Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK
SINTESIS ASPIRIN / ASETIL SALISILAT

Disusun Oleh:
Kelompok 3
1. Adel Lia Puspita (221030790489)
2. Eka Aura Pangastuti (221030790483)
3. Intan Risty Anggun T (221030790485)
4. Quin Hemas Masuari (221030790492)
5. Raihan Sayyid Zaky Hemawan (221030790482)
6. Vika khairunnisa (221030790484)
7. Windi Astuti (221030790505)

Kelas: 2 J
Prodi: S1 Farmasi Klinik dan Komunitas

STIKES WIDYA DHARMA HUSADA


TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya yang selama
ini kita dapatkan, yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia.
Oleh karenanya, kami dapat menyelesaikan tugas “Sintesis Protein” ini dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Adapula maksud atau tujuan dari penyusunan laporan ini ialah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh Ibu Dosen mata kuliah praktikum Kimia Organik.
Dalam penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu memberikan solusi serta semangat. Sehingga, penulis dapat
menyelesaikan proposal ini.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih ada banyak kekurangan baik penulisan dan
penyusunan strukturnya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga proposal ini mampu memberikan manfaat, umumnya
kepada pembaca dan khususnya penulis sendiri.

Tangerang, 7 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum..............................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................................3
3.1 Alat dan Bahan..................................................................................................................3
3.2 Prosedur Kerja Praktikum.................................................................................................4
BAB IV............................................................................................................................................5
4.1 Hasil Percobaan.................................................................................................................5
4.2 Pembahasan.......................................................................................................................6
BAB V.............................................................................................................................................8
5.1. Kesimpulan.......................................................................................................................8
5.2 Saran.......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................9

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Sintesis aspirin merupakan suatu proses dari esterifikasi. Esterifikasi merupakan reaksi
antara asam karboksilat dengan suatu alkohol membentuk suatu ester. Aspirin merupakan
salisilat ester yang dapat disintesis dengan menggunakan asam asetat (memiliki gugus
COOH) dan asam salisilat (memiliki gugus OH). Asam salisilat dicampur dengan asam
asetat anhidrat, menyebabkan reaksi menghasilkan aspirin dan asam asetat, yang merupakan
produk sampingan. Sejumlah kecil asam sulfat umumnya digunakan sebagai katalis.
Aspirin atau asetosal atau asam asetil salisilat adalah turunan dari senyawa asam salisilat
yang diperoleh dari simplisia tumbuhan Coretx salicis. Aspirin adalah salah satu jnis obat
yang palin dikenal. Aspirin adalah obat pertama yang dipasarkan dalam bentuk tablet.
Sintesa aspirin yang dilakukan untuk memperoleh aspirin berdasarkan proses yang telah
ditentukan, agar dapat diketahui cara-cara sintesisnya dan dapat digunakan untuk kegiatan
kefarmasian lainnya. Keuntungan yang dapat diperoleh dari proses sintesa bahan-bahan obat
adalah lebih praktis digunakan, cepat dan mudah diperoleh jika dibandingkan dengan cara
mengisolasi langsung dari bahan alam seperti hewan dan tumbuhan

1.2 Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum kali ini yaitu:
a. Untuk mengetahui cara melakukan sintesa aspirin
b. Untuk menguji dan mengidentifikasi aspirin

iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki peranan sangat besar
dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang berkhasiat anti piretik dan analgenik. Senyawa
aspirin ini tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, jadi untuk memperolehnya perlu sintesa.
Sintesa adalah reaksi kimia antara dua zat atau lebih untuk membentuk suatu senyawa
baru.Sintesis senyawa organik adalah sintesis teknik preparasi senyawa yag dapat dianggap
sebagai seni, salah satu senyawa organik yang dapat disentesis adalah aspirin. Aspirin atau
asetosal atau asam asetilsalisilat adalah turunandari senyawa asam salisilat yang diperoleh dari
simplisia tumbuhan Coretx salicia (Baysinger,2004 )

Aspirin adalah salah satu jenis obat yang palin dikenal. Aspirin adalah obat pertama yang
dipasarkan dalam bentuk tablet. Sebelumnya, obat diperdagangkan dalam bentuk bubuk(puyer).
Dalam menyambut piala dunia FIFA 2004 di Jerman, replika tablet aspirin raksasa di pajang di
Berlin sebagai bagian dari pameran terbuka Deutschland, land der Ideen. Orang Romawi dan
Yunani kuno telah menggunakan sejenis aspirin yang diekstrak dari sejenis tumbuhan sebagai
analgesik (penghilang rasa sakit). Selain itu, aspirin juga dikenal sebagai antipyretik (penurun
demam), dan anti inflamasi. Penggunaan lain aspirin digunakan untuk menegah thrombus
koroner dan thorombus <ena(dalam berdasarkan efek penghambat agregas trombosit. Laporan
menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum tiap hari dapat mengurangi
incident infark miokard akut, dan kematian pada penderita angina tidak stabil (Tjay,1978)

