 68,45%
15