BAB II
TEORI DASAR
2.1 PENGERTIAN ASPIRIN
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan
dari salisilat. Aspirin dibuat dengan reaksi asetylasi. Reaksi asetylasi
merupakan suatu reaksi memasukkan gugus acetyl kedalm suatu substrat yang
sesuai. Gugus acetyl adalah R-COO- (dimana R merupakan alkil atau aril).
Aspirin disebut juga asam asetil salisilat atau acetylsalicylic acid, dapat dibuat
dengan cara asetilasi senyawa phenol (dalam bentuk asam salisilat)
menggunakan anhidrida asetat dengan bantuan sedikit katalis yaitu Asam Sulfat
pekat. Pada pembuatan Aspirin, asam salisilat (o-hydroxiy benzoic acid)
berfungsi sebagai alkohol dan reaksinya berlangsung pada gugus hidroksi.
2.2 PEMBUATAN ASPIRIN
Aspirin dibuat dengan cara mereaksikan asam salisilat dengan anhidrida
asam asetat dengan menggunakan katalis H2SO4 pekat sebagai zat penghidrasi.
Asam salisilat adalah asam bifungsional yang mengandung dua gugus –OH dan
–COOH. Karenanya asam salisilat ini dapat mengalami dua jenis reaksi yang
berbeda. Anhidrida asam karboksilat dibentuk lewat kondensasi dua molekul
asam karboksilat. Berikut ini beberapa cara atau metode yang ditemukan oleh
beberapa tokoh :
2.3 REKRISTALISASI
Rekristalisasi merupakan cara yang paling efektif untuk memurnikan zat –
zat organik dalam bentuk padat. Oleh karena itu teknik ini secara rutin
digunakan untuk pemurnian senyawa hasil sintesis atau hasil isolasi dari bahan
alami, sebelum dianalisis lebih lanjut, misalnya dengan instrumebn spektoskopi
seperti UV, IR, NMR, dan MS.
Sebagai metoda pemurnian padatan, rekristalisasi memiliki sejarah yang
panjang seperti distilasi. Walaupun beberapa metoda yang lebih rumit telah
dikenalkan, rekristalisasi adalah metoda yang paling penting untuk pemurnian
sebab kemudahannya ( tidak perlu alat khusus ) dan karena keefektifannya.
Kedepannya rekristalisasi akan tetap metoda standar untuk memurnikan
padatan.
Metoda ini sederhana, material padatan ini terlarut dalam pelarut yang cocok
pada suhu tinggi ( pada atau dekat titik didih pelarutnya ) untuk mendapatkan
jumlah larutan jenuh atau dekat jenuh. Ketika larutan panas perlahan
didinginkan, Kristal akan mengendap karena kelarutan padatan biasanya
menurun bila suhu diturunkan. Diharapkan bahwa pengotor tidak akan
mengkristal karena konsentrasinya dalam larutan tidak terlalu tinggi untuk
mencapai jenuh.(Ilham,2011)
2.4 MANFAAT ASPIRIN
Aspirin digunakan sebagai analgesik untuk nyeri dari berbagai penyebab
(sakit kepala, nyeri tubuh, arthritis, dismenore, neuralgia, gout, dan sebagainya),
dan untuk kondisi demam, Aspirin juga berguna dalam mengobati penyakit
rematik, dan sebagai anti-platelet (untuk mengencerkan darah dan mencegah
pembekuan darah) dalam arteri koroner (jantung) dan di dalam vena pada kaki
dan panggul. Ada juga artikel yang ditulis dalam literatur medis mendalilkan
penurunan kejadian kanker usus besar di antara mereka yang secara teratur
mengonsumsi Aspirin pada dosis tertentu. Saat ini banyak dokter dan pasien
yang menggunakan Aspirin dosis rendah (baby Aspirin atau Aspirin berdosis 81
mg) setiap hari untuk mengurangi kemungkinan mendapatkan serangan jantung
dan stroke melalui aksi anti-plateletnya (pengencer darah dan mencegah
pembekuan darah).
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
NO PROSEDUR PENGAMATAN
MASA PENCAMPURAN ASAM LARUT
SEBAGIAN,SETELAH
ASETAT ANHIDRAT,ASAM DITETESI LARUTAN H2SO4
SULFAT PEKAT KEDALAM LARUTAN MENJADI PANAS DAN
1 ASAM SALISILAT KERING. WARNA LARUTAN BENING.
SETELAH DIPANASKAN LARUTANBERWARNA AGAK
2 PADA SUHU 50-60OC KEKUNINGAN TAPI JERNIH
SETELAH DITAMBAHKAN AIR
3 150 ML ADA UAP PUTIH
DIAMKAN AD DINGIN
4 ,LAKUKAN REKRISTALISASI TERBENTUK CRUDE ASPIRIN
SETELAH
PROSES
PENYARINGAN, BERAPA
MASA SETELAH
5 DIKERINGKAN -
4.1.2 pemurnian
Setelah pemurnian dengan alkohor-
Mula-mula air
Masa kristal
aspirin - 12,6
Warna kristal
+ FeCl3 - ungu
Titik leleh - -
Bentuk kristal - Tidak terjadi pembentukan kristal
Rendemen
teoritis - 2,61 gram
Rendemen Tidak diperoleh,karena tidak
nyata - terdapat pembentukan kristal
% rendemen - 23,37 %
BAB V
KESIMPULAN
1. Asprin dapat dibuat dari asam salisilat dan asam asetat anhidrad dengan bantuan
katalis H2SO4
2. Aspirin merupakan senyawa turunan dari asam salisilat, yang dibuat dengan
proses asetilasi asam salisilat dalam kondisi bebas ai
3. Identifikasi kemurnian dari aspirin yang dihasilkan dapat digunakan larutan
FeCl3
4. Massa teoritis yang dihasilkan dalam percobaan ini adalah 2,61 , sedangkan
rendemen yang dihasilkan adalah 23,37%
5. Faktor-faktor seperti tingkat ketidakmurnian, metoda penyamburan, desain
wadah, dan profil pendinginan bisa berpengaruh besar terhadap ukuran, jumlah
dan bentuk kristal yang dihasilkan