.Sedangkan efek samping dari aspirin yang sering tejadi yaitu tukak lambung, kadang-kadang
disertai anemia sekunder (Baysinger ,2004)

Asam asetil salisilat yang lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgesik antipiretik
dan anti inflamasi yang sangat luas digunakan dan digolongkan untuk obat bebas. Selain sebagai
prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis. Asam salisilat sangat
iritatif, sehingga hanya digunakan sebagai obat luar. Derivatnya yang dapat dipakai secara
sistemik, adalah ester salisilat dari asam organik dengan substitusi pada gugus hidroksil,
misalnya asetosal. Salisilat merupakan obat yang paling banyak digunakan sebagai analgesik,
antipiretik dan antiinflamasi. Aspirin dosis terapi bekerja cepat dan efektif sebagai antipiretik
(Ganiswara,1995)

v
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


 Alat praktikum
1. Corong Buchner
2. Gelas Ukur 100 mL
3. Erlenmeyer
4. Beaker Glass
5. Pipet Tetes
6. Timbangan Analitis
7. Klem dan Statif
8. Penjepit kayu
9. Lap
10. Spatula
11. Panci penangas
12. Termometer
 Bahan Praktikum
1. Asam salisilat
2. Aquadest
3. Asam Sulfat
4. Etanol P.A
5. FeCl3
6. Kertas Saring

vi
3.2 Prosedur Kerja Praktikum
1. 500 mg asam salisilat dan 5 tetes Asam Sulfat (H2SO4) 85% dimasukkan ke dalam
Erlenmeyer 250 mL.
2. 1.25 ml anhidrida asetat dimasukkan melalui dinding erlenmeyer, kemudian
Erlenmeyer dicelupkan ke dalam penangas air pada suhu 80-85C selama 15 menit.
3. 5 ml air ditambahkan secara hati-hati dan erlenmeyer dibiarkan menjadi dingin (reaksi
antara air dan kelebihan anhidrida asetat dapat menimbulkan panas)
4. Bila mulai terbentuk kristal, erlenmeyer dimasukkan ke dalam bak berisi es selama 15
menit untuk menyempurnakan proses kristalisasi.
5. Kristal disaring dengan corong Hirsch dan dicuci dengan 1.0-1.5 mL air es dan Kristal
dibiarkan mengering.
6. Produk aspirin yang berada di dalam Erlenmeyer 250 mL, ditambahkan kira-kira 5 mL
etanolair 25% dan labu dipanaskan sampai mendidih. Agar tidak terjadi bumping,
sebelum pendidihan dimasukkan boiling bell (pipa kapiler yang kedua ujungnya
ditutup).
7. Jika tidak semua kristal melarut, sedikit pelarut etanol-air 25% ditambahkan lagi setetes
demi setetes sampai semua kristal tepat larut (jangan sampai berlebih)
8. Jika tetap masih ada residu, larutan disaring dengan menggunakan pipet (sekali pakai)
yang diisi kapas. Pipet dipertahankan tetap panas dengan cara menempatkannya dalam
labu yang berisi sedikit pelarut yang mendidih.
9. Filtrat dibiarkan menjadi dingin dan bila kristalisasi telah sempurna, penyaringan
dilakukan dengan corong Hirsch.
10. Produk yang telah kering ditimbang dan ditentukan titik lelehnya
Penentuan titik leleh
Disiapkan 2 tabung kapiler, lalu di isi dengan sampel aspirin dan hasil sintesis. Dipasang
melting blok dan termometer distatif. Dimasukkan juga pipa kapiler yang sudah diisi ke
melting blok. Dipanaskan dengan bunsen. Diamati trayek titik lelehnya.

