PERCOBAAN 6
ESTERIFIKASI FENOL
Sintesis Aspirin
Disusun oleh :
NPM : 10060312091
SHIFT / KELOMPOK : C / 1
2013
ESTERIFIKASI FENOL
Sintesis Aspirin
I. Tujuan
II. Prinsip
1. Sejarah Aspirin
Pada Abad ke-5 sebelum masehi, Hippocrates menulis
pencernaan.
aman dari obat salisin yang umum. Pada 1899, Bayer membeli obat
2. Pembentukan Aspirin
kristal berwarna putih, bersifat asam lemah (pH 3,5) dengan titik
3. Manfaat Aspirin
Aspirin bersifat analgesik yang efektif sebagai penghilang rasa
mengurangi sakit pada cedera ringan seperti bengkak dan luka yang
Dosis rata-rata adalah 0.3-1 gram, dosis yang mencapai 10-30 gram
4. Rekristalisasi
sintesis atau hasil isolasi dari bahan alami, sebelum dianalisis lebih
dan MS.
Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisai memiliki
pelarut yang cocok pada suhu tinggi (pada atau dekat titik didih
mencapai jenuh.
dingin.
3) Penyaringan
tidak larut atau tersuspensi dalam larutan, seperti debu, pasir, dan
4) Pendinginan filtrat
eksikator.
1. Alat
- Tabung reaksi
- Beaker glass
- Batang pengaduk
- Spatula
- Gelas ukur
- Alumunium foil
- Penangas air
- Pipet tetes
- Erlenmeyer
- Corong buchner
- Kertas saring
- Tabung kapiler
- Melting block
- Buret
- Bunsen
2. Bahan
- Asam salisilat
- Asam sulfat
- Etanol
- Fenolftalein
- Natrium hidroksida
- Aquadest
V. Prosedur
1. Pembuatan Aspirin
dengan sampel asam salisilat, tabung kapiler yang lain diisi dengan
0,1 M sampai tercapai titik akhir titrasi, yaitu ketika terjadi perubahan
1. Pembuatan Aspirin
Gugus hidroksi dari asam salisilat akan bereaksi dengan acetyl dari
(Fessenden,1989)
diaduk sampai larut, asam sulfat berfungsi sebagai katalis atau zat
dengan mudah dalam etanol dan kristal akan terpisah dengan air
dan diperoleh kristal yang lebih murni dengan jumlah zat pengotor
kristal adalah :
- Jumlah inti yang ada, atau luas permukaan total dari kristal yang
ada.
- Viskositas larutan.
1) Hasil Teoritis
= 0,01 x 180
= 1,8 gram
2) Hasil Sebenarnya
= 46,9%
terlarut kembali.
b. Pada waktu menyaring → banyak yang tertinggal sehingga tidak
semuanya ter-rekristalisasi.
logam dengan satu atau lebih ligan. Interaksi antara logam dengan
mana basa lewis merupakan zat yang mampu memberikan satu atau
karbon tak jenuh, sehingga dapat bereaksi dengan besi (III) klorida
salisilat.
fenol :
Fenol
mempunyai struktur kisi yang teratur dan diikat oleh gaya gravitasi
dan elektrostatik. Bila zat padat dipanaskan, energi kinetik dari
molekul kristal akan naik dan molekul akan bergetar yang akhirnya
pada titik lelehnya, kristal akan meleleh. Semakin kecil trakyek titik
116oC-118oC. Hal ini sangat jauh dari trayek dalam literatur, yaitu
N = gr/Mr x 1000/V
N = 10 / 40 x 1000 / 50
N = 0,5 N
Analisis ini digunakan untuk mengetahui kadar aspirin dalam
suatu tablet aspirin. Karena aspirin atau asam salisilat bersifat asam,
dari pada kelarutan aspirin dalam air). Dalam titrasi ini peniter yang
Fenolftalein tidak dapat larut dalam air tapi dapat larut dalam etanol,
0,5 x 5 = Naspirin x 50
Naspirin = 2,5 / 50
Naspirin = 0,05 N
N = gr/Mr x 1000/V
gr = 0,45 gram
VII. Kesimpulan
- Dari hasil percobaan diperoleh titik leleh asam salisilat adalah 142 oC
- Sintesis aspirin yang diperoleh tidak murni karena titik leleh yang
1. Jakarta : Erlangga.
http://www.chem-istry.org/materi_kimia/sifat_
senyawa_organik/alkohol1/reaksi_pengesteran_esterifikasi.
Jakarta : Erlangga
Bandung : ITB
. Bandung : Unisba