PERCOBAAN 6
ESTERIFIKASI FENOL
Sintesis Aspirin
Disusun oleh :
NAMA
NPM
: 10060312091
SHIFT / KELOMPOK
:C/1
TANGGAL PRAKTIKUM
: 25 MARET 2013
TANGGAL LAPORAN
: 1 APRIL 2013
NAMA ASISTEN
: SITI AMINAH
ESTERIFIKASI FENOL
Sintesis Aspirin
I.
Tujuan
1. Dapat
menjelaskan
dan
terampil
dalam
melakukan
II.
logam.
Teori Dasar
1. Sejarah Aspirin
Pada Abad ke-5 sebelum masehi, Hippocrates menulis
manuskrip tentang serbuk pahit yang diekstraksi dari kulit
kayu willow. Serbuk ini memiliki kemampuan meredakan
rasa sakit dan menurunkan demam. Tahun 1826, seorang
alkemis Jerman bernama Johann Andreas Buchner berhasil
mengisolasi zat tersebut dan menamainya salisin, diambil
dari nama latin pohon willow (Salix alba). Tetapi salisin ini
memiliki efek samping yang berbahaya bagi pencernaan.
1869
Schrder,
Prinzhorn
dan
Kraut
kimia
1897,
kelompok asetil
ilmuwan
dari
berhubungan
perusahaan
dengan
obat
dan
dengan
dapat
berupa
alkil
maupun
aril.
secara
berulang-ulang
dapat
mengakibatkan
metoda
pemurnian
padatan,
rekristalisai
n-heksan,
toluene,
kloroform,
aseton,
etilasetat,
suatu
sampel
zat
tertentu
adalah
dalam
keadaan
panas
dimaksudkan
untuk
warna
pengotor,maka
sebelum
disaring
aktif
tidak
boleh
terlalu
banyak
karena
dapat
V.
- Fenolftalein
- Natrium hidroksida
- Aquadest
Prosedur
1. Pembuatan Aspirin
Air dipanaskan dalam wadah penangas air. Sebanyak
1,4050 g asam salisilat dimasukan kedalam erlenmeyer
125 ml. Lalu ditambahkan 4 ml anhidrida asetat sambil
dibilas. Ditambahkan juga H2SO4 sebanyak 5 tetes, setelah
itu dipanaskan. Setelah 5 menit diangkat dan ditambahkan
2 ml aquadest. Ditunggu selama 3 menit, setelah itu
ditambah
lagi
20
ml
aquadest.
Dibiarkan
hingga
larutan.
Hasil pengamatan dan Pembahasan
1. Pembuatan Aspirin
Asam Salisilat merupakan senyawa turunan Asam
benzoate yang dikenal juga dengan nama Asam ortohidroksibenzoat. Aspirin juga disebut asam asetilsalisilat
atau Acetyl salicyli acid yang merupakan kristal jarum
berwarna bening yang dapat diperoleh dengan cara
berfungsi
sebagai
alcohol
dan
reaksinya
yang
terjadi
adalah
reaksi
esterifikasi.
(Fessenden,1989)
Pembuatan aspirin dimulai dengan menimbang asam
salisilat sebanyak 1,4050 gram, di masukkan ke dalam
Erlenmeyer, ditambahkan dengan 4 ml asam asetat
anhidrat, campuran larutan tidak berwarna. Asetat anhidrat
merupakan
senyawa
asetat
yang
tidak
mengandung
molekul H2O.
Ester dapat terbentuk salah satunya dengan cara
mereaksikan alkohol dengan anhidrida asam. Dalam hal ini
asam salisilat berperan sebagai alkohol karena mempunyai
gugus OH, sedangkan anhidrida asam asetat tentu saja
sebagai anhidrida asam. Ester yang terbentuk adalah asam
asetil salisilat (aspirin). Gugus asetil (CH3CO -) berasal dari
anhidrida asam asetat, sedangkan gugus R-nya berasal
dari asam salisilat). Hasil samping reaksi ini adalah asam
asetat.
Langkah selanjutnya adalah penambahan asam sulfat
pekat diaduk sampai larut, asam sulfat berfungsi sebagai
katalis atau zat penghidrasi. Telah disebutkan di atas
bahwa
hasil
samping
dari
reaksiasam
salisilat
dan
kedalam
anhidrida
asam
asetat
sehingga
kemudian
aduk
sempurna,
penambahan
menghentikan
reaksi
karena
air
akan
zat
pendinginan
pengotor
yang
dimaksudkan
diminimalkan.
untuk
Sedangkan
membentuk
kristal,
asam salisilat
H+ terlepas dari OH dan berikatan dengan atom O pada
anhidrida asam asetat
a. Waktu
rekristalisasi
penambahan
pelarut
untuk
Hal
ini
menunjukan
aspirin
komersial
bahwa
my
aspirin
telah
murni
tidak
3.
yang
diperoleh
titik
lelehnya
= gr/Mr x 1000/V
Kesimpulan
- Reaksi esterifikasi
-
adalah
suatu
reaksi
antara
asam
VIII.
-118oC.
Uji FeCl3 negatif menunjukan positif aspirin.
Sintesis aspirin yang diperoleh tidak murni karena titik