Analisis kandungan aspirin


Dimasukkan 100 - 250 mg sample ke erlenmeyer 125 ml. Dimasukkan 10 ml etanol dan 3
tetes fenolftalein, serta aqua dm hingga 50 ml. Dititrasi dengan NaOH 0,1 ml hingga

vii
berubah warna. Dicatat volumenya lalu dihitung berapa masa asetil salisilat, menurut
literatur kekuatan asam asetil salisilat minimal 5 grains (1 grains = 0,0648 g)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan

Foto Keterngan
Percobaan

Sebelum

Sintesis
Aspirin

Hasil Uji
Warna
menghasiikan
warna ungu

viii
4.2 Pembahasan

Pada percobaan kali ini dilakukan uji Sintesis Aspirin / Asetil Salisilat dari Asam Salisilat.
Asam asetil salisilat atau aspirin merupakan bahan yang mempunyai berbagai kegunaan.
Sebagai bahan obat asam asetil salisilat merupakan salah satu obat anti inflamsi non steroid
(NSAID) golongan salisilat. Asam salisilat sendiri merupakan asam karboksilat yang biasa
digunakan dalamdunia kedokteran sebagai obat demam atau pusing. Menurutmustaba (2012)

Langkah pertama yang dilakukan adalah menimbang 5 mL Asam Salisilat lalu di


tambahkan Asetat anhidrat menghasilkan reaksi esterifikasi lalu ditambahkan 5 tetes asam
sulfat yang berfungsi untuk mempercepat proses esterifikasi dan larutan dipanaskan selama
15 menit pada rentang suhu 50-60 ℃ s upaya larutan larut,setelah 15 menit ditambahkan 75
mL aquadest yang berfungsi untuk rekristalisasi lalu saring dengan kertas saring maka akan
didapatkan Kristal aspirin kasar berarna putih.

Kristasl Aspirin kasar tersebut di larutkan kedalam pelarut 15 mL Etanol dan 38 mL


aquadest. Penambahkan Etanol, bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan
adalah aspirin, sehingga Kristal hasil kristalisasi akan melarut dengan mudah dalam etanol
dan kristal akan terpisah dengan air dan diperoleh kristal yang lebih murni dengan jumlah zat
pengotor yang diminimalkan.lalu dipanaskan hingga larutan bening tidak berwarna.Setelah
larutan larut dengan sempurna larutan didinginkan dengan panic berisi es hingga berbentuk
Kristal berbentuk jarum setelah it Kristal di saring maka akan mendapatkan Kristal
aspirinberwarna putih

Untuk mengetahui kristal yang didapatkan betul aspirin maka dilakukan uji reaksi
pengkompleksan, Senyawa kompleks merupakan senyawa yang tersusun dari ion logam
dengan satu atau lebih ligan. Interaksi antara logam dengan ligan-ligan dapat diibaratkan
seperti reaksi asam-basa lewis, di mana basa lewis merupakan zat yang mampu memberikan

ix
satu atau lebih pasangan elektron(ligan). Dalam percobaan ini yang menjadi ligan adalah
aspirin, sedangkan logamnya adalah Fe.

Fenol yang bereaksi dengan FeCl3 akan memberikan warna ungu,karena asam salisilat
adalah senyawa yang mengandung Fenol maka reaksi FeCl3 dengan asam salisilat juga akan
memberikan warna ungu. Hal inimenunjukkan bahwa telah terbentuk senyawa kompleks dari
Fe3+ dengan fenol. Pada Kristal aspirin yang telah dibuat pada praktikum kali ini setelah
diteteskan dengan FeCl3 didapatka perubahan warna menjadi warna ungu yang menunjuka
Kristal tersebut benar Kristal Aspirin.

x
BAB V
5.1. Kesimpulan
Dalam percobaan ini dilakukan sintesis aspirin/asetil salisilat dari asam salisilat melalui
reaksi esterifikasi dengan Asetat Anhidrat dengan di bantukAsam sulfat sebagai
katalis,maka akan didapatkan Kristal aspirin kasar berwarna putih,lalu Kristal tersebut
dimurnikan dengan Etanol dan dilakukan proses rekristalisasi dengan pendinginan yang
menghasilkan Kristal Aspirin berwarna Putih.

Untuk mengetahui kritasl yang didapat benar aspirin dilakukan uji uji reaksi
pengkompleksan dengan penambahan logam FeCl3,didapatkan hasil perubahan warna
berwarna ungu yang menandakan Kristal yang didapat benar aspirin

5.2 Saran
Diharapkan ketersediaan alat dan bahan yang akan digunakan lebih lengkap serta
memadai agar praktikum dapat berjalan dengan baik.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid
1. Jakarta : Erlangga.

Clark,Jim,2007.Esterifikasi.hwww.chemistry.org/materi_kimia/sifat/_senyawa_organik/alkh
diakses pada 11-05-2013 pukul 12.05

Ari. 2014. Reaksi Cross Coupling Akira Suzuki. Bandung : ITB

Fessenden dan Fessenden. 1992. Kimia Organik, Edisi ketiga, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Oxtoby, David. W. 2011. Kimia Modern. Jakarta : Erlangga.

Shinta, R. D. Kristalisasi. 2012. Malang : Universitas Brawijaya

xii

Anda mungkin juga menyukai